RS PERMATA DEPOK
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CHF
A. KONSEP DASAR
1. DEFINISI
CHF adalah syndrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala),
ditandai
oleh sesak napas dan fatik ( saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebab
kan oleh kelainan struktur dan fungsi jantung. CHF dapat disebabkan oleh
gangguan yang mengakibatkan terjadinya pengurangan pengisian ventrikel
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi keperawatan adalah segala bentuk treatment yang
dikerjakan oleh perawat didasarkan pada pengetahuan dan penilaian
klinis untuk mencapai tujuan luaran yang diharapkan (Tim Pokja SIKI
DPP PPNI, 2018). Diagnosa berdasarkan SIKI adalah :
Tabel : 2.2 intervensi keperawatan
Dx. Tujuan dan Kriteria Intervensi
keperawatan hasil
Gangguan Tujuan : Setelah Intervensi Keperawatan
pertukaran gas dilakukan Intervensi keperawatan adalah
b.d tindakan keperawatan segala bentuk treatment yang
perubahan diharapkan pertukaran dikerjakan oleh perawat
membran Gas meningkat. didasarkan pada pengetahuan dan
alveolus- Kriterian hasil : penilaian
kapiler (Pertukaran gas klinis untuk mencapai tujuan
L.01003) luaran yang diharapkan (Tim
1.Dipsnea menurun Pokja SIKI DPP PPNI, 2018).
2.bunyi nafas Diagnosa berdasarkan SIKI
tambahan menurun dalah : Tabel : 2.2 intervensi
3.pola nafas membaik keperawatan
4. PCO2 dan O2 Dx. keperawatan Tujuan dan
membaik Kriteria hasil Intervensi
1..Gangguan
pertukaran gas b.d
perubahan
membran
alveolus-kapiler
Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
diharapkan pertukaran
gas meningkat.
Kriterian hasil :
(Pertukaran gas
L.01003)
1.Dipsnea menurun
2.bunyi nafas
tambahan menurun
3.pola nafas membaik
4. PCO2 dan O2
membaik
(Pemantauan Respirasi
I.01014)
Monitor frekuensi irama,
kedalaman
dan upaya nafas
Monitor pola nafas
Monitor kemampuan batuk
efektif
Monitor nilai AGD
Monitor saturasi oksigen
Auskultasi bunyi nafas
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Jelaskan tujuan dan
prosedur
pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
Kolaborasi penggunaan
oksigen saat
aktifitas dan/atau tidur
.Pola nafas Tujuan : Setelah (Manajemen jalan nafas I.01011)
tidak dilakukan Monitor pola nafas
efektif b.d tindakan keperawatan (frekuensi,kedalaman,
hambatan diharapkan pola nafas usaha nafas)
upaya membaik. Monitor bunyi nafas
nafas (mis: Kriteria hasil : tambahan (mis:
nyeri (pola nafas L.01004) gagling, mengi, Wheezing,
saat bernafas) Frekuensi nafas ronkhi)
dalam rentang Monitor sputum (jumlah,
normal warna, aroma)
Tidak ada Posisikan semi fowler atau
pengguanaan otot fowler
bantu pernafasan Ajarkan teknik batuk
Pasien tidak efektif
menunjukkan Kolaborasi pemberian
tanda bronkodilato,
dipsne ekspetoran, mukolitik, jika
perlu.
Penurunan Tujuan : (Perawatan jantung
curah jantung setelah dilakukan I.02075) Identifikasi
b.d tindakan keperawatan tanda/gejala primer
perubahan diharapkan curah penurunan curah jantung
preload / jantung meningkat.
perubahan Identifikasitanda/gejala
afterload / Kriteria hasil : sekunder
perubahan (curah jantung L.02008) penurunan curah jantung
kontraktilitas Tanda vital dalam
Monitor intake dan output
rentang normal cairan
Kekuatan nadi
perifer meningkat Monitor keluhan nyeri
Tidak ada edema dada
Kolaborasi pemberian
antiaritmia,
jika perlu
.Nyeri akut b.d Tujuan : (Manajemen nyeri I.08238)
gen penedera Setelah dilakukan Identifikasi lokasi,
fisiologis (Mis: tindakan keperawatan karakteristik nyeri,
Iskemia) diharapkan tingkat nyeri durasi, frekuensi,
menurun. intensitas nyeri
Kriteria hasil : Identifikasi skala nyeri
Tingkat nyeri Identifikasi faktor yang
(L.08066) memperberat
1. Pasien mengatakan dan memperingan nyeri
nyeri berkurang dari Berikan terapi non
skala 7 menjadi 2 farmakologis untuk
2.Pasien menunjukkan mengurangi rasa nyeri
ekspresi wajah tenang Kontrol lingkungan yang
3.Pasien dapat memperberat
beristirahat dengan rasa nyeri (mis: suhu
nyaman ruangan,
pencahayaan,kebisingan)
Anjurkan memonitor nyeri
secara
mandiri
Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika
perlu
4. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap ke empat dari proses
keperawatan yang dimulai setelah perawat menyusun rencanakeperawatan
(Potter & Perry, 2010). Implementasi keperawatan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang