DISUSUN OLEH :
BERTO NOVIANTO
NIM 2022207209470
2023
A. DATA DASAR
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Nama : Tn S
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Status perkawinan : menikah
Pekerjaan : pedagang
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Bahasa : Jawa
Alamat : Karang Sio
Sumber biaya : BPJS
Tanggal masuk : 06 April 2023
Diagnosa medis : BPH
b. Sumber Informasi
Nama : Ny S
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Hubungan dengan klien : orang tua
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Karang Sio
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Masuk RS (UGD/Poliklinik):
Klien datang ke puskesmas pada hari Jum’at 6 april 2023 pukul 20.00 WIB dengan
keluhan nyeri saat BAK dibagian perut bawah, klien juga mengatakan mual muntah
untah 4x nafsu makan menurun, TD : 104/71 mmHg, S : 36, N: 90 x/menit, SPO2 :
98%, RR : 20x/menit.
Keluhan penyerta:
Klien mengatakan lemas, mual, muntah 4x setelah dilakukan operasi. Saat dilakukan
pengkajian klien tampak lemas, klien tampak gelisa, klien tampak meringis menahan
nyeri, klien tampak terpasang kateter.
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
menikah
tinggal serumah
meninggal
e. Riwayat Psiko-Sosial-Spiritual-Ekonomi
1) Psikologis
Klien mengatakan berjanis kelamin laki-laki dan berumur 37 tahun, klien
mengatakan sebagai kepala rumah tangga dengan satu anak, klien mengatakan
perannya sebagai anak, suami dan ayah, klien bekerja sebagai pedagang, klien
mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
2) Sosial
Klien mengatakan selalu mendapatkan dukungan dari keluarga. Saat dirumah
sakit klien selalu ditemani ibu, istri menunggu anak dirumah.
3) Spiritual
Klien mengatakan sebelum sakit menjalani sholat 5 waktu, saat sakit klien
mengatakan tidak sholat 5 waktu, klien selalu berdoa meminta kesembuihan.
4) Ekonomi
Klien mengatakan penghasilan sebagai pedagang dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari, klien mengatakan sumber biaya perawatan di rumah sakit
menggunakan BPJS.
g. Lingkungan
Keluarga klien mengatakan kondisi rumahnya bersih, menyapu 2x sehari dan
mengepel 2x/minggu, jendela selalu dibuka, tidak ada yang membahayakan dan tidak
mengancam kesehatan.
2) Pola Eliminasi
Saat dirumah:
Klien mengatakan BAB 1x dipagi hari BAB lembek dan berwarna kuning.,
BAK bias 5-7x/hari bau khas, warna jernih kurang lebih 500cc.
IWL=10ml/kg BB/hari
10
. 10x45 = 450 ml.
45 kg
Jumlah balance cairan:
Input 1500 + 900 = 2400 ml
Output 1700 + 450 = 2.150 ml
Input-output:
1.400 – 2.150 = 250 ml
2) Sistem Pendengaran :
Saat pengkajian posisi telinga tampak simetris, bentuk daun telinga tampak
normal, tidak ada tanda-tanda peradangan dan lesi, tidak ada cairan yang keluar
dari telinga, fungsi pendengaran baik dan tidak menggunakan alat bantu
pendengaran dan tidak ada benda asing ditelinga.
3) Sistem Wicara
Pada saat dilakukan pengkajian klien tidak mengalami kesulitan saat bicara
dalam berkomunikasi jelas
4) Sistem Pernafasan
Saat pengkajian klien bernafas normal, tidak mengalami gangguan pernafasan,
irama regular, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, tidak ada bunyi nafas
tambahan, warna kulit sawo matang, jalan nafas paten, bunyi nafas vesikuler
dan tidak menggunakan terapi oksigen, RR: 20x/menit SPO2: 98%
5) Sistem Kardiovaskuler
a) Sirkulasi Perifer
N:90x/menit irama teratur dengan denyut kuat dan tidak ada pembengkakan
vena jugularis, warna kulit normal dan tidak ada edema.
b) Sirkulasi Jantung
N:90x/menit irama teratur, tidak mengalami kelainan bunyi jantung, tidak
memiliki kelainan pada dada
6) Sistem Neurologi
(GCS):15 E4 V5 M6 tingkat kesadaran composmenits, klien memiliki
keterbatasan dalam bergerak karena klien nyeri pada luka post op.
