Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA TN.

A DENGAN
DIAGNOSA RHEMATOID ARTHTRITIS

DISUSUN OLEH:
EFRAD WILLIUN PATAR TAMPUBOLLON

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FALKUTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA TN. A DENGAN
DIAGNOSA RHEMATOID ARTHTRITIS

A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 10 Oktober 2022
Waktu Pengkajian : 08.00 WIB
No. RM : 14495

1. Data Demografi
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. A
Usia : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Lampung
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SD
Alamat : Bandar Lampung
Diagnosa Medik : Rhematoid arthtritis
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Usia : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alama : Bandar Lampung
Hubungan dengan klien: Anak

2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan :
Klien datang ke IGD RSAM pada tanggal 10 Oktober 2022 pukul 08.00
WIB, klien diantar oleh keluarganya dengan keluhan nyeri lutut kaki
sebelah kanan 3 hari yang lalu. Klien makan terakhir sebelum
berangkat ke RS. Klien mengatakan kaki sebelah kanan lemas. Klien
hanya beristirahat dan aktivitas sehari-hari saat ini dibantu oleh
keluarga. Klien tidak memiliki alergi obat atauoun makanan.
Pemeriksaan fisik: kesadaran composmentis, keadaan umum sedang,
TTV : TD 150/90 mmHg, N :90 x/menit, RR : 22x/menit, S : 36,5 °C.

b. Riwayat kesehatan saat pengkajian/Riwayat Penyakit Sekarang:


1) Keluhan utama saat pengkajian : Nyeri
Klien mengatakan nyeri pada bagian lutut kaki sebelah kanan, nyeri
dirasa saat klien duduk diam dan terasa hilang saat melakukan
aktifitas, rasa nyeri seperti kaku pada daerah persendian, skala nyeri
7, nyeri hilang timbul, bagian tubuh seperti lutut terlihat bengkak,
Klien meringis kesakitan.
2) Keluhan penyerta : lemas

c. Riwayat Kesehatan Lalu:


Klien mengatakan memiliki alergi makanan. Klien pernah jatuh
beberapa tahun yang lalu. Klien pernah ke pelayanan kesehatan terdekat
untuk melakukan pemeriksaan dengan keluhan nyeri lutut. Klien selama
14 hari terakhir klien tidak melakukan pergi ke luar kota.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga:


Klien mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti hipertensi, DM. Menular seperti hepatitis,
HIV/AIDS, TBC.
GENOGRAM

X X X

Keterangan :
O : Perempuan
 : Laki-laki
x+ : Meninggal
: Keturunan
: Klien
: Hub. Erat
: Tinggal dalam 1 rumah

e. Riwayat Psikososial Spiritual


Klien mengatakan menganut agama islam dan yakin terhadap tuhannya
yaitu Allah SWT. Klien juga sering rajin melakukan ibadah seperti
sholat dan berdoa. Klien mengatakan selalu bersyukur dengan yang
dimiliki. Kegiatan sehari-hari ke ladang, klien mengatakan sering
bersosialisasi dengan tetangga rumah.


f.Pengetahuan Pasien & Keluarga
Klien dan keluarga mengatakan belum mengerti tentang penyebab
nyeri lutut yang dialami oleh Tn. A.

g. Lingkungan
Klien mengatakan letak rumah dipinggir jalan dan dekat dengan
pabrik-pabrik besar sehingga mudah tercemar polusi udara.

3. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit:


a. Pola Pemenuhan Nutrisi & Cairan :
1) Nutrisi
Sebelum sakit:
Klien mengatakan makan 3x sehari, nasi porsi sedang dengan lauk
pauk, sayur mayur, klien ada alergi makanan yaitu seafood, nafsu
makan baik.
Sesudah sakit:
Klien makan 3x/hari dengan diit yang diberikan dari RS dan tidak
pernah menghabiskan makanannya.

2) Cairan
Sebelum sakit:
Klien mengatakan minum air putih 7-8 gelas perhari. Klien minum
sering minum kopi 2-3 gelas perhari.
Sesudah sakit:
Klien mengatakan minum 6 gelas perhari

b. Pola Eliminasi
1) BAK
Sebelum sakit :
Klien mengatakan BAK 5x/hari dengan warna urine kuning, bau
khas urin.
Sesudah sakit :
Klien mengatakan BAK 3x/hari dan tidak ada keluhan.

2) BAB
Sebelum sakit :
Klien mengatakan BAB 1-2 x/hari dengan konsistensi lunak
berwarna kuning dan tidak ada keluhan yang dirasakan dalam
BAB.
Sesudah sakit :
Klien mengatakan BAB 1 x/hari dengan konsistensi lunak
berwarna kuning dan tidak ada keluhan yang dirasakan dalam
BAB.

c. Pola Personal Hygiene


Sebelum sakit :
Klien mengatkan mandi 2x/hari pagi dan sore hari, klien mengatakan
keramas 2x/seminggu, klien gosok gigi 2x/ hari, klien selalu ganti baju.
Sesudah sakit :
Klien mengatakan hanya diwaslap dan ganti baju saja.

d. Pola Istirahat & Tidur


Sebelum sakit :
Klien mengatakan tidur 8 jam dalam 24 jam, sebelum tidur klien selalu
berkumpul dengan keluarga dan terkadang dengan tetangga.
Sesudah sakit :
Klien mengatakan 7 jam dalam 24 jam, klien mengatakan sering
terbagun pada tidur malam karena sering merasakan nyeri lututnya

e. Pola Aktivitas & Latihan


Sebelum sakit :
Klien mengatakan aktivitas sehari-hari ke lading dan kadang melakukan
latihan olahraga setiap minggu pagi.
Sesudah sakit :
Klien mengatakan hanya berbaring dan beristirahat saja karena masih
terasa lemah dan nyeri pada lutut, aktivitas dibantu oleh keluarga.

f. Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Klien mengatakan merokok, klien mengatakan tidak mengkonsumsi
minuman alkohol.

4. Pengkajian Fisik (Pengkajian Fokus)


a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran: Composmentis
TD : 150/90 mmHg RR : 22 x/menit
S : 36,5 ℃ N : 90 x/menit
BB : Sebelum : 65 kg
Saat ini : 65 kg

b. Pemeriksaan fisik per sistem


1) Sistem Penglihatan:
Posisi mata simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih,
palpebrare tidak edema, dapat membedakan warna, dapat melihat
dengan jelas, tidak pemakaian ada alat bantu penglihatan.
2) Sistem Pendengaran :
Bentuk telinga simetris, tidak ada serumen/bersih, bila ditanya
dapat menjawab dengan jelas dan tidak memakai alat bantu.
3) Sistem Wicara
Tidak ada kesulitan dalam berbicara
4) Sistem Pernafasan
RR : 22x/m, nafas teratur, klien batuk non produktif, tidak
menggunakan otot bantu nafas.
5) Sistem Kardiovaskuler (Sirkulasi Perifer dan Sirkulasi Jantung)
a) Sirkulasi perifer:
Nadi: 90 x/menit, temperatur Kulit : tidak pucat, CRT : < 2
dtk, tidak ada edema.
b) Sirkulasi Jantung:
Inpeksi : ictus codis tidak tampak
Palpasi : ictus codis tidak teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi: reguler, bunyi jantung 1 dan 2 terdengar, bunyi
jantung normal (refular)
c) Paru-Paru
Inspeksi : normal
Palpasi : fremitus paru kanan kiri sama, tidak ada nyeri
tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi: Vesikuler
f) Sistem Neurologi
GCS : E4M6V5
g) Sistem Pencernaan
Tidak ada lesi, tidak ada karang gigi, lidah dan langit-langit mulut
baik, Mukosa bibir kering, ada riwayat magh.
h) Sistem Immunology
Tidak ada pemebesaran kelenjar getah bening
i) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid maupun vena jugularis,
tidak ada nyeri saat menelan
j) Sistem Integumen
Rambut hitam-putih pendek, tidak berketombe, tidak ada benjolan
di kepala, Turgor kulit baik, warna sawo matang.
k) Sistem Muskuloskeletal
Atas : tangan sebelah kiri terpasang infuse, kekuatan otot 5/5
Bawah : nyeri pada lutut kaki sebelah kanan, kekuatan otot 5/5
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis :
1) Pasang infuse RL 20 tpm
2) Pemberian obat: Piraxicam 2 x 1, Vitamin B1 3 x 1
b. Penatalaksanaan Keperawatan :
1) Pemeriksaan TTV
2) Anjurkan tirah baring
3) Anjurkan keluarga untuk memberikan distraksi yang menyenangkan
4) Ajarkan teknik relaksasi pada klien
5) Pemberian edukasi sesuai diit yang sudah diberikan dari RS
6) Kolaborasi pemberian obat

6. Data Fokus
a. Data subjektif

b. Data Objektif

7. Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi

1 DS : Nyeri akut Agen pencedera


Klien mengatakan nyeri pada bagian fisiologis
lutut kaki sebelah kanan, nyeri dirasa
saat klien duduk diam dan terasa
hilang saat melakukan aktifitas, rasa
nyeri seperti kaku pada daerah
persendian, nyeri hilang timbul

DO:
- Skala nyeri 7
- Klien meringis kesakitan
- TD: 150/90 mmHg, N: 90 x/menit,
2 DS : Intoleransi aktivitas Kelemahan fisik
Klien mengatakan hanya berbaring dan
beristirahat saja karena masih terasa
lemah dan nyeri pada lutut, aktivitas
dibantu oleh keluarga

DO :
- Keadaam umum sedang
- Klien hanya terbaring
- TD: 150/90mmHg
3 DS : Defisit pengetahuan penyebab
Klien dan keluarga mengatakan belum rheumatoid
mengerti tentang penyebab nyeri lutut arthtritis
yang dialami oleh Tn. A

DO :
- Klien tampak cemas dan gelisah
- TTV : TD 150/90 mmHg, N 90
x/menit
- Pendidikan SD

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada Tn. A yaitu:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan penyebab rheumatoid arthtritis

C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
. Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Observasi:
berhubungan keperawatan selama 3 x 24 1. Identifikasi lokasi,
dengan agen jam diharapkan tingkat karakteristik nyeri, durasi,
pencedera fisiologis nyeri menurun. Kriteria frekuensi, intensitas nyeri
hasil : Tingkat nyeri 2. Identifikasi skala nyeri
1. Pasien mengatakan
nyeri berkurang dari Teraupetik:
skala 7 menjadi Berikan terapi non farmakologis
menunjukan ekspresi untuk mengurangi rasa nyeri
wajah tenang
2. Pasien dapat
beristirahat dengan Edukasi:
nyaman Ajarkan teknik non
3. Pasien dapat farmakologis untuk mengurangi
beristirahat dengan nyeri
nyaman
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Observasi:
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 1. Monitor kelelahan fisik dan
kelemahan fisik jam diharapkan toleransi emosional
aktivitas meningkat. 2. Monitor pola dan jam tidur
Kriteria hasil : toleransi
aktivitas Teraupetik:
1. Pasien mampu 1. Berikan aktifitas distraksi
melakukan aktivitas yang menenangkan
sehari-hari 2. Anjurkan tirah baring
2. Pasien mampu
berpindah tanpa Edukasi:
bantuan Mengajarkan untuk melakukan
3. Pasien mengatakan aktifitas secara bertahap
keluhan lemah
berkurang Kolaborasi:
Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan dan pemberian
obat

3 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Observasi:


berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 Jadwalkan pendidikan
penyebab rheumatoid jam diharapkan tingkat kesehatan tentang rheumatoid
arthtritis pengetahuan meningkat. arthtritis
Kriteria Hasil : Tingkat
pengetahuan Teraupetik:
1. Pasien melakukan Berikan kesempatan untuk
sesuai anjuran bertanya tentang rheumatoid
2. Pasien tampak mampu arthtritis
menjelaskan kembali
materi yang Edukasi:
disampaikan Demonstrasikan tentang
3. Pasien mengajukan rheumatoid arthtritis
pertanyaan
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat

D. Implementasi & Evaluasi Keperawatan


Nama Pasien : Tn. A
Dx. Medis : Rhematoid arthtritis
Implementasi Evaluasi
No. Dx.
Tgl/Jam Paraf
Kep (Respon dan atau Hasil) (SOAP)

1 10 Oktober 1. Identifikasi lokasi, Perawat S:


2022 karakteristik nyeri, Klien mengatakan nyeri
durasi, frekuensi, pada bagian lutut kaki
08.00 intensitas nyeri sebelah kanan, nyeri dirasa
2. Identifikasi skala nyeri saat klien duduk diam dan
3. Ajarkan cara teknik terasa hilang saat melakukan
relaksasi aktifitas, rasa nyeri seperti
4. Kolaborasi pemberian kaku pada daerah
obat persendian, nyeri hilang
timbul

O:
- Skala nyeri 7
- Klien meringis kesakitan
TD: 150/90 mmHg, N:
90 x/menit
A:
Masalah nyeri akut

P:
Lanjutkan intervensi:

- Identifikasi skala nyeri


- Ajarkan cara teknik
relaksasi
- Kolaborasi pemberian
obat

2 09.15 1. Monitor TTV Perwat S:


2. Monitor pola dan jam Klien mengatakan hanya
tidur berbaring dan beristirahat
3. Anjurkan tirah baring saja karena masih terasa
4. Mengajarkan untuk lemah dan nyeri pada lutut,
melakukan aktifitas aktivitas dibantu oleh
secara bertahap keluarga

O:
- Keadaam umum sedang
- Klien hanya terbaring
- TD: 150/90mmHg, N:
90x/m

A:
Masalah intoleransi aktivitas

P:
Lanjutkan intervensi:
- Monitor TTV
- Monitor pola dan jam
tidur
- Anjurkan tirah baring
- Mengajarkan untuk
melakukan aktifitas
secara bertahap
3 10.30 1. Jadwalkan pendidikan Perwat S:
kesehatan tentang Klien dan keluarga
rheumatoid arthtritis mengatakan belum mengerti
2. Berikan kesempatan tentang penyebab nyeri lutut
untuk bertanya tentang yang dialami oleh Tn. A
rheumatoid arthtritis
3. Ajarkan strategi yang O:
dapat digunakan untuk - Klien tampak cemas dan
meningkatkan perilaku gelisah
hidup sehat pada - TTV : TD 150/90 mmHg,
rheumatoid arthtritis N 90 x/menit
4. Kolaborasi pemberian Pendidikan SD
obat
A:
Masalah defisit pengetahuan
P:
Lanjutkan intervensi:
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan tentang
rheumatoid arthtritis
- Berikan kesempatan
untuk bertanya tentang
rheumatoid arthtritis
- Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup sehat pada
rheumatoid arthtritis
- Kolaborasi pemberian
obat

Anda mungkin juga menyukai