Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY N 58 TH ALAMAT BIHA

PESISIR SELATAN KAB PESISIR BARAT

Disusun Oleh

NAMA:SEPRIDA

NIM:2022207209538

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

LAMPUNG 2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY N 58 TH ALAMAT BIHA
PESISIR SELATAN KAB PESISIR BARAT

a. DATA DASAR
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas pasien
Nama : NY N
Umur : 58 Thn
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : menikah
Pekerjaan : tani
Agama : islam
Pendidikan : SMP
Alamat rumah : Biha
Sumber biaya : BPJS
Tgl masuk klinik : 16 April 2023
Diagnosa medis : Stroke

b. Sunber informasi
Nama : Ny. M
Umur : 35 th
Jenis kelamin : Perempuan
Hub.dgn pasien : Anak
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Sukanegara

2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan masuk RS
Klien masuk RS umum tgl 16 April 2023, dengan keluhan setelah
bangun dari tidur, susah berkomunikasi, bagian mulut terasa miring
dan susah untukdigerakkan
Hasil pemeriksaan fisik TD: 180/100 Mmhg, suhu 37,5c, nadi
89x/I respirasi 25x/mnt, GCS : 13 (E3 V3 M6 ) kemudian
diberikan terapi infuse RL 20 tts/mnt , Oral amlodipin tab 1x 10
mg, captropil tab3x 25 mg, dilakukan pememerikasaan
laboratorium darah lengkapRiwayat kesehatan saat pengkajian
1. Keluhan utama : lemah
Kelemahan ini terjadi saat klien bangun dari tidur yang
dirasakan klien diseluruh tubuh dengan tonis otot 4 4 .
kesadaran klien apatis dengan nilai GCS 13 (E4 V3 M6)
4 4 kelemahan ini dirasakan klien dengan disertai
demam.
2. Keluhan penyerta: Demam
b. Riwayat kesehan yang lalu
Klien mengatkan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
makanan ataupun obat-obatan. Klien tidak pernah mengalami
kecelakaaan, klien pernah dirawat di rumah sakit karena menderita
hipertensi. Klien tidak pernah menjalani tindakan operasi. Sebelum
masuk Rs klien tidak pernah minum obat-obatan kecuali intruksi
dokter.

c. Riwayat kesehatan keluarga


Klien memiliki 5 saudara kandung termasuk klien. Klien anak ke-
2. Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit
menular atau penyakit keturunan.
Keterangan : laki-laki perempuan meninggal

Tinggal serumah garis keturunan dan


pernikahan

d. Riwayat psikososial – spiritual

1. Psikososial
Klien menyatakan pasrah pada gusti Allah di berikan ujian
sakit klien berharap berobat ke klinik ini akan di berikan
kesembuhan klien menjadi sulit beraktifitas sehingga klien
tampak tidak berdaya dan gelisah. Keluarga klien merasa
cemas akan kondisi klien.
2. Sosial
Orang terdekat kliuen adalah istri dan anak bungsunya jika ada
masalah klien selalu cerita dengan istri. Semua kluarga
mendukung untuk kesembuhan klien.
3. Spiritual
Agama klien adalah islam sebelum sakit klien sholat 5
waktudan mengikuti kegiatan beragamaan dilingkungan
rumahnya. Klien pasrah pada alloh dengan kondisisnya saat ini
klien berharap cepet di berikan kesembuhan.

e. Pengetahuan pasien dan keluarga


Klien dan keluarga mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang di
derita klien karena klien mendadak sesak keluarga mengatakan
sudah di berikan penjelasan oleh dokter merawat
f. Lingkungan
Klien mengatakan yang merawat dan membersihkan rumahnya
adalah anak pertama klien. Kondisi rumahnya jauh dari jalan raya
dan tidak ada bahaya polusi. Lingkungan rumah klien banyak
kebun milik warga.

