Anda di halaman 1dari 7

A.

Konsep Dasar
1. Pengertian Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasaan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari). Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika
individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu
ransangan.
2. Klasifikasi Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau
mengeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin
penyakit, kecelakaan, bahaya atau pemajanan pada lingkungan.
3. Penilaian Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
a. Emosi, kecemasan, deperesi dan marah akan mudah terjadi mempegaruhi
keamanan dan kenyamanan.
b. Status mobilisasi, keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran
menurun.
c. Gangguan persepsi sensori, mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang
berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan
d. Keadaan imunitas, gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang
sehingga mudah terserang penyakit.
4. Manifestasi Klinik
a. Vakolasi
1. Mengaduh
2. Menangis
3. Sesak nafas
4. Mendengkar
b. Ekspresi wajah
1. Meringis
2. Mengeletuk gigi
3. Menutup mata, mulut dengan rapat
4. Mengigit bibir
c. Gerakan Tubuh
1. Gelisah
2. Imobilisasi
3. Ketegangan otot
4. Peningkatan gerakan jari dan tangan
d. Interaksi sosial
1. Menghindari percakapan
2. Menghindari kintak sosial
3. Penurunan rentang perhatian
5. Patofisiologi

Pada saat inpuls ketidaknyamanan naik ke medulla spinalis menuju kebatang otak
dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari respon
stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon
fisiologis.

6. Pemeriksaan Diagnostik/Klinis
Pememriksaan diagnostic sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui apakah
ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat menyebabkan
timbulnya rasa aman dan nyaman seperti :
a. Melakukan pemeriksaan labolatorium dan radiologi
b. Menggunakan skala nyeri
 Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat
berkomunikasi dengan baik.
 Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukan lokasi
nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang diberikan.
 Berat = Skala nyeri 7-9 : secara objektif pasien masih bisa merespon,
namun terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang diberikan.
 Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.
7. Komplikasi
a. Hipovolemik
b. Hipetermi
c. Masalah mobilisasi
d. Hipertensi
e. Edema Pulmonal
f. Kejang
8. Penatalaksanaan
Kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan
yang meningkatkan penampilan sehari-hari). Ketidaknyamanan adalah keadaan
ketika individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari).
a. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress.
Teknik relaksasi memberikan individu control diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri.
b. Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan
individu informasi tentang respon fisiologis misalnya tekanan darah.
c. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian nyeri ke stimulus yang
lain.
d. Immobilisasi
Biasanya pasien tidur di spilint yang biasanya diterapkan pada saat kontraktur
atau terjadi ketidakseimbangan otot dan mencegah terjadinya penyakit baru
seperti decubitus.
B. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
a. Biodata
Data biografi: nama, alamat, umur, pekerjaan, tanggal masuk rumah sakit.
b. Riwayat kesehatan
 Riwayat penyakit sekarang
Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman.
Lingkungan klien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang
mempengaruhi atau berakibat terhadap terhadap kehidupan dan
kelangsungan hidup klien.
 Riwayat penyakit dahulu
Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/bedah
menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung
pada resptor sehingga mengganggu rasa nyaman klien.
 Riwayat penyakit keluarga
Riawayat kesehatan keluarga juga dapat menyebabkan gangguan rasa
aman dan nyaman.
c. Pemeriksaan Fisik
1. Ekspresi wajah
a) Menutup mata
b) Membuka mata lebar-lebar
c) Mengggit bibir bawah
2. Verbal
a) Menangis
b) Berteriak
3. Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
b) Nadi
c) Pernapasan
4. Ekstremitas
Amati gerak tubuh pasien untuk mengalosikan tempat atau rasa yang tidak
nyaman.
d. Pemeriksaan penunjang
 USG
USG digunakan untuk data penunjang apabila ada rasa tidak nyaman pada
bagian perut, kepala.
 Rontgen
Rontgen untuk mengetahui tulang/organ yang abnormal yang dapat
mengganggu rasa nyaman pasien.
2. Diagnosa keperawatan
a.Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit ditandai dengan
gelisah.

3. Luaran dan Renacana Intervensi

No Diagnosa keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan


1. Nausea dengan mual pada Setelah dilakukan Manajemen mual
vertigo b.d efek agen intervensi keperawatan (I.03117)
farmakologis d.d iritasi selama 1x24 jam, maka Definisi :
lambung status mual menurun Mengidentifikasi dan
(D.0076) dengan kriteria hasil : mengelola perasaan tidak
Kategori : Psikologis (L.08065) enak pada bagian
Subkategori : Nyeri dan 1. Perasaan ingin tenggorok atau lambung
Kenyamanan muntah (menurun) yang dapat menyebabkan
Definisi :Perasaan tidak nyaman muntah.
pada bagian belakang tenggorok Tindakan
atau lambung yang dapat Observasi :
mengakibatkan muntah. - Identifikasi
Gejala dan Tanda mayor : oengalaman mual
- Subjektif - Identifikasi isyarat
1. Mengeluh mual nonverbal
2. Merasa ingin muntah ketidaknyamanan
3. Tidak berminat - Identifikasi
makan dampak mual
- Objektif terhadap kualitas
(tidak tersedia) hidup
Gejala dan Tanda Minor : - Identifikasi faktor
- Subjektif penyebab mual
1. Merasa asam dimulut - Identifikasi
2. Sensasi panas/dingin antiemetik untuk
3. Sering menelan mencegah mual
- Objektif - Monitor mual
1. Saliva meningkat - Monitor asupan
2. Pucat nutrisi dan kalori
3. Diaphoresis Terapeutik :
4. Takikardia - Kendalikan faktor
5. Pupil dilatasi lingkungan
penyebab mual
- Kurangi atau
hilangkan keadaan
penyebab mual
- Berikan makanan
dalam jumlah kecil
dan menarik
- Berikan makanan
dingin, cairan
bening, tidak
berbau, dan tidak
berwarna
Edukasi :
- Anjurkan istihatat
dan tidur yang
cukup
- Anjurkan sering
membersihkan
mulut , kecuali jika
merangsang mual
- Anjurkan makanan
tinggi karbohidrat
dan rendah lemak
- Ajarkan
penggunaan teknik
nonfarmakologis
untuk mengatasi
mual
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
antiemetic, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai