Anda di halaman 1dari 12

TIFUS ABDOMINALIS

Kelompok 5

Dimas Ferry Liskiansyah


Melfa Safitri
Nofriza Endah Pratiwi

Nur Ayu Sulastri

Raja Pretty Khaidiarta


DEFINISI

Thypoid Abdominalis adalah penyakit infeksi bakteri


pada usus halus dan terkadang pada aliran darah, yang
disebabkan oleh kuman salmonella typhi atau salmonella
paratyphi A, B, dan C, yang terkadang juga dapat
menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan
septikemia (tidak menyerang usus), (Ardiansyah, 2012).
ETIOLOGI
Penyebab utama dari penyakit Thypoid Abdominalis
adalah salmonella Enteric yang dapat hidup dilingkungan
yang kering tetapi peka terhadap klorinisasi dan
plepasteurisasi. Salmonella parathypi adalah kuman
penyebab penyakit demam paratifoid. Sedangkan yang
dinamakan salmonella schotmulleri dahulu disebabkan
sebagai penyebab demam paratifoid C, (Ranuh, 2013)
PATOFISIOLOGI
Bakteri Salmonella Typi masuk kedalam makanan dan minuman atau air yang
tercemar. Sebagian kuman dihancurkan oleh asam lambung, dan sebagian
masuk ke usus halus, mencapai plague peyeri di ileum terminalis yang
hipertrofi. Slamonella Thypi memiliki fibria khusus yang dapat menempel ke
lapisan plague peyeri, sehingga bakteri dapat di fagositosis. Setelah menempel,
bakteri memproduksi protein yang mengganggu brush bonder usus dan
memaksa sel usus untuk membentuk kerutan membran yang akan melapisi
bakteri dalam vesikel. Bakteri dalam vesikel akan menyebrang melewati
sitoplasma sel usus dan di presentasikan ke makrofag (Wibisono, et al, 2014)
MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri kepala, Lemah, Lesu, Nyeri Otot pada minggu
pertama

2. Demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung


selama 3 minggu
3. Gangguan pada saluran cerna
4. Gangguan kesadaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.Pemeriksaan darah tepi leokopenia, limfositosis,


aneosinofilia, anemia, trombositopenia.
2.Pemeriksaan sumsum tulang
3.Biakan empedu
4.Pemeriksaan widal
KOMPLIKASI
1. Pendarahan

2. Perforasi usus
3. Sepsis
4. Pneumonia dan abronchitis

5. Miokarditis toksik
6. Trombosis dan flebitis
PENATALAKSANAAN
1. Isolasi pasien, desinfeksi pakaian dan ekskreta

2. Perawatan yang baik untuk mencegah komplikasi


3. Istirahat selama demam
4. Diet makanan harus mengandung cukup cairan, kalori
dan tinggi protein

5. Pemberian antibiotik
ASUHAN KEPERAWATAN

Fokus pengkajian

1. Pengumpulan data
2. Analisis data
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan penyakit
2. Defisit perawatan diri : mandi berhubungan dengan
kelemahan
3. Nyeri akut
4. Defisit volume cairan
5. Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh
6. Intoleransi aktivitas
INTERVENSI
Hipertermi berhubungan dengan penyakit
1. Monitor suhu sesering mungkin

2. Monitor warna dan suhu kulit

3. Monitor tekanan darah, nadi dan RR


4. Monitor penurunan tingkat kesadaran

5. Berikan antipiretik

6. Berikan pengobatan untuk mengatasi demam

7. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila


8. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
Merci

Si Tout Va Bien Utile

Anda mungkin juga menyukai