g. Pola kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit


1. Pola pemenuhan nutrisi dan cairan
a. Pola nutrisi
Sebelum sakit: klien makan sehari 3x, klien tidak memilih-
milih makan dan tidak ada keluhan sistem pencernaan.
Saat salit : klien makan melalui selang NGT, saat ini diit
makan dengan susu cair.
Klien tidak mempunyai pantangan dan tidak memiliki
kebiasaan apapun sebelum makan
b. Pola cairan
Sebelum sakit : klien minum secara oral, klien minum air
putih kurang lebih 7-8 gelas / hari ( 1400-1600 CC/hari),
pada pagi dan sore hari klien minum kopi.
Saat sakit : klien minum melalu selang NGT dan hamya
perawat yang memberikan, klien minum setiap 4 jam sekali
sebanyak 1 gelas, klien minum 3-4 gelas/ hari (750-
1000cc/hari), klien terpasang infuse RL 20tts/mnt.

2. Pola eliminasi
1. BAB
Sebelum sakit : klien biasa BAB 1x/hari pada pagi hari,
tidak ada keluhan dengan sistem pencernaan.
Saat sakit : selama di rawat klien baru BAB 1 kali dengan
warna kuning, konsentasi lembek. Tidak ada keluhan saat
BAB, klien tidak menggunakan obat pencahar.
2. BAK
Sebelum sakit : klien BAK tidak tentu tergantung
banyaknya minum, rata-rata 2-5x/hari, warna kuning jernih,
tidak ada keluhan waktu BAK.
Saat sakit : klien tepasang kateter terdapat urine kurang
lebih 500 cc warna kuning jernih, tidak ada keluhan dengan
BAK.

3. Pola personal hygiene


Sebelum sakit : klien mandi 2x/hari setiap mandi klien sikat
gigi dan keramas
Saat sakit : klien mandi 2x/hari dengan di lap oleh anaknya.
Melihat kondisi klien yang lemah.

4. Pola istirahat dan tidur


Sebelum sakit : klien tidur 6-7 jam / hari, klien tidak
mempunyai kebiasaan pengatur tidur.
Saat sakit : sejat di rawat keluarga mengatakan klien tidak biasa
tidur nyenyak, klien sering terbangun, dan klien tidur 5-6
jam/hari.

5. Pola aktifitas dan latihan


Sebelum sakit : klien bekerja sebagai petani jadi sehari- hari
klien pergi ke sawah dari pagi sampai sore hari.
Saat sakit : saat ini aktivitas klien di bantu oleh keluarga dan
perawat.

6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Klien mempunyai kebiasaan merokok dan mimun kopi, klien
tidak mempunyai kebiasaan minum-minuman keras serta
ketergantungan obat.

3. PENGKAJIAN FISIK
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmetis
Tekanan darah : 170/110 Mmhg
Nadi : 83x/mnt
Pernapasan : 24x/mnt
TB : 165 cm
BB : 62 kg
Suhu : 37, 6 c

b. Pemeriksaan fisik persistem


1. Sistem penglihatan
Posisi mata simetris kanan dan kiri, pergerakan bola mata
normal, konjungtivitis ananemis, klera anikterik, fungsi
penglihatan berkurang, klien tidak begitu jelas melihat
benda-benda yang sangat jauh dan klien tidak
menggunakan kaca mata.

2. Sistem pendengaran
Telinga normal,bentuk normal kanan dan kiri, tidak ada
pengeluaran serumen, fungsi pendengaran masih baik.

3. Sistem wicara
Klien mengalami gangguan berbicara, sulit untuk di pahami
oleh keluarga dan perawat.

4. Sitem pernapasan
- Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, klien tidak
menggunakan alat bantu pernapasan, RR 24x/mnt.
- Palpasi : tidak terdapat benjolan, tidak terdapat nyeri dada
- Perkusi : suara yang timbul saat perkusi pada daerah dada
adalah sonor
- Auskultasi: bunyi nafas vesikuler, tidak terdengar bunyi
nafas tambahan.
5. Sistem kardiovaskuler
a. Sirkulasi perifer
Nadi : 83x/mnt, irama teratur, tidak ada destensi vena
jugularis, temperature hangat, warna kulit kecoklatan,
tidak ada edema pada ekstermitas.
b. Sirkulasi jantung
HR: 82x/mnt, irama teratur, tidak ada kelainan bunyi
jantung, tidak ada nyeri dada.

