Luka bakar
derajat III
Rule of nine
Zona kerusakan jaringan
1. Zona koagulasi
2. Zona statis
3. Zona hiperemi
Fase luka bakar
Fase darurat/resusitasi
Fase akut atau intermediat
Fase rehabilitasi
Indikasi Rawat Inap Klien Luka
Bakar
Berikut ini adalah kondisi dimana klien harus dirawat di rumah sakit
(Christantie Effendi, S.Kp., 1999):
a. Luka bakar derajat I > 15% pada dewasa dan > 10% pada anak.
b. Luka bakar derajat II pada muka, leher, tangan, kaki dan perineum.
c. Luka bakar derajat III > 2% pada dewasa dan setiap derajat III pada
anak.
d. Luka bakar disertai trauma visera, tulang dan jalan napas.
e. Luka bakar karena sengatan listrik tegangan tinggi.
Penatalaksanaan Luka Bakar
Penatalaksanaan klien luka bakar sesuai
dengan kondisi dan tempat klien dirawat
melibatkan berbagai lingkungan perawatan
dan disiplin ilmu antara lain mencakup :
penanganan awal (di tempat kejadian)
penanganan pertama di unit gawat darurat
penanganan klien luka bakar di ruang
perawatan intensif
penanganan klien luka bakar di bangsal
perawatan atau unit luka bakar.
Contoh :
Pasien berbobot 70 kg dengan luas luka bakar 50 %
Penyelesaian :
Rumus konsensus : 2 hingga 4 ml/kg/% luas luka bakar
Hitung : 2 x 70 x 50 = 7000 ml/24 jam
Rencana pemberian infus :
• 8 jam pertama = ½ dari 7000 yaitu 3500 ml atau 437
ml/jam
• Berikutnya 16 jam = sisanya yaitu 3500 ml atau 219
Asuhan keperawatan
A. Pengkajian
1. Perawatan Luka Bakar Selama Fase
Darurat/Resusitasi
2. Perawatan Luka Bakar Selama Fase
Akut
3. Perawatan Luka Bakar Selama Fase
Rehabilitasi
B. Diagnosa keperawatan
1. Perawatan Luka Bakar Selama Fase Darurat/Resusitasi
a) Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan keracunan karbon
monoksida, inhalasi asap dan obstruksi saluran napas atas.
b) Bersihan jalan napas tidak efektif yang berhubungan dengan edema dan
efek dari inhalasi asap.
2. Perawatan Luka Bakar Selama Fase Akut
a) Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan pemulihan kembali
integritas kapiler dan perpindahan cairan dari ruang interstisial ke dalam
intravaskuler.
b) Risiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan hilangnya barier kulit
dan terganggunya respon imun.
3. Perawatan Luka Bakar Selama Fase Rehabilitasi
a) Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan raasa nyeri ketika
melakukan latihan, mobilitas sendi yang terbatas, pelisutan otot dan
ketahanan tubuh (endurance) yang terbatas.
b) Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan pada
penampakan fisik dan konsep diri.
C. Perencanaan
1. Perawatan Luka Bakar Selama Fase
Darurat/Resusitasi
DX
Fase Rehabilitasi
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Memperlihatkan toleransi terhadap 1. Redakan rasa nyeri, 1. Membantu klien
1 aktivitas yang diperlukan untuk cegah gejala menggigil untuk menyimpan
melaksanakan aktivitas sehari-hari yang atau panas dan tenaga untuk
diinginkan. tingkatkan integritas fisik keperluan aktivitas
KE: pada semua sistem terapiutik.
Memperoleh cukup tidur setiap hari. tubuh. 2. Mencegah atropi
Memperlihatkan peningkatan 2. Latihan fisioterapi. otot.
toleransi dan ketahanan fisik yang 3. Pantau perasaan 3. Digunakan untuk
bertahap dalam pelaksanaan panas, letih, dan menentukan tingkat
aktivitas fisik. toleransi nyeri. aktivitas yang
Dapat berkonsentrasi ketika diperlukan.
bercakap-cakap.
Beradaptasi dengan citra tubuh yang 1. Sediakan waktu untuk 1. Membantu klien
2 berubah. mendengarkan dan menangani
KE: memberikan dukungan perasaanya.
– Mengutarakan deskripsi yang tepat yang realistik. 2. Menggali adanya
tentang berbagai perubahan pada citra 2. Nilai reaksi psikososial kecemasan dan
tubuh pasca luka bakar. klien secara konstan. memahami ketakutan
– Menerima penampakan fisiknya. 3. Secara aktif klien.
– Memnggunakan protesa jika promosikan citra tubuh 3. Klien dapat
dikehendaki. yang sehat dan konsep menerima atau
– Bersosialisasi dengan orang lain. diri pada klien-klien luka menghadapi persepsi
bakar yang berhasil orang lain tentang
KESIMPULAN
Penderita luka bakar memerlukan penanganan secara
holistik dari berbagai aspek dan disiplin ilmu. Perawatan
luka bakar didasarkan pada luas luka bakar, kedalaman
luka bakar, faktor penyebab timbulnya luka dan lain-lain.
Pada luka bakar yang luas dan dalam akan memerlukan
perawatan yang lama dan mahal. Dampak luka bakar yang
dialami penderita dapat menimbulkan berbagai masalah
fisik, psikis dan sosial bagi pasien dan juga keluarga.
Dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka makin berkembang pula teknik/cara
penanganan luka bakar sehingga makin meningkatkan
kesempatan untuk sembuh bagi penderita luka bakar