Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

CHF (CONGESTIVE HEART FAILURE)

DISUSUN OLEH :

BERTO NOVIANTO
NIM 2022207209470

PROGRAM STUDIPROFESI NERSNFAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2023
I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama (inisial klien) : Tn.B
2. Usia : 54 Tahun
3. Status Perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : Petani
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SD
7. Suku : Jawa
8. Bahasa yang digunakan : Indonesia
9. Sumber Biaya : BPJS
10. Tanggal Masuk RS : 30 Maret 2022
11. Diagnosa Medis Saat Pengkajian : DM

B. Sumber Informasi (penanggung jawab)


1. Nama :Ny.M
2. Umur : 50 Tahun
3. Hubungan dengan klien : Istri
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan :IRT
6. Alamat :Sukajaya

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat kesehatan masuk (UGD/Poliklinik): waktu, keluhan,
pemeriksaan fisik dan data penunjang, penatalaksanaan.
Klien mengatakan sesak sejak 2 bulan yang lalu, sesak semakin
memberat ±2 hari ini, klien mengatakan kaki bengkak sejak ± 2 bulan,
klien juga mengatakan sering terbangun pada malam hari karena
sesak, klien mengatakan bila berjalan 6 langkah sudah merasa sesak,
sesak berulang jika klien beristirahat total, klien mengatakan cepat
mengalami kelelahan , TD : 140/80 mmHg, N : 94 x/menit, S :
36,6°C, RR : 28 x/menit, SPO2 89%, terpasang O2 nasal kanul 5L

B. Riwayat kesehatan saat pengkajian/Riwayat Penyakit Sekarang


1. Keluhan Utama: Klien mengeluhkan sesak
2. Keluhan penyerta : Klien tidak dapat melakukan kebutuhan dasar
secara mandiri, kebutuhannya dibantu oleh keluarga, klien
mengatakan kaki bengkak sejak ± 2 bulan, klien juga mengatakan
sering terbangun pada malam hari karena sesak, klien mengatakan
bila berjalan 6 langkah sudah merasa sesak, sesak berulang jika
klien beristirahat total, klien mengatakan cepat mengalami
kelelahan
C. Riwayat Kesehatan Lalu:
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya, klien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat-
obatan ataupun jenis makanan tertentu, klien belum pernah dirawat di
RS sebelumnya, klien biasanya berobat ke puskesmas atau mantri
yang dekat dengan rumahnya, selama ini klien menahan sesaknya
dengan beristirahat jika kelelahan
D. Riwayat Kesehatan Keluarga :
(Genogram / Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga
yang menjadi factor resiko, 3 generasi ) dan analisa dari genogram.
Berdasarkan riwayat kesehatan keluarga klien mengatakan bahwa
dalam keluarga ada yang menderita penyakit hipertensi dan tidak ada
riwayat keluarga penyakit TBC, Hepatitis.

Genogram :

X X X X

X X X
X X X

Keterangan :
O : Perempuan
 : Laki-laki
x+ : Meninggal
: Keturunan
: Hub. Erat
: Tinggal dalam 1 rumah

E. Riwayat Psikososial – Spiritual


 Konsep diri, peran, harga diri, ideal diri :
 Konsep diri :Klien mengatakan masihmengetahui
identitasdirinya.
 Peran : Klien mengatakan dirinyasebagai ayah dari anaknya
dan seorang kakek
 Ideal diri :Klien mengatakan ingin cepatsembuh atau pulih.
 Kecemasan :Klien mengatakan cemas jikasakitnya makin
parah.
 Support system : Keluarga selalu memberikandukungan dan
selalumembantu klien dalamberaktivitas`dan pemenuhan
kebutuhan primernya.
 Komunikasi :
- Sebelum sakit : komunikasiklien normal dan tidak ada
gangguan
- Saat sakit : komunikasi klien normal
 System Kepercayaan
- Sebelum sakit : klienlancar dalamberibadah, menjalankan
sholat 5 waktu, dan berdzikir.
- Saat sakit : ibadahklien menjadi tidaklancar dan
terganggu dan klien melakukan ibadah dengan tidur
apabila sholat.

F. Pengetahuan Klien dan Keluarga


Klien dan keluarga tidak menngetahui tentang penyakit yang diderita,
hanya menyangka jika sesak yang dirasa disebabkan oleh kecapaian,
dan tidak ada resiko terburuknya serta cara perawatannya.
G. Lingkungan
1. Rumah
Klienmengatakan rumahnya bersih menyapu 2x sehari dan
mengepel 2x seminggu, rumah klien jauh dari jalan raya yang
menyebabkan polusi, dan lingkungan rumah yang aman dan
nyaman
2. Pekerjaan
Klien mengatakanbekerja sebagai petanitempat
pekerjaannyakurang bersih karena bekerja disawah, tempat
bekerjanya tidakmenimbulkan polusi, klien
mengatakanpekerjaannya tidak menimbulkan bahaya
H. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit:
1. Pola Nutrisi dan Cairan (sebelum dan saat sakit) :
a. Pola nutrisi :
- Sebelum sakit :
Klien makan dengan cara oral, makan 3x/hari,
nafsumakan klien baik, mengurangi makanan yang manis,
tidak adamakanan yangtidak disukai, tidakada keluhan
saatmakan, kebiasaan sebelum dan sesudah makan adalah
minum dan mencuci tangan, BB klien 55 Kg
- Saat sakit :
Klien makan dengan cara oral, makan 3x/hari (6-8
sedok), klien tidaknafsu makan, kliendianjurkan untuk
makan sedikit tapi sering, kebiasaan sebelum dan sesudah
makan adalah minum dan mencuci tangan, BB klien 53
Kg
IMT : BB (55 Kg) =53 = 20,7
TB (160 cm) 2,56
b. Pola Cairan :
- Sebelum sakit :
Klien minumdengan caraoral, jenisminuman air mineral 7
gelas/hari (1700 cc) dan suka minum teh
- Saat sakit :
Klien minumdengan caraoral, jenis minuman air putih 5
gelas/hari (1400 cc), klien terpasang infus.
2. Pola Eliminasi (sebelum dan saat sakit) :
- Sebelum Sakit :
Klien buang airkecil pagi, siang, sore dan malam
sebanyak 6x/hari, dengan warna bersih,bau khas, tidak
ada keluhan saat BAK, klien buang air besar
1x/hari,waktu pagi hari, warnakuningkecoklatan,
baukhas,konsistensipadat, tidak adakeluhan saatbab dan
tidakada penggunaanobat pencahar.
- Saat sakit :
Klien buang airkecil pagi,siang, sore danmalamsebanyak
5 kali/24 jam denganwarna kuning, bau khas, tidakada
keluhan saat BAK, Klien selama dirumah sakit belum
buang air besar

3. Pola Personal Hygiene (sebelum dan saat sakit) :


Sebelum sakit : Klien mandi 2 x/hari pada saatdirumah, sikat
gigi 2 x/hari padasaat mandi, cucirambut 2 x/hari pada
soresaat mandidirumah
Saat sakit : Klien selama dirumah sakit hanya dilap-lap
sajabadannya, selama dirumah sakitbelum pernahsikat gigi,
selama dirumah saitbelum pernahcuci rambut
4. Pola istirahat dan tidur (sebelum dan saat sakit) :
- Pola istirahat tidur
Sebelum sakit :Klien sebelumsakit tidur 8 jam,siang 1 jam
danmalam 7 jamklien tidak adaketergantunganobat tidur
dantidak adakesulitan saattidur, sebelum tidur klien memiliki
kebiasaan melakukan cuci kaki dan gosok gigi.
Saat sakit :Klien selamadirumah sakittidur hanya 5jam, siang
1 jamdan malam 4 jam,klien selama dirumah sakit sedikit
mengalami kesulitan tidur dikarenakan sesak yang dirasakan

5. Pola aktivitas dan latihan (sebelum dan saat sakit) :


- Sebelum sakit :Klien bekerja sebagai petani, biasanya ke
kebun pukul 08.00 dan pulang pukul 16.00
- Saat sakit :Klien selamasakit,
aktivitasdibantu,keterbatasandalam halberaktivitas karena
badanya terasa lemas dan sesak
6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Pasien tidak mengonsumsi obat-obatan, minuman alcohol namun
memiliki kebiasaan merokok.

