kekuatan otot d.d mengeluh sulit 2. Dukungan mobilisasi menggerakan ekstremitas, kekuatan otot 3. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik menurun, rentang gerak menurun. lainnya 4. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi 5. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi 6. Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi 7. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi 8. Anjurkan melakukan ambulasi dini A : BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK PLAN EFEKTIF
Bersihan jalan nafas tidak 1. Latihan batuk efektif
efektif b.d spasme jalan nafas d.d batuk 2. Manajemen jalan napas tidak efektif, sputum berlebih, mengi, 3. Pemantauan Respirasi dyspnea.
A : RISIKO INTOLERANSI AKTIVITAS PLAN
Risiko intoleransi aktivitas dibuktikan 1. Manajemen energi
dengan gangguan sirkulasi. 2. Promosi Latihan fisik 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis: cahaya, suara, kunjungan) 4. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif 5. Anjurkan tirah baring 6. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
A : INTOLERANSI AKTIVITAS PLAN
Intoleransi 1. Manajemen energi
aktivitas b.d kelemahan d.d mengeluh 2. Terapi aktivitas lelah, frekuensi jantung meningkat > 20% 3. Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam dari kondisi istirahat. aktivitas tertentu 4. Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan 5. Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu 6. Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih 7. Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas, jika sesuai 8. Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika perlu
A : DEFISIT NUTRISI PLAN :
Defisit nutrisi berhubungan 1. Manajemen nutrisi
dengan ketidakmampuan menelan 2. Promosi berat badan makanan dibuktikan dengan berat badan 3. Identifikasi status nutrisi menurun 10% dari berat badan ideal. 4. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan 5. Ajarkan posisi duduk, jika mampu 6. Ajarkan diet yang diprogramkan A : ANSIETAS PLAN
Ansietas berhubungan dengan kurang 1. Reduksi ansietas
terpapar informasi dibuktikan 2. Terapi relaksasi dengan merasa bingung, sulit berkonsentrasi, tampak gelisah, tampak tegang.
A : KONSTIPASI PLAN
Konstipasi berhubungan 1. Manajemen eliminasi fekal
dengan penurunan motilitas 2. Manajemen konstipasi gastrointestinal dibuktikan dengan defekasi kurang dari 2 kali Jelaskan jenis makanan yang membantu seminggu, pengeluaran feses lama dan meningkatkan keteraturan peristaltik usus sulit, feses keras, peristaltik usus Anjurkan mencatat warna, frekuensi, konsistensi, menurun. volume feses Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik, sesuai toleransi Anjurkan pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan gas Anjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat Anjurkan meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
A : HIPERTERMIA PLAN
Hipertermia berhubungan Manajemen hipertermia
dengan infeksi dibuktikan dengan suhu Regulasi temperatur tubuh Tinggi.
A : GANGGUAN POLA TIDUR PLAN
Gangguan pola tidur berhubungan 1. Dukungan tidur dengan kurang kontrol tidur dibuktikan 2. Edukasi aktivitas dan istirahat dengan mengeluh sulit tidur, sering 3. Identifikasi pola aktivitas dan tidur terjaga, tidak puas tidur, pola tidur 4. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik berubah, istirahat tidak cukup. dan/atau psikologis) 5. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur (mis: kopi, teh, alcohol, makan mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur) 6. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi A : KETIDAKSTABILAN KADAR PLAN GLUKOSA DARAH
Ketidakstabilan kadar glukosa 1. Manajemen hiperglikemia
darah berhubungan dengan disfungsi 2. Manajemen hipoglikemia pankreas dibuktikan dengan mengantuk, 3. Identifikasi kemungkinan penyebab pusing, kadar glukosa darah rendah. hiperglikemia 4. Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (mis: penyakit kambuhan) 5. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu 6. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dL 7. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri 8. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
A : RISIKO JATUH PLAN :
Risiko jatuh d.d usia > 65 tahun 1. Pencegahan jatuh 2. Manajemen keselamatan lingkungan 3. Identifikasi faktor jatuh (mis: usia > 65 tahun, penurunan tingkat kesadaran, defisit kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, neuropati) 4. Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala (mis: fall morse scale, humpty dumpty scale), jika perlu 5. Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya
A : RETENSI URIN PLAN
Retensi urin b.d peningkatan tekanan 1. Kateterisasi Urin uretra d.d sensasi penuh pada kandung 2. Periksa kondisi pasien kemih, disuria, distensi kandung 3. elaskan tujuan dan prosedur pemasangan kemih. kateter urin 4. Anjurkan menarik napas saat insersi selang kateter
A : GANGGUAN ELIMINASI URIN PLAN
Gangguan eliminasi urin berhubungan 1. Dukungan perawatan diri: BAB/BAK dengan iritasi kandung 2. Manajemen eliminasi urin kemih dibuktikan dengan urgensi, 3. Pengontrolan infeksi dribbling, distensi kandung kemih, berkemih tidak tuntas. A : POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PLAN Pola napas tidak efektif b.d deformitas 1. Manajemen jalan napas dinding dada d.d sesak napas, penggunaan 2. Pemantauan respirasi otot bantu pernapasan, fase ekspirasi 3. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, memanjang, takipnea. usaha napas) 4. Monitor bunyi napas tambahan (misalnya: gurgling, mengi, wheezing, ronchi kering) 5. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) 6. Ajarkan Teknik batuk efektif 7. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu. 8. Monitor Saturasi Oksigen. A : GANGGUAN PERSEPSI SENSORI PLAN : Gangguan persepsi sensori b.d gangguan 1. Manajemen halusinasi penglihatan d.d melihat sesuatu dan, 2. Minimalisasi rangsangan merasakan sesuatu melalui indera 3. Pengekangan kimiawi penglihatan, distorsi sensori, respons tidak 4. kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan sesuai, bersikap seolah melihat sesuatu. antiansietas jika perlu.
A : RISIKO INFEKSI PLAN
Risiko infeksi d.d Adanya Luka 1. Pencegahan Infeksi 2. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik 3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 4. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar 5. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi 6. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi 7. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
A : RISIKO LUKA TEKAN PLAN
Risiko luka tekan dibuktikan 1. Manajemen sensasi perifer dengan riwayat stroke 2. Pencegahan luka tekan 3. Jelaskan tanda-tanda kerusakan kulit 4. Anjurkan melapor jika menemukan tanda- tanda kerusakan kulit 5. Ajarkan cara merawat kulit