7) Sistem Pencernaan
Tidak ada pendarahan atau tanda-tanda radang,tidak mengalamoi kesulitan
menelan abdomen tampak simetris
8) Sistem Immunology
Klien tampak tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
9) Sistem Endokrin
Tidak terdapat luka ulkus, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid atau tanda-
tanda kadar gula tinggi nafas berbau keton.
10) Sistem Urogenital
Klien mengatakan setelah operasi klien mengatakan nyeri pada bagian perut
kanan bawah, nyeri terasa saat bergerak kanan ke kiri skala nyeri 6 dan
terpasang kateter.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 13,7 L: 13-18 g/dl p: 12-16 g/dl
Leukosit 5000 4.500-11.000 sell/dl
Trombosit 232.000 150.000-450.000 sell/dl
Eritrosit 4,75 L: 4,5-55jt sel/ul p: 4,0-5,0jt sel/ul
Hematokrit 42,4 L: 40-58% p: 37-43%
Jenis leukosit basofil 0 <3%
Jenis leukosit eosinofil 0 <3%
Jenis leukosit 55 50-7-%
neotrofil segmen
Jenis leukosit limfosit 36 20-4-%
Jenis leukosit monosit 9 <8%
MCU 89,3 78-100fl
MCH 28,8 <35rg
MCHC 32,3 31-37 u/dl
Masa perdarahan 25 L: <40 u/l p:<25 u/l
Masa pembekuan 24 L:<5 uc p:<30uc
GDS 88 <200mg/dc
Ureum 1,0 0,5-1,5 mg/dl
5. PENATALAKSANAAN
B. DATA FOKUS:
Data pasien.
1. Data Subjektif :
- Klien mengatakan nyeri dibagian perut kanan bawah
- Klien menegtakan nyeri diatas pinggang
- Klien mnegtakan nyeri saat bergerak
- Klien mengatakan mual dan muntah 4x
- Klien mengatakan dalam 3 bulan terakhir terjadi penurunan BB 5kg
- Klien mengatakan nafsu makana menurun
- Klien mengatakan belum bisa mengontrol ingin BAK
2. Data Objektif :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringis
- Terdapat nyeri tekan pada perut kanan bawah
- Terpasang kateter
- Nyeri seperti disayat-sayat benda tajam
- Skala nyeri 6
- Klien tampak lemas
- Penurunan 4 kg dalam 3 bulanan
- BB 45 kg
- TB 165
C. ANALISA DATA
Diagnosa
Keperawata Tujuan
No TGL Rencana Tindakan Rasional
n dan Data (SMART)
Penunjang
1 06/04/ Nyeri akut bd Setelah dilakukan Manajemen nyeri
2023 post kondisi tindakan keperawatan (l.08238)
pembedahan selama 3x24 Jam Observasi 1. Untuk
diharapkan nyeri 1. Identifikasi factor mengetahui
menurun dengan pencetus dan Pereda
jenis dan
criteria hasil nyeri Monitor
karakteristik
(L.08066): kualitas nyeri
- Keluhan nyeri (mis.Terasa tajam, nyeri
menurun tumpul, diremas- 2. Untuk
- Meringis remas, ditimpa memantau nyeri
menurun beban berat) yang dialami
- Gelisah menurun 2. Monitor lokasi 3. Agar klien
- Frekuensi nadi dan penyebaran dapat
membaik nyeri
mengetahui
- Pola napas 3. Monitor intensitas
prosedur yang
membaik nyeridengan
menggunakan skala akan dilakukan
- Tekanan darah
membaik 4. Monitor durasi 4. Agar klien
- Fungsi berkemih dan frekuensi nyeri mengetahui
membaik Terapeutik hasil nya
1. Atur interval waktu 5. Agar terapi
pemantauan sesuai yang diberikan
dengan kondisi sesuai
pasien
Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian dosis dan
jenis analgetik,
sesuai indikasi
2 07/04/ Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajement nutrisi
