OLEH:
IGA AYU AGUSTINA
ENDANG SRI WAHYUNINGSIH
ENI SETYAWATI
TEGUH YULIANTO
LAPORAN PENDAHULUAN
DDH ( DEVELOPMENT DISPLASIA OF
THE HIP
• Definisi
Hip displasia adalah dislokasi bawaan pada panggul. Dikenal
juga dengan displasia perkembangan panggul (developmental
dysplasia of the hip (DDH)).
ETIOLOGI
Ibu pasien
mengatakan panggul
anaknyasakit.
Ibu Pasien
mengatakan sakit
pada pinggul anaknya
DO:
Klien meringis
kesakitansetelah post
rekonstruksi.
Pasienterpasang gips
dari rongga pelvis.
2 DS : keluarga pasien Pemasangan gips Resiko kerusakan
mengatakan anaknya integritas kulit
tampak tidak nyaman
dengan pemasangan gips
DO :
Pasien tampak gelisah
Suhu 37,5 0C
Nadi 100x/ menit
Terpasang gips sampai
dengan rongga pelvis
NyeriberhubungandenganadanyaAgen injury
Resikokerusakan integritas
kulitberhubungandenganadanyapemasangan gips
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal.
Intervensi dan rasional
N Diagnosa Tujuandan
Intervensi Rasional
o. keperawatan kriteria hasil
1 1. Nyeriberhu Setelahdilakukantin 1.Observasi skala 1. Untuk
bungandeng dakankeperawatan nyeri klien mengetahui
anagen selama 3x24 jam 2. Beri motivasi tingkat nyeri
injury nyeriklienberkuran dan 2. Teknik
g ajarkanpasien relaksasi dapat
Dengankriteriahasi teknikrelaksasinaf mengurangi
l: asdalamdandistra nyeri yang di
Skalanyeriklien ksi rasakan klien
2 (0-10) 3.Kolabrasi 3. Untuk
Klientidakmeri pemeberian mengurangi
ngiskesakitan analgetik sesuai nyeri yang di
yang di anjurkan rasakan klien
2
Resikok Setelahdilakuka 1. Kaji tanda- 1. Tanda-
erusaka ntindakankeper tanda vital tanda vital
n awatanselama 2. Kaji tanda dapat
integrita 3x24 jam tidak integritas mengetahui
s kulit terdapat tanda kulit. terjadinya
berhubu kerusakan 3. Beri infeksi
nganden integritas kulit. motivasi 2. Mengetahui
ganadan Dengan keluarga tanda
yapemas kriteriahasil : untuk integritas
angan personal kulit.
gips Tidak ada hygiene 3. Mencegah
tanda pasien terjadinya
integritas 4. Kolaborasi integritas
kulit( dengan kulit
kesemutan, dokter 4. Anti biotik
kemerahan, untuk dapat
sindroma pemberian mencegah
kompartem antibiotik terjadinya
3 Ganggua Setelahdilakuka 1. Kaji 1. Mengetahui
n ntindakankeper kampuan tingkat
mobilitas awatanselama3x aktivitas aktivitas
fisikberh 24jam pasien pasien
ubungan diharapkan 2. Lakukan 2. Mempertah
dengang pasien mampu latihan ankan
angguan melakukan rentang rentang
muskulo aktivitas gerak gerak sendi
skeletal. optimal. secara 3. Memenuhi
Dengan optimal kebutuhan
kriteriahasil : 3. Bantu pasien
Pasien pemenuhan 4. Mempertah
mampu ADL pasien ankan gerak
melakukan 4. Kolaborasi sendi
aktivitas dengan tim
optimal. fisioterapis
Pasien
nyaman
Evaluasi
Hari,Tgl, Jm No Dx Evaluasi Praf
Kamis 16 Januari 2020 1 S= - Teguh
O = Pasien meringis kesakitan dan selalu menangis
A = Malah nyeri belum teratasi
P= Lanjutkan intervensi
- Observasi skala nyeri klien
- Beri motivasi dan ajarkanpasien teknikrelaksasinafasdalam
- Kolabrasi pemeberian analgetik sesuai yang di anjurkan
2 S =- Iga
O = anakterlihat tidak nyaman dengan adanya pemasangan gips dan
dalam gips terlihat kotor
A = Masalah gangguan integritas kulit belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda- tanda vital
- Kaji tanda integritas kulit.
- Beri motivasi keluarga untuk personal hygiene pasien
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik sesuai
yang di anjurkan
3 S=- Endang
O = pasien masih terlentang di bed pasien
A = gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P = lanjutkan intervensi
- Kaji kampuan aktivitas pasien
- Lakukan latihan rentang gerak secara optimal
- Bantu pemenuhan ADL pasien
- Kolaborasi dengan tim fisioterapis
Jumat 17 Januari 1 S= - eni
2020 O = Pasien menangis kesakitan sudah
berkurang rewelnya
A = Malah nyeri belum teratasi
P= Lanjutkan intervensi
- Observasi skala nyeri klien
- Beri motivasi dan ajarkanpasien
teknikrelaksasinafasdalam
- Kolabrasi pemeberian analgetik sesuai
yang di anjurkan
2 S =- Iga
O = anakterlihat tidak nyaman dengan adanya
pemasangan gips dan dalam gips terlihat kotor
A = Masalah gangguan integritas kulit belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda- tanda vital
- Kaji tanda integritas kulit.
- Beri motivasi keluarga untuk personal hygiene
pasien
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
antibiotik sesuai yang di anjurkan
3 S=- Tegu
O = pasien masih terlentang di bed h
pasien
A = gangguan mobilitas fisik belum
teratasi
P = lanjutkan intervensi
- Kaji kampuan aktivitas pasien
- Lakukan latihan rentang gerak
secara optimal
- Bantu pemenuhan ADL pasien
- Kolaborasi dengan tim
fisioterapis
Endang
Sabtu 18 Januari 1 S= -
2020 O = Pasien sudah tidak rewel dan tidak
menangis lagi
A = Masalah nyeri teratasi
P= Hentikan intervensi
Eni
2 S =-
O = anakterlihat sudah bisa adaptasi dengan
ketidaknyaman dengan adanya pemasangan
gips dan dalam gips terlihat kotor
A = Masalah gangguan integritas kulit belum
teratasi
P = Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda- tanda vital
- Kaji tanda integritas kulit.
- Beri motivasi keluarga untuk personal
hygiene pasien
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian antibiotik sesuai yang di
anjurkan
S=- Tegu
O = pasien sudah mau miring kanan h
kiri
A = gangguan mobilitas fisik belum
teratasi
P = lanjutkan intervensi
- Kaji kampuan aktivitas pasien
- Lakukan latihan rentang gerak
secara optimal
- Bantu pemenuhan ADL pasien
- Kolaborasi dengan tim
fisioterapis