I. PENGKAJIAN FISIK
Pemeriksaaan umum
Kesadaran Composmetis
Tekanan Darah : 140 /80 mmHg
Nadi : 90 x / menit
Repsirasi :: 28 x / menit
Suhu : 36,50C
Berat Badan : 53 kg
Pemeriksaan Fisik Persistem
a. Sistem Pengelihatan : Posisi mata : simetri, konjungtiva :
ananemis, sklera : an iterikpupil : an
isokor , ukuran:2mm, reaksi pupil pada
cahaya+/+
b. Sistem Pendengaran : Telinga klien simetris /sejajar antara kanan
dan kiri,adanya serumen, berwarna kuning,
padat, fungsi, pendengaran baik dan klien
tidak memakai alat bantupendengaran.
c. Sistem Wicara : Klien tidak terganggu dalam berbicara
d. Sisitem Pernafasan : Klien mengatakan sesak bila berjalan 6
langkah, sesak berkurang jika klien
beristirahat, nafas dengan cuping hidung,
ada retraksi dada, irama nafas tidak teratur,
RR : 28 x/menit, terpasang O2 5 LPM.

e. Sistem : Palpasi dinding dada : dada


kardiovaskuler simetris, Perkusi dada : sonordisemua
bagian dada. Klien memakai ototbantu
pernafasan, bunyi jantunglup dup, keluhan
lemahdan mudah lelah, klienmengatakan
tidak nyeridi dadanya dikarenakan sesak

f. Sistem Neurologis : GCS : 15 E: 4 V : 5 M : 6


g. Sistem pencernaan : Keadaan mulut klien kotor,mukosa mulut
bibir kering,klien tidak ada kesulitan dalam
menelan, bising usus 10x/menit, klien
kurang nafsu makan
h. Sistem Imunologi : Tidak ada pembesaran getah bening
i. Sistem endokrin : Nafas klien tidak berbau keton, tidak ada
luka postop, klien tidak tremor, tidak
ada pembesaran kelenjar tyroid
j. Sistem Urogenital : Tidak terdapat distensikandung kemih,
tidak adakeluhan nyeri tekan saatBAK,
tidak terdapat darahsaat BAK, klien tidak
menggunakan kateter
k. Sistem Integumen : Keadaan kulit bersih,
kulit klien berwarna coklat,tidak ada tanda-
tandaradang pada kulit, tidak adaluka
dekubitus dan tidak adatanda-tanda
perdarahan, ekstremitas teraba dingin
l. Sistem Klien memiliki keterbatasan dalam
Muskuloskeletal bergerak, saat berjalan harus pelan-pelan
dikarenakan badanya lemas dan sesak
5 5
5 5

J. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium :
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

Hematologi
(Darah Rutin)
Leutrosit 7,8 4 - 10 x10˄3/ul
Eritrosit 4,71 3,8 - 5,0 x10˄3/ul
Hemoglobin 13,1 12 - 16 g/dl
Hematolirit 39,7 35 – 45 %
MCV 84,5 80 – 100 Fl
MCH 27,8* 28 – 34 Pg/sel
MCHC 32,9 32 – 36 g/dl
Trombosit 291 150 – 450 x10^3/dl
MPV 7,9 6,5 -12 Fl
PDW 15,4 9,0 – 17,0
RDW-CV 15,7 11 – 16 %
RDW-SD 52,3 35,0 – 56,0 Fl
PCT 0,229 0,108 – 0,282 %
DIFF COUNT
Limfosit 37,6 15 – 45 %
Gran 52,3 50,0 – 70. 0 %
MID 10,1* 4,0 – 10, 0 %
Limfosit 2,9 1,25 – 4,0 x10^3/ul
Gran 4,1 2,50 – 7,00 x10^3/ul
MID 0,8 0,1 – 1,5 x10^3/ul