6. Sistem persyarafan (neurologi)


Tingkat kesadaran : apatis
GCS : 13 (E4 V3 M 6)
Syaraf-syaraf cranial :
- NI(alfaktorius) : sensai terhadap bau-bauan normao, klien
dapat mengidentifikasi bau minyak angin.
-NII : (optikus) : ketajaman penglihatan klienmulai
berkurang, klien tidak jelas lagi melihat benda-benda yang
jauh.
NIII : (okulomotorius) : gerakan bola mata klien normal
-NIV (Trachlearis), NVI ( abdusen), NV (trigeninus): klien
dapat merasakan sensasi suhu pada wajah, reflek kornea
normal, klien mengalami kesulitan menelan.
-NVII ( Fasial) : gerakan wajah simetris, klien mampu
membedakan rasa gula dan garam 2/3 anterius lidah.
-NVIII ( vestebulokolear) : klien mampu mendengar detak
jarum jam pada jarak kurang lebih 10cm.
-NIX ( glossofaringeus) : klien mampu membedakan rasa
gula dan garam dibagian 1/3 posteriur lidah.
-NX ( Vagis) : klien mengalami kesulitan menelan
(disfagia) suara klien tidak serak, tetapi pelo.
-NXI ( aksesorius ) : tidak ada keluhan
- NXII ( hipoglosis) : klien mengalami ganguan berbicara.
Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial
atau kaku kuduk.

7. Sitem pencernaan
- Inspeksi: Mulut klien tercium bau yg tidak sedap, klien
mengalami kesulitan menelan, klien terpasang NGT,
klien tidak mengalami mual, muntah, nafsu makan klien
baik, bibir klien sedikit kering, tidak ada sianosis
- Palpasi : tidak perdapat hepatomegali, tidak terdapat
nyeri tekan pada perut bagian bawah.
- Perkusi : saat diperkusi terdengar bunyi timpani
- Auskultasi :terdengar bising usus 16x/mnt

8. Sistem imunologi
Tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid

9. Sistem endokrin
Nafas klien berbau keton, tidak ada ganggren, tidak ada
peningkatan kadar gula darah.

10. Sistem urogenital


Tidak ada detensi kandung kemih, tidak ada nyeri tekan,
klien terpasang kateter, tidak ada kelainan pada genetalia.

11. Sistem integument


Kulit bersih, tidak ada sianosis, akral hangat, turgor kulit
elastis

12. Sistem muskulokeletal


Klien mengalami kesulitan dalam bergerak, keadaan umum
klien lemah, klien mengeluh nyeri pada bagian pinggang,
klien tidak mengalami kelainan bentuk tulang, aktivitas
klien selama di rumah sakit di bantu perawat dan keluarga.

4 4
1. 4

4. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan diagnostic
- CT-Scan
Kesan: infrak serebri di extra bilateral
- Thorak photo
Kesan : pulmo tidak tampak capsula kelainan
2. Pemeriksaan laboratorium
Darah lengkap

Pemeriksaan fisik Hasil normal


HB 15,0 L:13-16,p:12-15
Leukosit 15,090 5-10 ribu sel/mm3
Basofil 0,3 0-1%
Eosinofil 0.6 1-3%
Hetrofil segmen 74,2 50-70%
Limposit 18,2 20-40%
Monosit 6,7 2-8%
Hematokrit 45,1 L:40-48,P:37-
Trombosit 265.0000 43%
Ureum 16 150-400 ribu
Creatinin 0,6 sel/mm3
GDS 114 10-50 mg/dl
0,6-1,1mg/dl
<200mg/dl
Elektrolit
Natrium 146 136-142 MEQ/L
Kalium 3,9 3,5-5,0 MGQ/L
Calcium 2,66 2,30-2,58 MGQ/L
Chhlorida 107 48-106 MEQ/L

5. PENATALAKSANAAN
1. penatalaksaan keperawatan
1) monitor TTV dan kondisi klien
2) ubah posisi klien setiap 2 jam
3) anjurkan klien untuk latihan gerak
4) beri informasi kepada klien tentang penyakitnya