2023 bd Intake tindakan keperawatn Observasi
tidak adekuat selama 3x24 jam 1. identifikasi status 1. Untuk
diharapakan mengetahui
nutrisi
- porsi makanan yang nutrisi yang
2. Identifikasi makana
dihabiskan dibutuhkan
- Pengetahuan tentang disukai klien
standar asupan 3. Monitor aupan 2. Untuk
nutrisi yang tepat makanana menambah
- Nafsu makan 4. Monitor berat badan nafsu makan
meningkat klien
Terapeutik
- Frekuensi makan 3. Untuk
1. berikan makanan
meningkat memantau
tinggi serat untuk terjadinya
mencegah konstipasi penurunan BB
2. Berikan makana 4. Untuk
tunggi kalori dan mencegah
terjadinya
pritein
Edukasi konstipasi
1. anjurkan posisi 5. Untuk
duduk membantu
pemenuhan
Kolaborasi
nutrisi klien
1. kolaborasi dengan
6. Agar klien
alhi gizi untuk dapat
menentukan jumlah merasakan
kalori dan jenis nyaman
nutrien yang 7. Agar nutrisi
klien terpenuhi
dibutuhkan
IMPLEMENTASI HARI 1
No.
Tgl/ Implementasi Evaluasi
Dx. Paraf
Jam (Respon dan atau Hasil) (SOAP)
Kep
1. Observasi S:
1. mengidentifikasi factor - Klien mengatakan nyeri
pencetus dan pereda nyeri dibagian perut kanan bawah
monitor kualitas nyeri - Klien menegtakan nyeri diatas
(mis.terasa tajam, tumpul,
pinggang
diremas-remas, ditimpa beban
- Klien mnegtakan nyeri saat
berat)
2. memonitor lokasi dan bergerak
penyebaran nyeri O:
3. memonitor intensitas nyeri - TD : 128/78, N: 89x/menit
dengan menggunakan skala - Klien tampak lebih tenang
4. memonitor durasi dan - Skala nyeri 5
frekuensi nyeri
A: masalah nyeri akut teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Terapeutik
1. mengatur interval waktu 1. monitor intensitas nyeri dengan
pemantauan sesuai dengan menggunakan skala
kondisi pasien 2. kolaborasi pemberian dosis dan jenis
dokumentasikan hasil analgetik, sesuai indikasi
pemantauan 3. identifikasi factor pencetus dan
pereda nyeri monitor kualitas nyeri
Edukasi (mis.terasa tajam, tumpul,diremas-
1. menjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan remas, ditimpa beban berat)
2. menginformasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Kolaborasi
1. berkolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgetik, sesuai
indikasi
2 Observasi S:
1. mengidentifikasi status nutrisi - Klien mengatakan mual sedikit
2. mengidentifikasi makana berkurang
disukai - Klien mengatakan nafsu makan
3. memonitor aupan makanana sedikit meningkat
4. memonitor berat badan O:
- Klien tampak menghabiskan
Terapeutik
setengah porsi makannya
1. memberikan makanan tinggi
- BB 45 kg
serat untuk mencegah - TB 165cm
konstipasi A: masalah deficit nutrisi teratasi
2. memberikan makana tinggi sebagian
kalori dan protein P: lanjutkan intervensi
1. Monitor aupan makanana
Edukasi
2. Monitor berat badan
1. menganjurkan posisi duduk
3. Berikan makana tinggi kalori dan
Kolaborasi
protein
1. berkolaborasi dengan alhi gizi
4. kolaborasi dengan alhi gizi untuk
untuk menentukan jumlah
menentukan jumlah kalori dan jenis
kalori dan jenis nutrien yang
nutrien yang dibutuhkan
dibutuhkan
No.
Tgl/ Implementasi Evaluasi
Dx. Paraf
Jam (Respon dan atauHasil) (SOAP)
Kep
1. Observasi S:
1. mengidentifikasi factor - Klien mengatakan nyeri
pencetus dan pereda nyeri dibagian perut kanan bawah
monitor kualitas nyeri - Klien mengatakan nyeri
(mis.terasa tajam, tumpul,
diatas pinggang
diremas-remas, ditimpa
- Klien mengatakan nyeri
bebanb erat)
2. memonitor lokasi dan saat bergerak
penyebaran nyeri O:
3. memonitor intensitas nyeri - Td : 111/76, N: 80x/menit
dengan menggunakan skala - Klien tampak rileks
4. memonitor durasi dan - Skala nyeri 4
frekuensi nyeri
A: masalah nyeri akut teratasi
terapeutik
sebagian
1. mengatur interval waktu
pemantauan sesuai dengan P: lanjutkan intervensi
kondisi pasien 1. monitor intensitas nyeri dengan
dokumentasikan hasil menggunakan skala
pemantauan 2. kolaborasi pemberian dosis dan
edukasi jenis analgetik, sesuai indikasi
1. menjelaskan tujuan dan
3. identifikasi factor pencetus dan
prosedur pemantauan
2. menginformasikan hasil pereda nyeri monitor kualitas
pemantauan, jika perlu nyeri (mis.terasa tajam,
kolaborasi
tumpul,diremas-remas, ditimpa
1. berkolaborasi pemberian dosis beban berat)
dan jenis analgetik, sesuai
indikasi
2 Observasi S:
1. mengidentifikasi status nutrisi - Klien mengatakan tidak
2. memonitor aupan makanana mual
- Klien mengatakan nafsu
3. memonitor berat badan
makana meningkat
Terapeutik
O:
1. memberikan makanan tinggi
serat untuk mencegah - Porsi makan habis
konstipasi - Klien tampak lebih segar
2. memberikan makana tunggi - TB 165
- BB 45 kg
kalori dan pritein
A: masalah deficit nutrisi teratasi
Edukasi
sebagian
1. menganjurkan posisi duduk P: lanjutkan intervensi
Kolaborasi 1. Monitor aupan makanana
1. berkolaborasi dengan alhi gizi 2. Monitor berat badan
untuk menentukan jumlah 3. Berikan makana tunggi kalori
kalori dan jenis nutrien yang dan pritein
dibutuhkan 4. kolaborasi dengan alhi gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
3 Manajemen Eliminasi Urine S:
(I.04152) - Klien mengatakan tidak
Observasi dapat mengotrol BAK
1. Identifkasi tanda dan gejala - Klien mengatakan minum
retensi atau inkontinensia urine
banyak 1 botol air mineral
2. Identifikasi faktor yang
menyebabkan retensi atau
inkontinensia urine O:
3. Monitor eliminasi urine(mis. - Terpasang kateter
frekuensi, konsistensi, aroma, - Urin tampak kemerahan
volume, dan warna)
A: masalah inkontenesia urin
Terapeutik urgensi teratasi sebagian
1. Catat waktu-waktu dan P: lanjutkan intervensi
haluaran berkemih
1. Monitor eliminasi urine(mis.
2. Anjurkan asupan cairan, jika
frekuensi, konsistensi, aroma,
perlu
volume, dan warna)
3. Ambil sampel urine
2. Anjurkan asupan cairan, jika
tengah (midstream) atau kultur
perlu
3. Ajarkan tanda dan gejala infeksi
Edukasi saluran kemih
1. Ajarkan tanda dan gejala
infeksi saluran kemih 4. Ajarkan mengukur asupan cairan
2. Ajarkan mengukur asupan dan haluaran urine
cairan dan haluaran urine 5. Anjurkan mengambil specimen
3. Anjurkan mengambil specimen urine midstream
urine midstream 6. Ajarkan mengenali tanda
4. Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat
berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
untuk berkemih 7. Ajarkan terapi modalitas
5. Ajarkan terapi modalitas 8. Penguatan otot-otot pinggul/
penguatan otot-otot berkemihan
pinggul/berkemihan 9. Ajarkan bleder kateter
6. Ajarkan bleder kateter
IMPLEMENTASI HARI KE 3