Anda di halaman 1dari 13

Nama : Fita Nuri Ambarwati

Nim : 30901700030

Tugas askep kmb

ASUHAN KEPERAWATAN

A. ASKEP CA COLON
1. Pengkajian keperawatan
- Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, No register, agama, tanggal masuk,
tanggal pengkajian, diagnosa medis dan penanggung jawab.
- Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang :
Klien mengatakan diare, nyeri kejang, kembung, mual dan muntah rasa nyeri
saat buang air besar, hilangnya nafsu makan, sering lelah adanya benjolan
pada perut, sering berkemih, feses berdarah.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Usia lebih dari 40 tahun, kebiasaan merokok, riwayat polip rektal atau polip
kolon, adanya polip adematosa atau adenoma villus, riwayat penyakit usus
inflamasi kronis, diit tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya keluarga yang pernah mengalami ca colon
2. Pemeriksaan fisik
a. Aktifitas atau istirahat
Pasien dengan Ca Colon biasayanya merasakan tidak nyaman pada abdomen
dengan keluhan nyeri, perut kembung sehingga perlu dilakukan pengkajian
terhadap pola istirahat dan tidur
b. Sirkulasi
Palpasi : nyeri dada pada pergerakan kerja.
c. Eliminasi
Adanya perubahan fungsi colon akan mempengaruhi perubahan pada defekasi
pada pasien dengan ca colon dapat dilakukan pemeriksaan fisik dengan
observasiadanya distensi abdomen, masa akibat timbunan feces.
d. Makanan dan cairan
Adanya keluhan anoreksia, mual, perasaan penuh atau begah, mutah nyeri uluh
hati sehingga menyebabkan berat badan menurun.
e. Neurosensori
Paling sinkope, karena pasien kurang beraktifitas, banyak tidur sehingga sirkulasi
darah keotak tidak lancar.
f. Nyeri
Nyeri bagian abdomen dan hati dengan derajat bervariansi dari ringan sampai
nyeri berat.
g. Keamanan
Demam,ruang kulit, ulserasi
h. Interaksi sosial
Ketidak adekuatan dan kelemahan gelisah
3. Analisa data

Data Etiologi Masalah keperawatan


Ds : Kanker Ansietas
1. Klien mengatakan
cemas dengan
penyakitnya
Do :
1. Psien kelihatan
gelisah
2. Wajah tegang
3. Berkeringat
4. Suara bergetar
5. Peningkatan tekanan
darah
6. Kekuatan
Ds : Metastase tumor Nyeri akut
1. Klien mengatakan
nyeri pada abdomen
2. Klien mengatakan
nyeri pada uluh hati
3. Klien mengatakan
nyeri dada
Do :
1. Pasien meringis
2. Pasien memegang
area yang sakit
3. Susah tidur
4. Perubahan tekanan
darah
5. Sikap melindungi
area nyeri
Ds : Output yang berlebih Kekurangan volume
1. Klien mengatakan cairan
diare
2. Klien mengatakan
sering berkemih
Do :
1. Feces klien cair
2. Penurunan berat
badan
3. Penurunan turgor
kulit
4. Kulit klien kering
Ds : Mual dan mutah Ketidak seimbangan
1. Klien mengatakan nutrisi kurang dari
nafsu makan kebutuhan tubuh
menurun
2. Klien mengatakan
mual dan mutah
3. Klien mengatakan
lesu dan merasa
lelah
4. Klien mengatakan
pusing
5. Klien mengatakan
perasaan jenuh pada
perut.
Do :
1. Berat badan
menurun
2. Pasien terlihat lemah
3. Membran mukosa
pucat
4. Makanan tidak
sihabiskan
5. Turgor kulit jelek

5. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas atau ketakutan berhubungan dengan krisis situasi atau kanker
2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kompresi jaringan sekunder
akibat obstruksi
3. Peubahan nutrisi kurang dari kebvutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
absorbsi nutrien, status hipermetabolik sekunder terhadap proses keganasan usus.
6. Intervensi keperawatan

Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Intervensi


Ansietas atau ketakutan 1. Klien mampu Anxiety reduction
berhubungan dengan mengidentifikasi dan (penurunan kecemasan)
krisis situasi atau kanker mengungkapkan 1. Pahami perspektif
gejala cemas pasien terhadap
2. Mengidentifikasi, situasi stress.
mengungkapkan dan 2. Identifikasi tingkat
menunjukkan teknik kecemasan pasien.
untuk mengontrol 3. Tingkatkan rasa
cemas. tenang dan
3. Ttv dalam batas lingkungan yang
normal tenang
4. Postor tubuh, ekspresi 4. Dorong pasien
wajah,bahasa tubuh untuk
dan tingkat mengungkapkan
aktifitasnya perasaan dan
menunjukkan ketakutan
berkurangnya 5. Pertahankan kontak
kecemasan sering dengan
pasien.
Gangguan rasa nyaman 1. Me3ngungkapkan Paint managgement
nyeri berhubungan nyeri berulang secara 1. Tentukan riwayat
dengan kompresi bertahap nyeri
jaringan sekunder akibat 2. Mampu mengenal 2. Berikan analgetik
obstruksi nyeri (skala, untuk mengurangi
intensitas,frekuensi,d nyeri
an tanda nyeri) 3. Dorong
3. Melaporkan bahwa ketrampilan
nyeri berkurang management nyeri
dengan menggunakan misalnya teknik
manajemen nyeri relaksasi nafas
dalam.
4. Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi
nyeri
5. Tingkatkan istirahat
6. Monitor TTV
pasien
Perubahan nutrisi 1. Adanya peningkatan Nutrion management
kurang dari kebutuhan beart badan 1. Pantau masukan
tubuh berhubungan 2. Tidak ada tanda tanda setiap hari
dengan gangguan malnutrisi 2. Timbang BB setiap
absorbsi nutrient, status 3. Menunjukkan hari atau sesuai
hipermetabolik peningkatan fungsi indikasi
sekunder terhadap pengecapan dari 3. Dorong pasien
proses keganasan usus. menelan untuk makan diet
tinggi kalori dan
kaya nutrient
dengan masukan
cairan adekuat
4. Ciptakan suasana
makan yang
menyenangkan
5. Identifikasi klien
yang mengalami
mual mutah yang
diantisipasi
6. Dorong pasien
untuk makan
dengan porsi kecil
tetapi sering

B. ASKEP CHOLELITIASIS
1. Diagnosa dan intervensi
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan obstruksi atau
spasmeduktus,proses inflamasi
2. Peningkatan suhu tubuh (hipertemi) berhubungan dengan proses inflamasi
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sekresi bilirubin
4. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status keseh
2. Intervensi yang dapat diberikan pada klien dengan koletiasis

No. Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


hasil
1. Nyeri dan TJ : a. Observasi Memban
gangguan rasa Nyeri pada perut dan catat tu
nyaman kuadran kanan lokasi, membed
(nyeri) terkontrol beratnya akan
berhubungan KH : (skala 1-0) penyeba
dengan - Pasien dan b nyeri
obstruksi atau merasa karakter dan
spasmeduktus, nyaman nyeri memberi
proses dan tidak (menetap,hi kan
inflamasi. merasa lang,timbul informas
nyeri ,kolik) i tentang
- Klien b. Jelaskan kemajua
melapork pada klien n
Tanda dan an tentang penyakit
gejala yang nyerinya sebab terjadiny
biasanya berkuran akibat a
muncul : g dan terjadinya komplik
Subjektif : atau nyeri dan asi dan
- Pas hilang cara keefektif
ien (skala 0- mengatasi an
me 3) nyeri interven
nga - Ekspresi c. Tingkatkan si
tak wajah mobilisasi Klien
an tenang dan beri dapat
mer posisi yang mengerti
asa nyaman tentang
kan bagi nyeri
sak pasien. yang
it d. Gunakan dialamin
per sprei halus ya dan
ut dan rapi, bagaima
pad cairan na
a kelamin, mengata
kua minyak sinya.
dra mandi, Berikan
n kompres air posisi
kan hangat atau fowler
an dingin rendah
atas sesuai ini
Objektif : indikasi. menunju
- Kli e. Berikan kkan
en pengetahua tekanan
terl n teknik intra
ihat relaksasi abdome
mer latihan n,
ingi napas namun
s dalam, dan pasien
me berikan akan
nah waktu melakuk
an istirahat. an posisi
nye f. Kolaborasi yang
ri dengan tim menghil
- Kli dokter angkan
en dalam nyeri
ses pemberian secara
eka terapi alamiah.
li selanjutnya Menuru
me . nkan
gel iritasi
us atau
per kulit
ut kering
kar dan rasa
ena gatal.
nye Mening
ri katkan
istirahat,
dan
dapat
meningk
atkan
koping.
Dapat
menghin
dari
kesalaha
n dalam
pemberi
an terapi
obat/inf
us.
2. Peningkatan TJ : setelah a. Monitoring Memban
suhu tubuh diberikan asuhan tanda tanda tu dalam
(hipertemi) keperawatan, suhu vital pasien melakuk
berhubungan tubuh klien dalam b. Hindari an
dengan proses batas normal. kontak dari interven
inflamasi KH: infeksi si dan
Tanda dan - Suhu c. Jaga agar evaluasi
gejala yang tubuh klien pada
biasanya normal istirahat pasien.
muncul (36-37,4 cukup. Memini
Subjektif C) d. Berikan malkan
- Kli - Kulit antibiotik resiko
en klien atau terapi peningk
me tidak sesuai atan
nge teraba indikasi. infeksi
luh hangat serta
kan suhu
pan tubuh n
as laju
dib metaboli
agi c.
an Dapat
abd mengura
om ngi laju
en metaboli
dan sme.
me Mening
nye katkan
bar konsentr
ke asi
dae antibioti
rah k yang
lain tepat
Obj untuk
ekti mengata
f si
- Suh infeksi.
u>
37,
40
C
- Tu
buh
klie
n
tera
sa
han
gat
- Kli
en
terl
ihat
me
ngg
igil
- Pos
itif
bak
teri
saat
lab
orat
ori
um
3. Resti integritas Tj : sekresi bilirubin a. Observasi Member
kulit normal dan bilirubin dan catat ikan
berhubungan terkonjungasi derajat dasar
dengan normal ikterus untuk
gangguan pada kulit. deteksi.
sekresi Kh : b. Jaga agar
bilirubin - Kulit kuku tetap Menceg
tampak selalu ah
Tanda dan normal pendek. ekskoria
gejala yang kembali c. Sering si kulit
biasanya - Mempert melakukan akibat
muncul ahankan perawatan garukan.
Subjektif integritas pada kulit, Menceg
- Kli kulit mandi ah
en - Tidak tanpa kekering
me terdapat menggunak an kulit
nge tanda- an sabun dan
luh tanda dan memini
kan kerusaka melakukan malkan
gat n massase pritus.
al- integritas dengan
gat kulit lotion
al - Mengide pelembut.
- Kli ntifikasi
en faktor
me resiko
nge individu
tak
an
kuli
tny
a
sud
ah
gat
al-
gat
al
Objektif
- Ske
lera
tam
pak
ikte
rik
- Kul
it
pas
ien
na
mp
ak
kun
ing
4. Kecemasan Tj : untuk a. Jelaskan Informa
berhubungan mengurangi ansietas pada pasien si dapat
dengan dan dapat segera mengenai menurun
perubahan dilakukan tindakan prosedur kan
status infasif awal dan kecemas
kesehatan. persiapan an.
Kh : yang
Tanda dan - Ansietas dilakukan Dengan
gejala yang teratasi b. Bantu keterbuk
biasa muncul dan pasien aan dan
Subjektif tindakan untuk pengerti
- Kli infasif menetapka an
en dapat n tentang
dan dilakuka masalahnya persepsi
ata n secara diri
u - Dapat jelas. dapat
kel mengide c. Tingkatkan diketahu
uar ntifikasi harga diri i dan
ga verbaslis pasien dan tindak
me asi dan berikan lanjuti.
nga mendem support Dengan
tak onstrasik memberi
an an teknik kan
tak menurun support
ut kan dapat
aka kecemas meningk
n an atkan
pen - Menunju harga
yak kkan diri
itny postur, pasien,
a ekspresi dan
- Kli wajah, dengan
en perilaku meningk
dan tingkat atkan
kel aktifitas harga
uar yang diri
ga mengga mempun
me mbarkan yai
nga kecemas semngat
tak an untuk
an menurun berobat
tak - Mampu sampai
ut mengide penyakit
terh ntifikasi nya
ada dan sembuh.
p verblasas
pen i
gob penyebab
ata cemas
nny
a.
Objektif
- Kli
en
dan
kel
uar
ga
terl
ihat
ce
ma
s
dan
pan
ik
- Kli
en
terl
ihat
ge
met
ar.
5