2. penatalaksaan medis
1. infuse RL 20 tts/mnt
2. inj levofloxacin 2x1 flas
3. citicolin 2x500 mg
4. mekobalamin 3x1 amp
5. oral amlodipin 1x10 mg
6. parasetamol 3x500 mg
7. Antasid 3x1

6. Data fokus

Data subyektif

-klien mengatakan klien tidak bisa berkomunikasi saat bangun dari


tidur

-keluarga mengatakan semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga


dan perawat.
Data obyektif

- klien tampak gelisah

-GCS 13( E4 V3 M6)

-klien tampak lemah berbaring di tempat tidur

-aktivitas klien di bantu oleh keluarga dan perawat

-bicara klien pelo dan sulit untuk dipahami

-kelemahan otot 4 4

- 4 4

-kesadaran apatis

-klien sulit menggerakan tangan dan kakinya

- terjadi gangguan pada NX dan NXII

Data Masalah Etiologi


No
I DS : klien Perubahan perfusi Gangguan
mengatakan klien jaringan serebral oblusif
tidak bisa
berkomunikasi saat
bangun dari tidur
DO :
-Klien tampak
gelisah,
-kesadaran
Composmetis GCS
13(E4V3M6)
-Hasil CT-SCAN
kepala infark
serebri di capsula
extra bilateral
II DS : klien Kerusakan Kerusakan
mengatkan komunikasi Neuro-Maskuler
mulutnya sulit Verbal (N.X DAN
untuk digerakkan N.XII)
DO:
-bicara pasien pelo
dan sulit untuk
dipahami
-terjadigangguan
pada N.X dan N.XII
III DS : keluarga Gangguan Kelemahan fisik
mengatakan semua mobilitas fisik
aktifitas klien di
bantu oleh keluarga
dan perawat
DO:
-klien tampak
lemah terbaring di
tempat tidur
-aktifitas klien
dibantu oleh
perawat dan
keluarga
-klien sulit
menggerakan
tangan dan kakinya
-kekuatan otot
4 4
4 4

b. Diagnosa Keperawatan sesuai dengan prioritas


a. perubahan perfusi jaringan serebral b.d gangguan oblusif
b. Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan fisik
c. Kerusakan komunikasi verbal b.d kerusakan neuromuskuler (N.X
dan N.XII)

c. Rencana Tindakan Keperawatan (Tujuan, IntervensidanRasional)

N TGL Dx.Keper Tujuan Intervensi Rasional


o awatan
1 16/09/ Perubahan Setelah 1.Pantau 1.Mengatur
2022 perfusi dilakukan dan catat kecenderung
jaringan asuhan status an tingkat
serebral keperawata neurologi kesadaran
b.d nselama 2.Panatu 2.Perubahan
gangguan 3x24 jam frekuensi terutama
oblusif diharapkan dan irama adanya
Ditandai masalah jantung bradicardi
dengan: dapat 3.Catat dapat terjadi
DS: klien teratasi perubahan sebagai
mengatak dengan dalam akibat
an sulir kriteria pergerakan adanya
berkomun hasil : 4.Kaji kerusakan
ikasi saat -klien tidak fungsi otak
bngun gelisah bicara 3.Gangguan
tidur - 5.Letakan pergerakan
mempertaha kepala yang
DO: nkan posisi agak spesifiknya
-klien kesadaran ditinggikan pada daerah
tampak biasanya 6.Monitor otak yang
gelisah membaik adanya terkena
- fungsi kejang 4.Perubahan
kesadaran kongnitif dalam
composm dan motorik kongnitif
etis -tidak ada dan bicara
-GCS 14 tanda-tanda indikator dan
(E4V4M6 peningkatan derajat
) TIK gangguan
-Hasil Ct- serebral
scan 5.Kerusakan
infark tekanan
serebral di arteri
caplusa meningkatny
extra a perfusi
bilateral serebral
6.Mengetahu
i setiap
perubahan
yang terjadi
pada klien
secara teliti
dan untuk
penetapan
tindakan
yang tepat
2 16/09/ Gangguan Setelah 1. kaji 1.mengidenti
2022 mobilitas dilakukan kemampua fikasi
fisik b.d asuhan n kelemahan /
kelemaha keperawata fungsional,l kekuatan dan
n fisik n selama uasnya memberikan
ditandai 3x24 jam kerusakan informasi
dengan: diharapkan awal tentang
DS:keluar masalah dengan pemulihan
ga dapat skala 0-4 2.menurunka
mengatak teratasi 2.ubah n resiko
an semua dengan posisi tiap terjadinya
aktifitas kriteria 2 jam kerusakan
klien hasil: 3.ajarkan iskemik
dibantu -tidak klien untuk jaringan
oleh terjadi melakukan 3.gerakan
perawat keteraturan latihan aktif dapat
dan sendi gerak aktif memberikan
keluargan - pada massa,tonus
ya bertambahn extremitas dan kekuatan
DO: ya kekuatan yang tidak otot
-klien otot sakit 4.tonus dan
tampak -klien 4. lakukan kelemahann
lemah menunjukka gerakan ya bila tidak
berbaring n tindakan pasif pada dilatih
di tempat untuk daerah 5.menurunka
tidur meningkatk yang sakit n resiko
-aktifitas an mobilitas 5.gunakan 6.meningkat
klien penyangga kan aliran
dibantu lengan balik vena
oleh 6.tinggikan 7.untuk
keluarga tangan dan menjaga
dan kepala kekuatan
perawat 7.kolaboras otot
-klien sulit i dengan
menggera ahli
kan fisioterapi
tangan untuk
dan latihan fisik
kakinya klien
-kekuatan
otot

