Anda di halaman 1dari 4

Asuhan Keperawatan

Penyakit Rabun

PENGAMPU :
DYAH AYUNINGSIH, Amd.Kep. S. Pd

Kelompok :
1. Vanya Meilinda
2. Florentina
3. Fini Nurul
4. Maulidya Rinjani

SMK VINAMA 2
Jl. Kaliabang Tengah No. 20, Telp.( 021 )
88871079 – 8873732
Website : www.smkvinama2.sch.id
e-mail : smk.vinama2@hotmail.com
I. Pengkajian
a. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh sakit kepala atau sering terjadi vertigo beberapa minggu
belakangan. Ada rasa mengganjal pada mata. Dan pasien mengungkapkan
bahwa kondisi mata nya tidak dapat digunakan untuk melihat dengan jelas
terutama pada mata sebelah kanan.

b. Riwayat penyakit dahulu


Pasien pernah mengalami kerusakan reaktif pada pupil mata. Dan pernah
mengalami peradangan pada kornea mata dan bagian dalam kelopak
mata(konjungtiva).

c. Riwayat penyakit keluarga


Dikaji dari keluarga pasien, ayah dan ibu pasien merupakan penderita penyakit
yang sama yaitu rabun.

II. Diagnosa keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman pada saat menyipitkan mata berhubungan dengan
kerusakan reaktif pada mata
2. Penglihatan kabur saat melihat objek dengan jarak normal akibat
ketidaknyamanan memandang berhubungan dengan ketidak dapatan melihat
pada jarak dekat.
3. Gangguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan virus atau
ketajaman mata.
4. Gangguan penglihatan dan sulit membedakan warna, bentuk dan ukuran
berhubungan dengan ketidak pekaan sensorik penglihatan
5. Gangguan kecemasan akibat ketidak stabilan penglihatan yang samar.

III. Rencana tindakan


 Diagnosa keperawatan pertama
Gangguan rasa nyaman pada saat menyipitkan mata berhubungan dengan
kerusakan reaktif pada mata

 Tujuan
Melakukan pemeriksaan pada mata dengan membaca barisan huruf
terkecil dari kartu baku atau kartu Snellen dengan jarak 5-6m.

 Kriteria hasil
Pasien tidak mampu melihat barisan huruf terkecil pada kartu Snellen,
klien juga mengatakan penglihatan nya kabur.

 Diagnosa keperawatan kedua


Penglihatan kabur saat melihat objek dengan jarak normal akibat
ketidaknyamanan memandang berhubungan dengan ketidak dapatan
melihat pada jarak dekat.
 Tujuan
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan pasien dapat
melihat dengan normal

 Kriteria hasil
-ketajaman penglihatan pasien membaik
-memakai kacamata lasik

 Diagnosa keperawatan ketiga


Gangguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan virus atau
ketajaman mata.

 Tujuan
Setelah diberi tindakan keperawatan diharapkan gangguan persepsi sensori
teratasi

 Kriteria hasil
-Klien dapat melihat dengan jelas

 Diagnosa keperawatan keempat


Gangguan penglihatan dan sulit membedakan warna, bentuk dan ukuran
berhubungan dengan ketidak pekaan sensorik penglihatan

 Tujuan
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan penglihatan
pasien membaik dalam membedakan warna, bentuk, dan ukuran

 Kriteria hasil
-pasien dapat membedakan warna, bentuk daan ukuran
- mengeluh kesulitan melihat menurun

 Diagnosa keperawatan kelima


Gangguan kecemasan akibat ketidak stabilan penglihatan yang samar

 Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah gangguan
kecemasan dapat teratasi

 Kriteria hasil
-keluhan cemas tidak ada
-pasien jauh lebih tenang
 Rencana tindakan(intervensi dan rasional)
Intervensi : Bicarakan pentingnya nutrisi vitamin A untuk mata. Pastikan
pasien tidak terlalu sering menatap layar gadget. Memastikan pasien
bekerja di tempat yang terang.
Rasional : Memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga
kesehatan mata, membantu untuk memfokuskan perhatian pada faktor
mana pasien telah/dapat mengontrol perubahan, memberi arahan pada
pasien untuk tidak terlalu sering menggunakan lensa mata.

Anda mungkin juga menyukai