O 1 Nyeri akut b.d 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, ketidakseimbangan suplai darah frekuemsi, kualitas, intensitas nyeri dan O2 dengan kebutuhan 2. Identifikasi skala nyeri miokardium akibat sekunder 3. Identifikasi respons non verbal nyeri dari penurunan suplai darah ke 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan miokardium memperingan nyeri 5. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri ( mis. TENS, hipnosis, akupresur, aromaterapi) 6. kontrol lingkungan yang memperberat nyeri ( mis. Suhu ruangan, pencahayaaan, kebisingan) 7. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri 8. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 9. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 10. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri 11. Kolaborasi pemberian analgetik 2 Pola napas tidak efektif b.d 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha pengembangan paru tidak napas) optimal, kelebihan cairan akibat 2. Posisikan semi fowler atau fowler sekunder dari udema paru. 3. Berikan oksigen 4. Anjurkan supan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontra indikasi 5. Kolaborasi pemberian brokodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu 3 Intoleransi aktifitas b.d 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang penurunan perfusi perifer akibat mengakibatkan kelelahan sekunder dari ketidak 2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selala seimbangan antara suplai O2 melakukan aktivitas miokardium dengan kebutuhan 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus ( mis. Cahaya, suara, kunjungan) 4. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan./aktif 5. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan 6. Anjutkan melakukan aktivitas secara bertahap 7. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang 8. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan 4 Ansietas b.d rasa takut akan kematian 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor) 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan 3. Monitor tanda-tanda ansietas 4. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan 5. Temani pasin untuk mengurangi kecemasan 6. Pahami situasi yan membuat ansietas 7. Dengarkan dengan penuh perhatian 8. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan 9. Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis 10. Anjurkan keluarga untuk teteap bersama pasien 11. Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif 12. Anjurkan untuk mengungkapkan perasaan dan persepsi 13. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan 14. Latih teknik relaksasi 15. Kolaborasi pemberian obat antiansietas