4 4
4 4

3 17/09/ Kerusakan Setelah 1.berikan 1.memenuhi


2022 komunika dilakukan metode kebutuhan
si verbal asuhan alternatif komunikasi
b.d keperawata komunikasi dengan
kerusakan n selama moral kemampuan
neuromus 3x24 jam dengan klien
kuler diharapakan bahasa 2.membantu
ditandai masalah isyarat memberikan
dengan : dapat 2.kaji tipe daerah dan
teratasi dan derajat derajat
DS:kiln dengan disfungsi kerusakan
mengatak kriteria 3.pertahank serebral
an sulit hasil : an 3.membantu
menggera -terciptanya kesalahan pasien
kkan suatu dalam mengkomuni
mulutnya komunikasi komunikasi kasikan
dimana 4.merubah ucapannya
DO: kemunikasi klien untuk 4.melakukan
-bicara klien dapat mengikuti pemeriksaan
klien pelo dipenuhi perintah adanya
dan sulit -klien yang kerusakan
untuk mampu diberikan sensorik
dipahami merespon 5.antisipasi 5.mengatasi
setiap setiap rasa putus
berkomunik kebutuhan asa dan
asi secara saat ketergantung
verbal dan berkomuni an pada
isyarat kasi orang lain
6.hargai 6.memberi
kemampua semangat
n klien kepada klien
dalam agar lebih
berkomuni sering
kasi melakukan
7.anjurkan komunikasi
kepada 7.meningkat
keluarga kan
untuk tetap komunikasi
berkomuni yang efektif
kasi dengan 8.melatih
klien klien
8.kolaboras berbicara
i dengan serta mandiri
fisioterapi dengan baik
untuk dan benar
latihan
dalam
berkomuni
kasi secara
perlahan
d. CATATAN PERKEMBANGAN

NO. Tgl/jam Implementasi Evaluasi


dx
I 16/09/2 1. Memantau/ mencatat S:- Keluarga mengatakan sudah
022 status neurologis ada perbaikan selama di rawat di
R: Keluarga klien klinik
mengatakan klien sudah -keluarga mengatakan klien tidak
membaik pernah kejang
H: GCS 13 ( E 4
V3 M6) Klien gelisah O: Klien masih gelisah
-GCS 13 (E4 V3 M6)
2. Mengukur ttv -TD:170/110 Mmhg, Nadi:
R : Klien kooperatif 83x/m, 24x/m, S: 38c
H: TD: 170/110 Mmhg, A: Masalah belum teratasi
N: 83x/m, RR:24x/mnt,
S: 38c. P: Lanjutkan intervesi
3. Mermberikan posisi -pantau status neurologis
kepala lebih di tinggikan -pantau ttv berkala
30 derajat - observasi kegelisahan yang
R:Klien sedikit nyaman meningkat
H: Posisi kepala klien 30
derajat
4. Memberikan terapi
laserasi dengan intruksi
dokter
R: Klien tenang
H: diberikan injek
Levofloxacim 2x1 flas

