Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRESENTASI KASUS KEPERAWATAN

PADA ANAK H DENGAN DDH (DEVELOPMENT DYSPLASIA OF THE


HIPS)
DI RUANG CEMPAKA RSO PROF R SOEHARSO

OLEH:
IGA AYU AGUSTINA
ENDANG SRI WAHYUNINGSIH
ENI SETYAWATI
TEGUH YULIANTO
LAPORAN PENDAHULUAN
DDH ( DEVELOPMENT DISPLASIA OF
THE HIP
• Definisi
Hip displasia adalah dislokasi bawaan pada panggul. Dikenal
juga dengan displasia perkembangan panggul (developmental
dysplasia of the hip (DDH)).
ETIOLOGI

-Etiologi displasia pinggul tidak jelas’


-Faktor lain yang kemungkinan berhubungan dengan DDH yaitu posisi intrauterin dan
seks, dan beberapa di antaranya saling berkaitan:
• Perempuan
• Gangguan muskuloskeletal
• Oligohydramnios
• Teratogenik
• Gizi
• Faktor fisik dari rahim
• Faktor genetik dan kromosom
PATOFISIOLOGI

Perkembangan dari displasia pinggul (DDH) melibatkan


pertumbuhan abnormal pinggul. Kelemahan ligamen juga
terkait dengan displasia pinggul, meskipun hubungan ini kurang
jelas. Anak-anak sering memiliki kelemahan ligamen saat lahir,
namun pinggul mereka biasanya tidak stabil, bahkan diperlukan
penanganan lebih untuk mengatasi jika terkilir. Oleh karena itu,
lebih dari sekedar kelemahan ligamen mungkin diperlukan
untuk menghasilkan DDH
KOMPLIKASI

Berbagai komplikasi yang mungkin dapat terjadi, termasuk


redislocation, kekakuan pinggul, infeksi, kehilangan darah, dan,
kemungkinan nekrosis paling dahsyat, capu femoralis
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AN. H DENGAN GANGGUAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL DDH
(DEVELOPMENT DISPASIA OF THE HIPS) DI
RUANG CEMPAKA
RS ORTOPEDI PROF DR. R SOEHARSO
SURAKARTA
1. Pengkajian
• Identitas Klien
• Nama :An. H
• Usia/ Tanggal lahir :2 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pendidikan :—
• Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia
• Alamat : Jl Blok buyut senibah, Indramayu
• Tanggalmasuk : 14 Januari 2020
• Tanggal Pengkajian : 16 Januari 2020
• No RM : 003389XX
• Diagnosamedis : DDH Bilateral of Hip Joint
2. Riwayat Kesehatan
A. Keluhan Utama
orang tua mengatakan anaknya mengeluh nyeri
pinggang bawah
P: saat digerakkan
Q: Tertusuk
R: Pinggang bawah
S: Skala nyeri 4
T: Hilang timbul
B. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang diPoli Pediatrik RSO Soeharso pada tanggal 8 januari
2020,Orang tua pasien mengatakan anaknya nyeri dipanggul bawah menjalar
ke kaki,pasien tidak mampu bergerak bebas,advice dokter pasien dilakukan
tindakan intervensi pro rekonstruksi DDH. Pada tanggal 14 Januari pasien
masuk rawat inap bangsal Cempaka RSO Soeharso dengan keluhan yang
sama. Pada tanggal 16 Januari 2020 dilakukan pengkajian Post Rekonstruksi
DDH dengan pasangan gips, Orang tua pasien mengatakan anaknya nyeri di
pinggang bawah, pasien tidak mampu bergerak bebas, Orang tua pasien
mengatakan anaknya deman naik turun. Pasien tampak menangis, pasien tidak
mampu bergerak bebas, dilakukan pemeriksaan tanda tanda vital suhu 36.8°C
Nadi 100x/ menit, pernafasan 24x/ menit. Pasien diberikan terapi obat antara
lain cefazolin 250mg, paracetamol 100ml, noralges 1ml (iv).
3. Riwayat kesehatan dahulu
a. Riwayat prenatal
Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit yang di derita ibu sebelum
melahirkan
b. Riwayat natal
Ibu pasien mengatakan anaknya lahir aterm PB: 41 Cm BB: 2.7kg
c. Riwayat Neonatal
Ibu mengatakan kelahiran anaknya dirumah sakit

