Anda di halaman 1dari 3

KLASIFIKASI STADIUM KLINIS

Ada 2 klasifikasi yang sampai sekarang sering digunakan untuk remaja dan dewasa yaitu
klasifikasi menurut WHO dan Centers for Disease Control and Preventoin (CDC) Amerika
Serikat. Di negara negara berkembang menggunakan sistem klasifikasi WHO dengan memakai
data klinis dan laboratorium, sementara di negara-negara maju digunakan sistem klasifikasi
CDC. Klasifikasi menurut WHO digunakan pada beberapa Negara yang pemeriksaan limfosit
CD4+ tidak tersedia.

Klasifikasi stadium klinis HIV/AIDS WHO dibedakan menjadi 4 stadium, yaitu:

Stadium Gejala Klinis

Tanpa gejala

Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh yang menetap


I
Tidak ada penurunan berat badan

Tingkat ativitas 1 : tanpa gejala, aktivitas normal

Penurunan berat badan <10%

ISPA berulang: sinusitis, otitis media, tonsilitis, dan faringitis 9

Herpes zooster dalam 5 tahun terakhir

II Ruam kulit yang gatal (seboroik atau prurigo)

Gejala pada mukosa dan kulit yang ringan ( Dermatitis seboroik, infeksi
jamur pada kuku, perlukaan pada mukosa mulut yang sering kambuh,
radang pada sudut bibir)

Tingkat aktivitas 2: dengan gejala, aktivitas normal.

III Penurunan berat badan > 10%

Diare kronik yang tidak diketahui penyebabnya > 1 bulan

Demam berkepanjangan yang tidak diketahui penyebabnya > 1 bulan

Candidiasis pada mulut

Bercak putih pada mulut berambut

TB paru dalam 1 tahun terakhir


Stadium Gejala Klinis

Infeksi bakteri yang berat, misalnya: pneumonia, bisul pada otot.

Tingkat aktivitas 3: terbaring di tempat tidur, kurang dari 15 hari dalam


satu bulan terakhir.

IV Kehilangan berat badan > 10%, ditambah salah satu dari :

Diare kronik yang tidak diketahui penyebabnya > 1 bulan

Kelemahan kronik

Demam berkepanjangan yang tidak diketahui penyebabnya > 1 bulan.

Pneumocystis carinii pneumonia (PCP).

Toksoplasmosis pada otak.

Kriptosporidiosis dengan diare > 1 bulan.

Kriptokokosis di luar paru.

Sitomegalovirus pada organ selain hati, limpa dan kelenjar getah bening.

Infeksi virus Herpes simpleks pada kulit atau mukosa lebih dari 1 bulan

PML(Progressive Multifocal Lencephalopathy) atau infeksi virus dalam


otak.

Setiap infeksi jamur yang menyeluruh, misalnya: histoplasmosis,


kokidioidomikosis.

Candidiasis pada kerongkongan, tenggorokan, saluran paru dan paru.

Mikobakteriosis tidak spesifik yang menyeluruh.

Septikemia salmonella

TB ekstra paru.

Limfoma.

Kaposi’s sarkoma.

Ensefalopati HIV sesuai definisi CDC.

Tingkat aktivitas 4: terbaring di tempat tidur, lebih dari 15 hari dalam 1


Stadium Gejala Klinis

bulan terakhir ( WHO, 2006 )

Anda mungkin juga menyukai