PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering kita dengar dalam
perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan kronis. Gejala
gastritis antara lain adalah rasa terbakar diperut bagian atas, kembung, sering
gaster atau lambung, keluhan lainnya adalah mual, muntah, kembung, rasa
penuh atau terbakar di perut bagian atas (Andri dkk, 2011). Gastritis adalah
suatu peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh
faktor iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat
beberapa Negara dunia dan mendapatkan hasil presentase dari angka kejadian
diseluruh dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada
35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar sekitar 1,8 - 2,1 juta
dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara
tahun 2009 adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di
Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa
penderita gastritis terbanyak setelah Amerika, Inggris dan Bangladesh yaitu 430
juta penderita gastritis. Insiden gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari
Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,35%, Aceh 31,7%.
Beberapa hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat.
kualitas hidup pasien gastritis agar dapat hidup normal tanpa hambatan aktivitas
dan pengobatan cepat atau quick relief sebagai pereda gejala yang
dan kesejahteraan lebih tinggi (Purwanto, 2006). Relaksasi Benson yaitu suatu
tehnik pengobatan untuk menghilangkan nyeri, insomnia (tidak bisa tidur) atau
tehnik ini pengobatan sangat fleksibel dapat dilakukan dengan bimbingan mentor,
perhatian pada suatu fokus dengan menyebut berulang-ulang kalimat ritual dan
stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
gastritis.
gastritis.
BAB II
TINJAUAN TEORIRITIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Definisi
Gastritis adalah suatu inflamasi mukosa lambung yang bersifat akut atau
kemerahan pada mukosa, edema, hemoragik dan erosi. Gastritis kronis bisa
(Stockslager, 2008).
akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh
diperut (begah), tidak nyaman pada epigastrium, mual dan muntah (Suratun,
atau bahan iritan lain (Sarif, 2012). Gastritis merupakan gangguan sistem
Gastritis adalah inflamasi pada mukosa lambung yang diakibatkan oleh pola
(Setiadi, 2014).
berkontraksi sfingter ini akan mencegah terjadinya aliran balik isi usus
akut.
Fisiologi
berongga yang dilapisi oleh membran mukosa (selaput lendir). Tujuan kerja
organ ini adalah mengabsorbsi cairan dan nutrisi, menyiapkan makanan untuk
menelan cairan dan makanan, saluran GI juga menerima banyak sekresi dari
organ-organ, seperti kandung empedu dan pankreas. Setiap kondisi yang serius
mengganggu absorbsi atau sekresi normal cairan GI, dapat menyebabkan
ketidakseimbangan cairan.
berikut:
a. Mulut
b. Gigi
geraham mempunyai 2-3 akar. Akar gigi ditutupi oleh semen yang
c. Lidah
kesegala arah.
d. Faring
e. Esofagus
mulut dan faring. Panjangnya kira –kira 25 cm, Posisi vertikel dimulai
dari bagian tengah leher bawah faring sampai ujung bawah rongga
f. Lambung
Fisiologi lambung
1) Fungsi penampungan makanan yang masuk melalui esophagus,
g. Usus Halus
langsung.
h. Usus Besar
1,5 -1,7 meter dan penampangan 5-5 cm. Lanjutan usus halus yang
i. Rektum
Sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar dan berakir
Biasanya rectum ini kosong karena tinja disimpan ditempat yang lebih
tinggi yaitu pada kolon sehingga pada kolon penuh maka dari itu
terjadinya BAB.
c. Etiologi
iritasi pada mukosa lambung, NSAIDS (non steroid anti inflamasi drugs)
perdarahan
tidak dapat terinfeksi oleh jamur, sama dengan jamur, mukosa lambung
d. Klasifikasi
yaitu:
1) Grastitis akut
diet yang semberono. Individu ini terlalu banyak makan terlalu cepat,
terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna asama atau alkali
akut.
Membran mukosa lambung menjadi edema dan hiperemik
2) Gastritis Kornis
oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung atau bekteri Helicobacter
setelah makan, kembung, rasa asam di mulut atau mual dan muntah.
e. Manifestasi
Manifestasi klinis dari gangguan ini cukup bervariasi mulai dari keluhan
ringan hingga muncul perdarahan pada saluran cerna bagian atas. Pada
Menurut sarif & ardiansyah (2012) tanda dan gejala gastritis secara
2) Sering disertai rasa pedih atau kembung di ulu hati, mual dan muntah
3) Perih rasa sakit seperti rasa terbakar pada perut bagian atas yang dapat
f. Patofisiologi
Lambung memproses dan menyimpan makanan secara bertahap
cincin ini menutup. Dinding lambung terdiri dari lapisan otot yang kuat.
Suatu komponen cairan lambung adalah asam ini sangat korosif sehingga
paku besipun dapat larut dalam cairan ini. Dinding lambung dilindungi oleh
lapisan pelindung lambung ini adalah agar cairan asam dalam lambung tidak
terkena paparan baik oleh bakteri, obat-obatan anti nyeri yang berlebihan,
infeksi bakteri atau virus, maka hal tersebut akan merusak epitel-epitel sawar
sawar yang dihancurkan tadi maka akan terjadi penghancuran sel mukosa.
Dengan sel mukosa yang hancur ini mengakibatkan fungsi dari mukosa tidak
berfungsi yang akhirnya asam tidak bisa di control sehingga terjadi
nyeri akut.
merasa tidak nafsu untuk makan, kemudian bila diserta output cairan yang
1) Pemeriksaaan Darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibody H. pylori dalam
darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak
dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak
menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga
2) Pemeriksaan Feses
Tes ini memeriksa apakah terdapat H. Pylori atau tidak. Tes hasil yang
juga dilakukan terdapat adanya darah dalam feses. Hal ini menunjukkan
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna
bagian atas yang memungkinkan tidak terlihat oleh sinar X. Tes ini
bagian usus kecil. Jika ada jaringan dalam saluran cerna yang terlihat
biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika selesai tes ini, tetapi harus
satu atau dua jam hampir tidak ada resiko akibat test ini, komplikasi yang
sering terjadi adalah rasa tidak nyaman pada tenggorokan akibat menelan
endoskopi.
dahulu sebelum dilakukan rontgen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna
lambung.
h. Penatalaksanaan
1) Farmakologi
pylori.
2) Non farmakologi
a) Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien yakni diet makan lunak
d) Kendalikan stress.
i. Komplikasi
1) Gastritis Akut
2) Gastritis kronis
pada sel-sel kelenjer dalam mukosa. Kanker lain yang terkait dengan
jaringan sistem kekebalan pada dinding lambung. Kanker jenis ini dapat
I. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
berhasil atau tidaknya suatu asuhan keperawatan sangat tergantung dari data atau
hasil pengkajian.
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, tanggal atau jam masuk
rumah sakit, nomor register, diagnosa, nama orang tua, alamat, umur,
1) Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan paling berat oleh pasien.
penyakit atau ada riwayat penyakit yang lain dan jika ada.
5) Riwayat bio-psiko-sosial-spiritual
1) Pola Respirasi
sistem pencernaan.
2) Pola Nutrisi
Pada pola nutrisi yang ditanyakan adalah nafsu makan, Diet khusus,
dan makanan yang masuk perhari, ada tidaknya mual, muntah dan
kesulitan menelan. Pada gastritis mengalami gangguan atau perubahan
3) Pola Eliminasi
4) Pola Aktivitas
Pada aktivitas dibatasi untuk bergerak dan harus tirah baring untuk
atau akibat dari sesak, apabila anak melakukan gerakan yang berlebihan
pada saat sakit atau dalam keadaan lemah maka anak akan mengalami
sesak.
jam tidur pada malam hari, pagi dan siang, merasa tenang setelah tidur,
personal hygenenya.
aman dan nyaman, karena rasa nyeri akan timbul jika anak melakukan
aktivitas, dalam kebutuhan rasa aman ini perlu ditanyakan apakah anak
halhal apa saja yang membuat anak merasa tenang dan senang,
biasanya tidak dapat terpenuhi karena anak harus istirahat yang cukup.
11) Kebutuhan Berpakaian
B. Diagnosa Keperawatan
dengan intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan
muntah.
informasi.
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama/initial : Ny. I
Umur : 42 Th
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan :IRT
Pendidikan : SLTA
: Koto Baru
Alamat
Penanggung Jawab
Nama : Tn. T
Umur : 18 th
Pekerjaan : SMA
II. ALASAN MASUK
Klien masuk ke puskesmas pada tanggal 6 Juli 2018 dengan keluhan nyeri ulu
hati dan klien mengatakan setiap pagi setelah bangun tidur sering merasa sakit pada
perut sebelah kiri seperti diremas juga terasa panas klien juga tampak gelisah.
Kesadaran : CM
BB/TB : 52 kg / 155 cm
TD : 120/90 mmHG
N : 80 x/i
S : 36,5
RR : 20
1. Kepala
• Rambut : Rambut terlihat bersih dan tidak beruban
2. Leher
Paru-paru
P : bunyinya sonor
Jantung
7. Genitalia
9. Nervus
2. Perilaku verbal
3. Emosi
4. Persepsi penyakit
5. Konsep diri
Klien mengerti dan memahami tentang apa yang terjadi pada dirinya.
6. Adaptasi
Baik.
VIII. DATA SOSIAL EKONOMI
1. Pola komunikasi
X. DATA PENUNJANG
Ranitidin 150 mg 3x1 tablet, Antasida 500 mg 3x1 tablet (kunyah), Lansoprazol
30 mg 2x1 tablet
Data Objectif
• Klien tampak meringis,
sambil memegang
perutnya
• Klien tampak lemas
• Skala nyeri 5 ( lima)
sedang
TD : 120/80 S : 36,5
N : 90 x/i
2 Data Subjectif : Gangguan Intake yang tidak ade kuat.
• Klien mengatakan tidak pemenuhan
nafsu makan kebutuhan
• Pasien mengatakan sulit nutrisi
untuk menghabiskan
makanan yang diberikan
Data objectif :
• Klien tampak lemas
• Makanan klien habis
Cuma
½ porsi
• Klien mengatakan
sering
3 • merasa mual dan
muntah Kurangnya Informasi tentang
penyakitnya
Data Subjectif Kurang
• Klien mengatakan Pengetahuan
cemas terhadap penyakit yang
sedang di deritanya
• Klien mengatakan tidak
paham dengan
penyakitnya
Data objectif
• Klien sering bertanya
akan penyakitnya Klien
tampak cemas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan Inflamasi mukosa lambung.
tidak adekuat.