4. Riwayat yang berhubungan dengan


a. Cacat bawaan / penyakit
Keluargamengatakanpenyakit yang dideritasekarangbawaanlahir
b. Pernah dirawat di RS
Keluaraga mengatakan pasien pernah pertama dirawat di rumah sakit indramayu
dengan keluhan yang sama
5. Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Motorik halus
Anak sudah dapat menggambar lingkaran ketika perawat
memberikan contoh gambar lingkaran, anak dapat meletakkan
6 buah kubus satu persatu.
b. Motorik kasar
Anak belum mampu untuk berjalan.
PROGRAM TERAPI

• Infus Nacl 0,9 %, 16-20 tpm


• Cefazolin 2x 250 mg iv
• Noralges 2x1/2 amp via iv
• Paracetamol 100ml
ANALISA DATA
NO Symptoms Etiology Problem
1 DS: Agen injury Nyeri

 Ibu pasien
mengatakan panggul
anaknyasakit.
 Ibu Pasien
mengatakan sakit
pada pinggul anaknya
DO:
 Klien meringis
kesakitansetelah post
rekonstruksi.
 Pasienterpasang gips
dari rongga pelvis.
2 DS : keluarga pasien Pemasangan gips Resiko kerusakan
mengatakan anaknya integritas kulit
tampak tidak nyaman
dengan pemasangan gips
DO :
 Pasien tampak gelisah
 Suhu 37,5 0C
 Nadi 100x/ menit
 Terpasang gips sampai
dengan rongga pelvis

3 DS: Gangguan mobilitas fisik


 Keluarga klien mengatakan Gangguan muskuloskeletal
seluruh aktivitas dibantu
keluarga
DO:
 Tampak pemenuhan ADL
pasien dibantu keluarga.
 Aktifitas klien terhambat
dengan adanya gips
Kekuatan otot atas 5:5,
bawah 1:1.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 NyeriberhubungandenganadanyaAgen injury
 Resikokerusakan integritas
kulitberhubungandenganadanyapemasangan gips
 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal.
Intervensi dan rasional

N Diagnosa Tujuandan
Intervensi Rasional
o. keperawatan kriteria hasil
1 1. Nyeriberhu Setelahdilakukantin 1.Observasi skala 1. Untuk
bungandeng dakankeperawatan nyeri klien mengetahui
anagen selama 3x24 jam 2. Beri motivasi tingkat nyeri
injury nyeriklienberkuran dan 2. Teknik
g ajarkanpasien relaksasi dapat
Dengankriteriahasi teknikrelaksasinaf mengurangi
l: asdalamdandistra nyeri yang di
 Skalanyeriklien ksi rasakan klien
2 (0-10) 3.Kolabrasi 3. Untuk
 Klientidakmeri pemeberian mengurangi
ngiskesakitan analgetik sesuai nyeri yang di
yang di anjurkan rasakan klien
2
Resikok Setelahdilakuka 1. Kaji tanda- 1. Tanda-
erusaka ntindakankeper tanda vital tanda vital
n awatanselama 2. Kaji tanda dapat
integrita 3x24 jam tidak integritas mengetahui
s kulit terdapat tanda kulit. terjadinya
berhubu kerusakan 3. Beri infeksi
nganden integritas kulit. motivasi 2. Mengetahui
ganadan Dengan keluarga tanda
yapemas kriteriahasil : untuk integritas
angan personal kulit.
gips  Tidak ada hygiene 3. Mencegah
tanda pasien terjadinya
integritas 4. Kolaborasi integritas
kulit( dengan kulit
kesemutan, dokter 4. Anti biotik
kemerahan, untuk dapat
sindroma pemberian mencegah
kompartem antibiotik terjadinya
3 Ganggua Setelahdilakuka 1. Kaji 1. Mengetahui
n ntindakankeper kampuan tingkat
mobilitas awatanselama3x aktivitas aktivitas
fisikberh 24jam pasien pasien
ubungan diharapkan 2. Lakukan 2. Mempertah
dengang pasien mampu latihan ankan
angguan melakukan rentang rentang
muskulo aktivitas gerak gerak sendi
skeletal. optimal. secara 3. Memenuhi
Dengan optimal kebutuhan
kriteriahasil : 3. Bantu pasien
 Pasien pemenuhan 4. Mempertah
mampu ADL pasien ankan gerak
melakukan 4. Kolaborasi sendi
aktivitas dengan tim
optimal. fisioterapis
 Pasien
nyaman
Evaluasi
Hari,Tgl, Jm No Dx Evaluasi Praf
Kamis 16 Januari 2020 1 S= - Teguh
O = Pasien meringis kesakitan dan selalu menangis
A = Malah nyeri belum teratasi
P= Lanjutkan intervensi
- Observasi skala nyeri klien
- Beri motivasi dan ajarkanpasien teknikrelaksasinafasdalam
- Kolabrasi pemeberian analgetik sesuai yang di anjurkan
2 S =- Iga
O = anakterlihat tidak nyaman dengan adanya pemasangan gips dan
dalam gips terlihat kotor
A = Masalah gangguan integritas kulit belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda- tanda vital
- Kaji tanda integritas kulit.
- Beri motivasi keluarga untuk personal hygiene pasien
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik sesuai
yang di anjurkan

3 S=- Endang
O = pasien masih terlentang di bed pasien
A = gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P = lanjutkan intervensi
- Kaji kampuan aktivitas pasien
- Lakukan latihan rentang gerak secara optimal
- Bantu pemenuhan ADL pasien
- Kolaborasi dengan tim fisioterapis
Jumat 17 Januari 1 S= - eni
2020 O = Pasien menangis kesakitan sudah
berkurang rewelnya
A = Malah nyeri belum teratasi
P= Lanjutkan intervensi
- Observasi skala nyeri klien
- Beri motivasi dan ajarkanpasien
teknikrelaksasinafasdalam
- Kolabrasi pemeberian analgetik sesuai
yang di anjurkan

2 S =- Iga
O = anakterlihat tidak nyaman dengan adanya
pemasangan gips dan dalam gips terlihat kotor
A = Masalah gangguan integritas kulit belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda- tanda vital
- Kaji tanda integritas kulit.
- Beri motivasi keluarga untuk personal hygiene
pasien
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
antibiotik sesuai yang di anjurkan
3 S=- Tegu
O = pasien masih terlentang di bed h
pasien
A = gangguan mobilitas fisik belum
teratasi
P = lanjutkan intervensi
- Kaji kampuan aktivitas pasien
- Lakukan latihan rentang gerak
secara optimal
- Bantu pemenuhan ADL pasien
- Kolaborasi dengan tim
fisioterapis
Endang
Sabtu 18 Januari 1 S= -
2020 O = Pasien sudah tidak rewel dan tidak
menangis lagi
A = Masalah nyeri teratasi
P= Hentikan intervensi

Eni
2 S =-
O = anakterlihat sudah bisa adaptasi dengan
ketidaknyaman dengan adanya pemasangan
gips dan dalam gips terlihat kotor
A = Masalah gangguan integritas kulit belum
teratasi
P = Lanjutkan intervensi
- Kaji tanda- tanda vital
- Kaji tanda integritas kulit.
- Beri motivasi keluarga untuk personal
hygiene pasien
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian antibiotik sesuai yang di
anjurkan
S=- Tegu
O = pasien sudah mau miring kanan h
kiri
A = gangguan mobilitas fisik belum
teratasi
P = lanjutkan intervensi
- Kaji kampuan aktivitas pasien
- Lakukan latihan rentang gerak
secara optimal
- Bantu pemenuhan ADL pasien
- Kolaborasi dengan tim
fisioterapis

Anda mungkin juga menyukai