0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
117 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut berisi ringkasan tiga diagnosa keperawatan dan intervensi yang terkait. Diagnosa pertama adalah gangguan persepsi sensori visual akibat katarak dengan fokus pada peningkatan komunikasi dan penglihatan pasien. Diagnosa kedua adalah risiko cidera akibat jatuh dengan fokus pada pencegahan cidera dengan mengidentifikasi lingkungan yang membahayakan. Diagnosa ketiga adalah gangguan eliminasi urine akibat obstruksi anatomi prostat
Dokumen tersebut berisi ringkasan tiga diagnosa keperawatan dan intervensi yang terkait. Diagnosa pertama adalah gangguan persepsi sensori visual akibat katarak dengan fokus pada peningkatan komunikasi dan penglihatan pasien. Diagnosa kedua adalah risiko cidera akibat jatuh dengan fokus pada pencegahan cidera dengan mengidentifikasi lingkungan yang membahayakan. Diagnosa ketiga adalah gangguan eliminasi urine akibat obstruksi anatomi prostat
Dokumen tersebut berisi ringkasan tiga diagnosa keperawatan dan intervensi yang terkait. Diagnosa pertama adalah gangguan persepsi sensori visual akibat katarak dengan fokus pada peningkatan komunikasi dan penglihatan pasien. Diagnosa kedua adalah risiko cidera akibat jatuh dengan fokus pada pencegahan cidera dengan mengidentifikasi lingkungan yang membahayakan. Diagnosa ketiga adalah gangguan eliminasi urine akibat obstruksi anatomi prostat
1 Gangguan persepsi Fungsi sensori Pencapaian 1. Kaji reaksi pasien terhadap penurunan penglihatan sensori : visual b.d penglihatan komunikasi : 2. Ajak pasien untuk menentukan tujuan dan belajar melihat perubahan persepsi Setelah dilakukan asuhan defisit penglihatan dengan cara yang lain akibat katarak keperawatan selama 4x 9 3. Informasikan letak benda-benda yang sering digunakan Jam diharapkan gangguan pasien 4. Pindahkan letak benda-benda yang berbahaya dari sensori persepsi bisa diatasi lingkungan pasien dengan Kriteria Hasil : 5. Tempatkan benda-benda pada tempat yang dapat a. Menunjukn tanda dan dijangkau pasien gejala persepsi dan sensori baik : 1. Identifikasi diri saat masuk kamar pasien penglihatan Perawatan mata 2. Tingkatkan penglihatan pasien yang masih tersisa b. Mampu menggunakan 3. Jangan memindahkan barang-barang passien tanpa sensori persepsi dengan sepengetahuan pasien tepat 4. Kaji fungsi penglihatan pasien c. Mempertahankan 5. Jaga kebersihan mata fungsi optimal indera 6. Monitor penglihatan mata d. Berkomunikasi efektif 7. Monitor tanda dan gejala kelainan fungsi penglihatan e. Mencapai perawatan 8. Monitor fungsi lapang pandang, penglihatan visus pasien diri 9. Gunakan alat bantu tambahan 10. Simpan kaca mata dan kontak lensa bersih dan berfungsi 11. Ajarkan pasien dengan pemflet dan tulisan besar 12. Berikan pasien makanan tinggi protein, tinggi kalori, kudapan bergizi dan minuman yang siap diminum 13. Anjurkan alat seperti telepon dengan angka yang besar 14. Bantu pasien memperkuat jaringan sosial 2 Risiko Cidera Kejadian Jatuh Managemen 1. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien berdasarkan Fungsi sensori : lingkungan : fungsi fisik dan kognitif penglihatan keselamatan 2. Identifikasi hal-hal yang membahayakan dilingkungan Pengetahuan : 3. Singkirkan bahan yang berbahaya dari lingkungan 4. Beritahu lembaga yang berwenang untuk melakukan pencegahan jatuh perlindungan lingkungan\ Setelah dilakukan asuhan 5. Monitor lingkungan terhadap tejadinya perubahan status keperawatan selama 4x 9 keselamatan Jam resiko cidera tidak terjadi dengan Kriteria 1. Identifikasi peilaku dan faktor yang mempengaruhi Pencegahan jatuh Hasil : resiko jatuh a. Pasien terbebas dari 2. Kaji ulang riwayat jatuh cidera 3. Ajarkan pasien untuk beradaptasi terhadap moditifikasi b. Klien mampu 4. Instruksikan pasien untuk memakai kaca mata yang menjelaskan cara atau diresepkan dengan tepat pada saat keluar dari tempat metode untuk tidur mencegah cidera 5. Hindari meletakan segala sesuatu secara tidak teratur c. Pasien mampu dipermukaan lantai menjelaskan faktor 6. Sediakan cahaya yang cukup dalam rangka resiko dari lingkungan meningkatkan pandangan d. Mampu memodifikasi 7. Sediakan area penyimpanan dengan jangkauan yang gaya hidup untuk mudah mencegah cidera 8. Orientasikan pasien pada lingkungan fisik 9. Pindahkan barang-barang yang diletakan rendah yang e. Menggunakan fasilitas membahayakan kesehatan yang ada 10. Sediakan lampu malam hari disisi tempat tidur f. Mampu mengenali perubahan status Identifikasi resiko 1. Identifikasi resiko biologis, lingkungan dan perilaku serta kesehatan hubungan timbal balik 2. Instruksikan faktor resiko dan rencana untuk mengurangi faktor resiko 3. Pertimbangkan kriteria yang berguna dalam memprioritaskan area-area untuk mengurangi faktor resiko 4. Diskusikan dan rencanakan aktifitas-aktifitas pengurangan resiko berkolaborasi dengan indifidu maupun kelompok 5. Implementasikan aktivitas-aktivitas pengurangan resiko 6. Rencanakan monitor resiko kesehatan dalam jangka panjang 7. Rencanakan tindak lanjut, strategi dan aktivitas pengurangan resiko jangka panjang 3 Gangguan eliminasi Eliminasi urine Manajamen nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliuti urine b.d obstruksi Proses penuaan lokasi,karakteristik,durasi, anatomic karena Setelah dilakukan asuhan frekuensi,kualitas,intensitas atau beratnya nyeri dan bph keperawatan selama 4x 9 factor pencetus. Jam resiko cidera tidak 2. Observasi adanya pentunjuk non verbak mengenai terjadi dengan Kriteria ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak Hasil : dapat berkomunikasi secara efektif. a. Kontinensia urine 3. Gali bersama pasien factor-faktor yang dapat b. Menunjukkan menurunkan dan memperberat nyeri. pengetahuan yang 4. Tentukan kebutuhan frekuensi untuk melakukan adekuat tentang obat pengkajian ketidak nyamanan pasien dan yang mempengaruhi mengimplementasikan rencana monitor. fungsi perkemihan 5. Berikan informasi mengenai nyeri,seperti penyebab c. Eliminasi urine tidak nyeri, berapa lama nyeri akan di rasakan,dan tergnggu antisipasi dari ketidaknyamanan dari prosedur. d. Bau, jumlah, dan 6. \kurangi atau eliminasai factor-faktor yang dapat warna urine dalam mencetuskan atau meningkatkan nyeri (misalnya: rentang yang ketakutan,kelelahan,keadaan monotan dan kurang diharapkan pengetahuan) e. Tidak ada hematuria 7. Ajarkan pengunaan teknik non farmakologi ( teknik f. Engeluaran urine relaksasi dan kompres hangat). Tanpa nyeri, dan 8. Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesulitan diawal kesehatan lainya untuk memilih dan berkemih mengimplementasikan tindakan penurunan nyeri non farmakologi sesuai kebutuhan. 9. Menganjurkan untuk banyak minum 10. Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon terhadap pengalaman nyeri 11. Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri dalam interval yang spesifik.
IMPLEMENTASI No Diagnosa Tanggal/jam Implementasi Evaluasi
1 Gangguan 11 Maret 1. Mengkaji fungsi penglihatan pasien S:
persepsi 2017 pukul 2. Mengkaji reaksi pasien terhadap 1. Pasien mengatakan matanya masih katarak sensori : 08.00-16.30 penurunan penglihatan dan kabur melihat visual b.d WIB 3. Memonitor fungsi lapang pandang pasien 2. Pasien mengatakan mata kirinya tidak bisa 4. Memonitor tanda dan gejala kelainan melihat sama sekali perubahan fungsi penglihatan persepsi 5. Mengajak pasien untuk menentukan O: akibat tujuan dan belajar melihat dengan 1. Terlihar mata Tn. K ada katarak yang katarak menggunakan kaca mata yang diberikan berukuran + 2mm petugas kesehatan 2. Saat diperiksa mata kanan melihat kabur 6. Menginformasikan letak benda-benda dengan jarak pandang 10 cm dan mata kiri yang sering digunakan pasien sama sekali tidak bisa melihat dikamarnya 7. Memindahkan letak benda-benda yang A: berbahaya dari lingkungan pasien seperti Masalah keperawatan gangguan sensori pisau, gelas, dan lain-lain persepsi belum teratasi 8. Menempatkan benda-benda yang diperlukan pasien pada tempat yang P: mudah dijangkau pasien Lanjutkan intervensi 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 9. Menginformasikan kepada pasien jika barang-barang pasien dipindahkan 10. Menjaga kebersihan mata pasien 11. Menyimpan dan menganjurkan pasien untuk tidak meletakan kaca matanya disembarang tempat\ 12. Menganjurkan pasien menghabiskan dan mengkonsumsi makanan yang tinggi protein, tinggi kalori, kudapan bergizi dan minuman mineral yang siap diminum 13. Menganjurkan dan mengatur alat seperti telepon dengan angka yang besar 14. Membantu pasien memperkuat jaringan sosial dan interaksi sosial 2 Risiko Cidera 11 Maret 1. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan S: 2017 pukul pasien berdasarkan fungsi fisik dan 1. Pasien mengatakan kalau tidak pakai kaca 08.00-16.30 kognitif mata pasien biasanya jatuh dan kepalanya WIB 2. Memberitahu lembaga yang berwenang terbentur dinding untuk melakukan perlindungan 2. Pasien penglihatanya sangat kabur lingkungan pasien 3. Mengkaji ulang riwayat jatuh yang O: pernah dialami pasien 1. Pasien terlihat susah melihat ketika tidak 4. Menganjurkan pasien untuk memakai pakai kaca mata kaca mata yang diresepkan dengan tepat 2. Pasien terlihat berjalan tidak tentu arah pada saat keluar dari tempat tidur kalau tidak pakai kaca mata 5. Menghindari meletakan segala sesuatu secara tidak teratur dipermukaan lantai A: 6. Menyediakan cahaya yang cukup dalam Masalah keperawatan resiko jatuh belum rangka meningkatkan pandangan teratasi 7. Mengorientasikan pasien pada lingkungan fisik disekitarnya P: 8. Memindahkan barang-barang yang Lanjutkan intervensi keperawatan 4, 5, 6, 8,dan diletakan rendah yang membahayakan 9 pasien 9. Menyediakan lampu malam hari disisi tempat tidur 10. Merencanakan tindak lanjut, strategi dan aktivitas pengurangan resiko jangka panjang
1. melakukan pengkajian nyeri S:
3 Gangguan komprehensif yang meliuti 1. pasien mengatakan sering buang air kecil eliminasi 11 Maret lokasi,karakteristik,durasi, pada malam hari urine b.d 2017 pukul frekuensi,kualitas,intensitas atau 2. pasien mengatakan terasa nyeri pada saat obstruksi 08.00-16.30 beratnya nyeri dan factor pencetus. buang air kecil. anatomic WIB 2. mengobservasi adanya pentunjuk karena bph non verbal mengenai O: ketidaknyamanan terutama pada 1. pasien tampak meringis sesaat sesudah mereka yang tidak dapat buang air kecil berkomunikasi secara efektif. 2. pasien tampak melindungi area nyeri 3. mengali bersama pasien factor- faktor yang dapat menurunkan dan A: memperberat nyeri. masalah keperawatan ganguan eliminasi urine 4. menentukan kebutuhan frekuensi belum teratasi P: untuk melakukan pengkajian Lanjutkan intervensi keperawatan 2,3,4,5,6,7 ketidak nyamanan pasien dan dan 8 mengimplementasikan rencana monitor. 5. memberikan informasi mengenai nyeri,seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan di rasakan,dan antisipasi dari ketidaknyamanan dari prosedur. 