Anda di halaman 1dari 5

KUMPULAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

POLIKLINIK RSMM

A: NYERI AKUT PLAN

Nyeri akut b.d distensi 1. Manajemen nyeri


Lambung d.d mengeluh nyeri, tampak 2. Ajarkan Tehnik Relaksasi Nyeri
meringis, bersikap protektif, gelisah, 3. Kolaborasi Pemberian analgesik
frekuensi nadi meningkat, sulit tidur. 4. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
A : NYERI KRONIS 5. Identifikasi skala nyeri
6. Idenfitikasi respon nyeri non verbal
Nyeri kronis berhubungan 7. Identifikasi faktor yang memperberat dan
dengan penekanan saraf dibuktikan memperingan nyeri
dengan mengeluh nyeri, merasa tertekan, 8. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
tampak meringis, gelisah, tidak mampu tentang nyeri
menuntaskan aktivitas. 9. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
A : NYERI AKUT 10. Jelaskan strategi meredakan nyeri

Nyeri akut b.d prosedur


operasi d.d mengeluh nyeri, tampak
meringis, bersikap protektif, gelisah,
frekuensi nadi meningkat, sulit tidur.

A : DIARE PLAN

Diare b.d iritasi 1. Manajemen diare


gastrointestinal d.d defekasi 4 kali dalam 2. Pemantauan cairan
24 jam, feses lembek. 3. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas

A : GANGGUAN MOBILITAS FISIK PLAN

Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan 1. Dukungan ambulasi


kekuatan otot d.d mengeluh sulit 2. Dukungan mobilisasi
menggerakan ekstremitas, kekuatan otot 3. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
menurun, rentang gerak menurun. lainnya
4. Identifikasi toleransi fisik melakukan
ambulasi
5. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai ambulasi
6. Monitor kondisi umum selama melakukan
ambulasi
7. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
8. Anjurkan melakukan ambulasi dini
A : BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK PLAN
EFEKTIF

Bersihan jalan nafas tidak 1. Latihan batuk efektif


efektif b.d spasme jalan nafas d.d batuk 2. Manajemen jalan napas
tidak efektif, sputum berlebih, mengi, 3. Pemantauan Respirasi
dyspnea.

A : RISIKO INTOLERANSI AKTIVITAS PLAN

Risiko intoleransi aktivitas dibuktikan 1. Manajemen energi


dengan gangguan sirkulasi. 2. Promosi Latihan fisik
3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus (mis: cahaya, suara, kunjungan)
4. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau
aktif
5. Anjurkan tirah baring
6. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap

A : INTOLERANSI AKTIVITAS PLAN

Intoleransi 1. Manajemen energi


aktivitas b.d kelemahan d.d mengeluh 2. Terapi aktivitas
lelah, frekuensi jantung meningkat > 20% 3. Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
dari kondisi istirahat. aktivitas tertentu
4. Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang
diinginkan
5. Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari,
jika perlu
6. Ajarkan cara melakukan aktivitas yang
dipilih
7. Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam
merencanakan dan memonitor program
aktivitas, jika sesuai
8. Rujuk pada pusat atau program aktivitas
komunitas, jika perlu

A : DEFISIT NUTRISI PLAN :

Defisit nutrisi berhubungan 1. Manajemen nutrisi


dengan ketidakmampuan menelan 2. Promosi berat badan
makanan dibuktikan dengan berat badan 3. Identifikasi status nutrisi
menurun 10% dari berat badan ideal. 4. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
5. Ajarkan posisi duduk, jika mampu
6. Ajarkan diet yang diprogramkan
A : ANSIETAS PLAN

Ansietas berhubungan dengan kurang 1. Reduksi ansietas


terpapar informasi dibuktikan 2. Terapi relaksasi
dengan merasa bingung, sulit
berkonsentrasi, tampak gelisah, tampak
tegang.

A : KONSTIPASI PLAN

Konstipasi berhubungan 1. Manajemen eliminasi fekal


dengan penurunan motilitas 2. Manajemen konstipasi
gastrointestinal dibuktikan
dengan defekasi kurang dari 2 kali  Jelaskan jenis makanan yang membantu
seminggu, pengeluaran feses lama dan meningkatkan keteraturan peristaltik usus
sulit, feses keras, peristaltik usus  Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi,
menurun. volume feses
 Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik, sesuai
toleransi
 Anjurkan pengurangan asupan makanan yang
meningkatkan pembentukan gas
 Anjurkan mengkonsumsi makanan yang
mengandung tinggi serat
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak
ada kontraindikasi

A : HIPERTERMIA PLAN

Hipertermia berhubungan  Manajemen hipertermia


dengan infeksi dibuktikan dengan suhu  Regulasi temperatur
tubuh Tinggi.

A : GANGGUAN POLA TIDUR PLAN


Gangguan pola tidur berhubungan 1. Dukungan tidur
dengan kurang kontrol tidur dibuktikan 2. Edukasi aktivitas dan istirahat
dengan mengeluh sulit tidur, sering 3. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
terjaga, tidak puas tidur, pola tidur 4. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik
berubah, istirahat tidak cukup. dan/atau psikologis)
5. Identifikasi makanan dan minuman yang
mengganggu tidur (mis: kopi, teh, alcohol,
makan mendekati waktu tidur, minum
banyak air sebelum tidur)
6. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
A : KETIDAKSTABILAN KADAR PLAN
GLUKOSA DARAH

Ketidakstabilan kadar glukosa 1. Manajemen hiperglikemia


darah berhubungan dengan disfungsi 2. Manajemen hipoglikemia
pankreas dibuktikan dengan mengantuk, 3. Identifikasi kemungkinan penyebab
pusing, kadar glukosa darah rendah. hiperglikemia
4. Identifikasi situasi yang menyebabkan
kebutuhan insulin meningkat (mis: penyakit
kambuhan)
5. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
6. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar
glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
7. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara
mandiri
8. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga

A : RISIKO JATUH PLAN :


Risiko jatuh d.d usia > 65 tahun 1. Pencegahan jatuh
2. Manajemen keselamatan lingkungan
3. Identifikasi faktor jatuh (mis: usia > 65
tahun, penurunan tingkat kesadaran, defisit
kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan
keseimbangan, gangguan penglihatan,
neuropati)
4. Hitung risiko jatuh dengan menggunakan
skala (mis: fall morse scale, humpty dumpty
scale), jika perlu
5. Monitor kemampuan berpindah dari tempat
tidur ke kursi roda dan sebaliknya

A : RETENSI URIN PLAN


Retensi urin b.d peningkatan tekanan 1. Kateterisasi Urin
uretra d.d sensasi penuh pada kandung 2. Periksa kondisi pasien
kemih, disuria, distensi kandung 3. elaskan tujuan dan prosedur pemasangan
kemih. kateter urin
4. Anjurkan menarik napas saat insersi
selang kateter

A : GANGGUAN ELIMINASI URIN PLAN


Gangguan eliminasi urin berhubungan 1. Dukungan perawatan diri: BAB/BAK
dengan iritasi kandung 2. Manajemen eliminasi urin
kemih dibuktikan dengan urgensi, 3. Pengontrolan infeksi
dribbling, distensi kandung kemih,
berkemih tidak tuntas.
A : POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PLAN
Pola napas tidak efektif b.d deformitas 1. Manajemen jalan napas
dinding dada d.d sesak napas, penggunaan 2. Pemantauan respirasi
otot bantu pernapasan, fase ekspirasi 3. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
memanjang, takipnea. usaha napas)
4. Monitor bunyi napas tambahan (misalnya:
gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering)
5. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
6. Ajarkan Teknik batuk efektif
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
8. Monitor Saturasi Oksigen.
A : GANGGUAN PERSEPSI SENSORI PLAN :
Gangguan persepsi sensori b.d gangguan 1. Manajemen halusinasi
penglihatan d.d melihat sesuatu dan, 2. Minimalisasi rangsangan
merasakan sesuatu melalui indera 3. Pengekangan kimiawi
penglihatan, distorsi sensori, respons tidak 4. kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan
sesuai, bersikap seolah melihat sesuatu. antiansietas jika perlu.

A : RISIKO INFEKSI PLAN


Risiko infeksi d.d Adanya Luka 1. Pencegahan Infeksi
2. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
4. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
5. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
luka operasi
6. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
7. Anjurkan meningkatkan asupan cairan

A : RISIKO LUKA TEKAN PLAN


Risiko luka tekan dibuktikan 1. Manajemen sensasi perifer
dengan riwayat stroke 2. Pencegahan luka tekan
3. Jelaskan tanda-tanda kerusakan kulit
4. Anjurkan melapor jika menemukan tanda-
tanda kerusakan kulit
5. Ajarkan cara merawat kulit

A: PLAN

Anda mungkin juga menyukai