C. ASKEP SIROSIS HEPATIS

1. Diagnosa keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan perluasan paru,
asites.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 selesai pola
nafas menjadi efektif.
Kriteria hasil :
a. Memperlihatkan frekuensi respirasi yang normal
b. Memperlihatkan pengembangan torax yang penuh tanda gejala
pernapasan dangkal.
c. Tidak mengalami gejala sianosis.
Intervensi :

1. Awasi frekuensi, kedalaman dan upaya pernafasan.


Rasional : pernapasan dangkal cepat/ dispnea mungkin ada hubungan
dengan akumulasi cairan dalam perut.
2. Pertahankan kepala tempat tidur tinggi, posisi miring.
Rasional : memudahkan pernapasan dengan menurunkan tekanan pada
diafragma.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh brhubungan dengan pemasukan


inadekuat.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 sesuai
kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi.
Kriteria hasil :
Tidak mengalami tanda malnutrisi lebih lanjut.
Intervensi :
a. Ukur masukan diet harian dengan jumlah kalori.
Rasional : memberikan informasi tentang kebutuhan pemasukan.
b. Berikan makan sedikit tapio sering.
Rasional : buruknya toleransi terhadap makanan banyak mungkin
berhubungan dengan peningkatan tekanan intraabdomen.
c. Berikan perawatan mulut sering dan sebelum makan.
Rasional : klien cenderung mengalami luka dan perdarahan gusi
dan rasa tidak enak pada mulut dimana menambah anoreksia.
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan asites, busung.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 terjadi
keseimbangan cairan.
Kriteria hasil
a. Berat badan stabil
b. Tanda vital dalam rentang normal dan tidak ada busung.
Intervensi :
a. Ukur masukan dan haluaran, catat keseimbangan positif.
Rasional : menunjukkan status volume sirkulasi
b. Auskultasi paru, catat penurunan/ tidak adanya bunyi nafas dan
pelaksanaan bunyi tambahan.
Rasional : peningkatan kongesti pulmonal dapat mengakibatkan
Est, gangguan pertukaran gas dan komplikasi.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama 1x24 klien toleran terhadap
aktivitas.
Kriteria hasil :
a. Merencanakan aktifitas untuk memberikan kesempatan istirahat yang
cukup.
b. Meningkatkan aktifitas dan latihan bersamaan dengan bertambahnya
kekuatan.
Intervensi :
a. Tawarkan diet tinggi kalori, tinggi protein
Rasional : memberikan kalori bagi tenaga dan protein bagi proses
penyembuhan.
b. Berikan suplemen vitamin
Rasional : memberikan nutrient tambahan.
c. Motivasi dan bantu klien untuk melakukan latihan dengan periode
waktu yang membuang secara bertahap.
Rasional : memperbaiki perasaan sehat secara umum dan percaya
diri.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan akumulasi garam empedu
pada kulit.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 integritas
pada kulit.
Kriteria hasil :
a. Memperlihatkan jaringan yang normal tanpa gejala eritema, perubahan
warna atau peningkatan suhu di daerah tonjolan tulang.
Intervensi :
a. Batasi natrium seperti yang diresepkan
Rasional : meminimalkan pembentukan busung.
b. Berikan perhatian dan perawatan yang cermat pada kulit.
Rasional : jaringan dan kulit yang edema mengganggu suplai
nutrien dan sangat rentan terhadap tekanan serta trauma.
6. Resiko perdarahan berhubungan dengan gangguan metabolisme protein.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 tidak terjadi
perdarahan.
Kriteria hasil : menunjukkan perilaku penurunan risiko perdarahan .
Intervensi :
a. Kaji adanya tanda-tanda dan gejala perdarahan gastrointestinal.
b. Observasi adanya ptekie, ekimosis, peradarahan dari satu atau lebih
sumber.
7. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan pertahankan tubuh.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 tidak terjadi
infeksi
Kriteria hasil : menunjukkan teknik melakukan perubahan pola hidup
untuk jarak infeksi ulang.
Intervensi :
a. Kaji tanda vital dengan sring
b. Lakukan teknik isolasi untuk infeksi, terutama cuci tangan efektif.
8. Resiko perubahan proses pikir berhubungan dengan peningkatan amonia
dalam darah.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan selama 1x24 tidak terjadi perubahan
proses pikir.
Kriteria hasil : menunjukkan perilaku/ pola hidup untuk mencegah operasi
perubahan mental.
Intervensi :
a. Observasi perubahan perilaku mental.
b. Konsul pada orang terdekat tentang perilaku umum dan mental klien.

Anda mungkin juga menyukai