6. mengurangi atau eliminasai factor- faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri (misalnya: ketakutan,kelelahan,keadaan monotan dan kurang pengetahuan) 7. mengajarkan pengunaan teknik non farmakologi ( teknik relaksasi dan kompres hangat). 8. berkolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan lainya untuk memilih dan mengimplementasikan tindakan penurunan nyeri non farmakologi sesuai kebutuhan. 9. Menganjurkan untuk banyak minum 10. memberikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon terhadap pengalaman nyeri 11. memonitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri dalam interval yang spesifik
IMPLEMENTASI
No Diagnosa Tanggal/jam Implementasi Evaluasi
1 Gangguan 12 Maret 1. Menginformasikan letak benda-benda S:
persepsi 2017 pukul yang sering digunakan pasien 1. Pasien mengatakan matanya susah sensori : 08.00-16.30 dikamarnya disembuhkan visual b.d WIB 2. Memindahkan letak benda-benda yang 2. Pasien mengatakan mata kirinya tidak bisa perubahan berbahaya dari lingkungan pasien seperti melihat sama sekali dan mata kananya persepsi pisau, gelas, dan lain-lain kabur akibat 3. Menempatkan benda-benda yang katarak diperlukan pasien pada tempat yang O: mudah dijangkau pasien 1. Terlihar mata Tn. K ada katarak yang 4. Menginformasikan kepada pasien jika berukuran + 2mm barang-barang pasien dipindahkan 2. Jarak pandang sangat dekat sekali 5. Menjaga kebersihan mata pasien A: 6. Menyimpan dan menganjurkan pasien Masalah keperawatan gangguan sensori untuk tidak meletakan kaca matanya persepsi belum teratasi disembarang tempat 7. Memberikan jus wortel untuk pasien P: 8. Memberikan air bunga katarak (kitolod) Lanjutkan intervensi keperawatan 1-8 kepada pasien
2 Risiko Cidera 12 Maret 1. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan S:
2017 pukul pasien berdasarkan fungsi fisik dan 1. Pasien mengatakan sering terbentur 08.00-16.30 kognitif 2. Pasien mengatakan penglihatanya sangat WIB 2. Menganjurkan pasien untuk tetap kabur memakai kaca mata yang diresepkan dengan tepat pada saat keluar dari tempat O: tidur 1. Pasien terlihat susah melihat ketika tidak 3. Menghindari meletakan segala sesuatu pakai kaca mata secara tidak teratur dipermukaan lantai 2. Pasien terlihat berjalan tidak tentu arah 4. Menyediakan cahaya yang cukup dalam kalau tidak pakai kaca mata rangka meningkatkan pandangan 5. Memindahkan barang-barang yang A: diletakan rendah yang membahayakan Masalah keperawatan resiko jatuh belum pasien teratasi 6. Menyediakan lampu malam hari disisi tempat tidur P: Lanjutkan intervensi keperawatan 1-6 3 Gangguan 12 Maret 1. melakukan pengkajian nyeri S: eliminasi 2017 pukul komprehensif yang meliuti 1. passion mengatakan masih sering buang urine b.d 08.00-16.30 lokasi,karakteristik,durasi, air kecil dimalam hari obstruksi WIB frekuensi,kualitas,intensitas atau 2. pasien mengatakan sudah mencoba anatomic beratnya nyeri dan factor pencetus. teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri karena bph 2. mengobservasi adanya pentunjuk sesuai dengan yang telah diajarkan non verbal mengenai O: ketidaknyamanan terutama pada 1. klien tampak mempraktikkan teknik mereka yang tidak dapat nonfarmakologi berkomunikasi secara efektif. 3. pasien tampak rileks 3. mengali bersama pasien factor- A: faktor yang dapat menurunkan dan Masalah keperawatan gangguan eliminasi memperberat nyeri. urine teratasi sebagian 4. menentukan kebutuhan frekuensi P: untuk melakukan pengkajian Lanjutkan intervensi keperawatan 9 dan 10 ketidak nyamanan pasien dan mengimplementasikan rencana monitor. 5. memberikan informasi mengenai nyeri,seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan di rasakan,dan antisipasi dari ketidaknyamanan dari prosedur. 6. mengurangi atau eliminasai factor- faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri (misalnya: ketakutan,kelelahan,keadaan monotan dan kurang pengetahuan) 7. mengajarkan pengunaan teknik non farmakologi ( teknik relaksasi dan kompres hangat). 8. berkolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan lainya untuk memilih dan mengimplementasikan tindakan penurunan nyeri non farmakologi sesuai kebutuhan. 9. Menganjurkan untuk banyak minum 10. memberikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon terhadap pengalaman nyeri 11. memonitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri dalam interval yang spesifik IMPLEMENTASI
No Diagnosa Tanggal/jam Implementasi Evaluasi
1 Gangguan 13 Maret 1. Menginformasikan letak benda-benda S:
persepsi 2017 pukul yang sering digunakan pasien 1. Pasien mengatakan matanya susah sensori : 08.00-16.30 dikamarnya disembuhkan visual b.d WIB 2. Memindahkan letak benda-benda yang 2. Pasien mengatakan mata kirinya tidak perubahan berbahaya dari lingkungan pasien bisa melihat sama sekali dan mata persepsi seperti pisau, gelas, dan lain-lain kananya kabur akibat 3. Menempatkan benda-benda yang katarak diperlukan pasien pada tempat yang O: mudah dijangkau pasien 1. Terlihar mata Tn. K ada katarak yang 4. Menginformasikan kepada pasien jika berukuran + 2mm barang-barang pasien dipindahkan 2. Jarak pandang sangat dekat sekali 5. Menjaga kebersihan mata pasien A: 6. Menyimpan dan menganjurkan pasien Masalah keperawatan gangguan sensori untuk tidak meletakan kaca matanya persepsi belum teratasi disembarang tempat 7. Memberikan jus wortel untuk pasien P: 8. Memberikan air bunga katarak Lanjutkan intervensi keperawatan 5-8 (kitolod) kepada pasien
2 Risiko Cidera 12 Maret 1. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan S:
2017 pukul pasien berdasarkan fungsi fisik dan 1. Pasien mengatakan sering terbentur 08.00-16.30 kognitif 2. Pasien mengatakan penglihatanya WIB 2. Menganjurkan pasien untuk tetap sangat kabur memakai kaca mata yang diresepkan dengan tepat pada saat keluar dari O: tempat tidur 1. Pasien tampak terbentur saat berjalan 3. Menghindari meletakan segala sesuatu 2. Pasien terlihat susah melihat ketika secara tidak teratur dipermukaan lantai tidak pakai kaca mata 4. Menyediakan cahaya yang cukup 3. Pasien terlihat berjalan tidak tentu arah dalam rangka meningkatkan kalau tidak pakai kaca mata pandangan 5. Memindahkan barang-barang yang A: diletakan rendah yang membahayakan Masalah keperawatan resiko jatuh belum pasien teratasi 6. Menyediakan lampu malam hari disisi tempat tidur P: Lanjutkan intervensi keperawatan 4 dan 6 3 Gangguan 12 Maret 1. melakukan pengkajian nyeri S : eliminasi 2017 pukul komprehensif yang meliuti 1. pasien mengatakan masih sering buang urine b.d 08.00-16.30 lokasi,karakteristik,durasi, air kecil dimalam hari obstruksi WIB frekuensi,kualitas,intensitas atau 2. pasien mengatakan selalu anatomic beratnya nyeri dan factor pencetus. mempraktikkan teknik relaksasi untuk karena bph 2. mengobservasi adanya pentunjuk non mengurangi nyeri sesuai dengan yang verbal mengenai ketidaknyamanan telah diajarkan terutama pada mereka yang tidak O: dapat berkomunikasi secara efektif. 1. klien tampak mempraktikkan teknik 3. mengali bersama pasien factor-faktor nonfarmakologi yang dapat menurunkan dan 2. pasien tampak rileks memperberat nyeri. A: 4. menentukan kebutuhan frekuensi Masalah keperawatan gangguan eliminasi untuk melakukan pengkajian ketidak urine teratasi sebagian nyamanan pasien dan P: mengimplementasikan rencana Lanjutkan intervensi keperawatan 10 &11 monitor. 5. memberikan informasi mengenai nyeri,seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan di rasakan,dan antisipasi dari ketidaknyamanan dari prosedur. 6. mengurangi atau eliminasai factor- faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri (misalnya: ketakutan,kelelahan,keadaan monotan dan kurang pengetahuan) 7. mengajarkan pengunaan teknik non farmakologi ( teknik relaksasi dan kompres hangat). 8. berkolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim kesehatan lainya untuk memilih dan mengimplementasikan tindakan penurunan nyeri non farmakologi sesuai kebutuhan. 9. Menganjurkan untuk banyak minum 10. memberikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan dan respon terhadap pengalaman nyeri 11. memonitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri dalam interval yang spesifik