A DI RUANG
Disusun oleh:
BUDIYONO 2022270083
DI WONOSOBO
2023
A. Fokus pengkajian
Pengkajian dilakukan di ruang Cempaka Rumah Sakit Umum Daerah KRT.
Setjonegoro Wonosobo pada hari senin, 13 Juni 2022 pukul 14.00 WIB. Hasil
Studi kasus tentang pengkajian yang didapatkan peneliti melalui observasi,
wawancara dan studi dokumentasi pada satu partisipan dituangkan sebagai
berikut.
1. Identitas pasien
Tn. A 72 Th lahir pada 13 Juli 1949 berjenis kelamin laki-laki sudah
menikah dan beragama islam, bekerja sebagai buruh tani beralamat tinggal
di mlipak.Tanggal masuk rs 13 Juli 2022 Pukul 15.00 dengan Diagnosis
medis Hipertensi.
2. Penanggung jawab
Nama : Ny. M
Alamat : Kleyang Jurang
Hubungan dg pasien : Anak
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama saat masuk RS
Demam sejak 3 hari yang lalu, lemas, nyeri kepala bagian belakang
b. Keluhan utama saat pengkajian
Klien mengatakan nyeri pada kepala bagian belakang
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu, nyeri kepala
bagian belakang
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di kluarganya ada yang menderita penyakit yang sama
(Adik dari klien)
f. Riwayat Psikososial dan Kultur
g. Sebelum berobat ke Rumah Sakit klien hanya beli obat di warung
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : Composmentis E=4 V=5 M=6 (15)
Suhu tubuh : 36,1 ˚C
Nadi : 107 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Tekanan darah : 192/92 mmHg
SPO : 95%
b. Pemeriksaan Chepalo caudal
1) Kepala: bentuk kepala simetris, tidak terdapat luka, keadaan rambut
bersih, warna rambut putih. Klien mengatakan nyeri dibagian
belakang kepala
2) Mata : Kondisi mata simetris, konjungtiva anemis, keadaan mata
bersih
3) Hidung : simetris dan bersih
4) Telinga : simetris, bersih, dan tidak terdapat ottorhea
5) Mulut : Mukosa bibir pucat, keadaan mulut bersih
6) Leher : tidak terdapat pembengkakan limfe
7) Thorak
Paru :
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, frekuensi nafas
20x/menit, irama nafas normal, tidak ada penggunaan otot bantu nafas.
Palpasi : vokal fremitus teraba di seluruh lapang paru ekspansi
paru simetris, pengembangan sama di paru kanan dan kiri tidak ada
kelainan
Perkusi : sonor, batas paru hepar ICS 5 dekstra
Auskultasi : suara nafas vesikuler dan tidak ada suara nafas
tambahan
Jantung :
Inspeksi: tidak terlihat adanya pulsasi ictus cordis
Palpasi: ictus cordis teraba di ICS 5
Perkusi:
Batas atas : ICS II linea sternalis dekstra
Batas bawah : ICS V linea midclavicula sinistra
Batas kanan : ICS III linea sternal dekstra
Batas kiri : ICS III linea sternalis sinistra
Auskultasi: Suara dada vesikuler, bunyi jantung S1 S2 reguler, tidak
ada bunyi jantung tambahan, denyut nadi 107 x/menit.
BJ II Aorta : Dub, regular, dan intensitas kuat
BJ II Pulmonal : Dub, regular, dan intensitas kuat
BJ I Trikuspid : Lub, regular, dan intensitas kuat
BJ I Mitral : Lub, regular, dan intensitas kuat
8) Abdomen
Inspeksi : simetris/normal
Aukultasi : terdengar suara bising usus
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9) Ekstremitas : kekuatan otot lemah skala 4, terpasang infus dibagian
tangan kanan.
10) Genetalia : tidak terpasang kateter.
11) Integumen : kulit klien tampak ada kemerahan seperti alergi
5. Pengkajian Pola Fungsional
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Klien mengatakan jarang untuk periksa ke puskesmas terdekat atau
rumah sakit
b. Pola Nutrisi dan metabolic
1) Intake makanan : sebelum dirawat di RS klien rutin makan sebanyak
3x sehari dengan porsi yang lumayan banyak. Saat sudah dirawat di
RS klien hanya makan diit yang diberikan dari RS namun tidak pernah
habis.
2) Intake cairan : sebelum dirawat di RS klien minum lebih dari 5
gelas/hari karena selalu merasakan haus, saat dirawat di RS klien
hanya minum 2 gelas.
3) Pola Eliminasi
BAK : klien buang air kecil 2x perhari namun dengan jumlah yang
sedikit, klien tidak merasakan sakit saat BAK.
BAB : tidak terdapat gangguan saat BAB
4) Pola Aktivitas dan Latihan
5) Sehat : Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sehari hari
dan dibantu orang lain
6) Sakit : Pasien mengatakan sulit untuk beraktifitas dan hanya berada di
tempat tidur, sesekali turun dari tempat tidur jika ingin BAB maupun
BAK dengan dibantu oleh keluarga maupun perawat karena lemas
7) Oksigenasi
Klien tidak menggunakan alat bantu oksigen
8) Pola tidur dan istirahat
Klien tidak dapat tidur saat dirawat di RS karena merasa pusing
9) Pola Persepsi dan Kognitif
10) Panca indra klien masih berfungsi dengan baik, dan tidak
menggunakan alat bantu
11) Pola Persepsi dan Konsep Diri
Klien belum mengetahui tentang penyakitnya
12) Pola Peran dan Hubungan
Klien tinggal bersama istri dan anaknya, komunikasi antar keluarga
sangat baik.
13) Pola Seksual dan Reproduksi.
Klien sudah menikah dan memiliki 3 orang anak
14) Pola Koping dan Toleransi terhadap Stres
Klien tidak mengalami stres dalam beberapa terakhir ini
15) Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien menganut agama Islam dan selalu menjalankan sholat serta
berdoa untuk kesembuhan.
6. Data Penunjang
a. Program Terapi
Oral:
1) Amlodipin 1x10 mg (Amlodipine adalah obat untuk menurunkan
tekanan darah pada kondisi hipertensi)
2) Candesartan 1x10 mg (Candesartan adalah obat untuk menurunkan
tekanan darah pada hipertensi)
3) Furosemid 1x20 mg (bisa digunakan untuk mengatasi tekanan darah
tinggi atau hipertensi)
Parental:
1) Tutofusin 20 tpm (memenuhi kebutuhan air dan elektrolit pada
keadaan dehidrasi)
Injeksi:
1) Omz 1x20 mg (digunakan untuk obat untuk mengatasi penyakit yang
disebabkan oleh asam lambung)
2) Mps 1x125 mg (obat untuk meredakan peradangan pada berbagai
kondisi, termasuk radang sendi, radang usus, asma)
3) Cefo 1x1 gram (obat antibiotik untuk mengobati berbagai macam
penyakit infeksi bakteri)
B. Analisa Data
NO Hari/tgl Data Problem Etiologi
1 13 Juni 2022 DS: Nyeri Akut Agen Pencedera
15.00 WIB 1. Klien mengatakan nyeri Fisiologis
pada kepala bagian
belakang
P: nyeri timbul saat
bergerak
Q: nyeri seperti di tusuk
tusuk
R: rasa sakit berfokus pada
1 titik
S: skala 5
T: nyeri hilang timbul
DO :
1. Klien tampak meringis
kesakitan
2. TD :192/92 mmhg
SPO : 95%
S :36,1
N : 107x/m
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar infomasi
C. Rencana Tindakan
Dx kep Tujuan Rencana Tindakan
Nyeri Akut Setelah di lakukan tindakan Manajemen nyeri :
keperawatan selama 3x24 jam, O:
Di harapkan tngkat nyeri -Identifikasi lokasi, karaktrristik, durasi dan
menurun dengan kriteria hasil: frekuensi
-Identifikasi skala nyeri
Kriteria Awal Tuju T:
hasil an -Berikan teknik non-farmakologis untuk
Keluhan 1 4 mengurangi rasanyeri
nyeri E:
Meringis 1 4 -Jelaskan strategi meredakan nyeri
Gelisah 1 4 K:
-Kolaborasi pemberian analgesik jika perlu
Ket:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
S :-
19.00 1. Memberikan amlodipin 1x10 O:
mg Tidak ada alergi obat
S :-
22.00 1. Memberikan tindakan O:
kolaborasi pemberian furosemid 1. Obat masuk tanpa reaksi
1x20 mg alergi
2. Klien tampak meringis
menahan rasa nyeri
S:
1. Memonitor kembali saat 1. Klien mengatakan sudah
14.00 beraktivitas seperti biasanya saat beraktivitas
O:
1. Klien tampak sudah tidak
nyeri lagi saat beraktivitas