1 Bersihan jalan napas tidak efektif Setelah dilakukan 1. Monitor pola napas, bunyi napas 1. Mengetahui frekuensi,
tindakan keperawatan tambahan dan sputum kedalaman, irama
hidarapkan klien pernapasan
menunjukkan jalan napas 2. Pertahankan kepatenan jalan napas
bersih dengan kriteria 2. Pasien dapat bernapas
hasil sebagai berikut : 3. Posisikan klien semifowler dengan normal
2 Gangguan penyapihan ventilator Setelah dilakukan 1. Periksa kemampuan klien untuk 1. Untuk memfasilitasi klien
tindakan keperawatan disapih (meliputi hemodinamik stabil, bernapas tanpa bantuan
hidarapkan klien : kondisi optimal, bebas infeksi)
2. Pemantauan dibutuhkan
- Tekanan parsial 2. Monitor prediktor kemampuan untuk untuk mengumpulkan dan
oksigen klien mentolerir penyapihan menganalisis data untuk
lebih dari 200 memastikan kepatenan
3. Monitor tanda-tanda kelelahan otot jalan napas
- PEEP klien bernapas (kenaikan PaCO2
kurang dari 5 mendadak, napas cepat dan dangkal, 3. Pemantauan dibutuhkan
gerakan dinding abdomen paradoks), untuk mengumpulkan dan
- FiO2 klien kurang hipoksemia dan hipoksia jaringan saat menganalisis data untuk
dari 0,5 penyapihan memastikan kepatenan
jalan napas
- PH klien lebih 4. Monitor status cairan dan elektrolit
dari 7,25 4. Untuk mengetahui jumlah
5. Posisikan pasien semifowler cairan yang keluar serta
- Hb klien lebih memantau karakteristik dari
dari 8 g% 6. Lakukan suction jalan napas jika perlu urin klien
- Klien sadar dan 7. Lakukan uji coba penyapihan (30-120 5. Memberikan kesempatan
afebrile menit dengan napas spontan yang pada proses ekspirasi paru
dibantu ventilator)
- Fungsi jantung 6. Waktu tindakan suction
klien stabil 8. Gunakan teknik relaksasi jika perlu yang tepat membantu
melapangkan jalan napas
- Fungsi paru-paru 9. Ajarkan cara pengontrolan napas saat
pasien
klien stabil penyapihan
7. Untuk meningkatkan
- Tidak ada 10. Kolaborasi pemberian obat yang
kenyamanan klien
asidosis menignkatkan kepatenan jalan napas
dan pertukaran gas 8. Mengontrol kondisi akut
respiratorik pada penderita penyakit
paru obstruksi
- Sekret klien tidak
mengalami
perubahan warna
Respon
ventilasi
mekanis :
pertukaran
alveolar dan
perfusi
jaringan
didukung oleh
ventilasi
mekanik
- Status
pernapasan
pertukaran gas :
Pertukaran
CO2 atau
O2 di
alveolus
untuk
mempertaha
nkan
konsentrasi
gas darah
arteri dalam
rentang
normal
- Status
pernapasan
ventilasi
pergerakan udara
keluar masuk
paru adekuat
- Tanda vital :
suhu, nadi, RR,
tekanan darah
dalam rentang
normal
- Menerima nutrisi
adekuat sebelum,
selama dan
setelah proses
penyapihan dari
ventilator
1. Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, dan usaha napas)
5 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan 1. Pernapasan meningkat
tindakan keperawatan 2. Monitor bunyi napas tambahan sebagai akibat nyeri atau
hidarapkan pola napas sebagai mekanisme
3. Monitor sputum kompensasi awal terhadap
klien teratur dengan
kriteria hasil sebagai hilangnya jaringan paru.
4. Pertahankan kepatenan jalan napas
berikut : dengan head-til dan chin-lift (jaw thrust 2. Kebutuhan oksigenasi akan
jika curiga trauma servical terpenuhi secara adekuat
- Demonstrasikan
batuk efektif, dan membuka jalan napas
5. Posisikan semi-fowler atau fowler
suara napas
3. Mengeluarkan secret atau
bersih, tidak ada 6. Lakukan fisioterapi dada bila perlu benda padat apabila tidak
sianosis dan bisa secara mandiri
dyspnea (mampu 7. Lakukan suction kurang dari 15 detik melakukannya
mengeluarkan
sputum, mampu 8. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
bernapas dengan penghisapan endotrakeal
mudah, tidak ada
pursetdlips) 9. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsep Mc Gill
- Menunjukkan
jalan napas yang 10. Berikan oksigenasi bila perlu
paten (klien tidak
11. Anjurkan teknik batuk efektif
merasa tercekik,
irama napas 12. Kolaborasi pemberian broncodilator
normal, frekuensi ekspektoran dan mukolitik bila perlu
pernapasan
dalam rentang
normal, tidak ada
suara napas
tambahan)
- TTV dalam
rentang normal
- Pola napas
paten, mudah
benapas, tidak
merasa tercekik,
dan tidak ada
suara napas
abnormal