Anda di halaman 1dari 9

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN ASMA” 

 
MATA KULIAH
MATERNITAS
Dosen Pengampu : Ns. APRIANI SUSMITA SARI, S.Kep., M.Kep

1. ESA WAHYU HARDIANA


2. FAKHRONA MAHABBATI
3. HAERUMAN
4. MOH. SYUKUR
5. MUH. EFAN BAHRUL AHARI
6. MULIADI
Tinjauan Pustaka

1. Definisi
 Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap
berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan napas yang luas dan
derajatnya dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan
(Muttaqin, 2008).

2. Etiologi
 Faktor ekstrinsik (alergik): reaksi alergik yang disebabkan oleh alergen atau alergen yang
dikenal seperti debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang.
 Faktor intrinsik (non-alergik): tidak berhubungan dengan alergen, seperti common cold,
infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat mencetuskan
serangan.
 Asma gabungan: Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari
bentuk alergik dan non-alergik (Smeltzer&Bare,2002)
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi
3. Patofisiologi
Jelasnya patofisiologi asma adalah sebagai berikut:
• Kontraksi otot pada saluran napas meningkatkan resistensi jalan napas
• Peningkatan sekresi mukosa dan obstruksi saluran napas
• Hiperinflasi paru dengan peningkatan volume residu
• Hiperaktivitas bronkial, yang diakibatkan oleh histamin, prostaglandin dan leukotrin.

4. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala yang lazim muncul pada Asma Bronkhial adalah batuk, dispnea, dan
wheezing. Serangan seringkali terjadi pada malam hari. Asma biasanya bermula mendadak
dengan batuk dan rasa sesak dalam dada, disertai dengan pernapasan lambat, wheezing.
Jalan napas yang tersumbat menyebabkan dispnea. Serangan Asma dapat berlangsung dari
30menit sampai beberapa jam dan dapat hilang secara spontan. (Smeltzer&Bare, 2002).
5. Komplikasi
 Hipoksia janin dan ibu
 Kematian Janin dalam Kandungan
 Persalinan premature
 BBLR

6.Penatalaksnaan
 Mencegah adanya strees
 Menghindari factor pencetus yang sudah diketahui secara intensif
 Mencegah penggunaan aspirin karena dapat menimbulkan serangan.
 Pada serangan ringan dapat digunakan obat inhalan.
 Pada keadaan yang lebih berat penderita harus dirawat dan serangan dapat dihilangkan
seperti efinefrin/sc, oksigen, isoproerenol/Inhalasi, aminoplin/infuse, glukosa,Hidrokortison/
infuse dektrose 10%.
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
 Identitas klien
 Keluhan Utama
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu.
 Riwayat kesehatan keluarga.
 Riwayat psikososial
 Pola-pola fungsi kesehatan

2. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan broncospasme, peningkatan sekresi
pulmoner
2. Ansietas berhubungan dengan ancaman jiwa sekunder terhadap sesak nafas dan takut
3. ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, kelelahan, sekunder
4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan prognosis penyakit saat
Rencana Tindakan (NIC):

3. Intervensi

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan broncospasme, peningkatan


sekresi pulmoner

Intervensi Rasional
1. Kaji tanda-tanda vital dan auskultasi 1. Beberapa derajat spasme bronkus
bunyi nafas terjadi dengan obstruksi jalan nafas,
2. Berikan klien untuk posisi yang 2. Peninggian kepala tempat tidur
nyaman mempermudah fungsi pernapasan.
3. Pencetus tipe reaksi alergi
3. Pertahankan lingkungan yang
pernapasan yang dapat
nyaman
menimbulkan episode akut.
2.Ansietas berhubungan dengan ancaman jiwa sekunder terhadap sesak nafas dan takut

Intervensi Rasional
1. Batasi aktivitas pasien
1. Mengurangi keluhan
2. Anjurkan tehnik
2. Memberikan tehnik
relaksasi pada pasien.
untuk mengurangi
3. Anjurkan pasien
ansietas
memilih posisi yang
3. Posisi yang nyaman
nyaman.
dapat mengurangi
keluhan
4. Berikan penjelasan
4. Menurunkan ansietas
tentang penyakitnya.
5. Beri support mental pasien
dari keluarganya. 5. Memberikan motivasi
pada pasien
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, kelelahan, sekunder

Intervensi Rasional

1. Baringkan pasien 1. Memaksimalkan


semi flower. ekspansi dada
2. Secara bertahap 2. Dapatmempertahankan
tingkatkan aktifitas aktivitas 
3. Dengan tehnik
pasien.
dapat
3. Anjurkan tehnik
relaksasi
yang tepat.
 
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai