Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

U DENGAN HEMOPTISIS
DI RUANG PARU/RUANG MALABAR
RS DUSTIRA CIMAHI 2016
A; PENGKAJIAN
- Tanggal masuk
- Tanggal pengkajian
- No register
- Diagnosa Medis

: 02-11-2016
pukul: 17:39
: 03-11-2016
pukul: 14:30
: 000076159
: Hemoptisis ec sus TB Paru

1; Identitas Klien
Nama
: Tn. U
Jenis klamin
: Laki-laki
Usia
: 63 tahun
Pendidikan terakhir
: SMP
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Status perkawinan
: Kawin
Suku bangsa
: Sunda
Agama
: Islam
Alamat
: Kp. Gamlok RT.01 RW.005 Dusun 111 Cimahi
Penanggung jawab klien
Nama
: Ny. S
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Kp. Gamlok RT.01 RW.005 Dusun 111 Cimahi
Hubungan dengan klien : Anak
2; Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
: Nyeri dada
b. Riwayat Penyakit Sekarang:
- Saat masuk rumah sakit
: Klien mengatakan batuk berdarah sejak 4 hari
SMRS sebanyak 10cc, disertai sesak, nyeri dada, dan nafsu makan menurun
dan mual.
- Saat dikaji
: Klien mengatakan nyeri dada, nyeri dirasakan
seperti tertimpa beban berat, nyeri menjalar dari dada kiri ke kanan, skala
nyeri 7 (0-10), nyeri dirasakan semakin parah jika klien batuk dan akan
berkurang apabila klien duduk. Klien mengatakan batuk berdarah sudah
tidak ada, sesak sudah tidak ada, nafsu makan masih menurun, mual.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Klien mengatakan pernah mengalami sakit
yang sama dan di rawat di RS pada tahun 2015 dengan keluhan sesak
nafas, sejak sakit tersebut klien mengatakan sudah berhenti merokok. Klien
menyangkal memiliki riwayat penyakit TBC, klien menyangkal keluar
keringat di malam hari, klien menyangkal pernah menjalani pengobatan
selama 6 bulan, klien mengatakan tidak pernah mengalami pembedahan
dan tidak pernah ditransfusi darah.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
: Klien mengatakan keluarga tidak ada
yang mempunyai penyakit yang sama, tidak ada yang memiliki penyajit
hipertensi dan jantung. Tidak ada yang mempunyai penyakit DM, TBC,
kanker/keganasan.

3; Riwayat Psikososial-Spiritual
a; Support system : Hubungan klien dengan keluarganya baik-baik saja
terbukti klien selalu ditemani oleh keluarga, saudara dan kerabat, klien
selalu minum obat apabila merasa kurang enak badan dan pergi ke klinik
atau rumah sakit apabila sakitnya tidak kunjung sembuh.
b; Komunikasi
: pola interaksi sosial sebelum dan saat sakit klien tidak
ada masalah, klien selalu menceritakan masalahnya kepada istri dan anak
pertamanya.
c; System nilai kepercayaan: klien beragama islam, klien meyakini adanya
Allah Swt, klien mengaku menjalankan ibadah sholat lima waktu, selama
di RS klien sholat lima waktu di atas tempat tidur dan selalu berdoa
untuk kesembuhannya.
d; Konsep diri
:
- Gambaran diri
: Dengan diberikan penyakit yang sekarang
alami klien mengatakan tetap puas akan penampilan dirinya.
- Identitas diri
: dengan diberikan penyakit yang sekarang
alami klien masih bisa menerima identitasnya sebagai laki-laki dan
berpenampilan sesuai.
- Peran diri
: Dengan diberikan penyakit yang sekarang
alami klien masih bisa menjalankan perannya sebagai ayah dan suami
bagi anak dan istrinya, hanya saja sekarang klien beristirahat di RS.
- Ideal diri
: Dengan diberikan penyakit yang sekarang
alami klien masih merasa puas dengan ideal dirinya.
- Harga diri
: Dengan diberikan penyakit yang sekarang
alami klien mengatakan puas dengan hidupnya.
4; Lingkungan
a. Rumah
: Klien mengatakan kebersihan rumahnya baik karena rumah
setiap hari di sapu dan dipel dua kali sehari oleh istrinya. Klien mengatakan
rumahnya terletak jauh dari perindustrian dan dari jalan raya sehingga
tidak terpapar polusi.
b. Pekerjaan : Klien tidak bekerja.
5; Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum dan Saat Sakit
a; Pola Nutrisi
Sebelum dirawat di rumah sakit klien mengatakan makan 3x/hari hanya
saja dalam porsi kecil, nafsu makan baik, selalu cuci tangan sebelum
makan, tidak ada alergi makanan dan tidak ada makanan pantangan, klien
tidak memiliki kebiasaan makan. Saat di rumah sakit nafsu makan klien
menurun, terbukti klien tidak menghabiskan makanan yang disediakan,
klien hanya menghabiskan makan setengah porsi dari yang disediakan,
makan lunak. Berat badan turun ditandai dengan ukuran celana klien
longgar dari biasanya.
b. Pola Cairan
Sebelum masuk ke rumah sakit klien mengatakan sering minum air
mineral sekitar 7-8 gelas (1400-1600cc), minum air putih. Pada saat
masuk rumah sakit klien minum air mineral lebih banyak sekitar satu
sampai dua dua botol mineral besar (1500-3000cc).
c. Pola Eliminasi:
; BAB : klien mengatakan ketika di rumah BAB 1x/hari, warna
kuning tidak hitam, konsistensi lembek, tidak ada keluhan untuk BAB.

Ketika di rumah sakit pun klien mengatakan BAB tidak ada keluhan,
masih sama seperti BAB di rumah yaitu BAB 1x/hari, warna kuning
tidak hitam, konsistensi lembek.
BAK : Pasien mengatakan ketika di rumah BAK biasa saja 5-6x/hari,
warna jernih tidak ada kemerahan atau coklat, bau amonix, tidak ada
nyeri saat BAK tidak ada keluhan saat BAK dan mampu BAK. Pada
saat di rumah sakit klien mengatakan sering BAK karena klien banyak
minum 9-10 x/hari, warna jerih tidak ada kemerahan atau coklat, bau
amonix, tidak ada nyeri saat BAK tidak ada keluhan saat BAK dan
mampu BAK

d. Insensible Water Lose (IWL)


IWL normal karena pasien tidak ada kenaikan suhu tubuh ketika
dilakukan pengkajian.
IWL=10 atau 15 xBB
24 jam
= 10x50 = 20,83ml
24
e. Pola Personal Hygiene
Klien mengatakan ketika di rumah mandi, gosok gigi dan keramas
2x/hari pagi dan sore hari. Ketika di rumah sakit klien hanya di lap
dengan air hangat dan menggosok gigi 2x/hari pagi dan sore hari.
f. Pola Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan ketika di klien tidur siang 2-3 jam. Ketika di rumah
sakit klien sering tidur siang dan sering bangun ketika ada keluarga atau
kerabat yang menjenguk, tidur malam 6-7 jam. Tidak ada kebiasaan
sebelum tidur dan tidak ada kesulitan dalam menjelang tidur maupun
merasa tidak nyaman setelah bangun tidur.
g. Pola Aktifitas dan Latihan
Klien mengatakan setiap hari klien habiskan waktu dengan mengurus
tanaman yang ada di depan dan belakang rumah klien. Klien jarang olah
raga, hanya saja melakukan pemanasan untuk meregangkan ototototnya
di pagi dan sore hari. Ketika di RS klien hanya istirahat dan tiduran di
atas tempat tidur dan akan turun dari tempat tidur ketika akan BAB atau
BAK secara mandiri.
h. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Klien mengatakan satu tahun yang lalu masih sering merokok tetapi
setelah sakit pata tahun 2015, kebiasaan merokok klien hentikan, yang
sebelumnya 1-2 bungkus/hari menjadi tidak sama sekali. Klien tidak
meminum minuman keras dan tidak mengonsumsi obat-obatan
terlarang. Klien mengaku suka minum gopi atau minum teh manis di
pagi dan malam hari.

B. PENGKAJIAN FISIK
1; Pemeriksaan Umum

a;
b;
c;
d;
e;
f;

Kesadaran
:Compos Mentis (15= E:4 M:6 V:5)
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Pernafasan
: 18x/menit
Suhu
: 36,8oC
BB/TB:
; Sebelum masuk RS : 52Kg/ 160cm
; Saat dirawat di RS
: 50 Kg/ 160cm

2; Pemeriksaan Fisik Per System


a; Sistem Penglihatan
Dari hasil pemeriksaan posisi mata kanan dan kiri simetris. Kelopak mata
dapat membuka dan menutup dengan sempurna, tidak ada kelainan, tidak
ada lesi, tidak ada oedem, tidak ada ptosis dan tidak ada nyeri tekan.
Pergerakan bola mata klien dapat menggerakkan bola matanya ke delapan
arah. Konjungtiva tidak anemis, warna merah muda. Kornea berwarna
hitam, reflek kornea (+). Sklera berwarna putih, tidak ada
kekuningan/ikterik. Pupil dapat bermiosis ukurannya 3mm ketika diberi
ferlek cahaya dan midriasis ketika di jauhkan dengan cahya, reaksi
terhadap cahaya positif. Lapang pandang klien normal dapat melihat
tangan perawat dari delapan arah. Ketajaman penglihatan
normal,
klien mampu membaca papan nama perawat. Tidak ada tanda-tanda
radang, klien mengatakan tidak memiliki keluhan pada daearah mata.
b; Sistem Pendengaran
Dari hasil pemeriksaan telinga klien simetris anatara kanan dan kiri, tidak
ada lesi, bersih dan tidak ada serumen, tidak ada tanda radang, tidak ada
cairan yang keluar. Fungsi pendengaran normal dibuktikan dengan tes
pendengaran, klien dapat mendengar dan menjawab pertanyaan perawat
dengan benar dengan memberikan suara pada sisi telingan kanan dan kiri
dengan menutup mata klien. Klien tidak memiliki alat bantu dengar. Dari
hasil tes garputala tes rine positif, tes weber positif dibuktikan
pendengaran klien antara telinga kanan dan kiri sama dan tidak ada
telinga yang sakit atau terdengar keras, tes swabach klien juga positif
dibuktikan dengan menyamakan pendengaran klien dan perawat.
c. Sistem wicara
Klien tidak mengalami kesulitan/gangguan wicara atau rero, klien dapat
berbicara dengan baik dan norml. Dibuktikan klien mampu menjawab
pertanyaan perawat dengan benar/nyambung.
d. Sistem Pernfasan
; Hidung: Bentuk hidung normal. Septum nasal berada di tengah, tidak
ada pernafasan cuping hidung (PCH), tidak ada otot bantu nafas,
hidung bersih dan tidak terdapat mukosa hidung, jalan nafas paten
tidak ada sumbatan, bersih, fungsi penciuman normal, tidak ada nyeri
tekan pada daerah sinus, RR: 18X/menit, irama teratur, klien nafas
dalam, suara nafas normal, tidak ada batuk. Klien mengtakan tidak ada
keluhan.
; Dada/thorax: bentuk dada barrel chest, warna coklat, diameter 2:1, tidak
ada retraksi dada, dada dapat mengembang dan mengempis dengan
sempurna, taktil premitus terdapat getaran redup pada dada sebelah
kiri, tidak ada nyeri tekan, ketika di perkusi terdapat bunyi redup pada

dada sebelah kiri, dan terdengar resonan di daerah dada sebelah


kanan, suara nafas dada sebelah kiri jauh, suara nafas di kanan normal
tidak ada bunyi tambahan, terdapat bunyi lup dup pada katup aorta dan
katup pulmonalis, bunyi baru sebelah kiri jauh, paru sebelah kanan
terdengar vasikular. Klien mengatakan nyeri dada, tidak ada sesak,
tidak ada batuk berdahak atau batuk kering, merasa nyaman jika klien
duduk.
e. Sistem Kardiovaskuler
; Sirkulasi Perifer: Nadi 88x/menit, irama teratur, denyut nadi kuat,
tidak terdapat distensi vena jugularis, temperatur kulit
hangat,
warna kulit sawo matang kemerahan, CRT <2 detik, tidak ada
flebitis/varises/edeme.
; Sirkulasi jantung: Irama teratur, bunyi jantung normal lupdup pada
katup aorta dan katup pulmonalis, tidak ada bunyi jantung tambahan,
tidak ada jantung berdebar, tidak ada keringat dingin, tidak ada nyeri
dada, bunyi jantung dullness pada ICS 5 dan ICS 6, tidak ada
kardiomegali tidak ada kelain dan keluhan.
f. Sistem Neurologi
Glascow Coma Scale 15 (E: 4, M: 6, V: 5). Tidak ada tanda peningkatan
TIK. Gerakan neurologis:
- Nervues I (N. Olfactorius)
Fungsi saraf sensorik untuk penciuman klien normal, dibuktikan klien
mampu menebak bau-bauan kopi dan teh yang diberikan kepada klien
dengan cara menutup mata klien.
-

Nervues II (N. Optikus):


Fungsi saraf sensorik untuk penglihatan klien normal, dibuktikan klien
mampu membaca papan nama perawat tetapi, lapang pandang klien
normal.

Nervues III (N. Okulomotorius)


Fungsi saraf motorik untuk mengangkat kelopak mata keatas, kontriksi
pupil, dan sebagaian gerakan ekstraokuler klien normal, tidak ada ptosis,
gerakan mata ke medial, atas dan bawah normal/mampu bergerak
dengan normal, ukuran pupil 3mm, reflek cahaya (+).

Nervues IV (N. Trokhlearis)


Fungsi saraf motorik, gerakan mata ke bawah dan ke dalam normal,
mengangkat kelopak mata keatas, kontriksi pupil, dan sebagaian
gerakan ekstraokuler klien normal, tidak ada ptosis, gerakan mata ke
medial, atas dan bawah normal/mampu bergerak dengan normal, ukuran
pupil 3mm, reflek cahaya (+).

Nervues V (N. Trigeminus)


Fungsi saraf motorik, gerakan mengunyah, sensasi wajah, lidah dan gigi,
reflex kornea dan ferleks kedip normal. Terbukti klien mampu
menggerakkan rahangnya dengan sempurna, ke semua sisi, klien
mampu menunjukkan daerah mana yang disentuh dengan kapas (dahi
atau pipi) dalam keadaan mata menutup, klien mampu menutup matanya
ketika kapas didekatkan ke arah mata.

Nervues VI (N. Abdusent)


Fungsi saraf motorik, deviasi ke lateral. Klien mampu mengangkat
kelopak mata keatas, kontriksi pupil, dan sebagaian gerakan
ekstraokuler klien normal, tidak ada ptosis, gerakan mata ke medial, atas
dan bawah normal/mampu bergerak dengan normal, ukuran pupil 3mm,
reflek cahaya (+).

Nervues VII (N. Fasialis)


Fungsi saraf motorik untuk ekspresi wajah, klien mampu melakukan
perintah perawat yaitu tersenyum, bersiul, mengangkat alis mata,
menutup kelopak mata dengan tahanan, menjulurkan lida untuk
membedakan gula dan garam semua dilakukan klien dengan benar dan
mampu.

Nervues VIII (N. Verstibulocochlearis)


Fungsi saraf sensorik untuk pendengaran dan keseimbangan yaitu
dengan tes webber dan tes rine klien normal.

Nervues IX (N. Glosofaringeus)


Fungsi saraf sensorik dan motorik untuk sensasi rasa klien normal, klien
mampu membedakan rasa manis dan asam.

Nervues X (N. Vagus)


Fungsi saraf sensorik dan motorik reflex muntah dan menelan normal,
klien mampu menelan saliva, tidak ada yang tertinggal dan ovula berada
di tengah dan terlihat ketika klien mengucapkan kata ahh.

Nervues XI (N. Asesiris)


Fungsi saraf motorik untuk menggerakkan bahu dank klien mengerti dan
mampu mengangkat bahu yg ditahan oleh perawat.

Nervues XII (N. Hipoglosur)


Fungsi saraf untuk gerakan lidah. Klien mampu menjulurkan lidah ke
kiri dank e kanan.
Reflek patologis dan fisiologis normal tidak ada kelainan. Klien mampu
menggerakkan semua anggota geraknya, klien tidak mengatakan
pusing/sakit kepala. kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah sebelah
kanan 5 dan ekstremitas atas dan bawah bagian kiri 5.
5 5
5 5

g. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut bersih, mukosa bibir kering, gigi bersih, rata, palatum ada
di atas, epiglotis normal, mampu menelan dengan sempurna dan tidak ada
yang tertinggal, tidak ada kesulitan menelan atau nyeri menelan, tidak ada
lesi, tidak ada peradangan, klien mengatakan mual, muntah tidak ada,
tidak ada nyeri pada daerah perut, bising usus 5x/menit, tidak ada massa
pada abdomen, tidak ada asites, ketika palpasi Hepar dan Gaster tidak
teraba adanya pembengkakan dan tidak ada nyeri tekan. Perkusi Hepar
dullness dan perkusi gaster timpani, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
nyeri lepas, klien tidak terpasang NGT, mampu makan dengan mulutnya
tetapi tidak menghabiskan makanan dari yang disediakan, klien hanya
makan habis porsi dari yang disediakan karen merasa mual.

h. Sistem Imunologi
Dari hasil pemeriksaan system imunologi pada saat inspeksi dan palpasi
tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.
i. Sistem Endokrin
Tidak ada nafas berbau keton, tidak terdapat luka, tidak terdapat
Exopthalmus dan tidak terjadi Tremor, pada saat di palpasi tidak terdapat
pembesaran kelenjar Thyroid, tidak ada Polidipsi, Poliuria dan Polipagia.
j. Sistem Urogenital
Pada saat di palpasi tidak ditemukan distensi kandung kemih, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada nyeri perkusi, klien mengatakn BAK normal, tidak
ada keluhan dalam BAK, tidak menggunakan kateter. Keadaan genital
tidak terkaji.
k. Sistem Integumen
; Keadaan rambut: warna rambut hitam dan sudah ada uban tetapi beum
merata, rambut kuat, kebersihan bagus, tidak ada ketombe, tidak ada
kutu.
; Keadaan kuku: kuku kuat, warna merah muda, bersih, tidak panjang,
tidak ada radang tidak ada luka, tidak ada clubbing finger.
; Keadaan kulit: turgor <2 detik, warna sawo matang, kulit bersih, tidak
ada lesi, tidak ada oedem, tidak ada luka dekubitus, tidak ada pruritus,
tidak ada pendarahan, tidak ada pteki, tidak ada diaphoresis dan tidak
ada luka bakar.
l. Sistem Muskuloskeletal
Dari hasil pengkajian musculoskeletal klien ada kelainan pada ekstremitas
atas dan bawah sebelah kanan, dibuktikan dengan tes kekuatan otot klien
yaitu mampu menahan tahanan yang diberikan oleh perawat dan diberi
nilai 5, klien dapat menggerakkan semua alat geraknya dan berjalan tanpa
bantuan orang lain. Tidak ada deformitas, rentang gerak bebas, klien
mengatakan tidak ada sakit pada tulang dan sendi. Tidak ada kelainan
bentuk tulang/otot. tidak ada tanda radang sendi. Klien tidak menggunaan
alat bantu atau alat Traksi, Gips, Spalk, ORIF/EP.
5 5
5 5

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Tanggal

Jenis pemeriksaan

Nilai

Nilai rujuk

Interpretasi/keterangan

02-11-2016 Hematologi
- Hemoglobin
- Eritrosit
- Lekosit
- Hematokrit
- Trombosit
MCV,MCH,MCHC
MCV
MCH
MCHC
RDW
HITUNG JENIS
- Basofil
- Eosinofil
- Segmen
- Limfosit
- monosit

13.9 g/dL
5.3 10^6/uL
11.8 10^3/uL
42.6%
583 10^6/uL

11.0-16.0 g/dL
4.0-5.5 10^6/uL
4.0-10.0 10^3/uL
36.0-48.0 %
150-450 10^6/uL

Normal
Normal
Tinggi
Normal
Tinggi

80.5 fL
26.3 Pq
32.6 g/dL
13.9%

75.0-100.0 fL
25.0-32.0 Pq
32.0-36.0 g/dL
10.0-16.0 %

Normal
Normal
Normal
Normal

0.7%
6.8%
66.2%
18.1%
8.2%

0.0-1.0 %
1.0-4.0 %
50.0-80.0 %
25.0-50.0%
4.0-8.0 %

Normal
Tinggi
Normal
Normal
Tinggi

2. Radiologi
Tanggal : 02-11-2016
Pemeriksaan radiografi thorax proyeksi PA dengan hasil sebagai berikut:
Perselubungan di hemithorax kiri yang menutupi batas kiri jantung, hilus kiri, sinus dan
hemidiafragma kiri. Jatung tak dapat dievaluasi. Aorta baik. Trachea di garis tengah. Hilus
kanan tidak menebal. Paru kanan tak tampak infiltrate. Hemidiafragma kanan regular. Sinus
kostofrensikus kanan lancip. Tulang-tulang dinding dada yang tervisualisasi baik.
Kesimpulan: sesuai gambaran efusi pleura sinistra.

D. PENATALAKSANAAN MEDIS
Klien di infus cairan Ringer laktat + drip Dicynone 125mg/8 jam 20 tetes/menit,
terpasang di tangan tanan.

; Pemberian obat
Tanggal
Nama obat
03-11-2016 Ringer laktat + drip

Dicynone
125mg/8
jam
Ceftizoxime
Ranitidine
Vitamin K
Ambroxol
04-11-2016 Ringer laktat + drip
Dicynone
125mg/8
jam
Ceftizoxime
Ranitidine
Asam traexamat
Ambroxol
4FDC
05-11-2016 Ringer laktat + drip
Dicynone
125mg/8
jam
Ceftizoxime
Ranitidine

Dosis

Cara/rute

tujuan

20TPM

IV

Pemenuhan cairan

2x1gr
2x50mg
3x2mg
3x30mg

IV
IV
IV
PO

Antibiotic
Antiemetic
Anti pendarahan
Vasodilator

20TPM

IV

Pemenuhan cairan

2x1gr
2x50mg
3x50mg
3x30mg
1X1

IV
IV
IV
PO
PO

Antibiotic
Antiemetic
Anti pendarahan
Vasodilator
OAT
Pemenuhan cairan

20TPM

IV

2x1gr
2x50mg

IV
IV

Antibiotic
Antiemetic

Asam traexamat
Ambroxol
4FDC

3x50mg
3x30mg
1X1

E. ANALISA DATA
NO
SYMPTOMS
1
DS:
- Klien mengatakan nyeri dada
- Klien
mengatakan
nyeri
seperti tertimpa beban berat
- Klien
mengatakan
nyeri
menjalar dari kiri ke kanan
- Klien
mengatakan
nyeri
hilang-timbul
- Klien
mengatakan
nyeri
semakin parah ketika klien
batuk

IV
PO
PO

Anti pendarahan
Vasodilator
OAT

ETIOLOGI
Bakterimia

PROBLEM
Nyeri akut

Pleura
Pleuritis
Nyeri dada
Nyeri

DO:
- Klien tampak nyeri
- KU: Lemah
- Skala nyeri 7 (0-10)
- TD: 140/80mmHg
- N: 88/menit
- RR: 18X/menit
- S 36,6oC
- Hemoglobin: 13.9 g/dl
- Eritrosit: 5.310^6/uL
- Lekosit : 11.8 10^3/uL
- Hematokrit: 42.6%
- Trombosit: 583 10^3/Ul
- Ringer
laktat
+
drip
Dicynone 125mg/8 jam
- Ceftizoxime 2x1gr
- Ranitidine 2x50mg
- Vitamin K 3x2mg
- Ambroxol 3x30mg
Ketidakimbangan
DS:
Baktirimia
nutrisi kurang dari
- Klien mengatakan mual
kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan tidak nafsu
Peritoneum
makan
- Klien mengatakan makan
Asam lambung
makan tidak habis
- Klien mengatakan celananya Mual, muntah, anoreksia
longgar
Ketidakimbangan nutrisi
DO:
kurang dari kebutuhan
- KU: Lemah
tubuh
- Makan habis porsi
- BB sebelum sakit 52kg
- BB sesudah masuk RS: 50kg
- TD: 140/80mmHg
- N: 88/menit

RR: 18X/menit
S 36,6oC
Hemoglobin: 13.9 g/dl
Eritrosit: 5.310^6/uL
Lekosit : 11.8 10^3/uL
Hematokrit: 42.6%
Trombosit: 583 10^3/uL
Ringer
laktat
+
drip
Dicynone 125mg/8 jam

- Ceftizoxime 2x1gr
- Ranitidine 2x50mg
- Vitamin K 3x2mg
- Ambroxol 3x30mg
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1; Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan pada bronchial.
2; Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan asam lambung.
G. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No

Shely Silfia Ratna


Ningsih
: 043.315.16.2.194

Nama Pasien

: TN. U

Nama Mahasiswa :

Ruang
No. reg

: Malabar
: 000075971

NPM

Diagnosa
Keperawatan
& Data penunjang

Tujuan dan
Kriteria Hasil

Tindakan

Rasional

1.

Nyeri akut

Setelah diberikanNIC Label : Pain NIC Label : Pain


Management
Management
Faktor yang
asuhan
berhubungan:
keperawatan
1; Kaji
secara1; Untuk
asuhan
komprehensip
mengetahui
Agens cedera (mis.,
terhadap
nyeri tingkat
nyeri
biologis, zat kimia, fisik, keperawatan
selama
x
2
jam,
termasuk
lokasi,
pasien
psikologis)
nyeri
yang karakteristik,
2; Untuk
Batasan
dirasakan
klien durasi, frekuensi, mengetahui
karakteristik:
berkurang dengan kualitas,
tingkat
intensitas nyeri ketidaknyamana
Perubahan selera makan criteria hasil :
dan
faktor n dirasakan oleh
Perubahan
tekananNOC label : Pain presipitasi
Control
pasien
darah
2; Observasi reaksi3; Untuk
Perubahan
frekuensi Klien
ketidaknyaman
mengalihkan
melaporkan
janutng
secara nonverbal
perhatian pasien
nyeri berkurang
Perubahan
frekuensi
3; Gunakan strategi dari rasa nyeri
Klien
dapat komunikasi
pernapasan
4; Untuk
mengenal
terapeutik
untuk
mengetahui
Perilaku distraksi (mis., lamanya (onset)
mengungkapkan
apakah
nyeri
berjalan mondar mandir, nyeri
pengalaman
yang
dirasakan
mencari orang lain dan
dan klien
dapat nyeri
atau
aktivitas
lain, Klien
penerimaan klien berpengaruh
menggambarka
aktivitas yang berulang)
n
faktor terhadap respon terhadap yang
Mengekspresikan
nyeri
penyebab
lainnya
perilaku (mis., gelisah,
dapat4; Tentukan
5; Untuk
merengek,
menangis, Klien
pengaruh
menggunakan
mengurangi
waspada,
iritabilitas,
pengalaman
teknik
non
factor
yang
mendesah)
nyeri
terhadap dapat
farmakologis
kualitas
Masker wajah (mis.,
memperburuk

Klien
hidup(
napsu nyeri
mata kurang bercahaya,
yang
makan,
tidur, dirasakan klien
tampak kacau, gerakan menggunakan
mata berpencar atau analgesic sesuai aktivitas,mood,
hubungan sosial) 6; untuk
tetap pada satu fokus, instruksi
mengetahui
meringis)
Pain Level
5; Tentukan faktor apakah terjadi
yang
dapat pengurangan
Laporan isyarat
Klien
memperburuk
melaporkan
rasa nyeri atau
Diaforesis
nyeriLakukan
nyeri berkurang
nyeri
yang
evaluasi dengan dirasakan klien
Sikap melindungi area
Klien
tidak klien dan tim
nyeri
bertambah.
tampak
kesehatan
lain
Fokus menyempit (mis.., mengeluh dan tentang ukuran7; Pemberian
health
gangguan persepsi nyeri, menangis
pengontrolan
education
hambatan proses
Ekspresi wajah nyeri yang telah
dapat
berpikir, penurunan
klien
tidak dilakukan
mengurangi
interaksi dengan orang
menunjukkan 6; Berikan
tingkat
dan lingkungan)
nyeri
informasi tentang kecemasan dan
Indikasi nyeri yanh
Klien
tidak nyeri termasuk membantu klien
dapat diamati
penyebab nyeri, dalam
gelisah
berapa
lama membentuk
Perubahan posisi untuk
nyeri
akan mekanisme
menghindari nyeri
hilang, antisipasi

Sikap tubuh melindungi

Dilatasi pupil

Melaporkan nyeri secara


verbal

Fokus pada diri sendiri

Gangguan tidur.

terhadap
koping terhadap
ketidaknyamanan rasa nyer
dari prosedur
8; Untuk
7; Control
mengurangi
lingkungan yang tingkat
dapat
ketidaknyamana
mempengaruhi
n
yang
respon
dirasakan klien.
ketidaknyamanan9; Agar nyeri yang
klien(
suhu dirasakan klien
ruangan, cahaya tidak
dan suara)
bertambah.
8; Hilangkan faktor10; Agar
klien
presipitasi yang mampu
dapat
menggunakan
meningkatkan
teknik
pengalaman
nonfarmakologi
nyeri
dalam
klien( ketakutan, memanagement
kurang
nyeri
yang
pengetahuan)
dirasakan.
9; Ajarkan
cara11; Pemberian
penggunaan
analgetik dapat
terapi
non mengurangi
farmakologi
rasa
nyeri
(distraksi, guide pasien
imagery,relaksasi
)
10; Kolaborasi
pemberian
analgesic

2.

Ketidakseimbangan nutrisiSetelah dilakukanNIC


Label:NIC
Label:
kurang dari kebutuhanasuhan
Nutrition
Nutrition
tubuh
management
management
keperawatan
selama 524 jam1; Kaji status nutrisi1;
yangdiharapkan
pasien
pemenuhan
2; Jaga kebersihan
kebutuhan pasien mulut, anjurkan
Factor biologis
tercukupi dengan untuk
selalu
Factor ekonomi
kriteria hasil :
melalukan oral
Ketidakmampuan untuk NOC
Label: hygiene.
mengabsorbsi nutrient Nutritionl status
3; Delegatif
Ketidakmampuan untuk Intake nutrisi pemberian nutrisi
mencerna makanan
yang
sesuai
tercukupi.
2;
dengan
Ketidakmampuan untuk Asupan
kebutuhan pasien
menelan makanan
makanan dan : diet pasien
cairan tercukupi diabetes mellitus.
Factor psikologis.
NOC
Label:4; Berian informasi3;
Batasan karakteristik:
Nausea
dan
Faktor
berhubungan:

Pengkajian
penting
dilakukan untuk
mengetahui
status
nutrisi
pasien sehingga
dapat
menentukan
intervensi yang
diberikan.
Mulut
yang
bersih
dapat
meningkatkan
nafsu makan
Untuk
membantu

Kram abdomen

vomiting severity

Nyeri abdomen

Menghindari makan

Berat badan 20% atau


lebih dibawah berat
badan ideal

Kerapuhan kapiler

Diare

Kehilangan
berlebihan

Penurunan
intensitas
terjadinya mual
muntah
Penurunan
5;
frekuensi
terjadinya mual
muntah.

yang
tepat
terhadap pasien
tentang
kebutuhan nutrisi
yang tepat dan
sesuai.
4;
Anjurkan pasien
untuk
mengkonsumsi
makanan tinggi
zat besi seperti
sayuran hijau
5;

NOC Label :
rambutWeight : Body
mass
NIC Label: Nausea
Bising usus hiperaktif Pasien
management

Kurang makanan

Kurang informasi

Penurunan berat badan


dengan asupan makanan
adekuat

Kurang minat pada


makanan

Kesalahan konsepsi

Kesalahan informasi

Membrane mukosa
pucat

Ketidakmampuan
memakan makanan

Tonus otot menurun

Menegluh asupan
makanan kurang dari
RDA (recommended
daily allowance)

Cepat kenyang setelah


makan

Sariawan rongga mulut

Stetorea

Kelemahan otot
pengunyah

Kelemahan otot untuk


menelan

mengalami
peningkatan
berat badan

memenuhi
kebutuhan
nutrisi
yang
dibutuhkan
pasien.
Informasi yang
diberikan dapat
memotivasi
pasien
untuk
meningkatkan
intake nutrisi.
Zat besi dapat
membantu
tubuh sebagai
zat penambah
darah sehingga
mencegah
terjadinya
anemia
atau
kekurangan
darah

1; Kaji
frekuensi
mual,
durasi,
tingkat
keparahan, faktor
frekuensi,
presipitasi yang
menyebabkan
mual.
NIC
Label:
2; Anjurkan pasienNausea
makan
sedikitmanagement

demi sedikit tapi1; Penting untuk


sering.
mengetahui
3; Anjurkan pasien karakteristik
dan
untuk
makan mual
faktor-faktor
selagi hangat
yang
4; Delegatif
menyebabkan
pemberian terapi mual. Apabila
antiemetik :
karakteristik
mual dan faktor
Ondansentron
penyebab mual
24 (k/p)
diketahui maka
Sucralfat 31 CI
dapat
NIC Label: Weight menetukan
intervensi yang
management
diberikan.
1; Diskusikan
dengan keluarga2; Makan sedikit
sedikit
dan
pasien demi
dapat
pentingnya
intake nutrisi dan meningkatkn
hal-hal
yang intake nutrisi.
menyebabkan 3; Makanan dalam
penurunan berat kondisi hangat
badan.
dapat
2; Timbang
berat menurunkan
mual
badan pasien jika rasa

memungkinan
dengan teratur.

sehingga intake
nutrisi
dapat
ditingkatkan.
4; Antiemetik
dapat
digunakan
sebagai terapi
farmakologis
dalam
manajemen
mual
dengan
menghamabat
sekres
asam
lambung.
NIC
Label:
Weight
management
1; Membantu
memilih
alternatif
pemenuhan
nutrisi
yang
adekuat.
2; Dengan
menimbang
berat
badan
dapat
memantau
peningkatan
dan penrunan
status gizi.

H. CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI


TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tanggal dan
Dx
waktu

Tindakan

EVALUASI
Paraf
&
Nama

SOAP

Paraf
&
Nama

1.

Kamis 03-1116
14.30
1; Mengkaji secara komprehensip
Shely
terhadap nyeri
R/ klien mengatakan nyeri
dada, nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk, nyeri menjalar
dari dada kiri ke kanan, skala
nyeri 7 (0-10), nyeri dirasakan
semakin parah jika klien batuk
dan akan berkurang apabila
klien duduk. Klien mengatakan
batuk berdarah sudah tidak ada,
sesak sudah tidak ada, nafsu
makan masih menurun, mual.
14.02

14.04

2; Mengobservasi
ketidaknyaman
nonverbal
R/ klien tampak nyeri
3;

14.06
4;

14.08
5;

14.10
6;

14.12

reaksi
secaraShely

Jam 20.45
S:

Klien
mengatakan
nyeri dada
Klien
mengatakan
nyeri seperti tertimpa
beban berat
Klien
mengatakan
nyeri menjalar dari
kiri ke kanan
Klien
mengatakan
nyeri hilang-timbul
Klien
mengatakan
nyeri semakin parah
ketika klien batuk
dan berkurang jika
klien duduk

Shely

O:
- Klien tampak nyeri
Menentukan faktor yang dapatShely
- KU: Lemah
memperburuk nyeri
- Skala nyeri 6 (0-10)
R/klien
mengatakan
nyeri
- TD: 130/80mmHg
ketika
batuk
dan
akan
- N: 86/menit
berkurang jika klien duduk
- RR: 16X/menit
- S 36,4oC
Memberikan informasi tentangShely
- Hemoglobin: 13.9
nyeri termasuk penyebab nyeri,
g/dl
berapa lama nyeri akan hilang,
- Eritrosit:
antisipasi
terhadap
5.310^6/uL
ketidaknyamanan dari prosedur
- Lekosit
:
11.8
R/ klien mengerti penjelasan
10^3/uL
perawat
- Hematokrit: 42.6%
- Trombosit:
583
Mengontrol lingkungan yangShely
10^3/Ul
dapat mempengaruhi respon
- Ringer laktat + drip
ketidaknyamanan klien
Dicynone 125mg/8
R/ Klien istirahat dan ditemani
jam
oleh satu orang penunggu.
- Ceftizoxime 2x1gr
- Ranitidine 2x50mg
Ajarkan cara penggunaan terapiShely
- Vitamin K 3x2mg
non farmakologi (distraksi,
- Ambroxol 3x30mg
guide imagery,relaksasi)
R/ Klien koperatif dan mampu
A: Nyeri akut
melakukan sendiri

7; Mengukur TTV
R/
TD: 140/80mmHg
N: 88X/mnt
R: 18x/mnt

Shely

P: Intervensi dilanjutkan

14.15

S: 36,6oC

Shely

8; Kolaborasi pemberian terapi


R/
- Ringer laktat + drip
Dicynone 125mg/8 jam
- Ceftizoxime 2x1gr
- Ranitidine 2x50mg
- Vitamin K 3x2mg
- Ambroxol 3x30mg
2

Kamis 03-1116
14.20

14.22

14.24

14.26

14.28

14.30

Jam 21.45
Shely S:
- Klien
mengatakanShely
Mengkaji status nutrisi klien
mual
R/ klien mengatakan makan tidak
- Klien
mengatakan
habis, makan habis porsi, makan
tidak nafsu makan
lunak
- Klien
mengatakan
Menjaga kebersihan mulut dengan
makan tidak habis
menganjurkan
untuk
selaluShely - Klien
mengatakan
melalukan oral hygiene
celananya longgar
R/ Klien mengerti dan mau
O:
melakukan oral hygiene
- KU: Lemah
Memberian informasi yang tepat
- Makan habis
terhadap pasien tentang kebutuhan
porsi
nutrisi yang tepat dan sesuai
- BB sebelum sakit
R/Klien mengerti
Shely
52kg
BB sesudah masuk
Mengkaji frekuensi mual, durasi,
RS: 50kg
tingkat
keparahan,
faktor
TD: 130/80mmHg
frekuensi,
presipitasi
yang
Shely - N: 86/menit
menyebabkan mual
- RR: 16X/menit
R/ Klien mengatakan tidak nafsu
- S: 36,4oC
makan, sering mual jika mau
- Hemoglobin: 13.9
makan
g/dl
Menganjurkan klien makan sedikit
- Eritrosit:
demi sedikit tapi sering.
Shely
5.310^6/uL
- Lekosit
:
11.8
R/ klien mengerti dan mau
10^3/uL
melakukannya
- Hematokrit: 42.6%
Menganjurkan klien untuk makan
- Trombosit:
583
selagi hangat
10^3/uL
- Ringer laktat + drip
R/ Klien mengerti dan mau makan
Dicynone 125mg/8
selagi hangat.
jam
Mengukur TTV
- Ceftizoxime 2x1gr
R/TD: 140/80mmHg N: 88X/mnt
- Ranitidine 2x50mg
R: 18x/mnt
S: 36,6oC
- Vitamin K 3x2mg
- Ambroxol 3x30mg
Kolaborasi pemberian terapi
R/

A:

14.13

14.15

1.

Ringer laktat + drip


Dicynone 125mg/8 jam

Ceftizoxime 2x1gr
Ranitidine 2x50mg
Vitamin K 3x2mg
Ambroxol 3x30mg

Ketidakimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
P: Intervensi dilanjutkan

Jam 20.45

Jumat 04-1116
14.45

Mengkaji
secara
terhadap nyeri

komprehensipShely S:

R/ klien mengatakan masih nyeri


dada, nyeri dirasakan seperti ditusuktusuk, nyeri menjalar dari dada kiri ke
kanan, skala nyeri 5 (0-10), nyeri
dirasakan semakin parah jika klien
batuk dan akan berkurang apabila
klien duduk.

14.47

14.49

14.51

14.53

O:
Mengobservasi reaksi ketidaknyaman
secara nonverbal
Shely R/ klien tampak nyeri
Menentukan faktor yang dapat
memperburuk nyeri
R/klien mengatakan masih nyeri
Shely ketika batuk dan akan berkurang jika
klien duduk

Mengontrol lingkungan yang dapat


mempengaruhi
respon
ketidaknyamanan klien

R/ Klien istirahat dan ditemani olehShely


satu orang penunggu.

Mengajarkan cara penggunaan terapi


non farmakologi (distraksi, guide
imagery,relaksasi)

R/ Klien koperatif
melakukan sendiri

dan

mampu

Mengukur TTV:
R/

14.55

TD: 130/80mmHg
N: 87X/mnt
R: 17x/mnt
S: 36,5oC
Berkolaborasi pemberian terapi

Shely

Klien
mengatakanShely
nyeri dada berkurang
Klien
mengatakan
nyeri semakin parah
ketika klien batuk
Klien tampak nyeri
KU: Lemah
Skala nyeri 4 (0-10)
TD: 120/80mmHg
N: 84/menit
RR: 16X/menit
S 36,3oC
Hemoglobin: 13.9
g/dl
Eritrosit:
5.310^6/uL
Lekosit
:
11.8
10^3/uL
Hematokrit: 42.6%
Trombosit:
583
10^3/Ul
Ringer laktat + drip
Dicynone 125mg/8
jam
Ceftizoxime 2x1gr
Ranitidine 2x50mg
Asam
tranexamat
3x50mg
Ambroxol 3x30mg
4FDC 1x1

A: Nyeri akut

Shely P: Intervensi dilanjutkan

R/

14.57

2.

Ringer laktat + drip Dicynone


125mg/8 jam

Ceftizoxime 2x1gr
Ranitidine 2x50mg
Asam tranexamat 3x50mg
Ambroxol 3x1 cth
4FDC 1x1

Jumat 04-1116
15.02

15.04

15.06

15.08

15.10

Shely

Jam 21.45
S:
- Klien
mengatakanShely
Mengkaji status nutrisi klien
Shely
mual
R/ klien mengatakan makan masih
- Klien
mengatakan
tidak habis, makan habis porsi,
tidak nafsu makan
makan lunak
- Klien
mengatakan
Mengkaji frekuensi mual, durasi,
celananya longgar
tingkat
keparahan,
faktor
frekuensi,
presipitasi
yangShely O:
menyebabkan mual
- KU: Lemah
- Makan habis
R/ Klien mengatakan tidak nafsu
porsi
makan, sering mual jika mau
- BB sebelum sakit
makan
52kg
Menganjurkan klien makan sedikit
- BB sesudah masuk
demi sedikit tapi sering.
Shely
RS: 50kg
R/ klien mengerti dan mau
- TD: 120/80mmHg
melakukannya
- N: 84/menit
- RR: 16X/menit
Menganjurkan klien untuk makan
- S 36,3oC
selagi hangat
- Hemoglobin: 13.9
R/ Klien mengerti dan mau makan
g/dl
selagi hangat.
Shely - Eritrosit:
Mengukur TTV
5.310^6/uL
Lekosit
:
11.8
R/TD: 140/80mmHg N: 88X/mnt
10^3/uL
R: 18x/mnt
S: 36,6oC
- Hematokrit: 42.6%
Kolaborasi pemberian terapi
- Trombosit:
583
10^3/uL
R/
- Ringer laktat + dripShely - Ringer laktat + drip
Dicynone 125mg/8
Dicynone 125mg/8 jam
jam
- Ceftizoxime 2x1gr
- Ceftizoxime 2x1gr
- Ranitidine 2x50mg
- Ranitidine 2x50mg
- Asam tranexamat 3x50mg

15.12

Ambroxol 3x30mg
4FDC 1x1

Shely

Asam
tranexamat
3x50mg
Ambroxol 3x30mg
4FDC 1x1

A:
Ketidakimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
P: Intervensi dilanjutkan

1.

Sabtu 05-1116
14.52
Mengkaji

Jam 20.45

secara
terhadap nyeri

komprehensip

Shely

R/ klien mengatakan nyeri dada, nyeri


dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri
menjalar dari dada kiri ke kanan, skala
nyeri 3 (0-10), nyeri dirasakan
semakin parah jika klien batuk dan
akan berkurang apabila klien duduk.

14.54

Mengobservasi reaksi
secara nonverbal
R/ klien tampak nyeri
Menentukan faktor
memperburuk nyeri

14.56

R/klien
batuk

mengatakan

R/ Klien istirahat dan ditemani oleh


Shely
satu orang penunggu.
Ajarkan cara penggunaan terapi non
farmakologi
(distraksi,
guide
imagery,relaksasi)

15.00

R/ Klien koperatif
melakukan sendiri

dan

Berkolaborasi tindakan efusi pleura Shely


R/ cairan keruh berwarna merah, 50cc
Klien merasa nyaman
Nyeri dada berkurang
Skal nyeri 0 (0-10)
R/

TD: 120/80mmHg
N: 82X/mnt
R: 17x/mnt
S: 36,6oC
15.32

Kolaborasi pemberian terapi

mampu

Mengukur TTV

15.03

Klien
mengatakanShely
nyeri dada sudah
tidak ada

O:
ketidaknyaman
Shely yang dapat
nyeri ketika
Shely -

Mengontrol lingkungan yang dapat


mempengaruhi
respon
ketidaknyamanan klien

14.58

S:

Shely

KU: membaik
Skala nyeri 0 (0-10)
Cairan pleura 50cc
TD: 120/80mmHg
N: 80/menit
RR: 18X/menit
S 36,5oC
Hemoglobin: 13.9
g/dl
Eritrosit:
5.310^6/uL
Lekosit
:
11.8
10^3/uL
Hematokrit: 42.6%
Trombosit:
583
10^3/Ul
Ringer laktat + drip
Dicynone 125mg/8
jam
Ceftizoxime 2x1gr
Ranitidine 2x50mg
Asam
tranexamat
3x50mg
Ambroxol 3x30mg
4FDC 1x1

A: Nyeri akut teratasi


P: Intervensi dihentikan

Shely

R/

Ringer laktat + drip Dicynone


125mg/8 jam

Ceftizoxime 2x1gr
Ranitidine 2x50mg
Asam tranexamat 3x50mg
Ambroxol 3x30mg

15.37
Shely

Shely
2.

Sabtu 05-1116
15.14

15.16

15.18

15.20

15.23

Jam 21.45
S:
Klien
mengatakanShely
Mengkaji status nutrisi klien
Shely
mual tidak ada
R/ klien mengatakan makan tidak
- Klien
mengatakan
habis, makan habis porsi, makan
nafsu makan baik
lunak
Menjaga kebersihan mulut dengan
O:
menganjurkan
untuk
selalu
- KU: membaik
melalukan oral hygiene
Shely - Makan habis 1
porsi
R/ Klien mengerti dan mau
TD: 120/80mmHg
melakukan oral hygiene
- N: 80/menit
Memberian informasi yang tepat
- RR: 18X/menit
terhadap pasien tentang kebutuhan
- S 36,5oC
nutrisi yang tepat dan sesuai
- Hemoglobin: 13.9
R/Klien mengerti
Shely
g/dl
Eritrosit:
Mengkaji frekuensi mual, durasi,
5.310^6/uL
tingkat
keparahan,
faktor
Lekosit
:
11.8
frekuensi,
presipitasi
yang
10^3/uL
menyebabkan mual
- Hematokrit: 42.6%
R/ Klien mengatakan tidak nafsuShely - Trombosit:
583
makan, sering mual jika mau
10^3/uL
makan
- Ringer laktat + drip
Menganjurkan klien makan sedikit
Dicynone 125mg/8
demi sedikit tapi sering.
jam
- Ceftizoxime 2x1gr
R/ klien mengerti dan mau
- Ranitidine 2x50mg
melakukannya
Shely - Asam
tranexamat
Menganjurkan klien untuk makan
3x50mg
selagi hangat
- Ambroxol 3x30mg
- 4FDC 1x1
R/ Klien mengerti dan mau makan

15.25

A:

selagi hangat.

Shely Ketidakseimbangan nutrisi

Mengukur TTV
R/TD: 140/80mmHg
R: 18x/mnt

15.32

15.37

N: 88X/mnt

kurang dari
tubuh teratasi

S: 36,6oC

P: Intervensi dihentikan

Kolaborasi pemberian terapi

R/
Shely
- Ringer laktat + drip
Dicynone 125mg/8 jam
- Ceftizoxime 2x1gr
- Ranitidine 2x50mg
- Asam tranexamat 2x50mg
- Ambroxol 3x30mg
Shely

kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai