Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESUME KEPERAWATAN

PRAKTIK KLINIK

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

AKROMEGALI

Disusun oleh :

Fita Nuri Ambarwati

30901700030

Semester VII

PRODI SI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG 2020
1. Identitas :
a. Nama : Tn A
b. Jenis kelamin : Laki-laki (laki-laki dan perempuan mempunyai resiko yang sama)
c. Usia : 42 tahun (Usia rata-rata pada saat ditegakkannya diagnosis akromegali adalah 40-
45 tahun)

2. Keluhan utama
a. Perubahan ukuran dan bentuk wajah serta organ-organ tubuh seperti jari-jari, tangan,
lidah, dsb.
b. Nyeri pada punggung dan kepala.

3. Keluhan Tambahan
a. Perasaan tidak nyaman.
b.      Klien tidak mengetahui apa penyakit yang dideritanya.

4. Riwayat pengobatan dahulu


Klien mengatakan tidak pernah melakukan perawatan ataupun terapi lainnya sejak
setelah dilakukan terapi radiasi dua tahun yang lalu. Baru akhir-akhir ini klien mengkonsumsi
obat penurun nyeri karena nyeri punggung dan kepalanya semakin berat.

5. Riwayat penyakit dahulu


Pada dua tahun tang lalu klien pernah mengalami tumor hipofisis jinak, kemudian
perawatan yang dilakukan adalah terapi radiasi.

6. Riwayat penyakit keluarga


Dari keterangan keluarga dijelaskan bahwa keluarga tidak pernah mempunyai riwayat
penyakit sejenis ini.

7. Pemeriksaan fisik mencakup:


a. Amati bentuk wajah, khas pada hipersekresi GH seperti bibir dan hidung besar,
tulang supraorbita menjolok.
b. Kepala, tangan/lengan dan kaki juga bertambah besar, dagu menjorok kedepan.
c. Amati adanya kesulitan mengunyah dan geligi yang tidak tumbuh dengan baik.
d. Amati perubahan pada persendian di punggung. Pada pemeriksaan ditemukan
mobilitas terbatas.
e. Pada palpasi abdomen, didapat hepatomegali dan splenomegali.
f. Disfagia akibat lidah membesar.

8. Pemeriksaan diagnostik mencakup :


a. Kadar prolaktin serum : ACTH, GH
b.   Foto tengkorak
c. CT Scan otak
d.   Angiografi
e.   Tes supresi dengan Dexamethason
f. Tes toleransi glukosa.
Analisis Data

Analisa data Etiologi Masalah


Ds : klien mengeluh nyeri padaa.   Penekanan jaringan oleh Nyeri (kepala,
bagian punggung dan kepala. tumor. punggung)
Do : KU lemah, wajahb.  Pembesaran ruas tulang
menyeringai, pucat, tangan belakang.
memegangi daerah kepala dan
punggung.
Ds : klien mengatakan adanya Penyakit pada tahap Gangguan citra
perubahan bentuk wajah, tangan, perkembangan. tubuh
kaki, lidah.
Do : tangan, kaki, lidah, wajah
mengalami perubahan bentuk.
Ds : klien mengatakan adanya Ketidakmampuan Ketidakseimbangan
pembesaran lidah. menelan makanan nutrisi kurang dari
Do : lidah mengalami kebutuhan tubuh
pembesaran.
Ds : klien mengatakan cemas Perubahan pada status Ansietas
karena penyakit yang peran
dideritanya.
Do : wajah pucat, panik, terlihat
bingung dan khawatir.