Kimia Darah
Glukosa sewaktu 112 ˂200 mg/dl
SGOT 28 9 – 36 u/l
SGPT 17 7 – 35 u/l
Albumin 3,9 3,5 – 5,2 gr/dl
Ureum 13 13 – 50 mg/dl
Creatinin 0,8 0,6 – 1,1 mg/dl

K. PENATALAKSANAAN
b. Penatalaksanaan Medis
a. O2 5LPM
b. Iufd RL 20 TPM
c. Inj.furcsemid 2 amp (IV)/8 jam
d. Inj.umepratule 40mg (IV)/24 jam
e. Ro thorak (pembesan jantung)
f. EKG
c. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Observasi tanda-tanda vital
b. Berikan posisi senyaman mungkin
c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
d. Pemasangan kateter
e. Monitor pemberian oksigen
f. Edukasi kepada klien dan keluarga tentang manfaat dan
pentingnya posisi semi fowler

L. RESUME KONDISI KLIEN


Klien mengatakan sesak sejak 2 bulan yang lalu, sesak semakin
memberat ±2 hari ini, klien mengatakan kaki bengkak sejak ± 2 bulan,
klien juga mengatakan sering terbangun pada malam hari karena
sesak, klien mengatakan bila berjalan 6 langkah sudah merasa sesak,
sesak berulang jika klien beristirahat total, klien mengatakan cepat
mengalami kelelahan , TD : 140/80 mmHg, N : 94 x/menit, S :
36,6°C, RR : 28 x/menit, SPO2 89%, terpasang O2 nasal kanul 5L
M. DATA FOKUS:
 Data Subjektif :
- Klien mengatakan cepat mengalami kelelahan
- Klien mengatakan sesak bila beraktivitas
- Klien mengatakan sulit untuk bernafas
- Klien mengatakan sesak nafas setelah berjalan 6 langkah
- Klien mengatakan badan terasa lemah
 Data Objektif :
- Klien tampak lemah
- Pasien tidak nafsu makan
- Aktivitas dibantu keluarga
- Edema pada ekstermitas bawah
- Ro thorak (pembesan jantung)\
- Klien terpasang O2 5 LPM
- RR 28x/menit
- Klien tampak kesulitas bernafas
- Klien tampak sesak

III. ANALISA DATA


No DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI

1. DS : Penurunan Kontraktilitas
- Klien mengatakan cepat curah jantung Miokard
mengalami kelelahan
- Klien mengatakan sesak
bila beraktivitas

DO :
- Edema pada ekstermitas
bawah
- Ekstermitas dingin
- RR : 27 x/menit
- Klien terpasang O2 5
LPM
- Inj. Furcsemid 2 amp
(IV) → 2 amp/8 jam
- Ro thorak (pembesan
jantung)

2. DS : Pola nafas tidak kelemahan otot


- Klien mengatakan sulit efektif pernafasan
untuk bernafas
- Klien mengatakan sesak
nafas setelah berjalan 6
langkah
DO:
- Klien tampak sesak
- Klien tampak kesulitas
bernafas
- Ekstermitas dingin
- RR : 28 x/menit
- Klien terpasang O2 5
LPM

3. DS : Intolerasi Kelemahan fisik


- Klien mengatakan sesak aktivitas
bila beraktivitas
- Klien mengatakan cepat
mengalami kelelahan
- Klien mengatakan badan
terasa lemah
DO :
- Edema ekstermitas
bawah
- Klien tampak sesak
- Klien terpasang O2 5
LPM
- RR : 28 x/menit
- Aktivitas dibantu
keluarga
- Klien tampak lemah

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS


1. Penurunan curah jantung b.d Kontraktilitas miokard
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot
pernafasan
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No.
Hari/Tanggal Tujuan (SMART) Rencana Tindakan Rasional
DX
1 26/03/2023 Setelah diberikan asuhan Observasi : Observasi :
keperawatan 3x24 jam - Identifikasi tanda/gejala primer - Untuk mngetahui tindakan apa
masalah terhadap curah dan sekunder penurunan curah yang akan dilakukan
jantung dapat diatasi jantung - Memantau haluan cairan yang
- Monitor intake dan output cairan masuk dan yang keluar
- Monitor saturasi oksigen - Memastikan kebutuhan oksigen
- Monitor aritmia (kelainan irama terpenuhi
dan frekuensi) - Jika terjadinya kelainan, agar
dapat segera ditindaklanjuti
Teraupetik : - Teraupetik :
- Posisikan pasien semi fowler - Mengurangi sesak, dan
atau fowler dengan kaki ke memudahkan klien dalam
bawah atau posisi nyaman bernafas
- Berikan diet jantung yang sesuai - untuk menjaga sesuai dengan
- Fasilitasi pasien dan keluarga kondisinya
untuk modifikasi gaya hidup - untuk memperbaiki dan
sehat mengubah pola hidup agar lebih
baik
Edukasi : Edukasi :
- Anjurkan beraktivitas fisik - Agar tidak terlalu kelelahan
secara bertahap - Sebagai upaya gaya hidup sehat
- Anjurkan berhenti merokok Kolaborasi :
- Sebagai upaya mengatasi klien
Kolaborasi : dengan gangguan irama jantung
- Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu

2 26/03/2022 Setelah diberikan asuhan Observasi : Observasi :


keperawatan 3x24 jam
diharapkan pola nafas - Monitor pola nafas (frekuensi, - Mengetahui jika adanya
kembali normal kedalaman, usaha nafas) ketidaknormalan pada
- Monitor bunyi nafas tambahan frekuensi, kedalaman,dan usaha
nafas)
Terapeutik : - Mengetahui jika adanya bunyi
nafas tambahan
- Posisikan semi fowler
Terapeutik :
Edukasi :
- Untuk memudahkan klien
- Anjurkan untuk tidak banyak
dalam bernafas, membuat
bergerak dan aktifitas dibantu
nyaman
oleh keluarga
Edukasi :
Kolaborasi :
- Memberikan pemahaman pada
- Kolaborasi dengan dokter
klien agar tidak banyak
dalam pemberian terapi medis
bergerak supaya semakin sesak,
dan aktifitas dibantu oleh
keluarga
Kolaborasi
- Untuk penatalaksanaan dalam
upaya membantu mengatasi
masalah klien

3 26/03/2022 Setelah diberikan asuhan Observasi : Observasi :


keperawatan 3x24 jam - Kaji tingkat intoleransi - Mengetahui sejauh mana klien
diharapkan intoleransi - Monitor lokasi dan intoleran terhadap aktivitas
aktifitas berkurang ketidaknyamanan selama - Untuk mengethaui lokasi dan
melakukan aktivitas ketidaknyamanan dalam
Teraupetik : melakukan aktivitas
- Berikan aktivitas distraksi yang Teraupetik :
menenangkan - Untuk dapat menangkan pasien
Edukasi : Edukasi :
- Anjurkan melakukan aktivitas - Agar pasien dapat melakukan
secara terhadap aktivitas secara bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk - Untuk mengurangi kelelahan
mengurangi kelelahan Kolaborasi :
Kolaborasi : - Agar klien mendapatkan bantuan
- Kolaborasi dengan keluarga dalam pemenuhan kebutuhannya
untuk membantu klien dalam
pemenuhan kebutuhannya

VI. CATATAN PERKEMBANGAN


No. Dx. Implementasi Evaluasi
No Tanggal Paraf
Kep (SOAP)
1 27 Maret 2023 1 Observasi : S:
- Mengidentifikasi tanda/gejala primer - Klien mengatakan cepat
dan sekunder penurunan curah jantung mengalami kelelahan
- Memonitor intake dan output cairan - Klien mengatakan sesak bila
- Memonitor saturasi oksigen beraktivitas
- Memonitor aritmia (kelainan irama dan O:
frekuensi)
Ekstermitas dingin, RR : 27
Teraupetik : x/menit, Klien terpasang O2 5
- Memposisikan pasien semi fowler atau LPM, Inj. Furcsemid 2 amp (IV)
fowler dengan kaki ke bawah atau posisi → 2 amp/8 jam, Klien tampak
nyaman lemas
- Memfasilitasi pasien dan keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat A: Penurunan curah jantung b.d
Kontraktilitas miokard
Edukasi :
- Menganjurkan beraktivitas fisik secara P :Lanjutkan intervensi :
bertahap - Identifikasi tanda/gejala primer
- Menganjurkan berhenti merokok dan sekunder penurunan curah
jantung
Kolaborasi : - Monitor intake dan output cairan
- Monitor saturasi oksigen
- Berkolaborasi pemberian antiaritmia, - Monitor aritmia (kelainan irama
jika perlu dan frekuensi)
- Posisikan pasien semi fowler
atau fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi nyaman
- Anjurkan beraktivitas fisik
secara bertahap

2 Observasi : S:
- Klien mengatakan sulit untuk
- Memonitor pola nafas (frekuensi, bernafas
kedalaman, usaha nafas) - Klien mengatakan sesak nafas
- Memonitor bunyi nafas tambahan setelah berjalan 6 langkah
O:
Terapeutik :
- Memposisikan semi fowler - Klien tampak sesak
Edukasi : - Klien tampak kesulitas bernafas
- Ekstermitas dingin
- Menganjurkan untuk tidak banyak - RR : 27 x/menit
bergerak dan aktifitas dibantu oleh - Klien terpasang O2 5 LPM
keluarga
Kolaborasi : A: Pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan kelemahan
Berkolaborasi dengan dokter dalam
otot pernafasan
pemberian terapi medisO2 5LPM, Iufd
RL 20 TPM, Inj.furcsemid 2 amp
P :Lanjutkan intervensi :
(IV)/8 jam, Inj.umepratule 40mg
(IV)/24 jam
- Monitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas)
- Monitor bunyi nafas tambahan
- Menganjurkan untuk tidak
banyak bergerak dan aktifitas
dibantu oleh keluarga
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi medis
O2 5LPM, Iufd RL 20 TPM,
Inj.furcsemid 2 amp (IV)/8
jam, Inj.umepratule 40mg
(IV)/24 jam
3 Observasi : S:
- Kaji tingkat intoleransi - Pasien mengatakan belum
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan mampu melakukan aktivitas
selama melakukan aktivitas secara mandiri
Teraupetik : O:
- Berikan aktivitas distraksi yang - Pasien masih tampak lemas
menenangkan - Aktivitas dibantu keluarga
Edukasi : - RR 27x/menit
- Anjurkan melakukan aktivitas secara A: intoleransi aktifitas b.d
bertahap kelemahan fisik
- Ajarkan strategi koping untuk P :Lanjutkan intervensi
mengurangi kelelahan - Kaji tingkat intoleransi
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan keluarga untuk - Berikan aktivitas distraksi yang
membantu klien dalam pemenuhan menenangkan
kebutuhannya - Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
- Kolaborasi dengan keluarga
untuk membantu klien dalam
pemenuhan kebutuhannya

No. Dx. Implementasi Evaluasi


No Tanggal Paraf
Kep (SOAP)
1 28 Maret 2023 1 Observasi : S:
- Mengidentifikasi tanda/gejala primer - Klien mengatakan masih terasa
dan sekunder penurunan curah jantung sesak bila beraktivitas
- Memonitor intake dan output cairan - Klien mengatakan masih
- Memonitor saturasi oksigen mudah merasa lelah
- Memonitor aritmia (kelainan irama dan O :Ekstermitas dingin, RR : 26
frekuensi) x/menit, Klien terpasang O2 4
LPM, Inj. Furcsemid 2 amp (IV)
Teraupetik : → 2 amp/8 jam, Klien tampak
- Memposisikan pasien semi fowler atau lemas
fowler dengan kaki ke bawah atau posisi
nyaman
A: Penurunan curah jantung b.d
Edukasi : Kontraktilitas miokard
- Menganjurkan beraktivitas fisik secara
bertahap P :Lanjutkan intervensi :
- Identifikasi tanda/gejala primer
dan sekunder penurunan curah
jantung
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor aritmia (kelainan irama
dan frekuensi)
- Anjurkan beraktivitas fisik
secara bertahap