1. Mengkaji kemampuan
fungsional
R: Keluarga
II mengatakan klien lemas S: -keluarga mengatakan aktifitas
tidak bisa menggerakan klien di bantu keluarga dan
tangan dan kakinya perawat
H: kekuatan otot 4 yaitu -keluarga paham dengan
bergerak lemah terhadap penjelasan perawat
tekanan otot pemeriksa
O: -Klien tampak lemah
2. Merubah posisi setiap 2- -aktifitas otot 4 4
3 jam a. 4
R: Klien merasa nyaman -ativitas klien dibantu keluarga
dengan posisi kepala di -klien sulit untuk menggunakan
tinggikan ekstermitasnya
H: klien tampak lemah
posisi miring kanan A: Masalah belum terasai

3. Mengajarkan keluarga
untuk melatih gerakan P: Lanjutkan intervensi
pada ekstermitas klien -bantu klien dalam beraktivitas
yang tidak sakit -ubah posisi klien
R: Keluarga paham -kolaborasi dengan ahli
penjelasan perawat fisioterapi
H:klien dibantu keluarga
dalam aktifitas

1.menganjurkan pada keluarga


untuk tetap berkomunikasi
dengan klien

R: keluarga mengatakan selalu


mengajari klien untuk
III komunikasi S : keluarga mengatakan selalu
H : anjuran telah diberikan mengajarkan pada klien untuk
keluarga secara perlahan berkomunikasi
O: keluarga dan perawat
2.mengantisipasi setiap menggunakan bahasa isyarat jika
kebutuhan saat klien bicara pada klien
berkomunikasi
H:jika pembicaraan klien sulit di A: masalah teratasi sebagian
mengerti, keluarga dan perawat P: Lanjutkan intervensi
mengguankan isyarat 1.catat kemajuan dari
kemampuan klien beri apresiasi
3.berkolaborasi dengan ahli
fisioterapi
H: klien mendapat seperti
terapi/hari

I 17/09/2 1.Memantau status neurologis S: klien mengatakan lebih baik


022 klien dan tenang
H: klien tenang, kesadaran
composmetis, klien tidaka O:
kejang -klien tenang, kesadaran
R: klien merasa lebih baikan composmetis
-klien tidak kejang
2.memonitor ttv TD:130/90mmhg,N:82x/
H:TD m,,RR:22x/m,S:37,4c
130/90mmhg,N:80x/m,RR:22x/ A: masalah teratasi sebagian
m,S:37,4c P: lanjutkan intervensi
R: klien kooperatif 1.pantau status neurologi
2.pantau ttv
II 1.menganjurkan pada keluarga S: klien mengatakan masihl emas
untuk melatih gerakan pada O: klien sudah bisa menggerakan
tangan dan kaki klien extremitas nya tetapi klien masih
R: Keluarga paham penjelasan lemas
dari perawat -klien tampak lebih nyaman
H: Klien sudah bisa dengan posisi miring kiri
menggerakan tangan dan kaki A: masalah teratasi sebagian
nya tetapi klien masih lemas P: Anjurkan klien untuk terus
melatih gerakan pada
2.merubah posisiklien 2-3 jam extremitasnya
H: posisi klien miring kiri, klien
tampak lebih nyaman

1.mengevaluasi kemajuan klien S:klien mengatakan senang


III H: Klien sudah bisa berbicara kondisinya membaik
dan bisa dipahami O:
R: Klien mengatakan senang -Pembicaraan klien sudah bisa
kondisinya membaik dimengerti
-klien tampak lebih segar
2.mengajarkan klien untuk -pelo (-)
banyak istirahat dan latihan A: masalah teratasi
makan makanan lunak P:Hentikan intervensi
H: klien paham dengan anjuran
perawat
R: klien tampak lebih segar

Anda mungkin juga menyukai