Diagnosa Keperawatan
1.    Nyeri (kepala, punggung) berhubungan dengan penekanan jaringan oleh tumor, pembesaran
ruas tulang belakang
2.    Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit pada tahap perkembangan.
3.    Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan makanan
4.    Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status peran

Diagona dan Intervensi Keperawatan


1.      Diagnosa Keperawatan:
Nyeri (kepala, punggung) berhubungan dengan penekanan jaringan oleh tumor, pembesaran
ruas tulang belakang
Tujuan :
Nyeri klien akan akan berkurang dalam jangka waktu 2-3 jam setelah tindakan.
Intervensi:
No Intervensi Rasional

1 Kaji tanda-tanda adanya nyeri 1.      Bermanfaat dalam mengevaluasi


baik verbal maupun non verbal, nyeri, menentukan pilihan intervensi,
catat lokasi, intensitas (skala 0- menentukan efektivitas terapi.
10), dan lainya.
2 Pertahankan bel pemanggil dan 2.      Membatasi ketegangan,
barang yang sering digunakan meminimalkan gerakan agar tidak
dalam jangkauan yang mudah nyeri pada punggung.
3 Anjurkan pasien untuk
3.      Membantu untuk memfokuskan
menggunakan teknik relaksasi, kembali perhatian dan membantu
seperti imajinasi, music yang pasien untuk mengatasi nyeri/rasa
lembut, relaksasi progresif. tidak nyaman secara lebih efektif.
4 Berikan obat analgetik (penurun4.      Menurunkan nyeri dan rasa tidak
TIK) nyaman di kepala.
5 Berikan tindakan masase5.      Menurunkan nyeri dan rasa tidak
punggung. nyaman di punggung.

2.      Diagnosa Keperawatan:


Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit pada tahap perkembangan.
Tujuan :
Dalam waktu 2-3 minggu klien akan memiliki kembali citra tubuh yang positif.
Intervensi:
No Intervensi Rasional
1 Dorong klien agar mau Informasi dari klien dapat
mengungkapkan pikiran dan menentukan letak
perasaannya terhadap perubahan ketidaknyamanan serta untuk
penampilan tubuhnya,. menentukan tindakan
selenjutnya.
2 Bantu klien mengidentifikasi Segi-segi positif klien mampu
kekuatanya serta segi-segi positif menumbuhkan kepercayaan diri
yang dapat dikembangkan oleh pada klien tersebut.
klien.

3 Kolaborasi pemberian obat-obatan Diberikan pada klien dengan


seperti: Bromokriptin (Parlodel) akromegali, untuk mengurangi
ukuran tumor.

4 Observasi efek samping Hipotensi ortostatik, iritasi


pemberian bromokriptin lambung, mual, kram abdomen,
dan konstipasi.

  Evaluasi
1.    Klien dapat menerima kekurangan (perubahan fisik) dalam dirinya.
2.    Klien mampu bersosialisi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, tanpa merasa malu
akan perbedaan dalam dirinya
3.    Klien mampu beraktivitas secara mandiri

Pemeriksaan Penunjang
         Pengukuran kadar GH melalui radioimmunoassay, kadarnya hanya meningkat pada penyakit
aktif dan tidak ditekan oleh glukosa pada tes tpleransi glukosa sekunder.
         Perimetri untuk mencari defek lapang pandang fisual bitemporal (50%).
         Rontgen tengkorak untuk melihat pembesaran sella, erosi prosesus klinoid, alur supraorbita,
dan rahang bawah. Lantae fosa hipofisis biasanya tampak mengalami erosi atau menjadi
ganda pada tomogram tampak lateral.
         CT scan atau MRI untuk melihat ekstensi suprassellar.
         Rontgen tangan untuk mencari bentuk lemoeng pada falang distal dan peningkatan jarak
rongga antar sendi karne hipertropi kartilago. Bantalan tumit biasanya menebal. Tes ini
biasanya lebih memiliki unsure menarik dari pad diagnostic.
         Kadar glukosa serum bias meningkat.
         Kadar fosfat dalam serum bias meningkat saat puasa, namun tidak memiliki manfaat
diagnostic.
         Rontsen dada dan EKG bisa menunjukkan hipertropi ventrikel kiri akibat hepertensi.

Anda mungkin juga menyukai