DISUSUN OLEH :
BERTO NOVIANTO
NIM 2022207209470
Genogram :
X X X X
X X X
X X X
Keterangan :
O : Perempuan
: Laki-laki
x+ : Meninggal
: Keturunan
: Hub. Erat
: Tinggal dalam 1 rumah
I. PENGKAJIAN FISIK
Pemeriksaaan umum
Kesadaran Composmetis
Tekanan Darah : 140 /80 mmHg
Nadi : 90 x / menit
Repsirasi :: 28 x / menit
Suhu : 36,50C
Berat Badan : 53 kg
Pemeriksaan Fisik Persistem
a. Sistem Pengelihatan : Posisi mata : simetri, konjungtiva :
ananemis, sklera : an iterikpupil : an
isokor , ukuran:2mm, reaksi pupil pada
cahaya+/+
b. Sistem Pendengaran : Telinga klien simetris /sejajar antara kanan
dan kiri,adanya serumen, berwarna kuning,
padat, fungsi, pendengaran baik dan klien
tidak memakai alat bantupendengaran.
c. Sistem Wicara : Klien tidak terganggu dalam berbicara
d. Sisitem Pernafasan : Klien mengatakan sesak bila berjalan 6
langkah, sesak berkurang jika klien
beristirahat, nafas dengan cuping hidung,
ada retraksi dada, irama nafas tidak teratur,
RR : 28 x/menit, terpasang O2 5 LPM.
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium :
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Hematologi
(Darah Rutin)
Leutrosit 7,8 4 - 10 x10˄3/ul
Eritrosit 4,71 3,8 - 5,0 x10˄3/ul
Hemoglobin 13,1 12 - 16 g/dl
Hematolirit 39,7 35 – 45 %
MCV 84,5 80 – 100 Fl
MCH 27,8* 28 – 34 Pg/sel
MCHC 32,9 32 – 36 g/dl
Trombosit 291 150 – 450 x10^3/dl
MPV 7,9 6,5 -12 Fl
PDW 15,4 9,0 – 17,0
RDW-CV 15,7 11 – 16 %
RDW-SD 52,3 35,0 – 56,0 Fl
PCT 0,229 0,108 – 0,282 %
DIFF COUNT
Limfosit 37,6 15 – 45 %
Gran 52,3 50,0 – 70. 0 %
MID 10,1* 4,0 – 10, 0 %
Limfosit 2,9 1,25 – 4,0 x10^3/ul
Gran 4,1 2,50 – 7,00 x10^3/ul
MID 0,8 0,1 – 1,5 x10^3/ul
Kimia Darah
Glukosa sewaktu 112 ˂200 mg/dl
SGOT 28 9 – 36 u/l
SGPT 17 7 – 35 u/l
Albumin 3,9 3,5 – 5,2 gr/dl
Ureum 13 13 – 50 mg/dl
Creatinin 0,8 0,6 – 1,1 mg/dl
K. PENATALAKSANAAN
b. Penatalaksanaan Medis
a. O2 5LPM
b. Iufd RL 20 TPM
c. Inj.furcsemid 2 amp (IV)/8 jam
d. Inj.umepratule 40mg (IV)/24 jam
e. Ro thorak (pembesan jantung)
f. EKG
c. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Observasi tanda-tanda vital
b. Berikan posisi senyaman mungkin
c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
d. Pemasangan kateter
e. Monitor pemberian oksigen
f. Edukasi kepada klien dan keluarga tentang manfaat dan
pentingnya posisi semi fowler
1. DS : Penurunan Kontraktilitas
- Klien mengatakan cepat curah jantung Miokard
mengalami kelelahan
- Klien mengatakan sesak
bila beraktivitas
DO :
- Edema pada ekstermitas
bawah
- Ekstermitas dingin
- RR : 27 x/menit
- Klien terpasang O2 5
LPM
- Inj. Furcsemid 2 amp
(IV) → 2 amp/8 jam
- Ro thorak (pembesan
jantung)
2 Observasi : S:
- Klien mengatakan sulit untuk
- Memonitor pola nafas (frekuensi, bernafas
kedalaman, usaha nafas) - Klien mengatakan sesak nafas
- Memonitor bunyi nafas tambahan setelah berjalan 6 langkah
O:
Terapeutik :
- Memposisikan semi fowler - Klien tampak sesak
Edukasi : - Klien tampak kesulitas bernafas
- Ekstermitas dingin
- Menganjurkan untuk tidak banyak - RR : 27 x/menit
bergerak dan aktifitas dibantu oleh - Klien terpasang O2 5 LPM
keluarga
Kolaborasi : A: Pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan kelemahan
Berkolaborasi dengan dokter dalam
otot pernafasan
pemberian terapi medisO2 5LPM, Iufd
RL 20 TPM, Inj.furcsemid 2 amp
P :Lanjutkan intervensi :
(IV)/8 jam, Inj.umepratule 40mg
(IV)/24 jam
- Monitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas)
- Monitor bunyi nafas tambahan
- Menganjurkan untuk tidak
banyak bergerak dan aktifitas
dibantu oleh keluarga
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi medis
O2 5LPM, Iufd RL 20 TPM,
Inj.furcsemid 2 amp (IV)/8
jam, Inj.umepratule 40mg
(IV)/24 jam
3 Observasi : S:
- Kaji tingkat intoleransi - Pasien mengatakan belum
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan mampu melakukan aktivitas
selama melakukan aktivitas secara mandiri
Teraupetik : O:
- Berikan aktivitas distraksi yang - Pasien masih tampak lemas
menenangkan - Aktivitas dibantu keluarga
Edukasi : - RR 27x/menit
- Anjurkan melakukan aktivitas secara A: intoleransi aktifitas b.d
bertahap kelemahan fisik
- Ajarkan strategi koping untuk P :Lanjutkan intervensi
mengurangi kelelahan - Kaji tingkat intoleransi
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan keluarga untuk - Berikan aktivitas distraksi yang
membantu klien dalam pemenuhan menenangkan
kebutuhannya - Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
- Kolaborasi dengan keluarga
untuk membantu klien dalam
pemenuhan kebutuhannya
2 Observasi : S:
- Klien mengatakan sulit untuk
- Memonitor pola nafas (frekuensi, bernafas
kedalaman, usaha nafas) - Klien mengatakan masih merasa
- Memonitor bunyi nafas tambahan sesak nafas
O:
Terapeutik :
- Klien tampak sesak
- Memposisikan semi fowler - Klien tampak kesulitas bernafas
Edukasi : - Ekstermitas dingin
- RR : 26 x/menit
- Menganjurkan untuk tidak banyak - Klien terpasang O2 4 LPM
bergerak dan aktifitas dibantu oleh
keluarga A: Pola nafas tidak efektif
Kolaborasi : berhubungan dengan kelemahan
otot pernafasan
Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi medis O2 5LPM, Iufd
P :Lanjutkan intervensi :
RL 20 TPM, Inj.furcsemid 2 amp
(IV)/8 jam, Inj.umepratule 40mg
- Monitor pola nafas (frekuensi,
(IV)/24 jam
kedalaman, usaha nafas)
- Monitor bunyi nafas tambahan
- Menganjurkan untuk tidak
banyak bergerak dan aktifitas
dibantu oleh keluarga
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi medis
O2 5LPM, Iufd RL 20 TPM,
Inj.furcsemid 2 amp (IV)/8
jam, Inj.umepratule 40mg
(IV)/24 jam
3 Observasi : S:
- Mengkaji tingkat intoleransi - Pasien mengatakan belum
Teraupetik : mampu melakukan aktivitas
- Membrikan aktivitas distraksi yang secara mandiri
menenangkan O:
Edukasi : - Pasien masih tampak lemas
- Menganjurkan melakukan aktivitas - Aktivitas dibantu keluarga
secara bertahap - RR 27x/menit
- Mengajarkan strategi koping untuk A: intoleransi aktifitas b.d
mengurangi kelelahan kelemahan fisik
Kolaborasi : P :Lanjutkan intervensi
- Berkolaborasi dengan keluarga untuk - Kaji tingkat intoleransi
membantu klien dalam pemenuhan
kebutuhannya - Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
- Kolaborasi dengan keluarga
untuk membantu klien dalam
pemenuhan kebutuhannya
2 Observasi : S:
- Klien mengatakan sudah tidak
- Memonitor pola nafas (frekuensi, terasa sesak, dan nafas dengan
kedalaman, usaha nafas) normal
- Memonitor bunyi nafas tambahan O:
- Klien tampak tidak kesulitan
Edukasi :
bernafas
- Menganjurkan untuk tidak banyak - RR : 24 x/menit
bergerak dan aktifitas dibantu oleh
keluarga A: Pola nafas tidak efektif
Kolaborasi : berhubungan dengan kelemahan
otot pernafasan
Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi medis O2 5LPM, Iufd P :Hentikan intervensi
RL 20 TPM, Inj.furcsemid 2 amp
(IV)/8 jam, Inj.umepratule 40mg
(IV)/24 jam
3 Observasi : S:
- Mengkaji tingkat intoleransi - Pasien mengatakan sudah
Edukasi : mampu melakukan aktivitas
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara mandiri dengan
secara bertahap perlahan-lahan
Kolaborasi : O:
- Berkolaborasi dengan keluarga untuk - Klien tampak mencoba
membantu klien dalam pemenuhan melakukan aktivitas secara
kebutuhannya mandiri
A: intoleransi aktifitas b.d
kelemahan fisik
P :Hentikan intervensi