2 Observasi : S:
- Klien mengatakan sulit untuk
- Memonitor pola nafas (frekuensi, bernafas
kedalaman, usaha nafas) - Klien mengatakan masih merasa
- Memonitor bunyi nafas tambahan sesak nafas
O:
Terapeutik :
- Klien tampak sesak
- Memposisikan semi fowler - Klien tampak kesulitas bernafas
Edukasi : - Ekstermitas dingin
- RR : 26 x/menit
- Menganjurkan untuk tidak banyak - Klien terpasang O2 4 LPM
bergerak dan aktifitas dibantu oleh
keluarga A: Pola nafas tidak efektif
Kolaborasi : berhubungan dengan kelemahan
otot pernafasan
Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi medis O2 5LPM, Iufd
P :Lanjutkan intervensi :
RL 20 TPM, Inj.furcsemid 2 amp
(IV)/8 jam, Inj.umepratule 40mg
- Monitor pola nafas (frekuensi,
(IV)/24 jam
kedalaman, usaha nafas)
- Monitor bunyi nafas tambahan
- Menganjurkan untuk tidak
banyak bergerak dan aktifitas
dibantu oleh keluarga
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian terapi medis
O2 5LPM, Iufd RL 20 TPM,
Inj.furcsemid 2 amp (IV)/8
jam, Inj.umepratule 40mg
(IV)/24 jam
3 Observasi : S:
- Mengkaji tingkat intoleransi - Pasien mengatakan belum
Teraupetik : mampu melakukan aktivitas
- Membrikan aktivitas distraksi yang secara mandiri
menenangkan O:
Edukasi : - Pasien masih tampak lemas
- Menganjurkan melakukan aktivitas - Aktivitas dibantu keluarga
secara bertahap - RR 27x/menit
- Mengajarkan strategi koping untuk A: intoleransi aktifitas b.d
mengurangi kelelahan kelemahan fisik
Kolaborasi : P :Lanjutkan intervensi
- Berkolaborasi dengan keluarga untuk - Kaji tingkat intoleransi
membantu klien dalam pemenuhan
kebutuhannya - Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
- Kolaborasi dengan keluarga
untuk membantu klien dalam
pemenuhan kebutuhannya

No. Dx. Implementasi Evaluasi


No Tanggal Paraf
Kep (SOAP)
1 28 Maret 2023 1 Observasi : S:
- Mengidentifikasi tanda/gejala primer - Klien mengatakan sudah tidak
dan sekunder penurunan curah jantung terasa sesak
O :klien tampak bernafas normal
- Memonitor intake dan output cairan RR : 24 x/menit
- Memonitor saturasi oksigen
- Memonitor aritmia (kelainan irama dan A: Penurunan curah jantung b.d
frekuensi) Kontraktilitas miokard
Edukasi :
- Menganjurkan beraktivitas fisik secara P :Hentikan intervensi
bertahap

2 Observasi : S:
- Klien mengatakan sudah tidak
- Memonitor pola nafas (frekuensi, terasa sesak, dan nafas dengan
kedalaman, usaha nafas) normal
- Memonitor bunyi nafas tambahan O:
- Klien tampak tidak kesulitan
Edukasi :
bernafas
- Menganjurkan untuk tidak banyak - RR : 24 x/menit
bergerak dan aktifitas dibantu oleh
keluarga A: Pola nafas tidak efektif
Kolaborasi : berhubungan dengan kelemahan
otot pernafasan
Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi medis O2 5LPM, Iufd P :Hentikan intervensi
RL 20 TPM, Inj.furcsemid 2 amp
(IV)/8 jam, Inj.umepratule 40mg
(IV)/24 jam

3 Observasi : S:
- Mengkaji tingkat intoleransi - Pasien mengatakan sudah
Edukasi : mampu melakukan aktivitas
- Menganjurkan melakukan aktivitas secara mandiri dengan
secara bertahap perlahan-lahan
Kolaborasi : O:
- Berkolaborasi dengan keluarga untuk - Klien tampak mencoba
membantu klien dalam pemenuhan melakukan aktivitas secara
kebutuhannya mandiri
A: intoleransi aktifitas b.d
kelemahan fisik
P :Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai