SKRIPSI
Oleh
Warisan, cita-cita, takdir, waktu dan impian manusia adalah hal yang tidak akan
pernah berakhir (Gol D. Roger)
Setiap orang memiliki kebenaran di dalam hatinya. Tidak peduli betapa rumitnya
keadaannya, tidak peduli bagaimana orang lain memandangnya dari luar, dan tidak
peduli seberapa dalam atau dangkalnya kebenaran itu ada di dalam hatinya. Begitu
hatinya di satukan dengan jarum Kristal, kebenaran akan menyembur keluar
seperti mata air panas – Che Guevara
TANJUNGPINANG”.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tidak
1. Ibu Charly Marlinda, SE, M.Ak. Ak. CA, selaku Ketua Sekolah Tinggi
2. Ibu Ranti Utami, SE, M.Si Ak. CA, selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi
3. Ibu Sri Kurnia, SE.Ak.,M.Si. CA, selaku Wakil Ketua II Sekolah Tinggi
4. Bapak Imran Ilyas, M.M selaku Ketua Program Studi Manajemen pada
viii
7. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan/ti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
8. Kepala Unit serta seluruh karyawan Bank BRI Unit Kota Bestari Km.5
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
15612164
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI UJIAN
HALAMAN PERNYATAAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv
ABSTRAK...........................................................................................................xvi
ABSTRACT.........................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 7
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................ 8
1.4.1 Kegunaan Ilmiah ............................................................ 8
1.4.2 Kegunaan Praktis ........................................................... 8
1.5 Sistematika Penulisan .............................................................. 9
x
2.2.1 Pengertian Karyawan............................................................13
2.2.2 Fungsi dan Peran Karyawan..................................................13
2.2.3 Karyawan Tetap....................................................................14
2.2.4 Karyawan Outsourcing.........................................................15
2.3 Pengertian Kinerja..........................................................................16
2.3.1 Kriteria Ukuran–Ukuran Kinerja..........................................17
2.3.2 Indikator Kinerja...................................................................19
2.3.3 Pengertian Kinerja Karyawan...............................................22
2.3.4 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan . 23 2.3.5
Karakteristik Kinerja Karyawan........................................................25
2.3.6 Standar Kinerja Karyawan....................................................26
2.3.7 Syarat-Syarat Penilaian Kinerja............................................27
2.3.8 Tujuan Penilaian Kinerja.......................................................28
2.3.9 Manfaat Penilaian Kinerja.....................................................30
2.3.10 Unsur-Unsur Penilaian Kinerja...........................................31
2.3.11 Ruang Lingkup Penilaian Kinerja.......................................32
2.3.12 Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja..............................33
2.4 Kerangka Pemikiran.......................................................................35
2.5 Hipotesis.........................................................................................36
2.6 Peneliti Terdahulu..........................................................................37
2.6.1 Dalam Negeri........................................................................37
2.6.2 Luar Negeri...........................................................................41
BAB V PENUTUP............................................................................................101
5.1 Kesimpulan..................................................................................101
5.2 Saran.............................................................................................102
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-
LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
ABSTRAK
xvii
ABSTRACT
xviii
BAB I
PENDAHULUA
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui
perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja dapat diketahui dan diukur jika
keberhasilan tolak ukur yang telah ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu,
jika tanpa tujuan dan target yang ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja pada
seseorang atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada
karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk
peningkatan efisiensi, efektivitas, atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian
karyawan akan tetap dibutuhkan oleh perusahaan, sebab tanpa karyawan suatu
1
2
kinerja yang telah dicapai oleh perusahaan dipengaruhi oleh tingkat kinerja
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
(Veithzal, 2009). Kinerja memiliki kaitan yang sangat erat dengan disiplin kerja
karyawan. Semakin baik disiplin karyawan, maka semakin tinggi pula prestasi
kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi
juga dimaksudkan untuk memperoleh nilai tambah bagi tenaga kerja yang
paling efektif bagi perusahaan yang ingin menjadikan sumber daya manusianya
pekerjaan mereka pada saat itu tetapi juga bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan
merupakan suatu investasi di dalam diri pekerja sendiri yang nantinya siap
kemajuan usahanya pada kesiapan sumber daya manusia yang akan mengelola
kegiatan usahanya.
Bank Rakyat Indoensia Unit Kota Bestari Km. 5 adalah Bank BRI sangat
memiliki hak yang sama untuk dapat berprestasi menghasilkan kinerja yang baik
program pengembangan karyawan yang disediakan oleh Bank BRI antara lain
yang baik sehingga terciptanya hasil kerja yang baik juga bagi perusahaan.
mengikuti peraturan yang telah ditetapkan dan menghasilkan kinerja yang baik
Komitmen karyawan kepada perusahaan terlihat dari waktu lamanya masa bekerja
seorang karyawan. Pada perekrutan karyawan tetap diseleksi pada pihak Bank,
sedangkan perekrutan karyawan untuk outsourcing diseleksi langsung oleh pihak
Tabel 1.1
Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan Bank BRI Unit Kota Bestari Km.5
Tanjungpinang
Kriteria Deskripsi Penilaian
Penilaian Kinerja
Kualilas kerja Kualitas kerja ini meliputi akurasi, ketelitian, kerapian
dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan,
mempergunakan dan memelihara alat-alat, memiliki
keterampilan dan kecakapan dalam bekerja. Kualitas
kerja mengacu pada kualitas sumber daya manusia.
Kualitas sumber daya manusia mengacu pada:
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Keterampilan (Skill),
c. Kemampuan (Ability) .
Kuantitas kerja Meliputi keluaran atau output dan target kerja dalam
kuantitas kerja
Hubungan kerja Penilaian berdasar pada sikap dan kerjasama karyawan,
terhadap pimpinan atau atasan, terhadap pihak
perusahaan dan kesediaan dalam menerima perubahan
kerja.
Penyesuaian Penilaian prestasi kerja yang ditinjau dari kemampuan
Pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya diluar pekerjaan maupun
adanya tugas baru kecepatannya berpikir dan bertindak
dalam bekerja
Ketangguhan Pengukuran dari segi kernampuan orang atau keandalan
karyawan dalam melaksanakan tugas.
Keselamatan Penilaian tentang bagaimana perhatian karyawan
kerja terhadap keselamatan kerjanya.
Sumber: Bank BRI Unit Kota Bestari Km. 5 Tanjungpinang (2019)
Dari tabel diatas penilaian kinerja ini dilakukan oleh tim audit terhadap
sehingga membutuhkan faktor yang berbeda pula agar mendapatkan hasil yang
suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, visi, misi
(Moeheriono, 2012) Bank BRI Unit Kota Bestari Km.5 Tanjungpinang berupaya
tinggi, tidak hanya didorong dengan adanya motivasi saja tetapi juga dengan
disiplin kerja yang tinggi. Disiplin diciptakan untuk membuat semuanya berjalan
sesuai dengan prosedur. Menurut (Veithzal, 2009) disiplin kerja adalah suatu alat
mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dengan adanya disiplin semua
pekerjaan yang dilakukan dapat dikerjakan secara maksimal dengan hasil yang
yang optimal adalah gambaran dari sumber daya manusia yang berkualitas.
Tabel 1.2
Perbandingan Kinerja Karyawan Tetap dan Karyawan Outsourcing Bank
BRI Unit Kota Bestari Km.5 Tanjungpinang
No Karyawan Tetap Karyawan Outsourcing
1. Segi Kesejahteraan karyawan Karyawan
Ekonomi tetaplebih terjamin oleh
perusahaan, dan karyawan outsourcing memiliki
tetap terjamin kebutuhan kesejahteraan yang berbeda
dihari tuanya dengan adanya karena karyawan outsourcing
dana pensiun sehingga biasanya bekerja berdasarkan
karyawan tetap lebih kontrak dengan perusahaan.
termotivasi bekerja agar dapat Karyawan
meningkatkan kinerja untuk outsourcing juga sama halnya
perusahaan. Dan karyawan dengan karyawan tetap
juga mendapatkan benefit mendapatkan benefit berupa
seperti asuransi kesehatan, asuransi kesehatan, BPJS
BPJS Kesehatan dan BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan. Ketenagakerjaan. Yang
berbeda hanya tidak adanya
dana pensiun pada hari tua.
2. Segi Pengalaman karyawan tetap Untuk pengalaman karyawan
Pengalam lebih banyak dan meluas, outsourcimg dapat
an karena karyawan tetap sering mengkhususkan diri pada
melakukan pelatihan untuk suatu bidang tertentu, dan
meningkatkan kinerja pada dapat mengembangkan diri
bidangnya dan lebih secara leluasa tanpa harus
menguasai pada bidangnya berada pada suatu jenjang
masing-masing. Sehingga jabatan saja. Dan dapat
kualitas kerja kayawan tetap meningkatkan skillnya
menjadi lebih baik dan dengan dimana dia akan
memberikan performa yang bekerja dan sebagai apa.
maksimal untuk perusahaan.
3. Segi Tanggung jawab karyawan Karyawan outsourcing juga
Tanggung tetap lebih besar, karena dari memiliki tanggung jawab
Jawab segi pekerjaan perusahaan yaitu membuat karyawan
lebih dipercayakan kepada menjadi mandiri dalam
karyawan tetap. Karyawan bekerja tanpa bergantung
tetap juga dapat bertanggung dengan karyawan lainnnya,
jawab dalam hal konsekuensi dan tingkat inisiatif dalam
loyalitas serta dedikasi bekerja dapat meningkat.
kepada perusahaan. Loyalitas Serta kualitas diri karyawan
dalam hal mendukung apa outsourcing menjadi lebih
yang menjadi visi dan misi baik dan memilki rasa
perusahaan. bertanggung jawab dan
kepemimpinan yang sangat.
Sumber : Data Olahan Bank BRI Unit Kota Bestari Km.5 Tanjungpinang (2019)
Berdasarkan gejala-gejala diatas maka penulis tertarik melakukan
Tetap dan Karyawan Outsourcing Pada Bank BRI Unit Kota Bestari Km. 5
Tanjungpinang”.
1. Bagaimana kinerja karyawan tetap pada Bank BRI Unit Kota Bestari
Km.5 Tanjungpinang?
1. Untuk mengetahui kinerja karyawan tetap pada Bank BRI Unit Kota
tentang penerapan teori kinerja karyawan. Melalui penelitian ini di harapkan juga
dalam perusahaan yang telah dipelajari dengan kenyataan empiris yang terjadi
pihak, diantaranya :
3. Bagi Bank BRI Unit Kota Bestari Km. 5 Tanjungpinang sebagai objek
outsourcing pada Bank BRI Unit Kota Bestari Km. 5 Tanjungpinang, ini dibagi
BAB I PENDAHULUAN
penelitian.
berhubungan dengan topik penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yang
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang simpulan hasil penelitian dan saran-saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi manajemen menurut Stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R. Gilbert
Jr., dalam (Wijayanto, 2012) banyak yang sudah berkembang sedemikian rupa
daya organisasi lainnya agar mecapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dapat pula dikatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan juga seni yang
adalah input yang digunakan untuk meraih pencapaian kinerja tertentu, dalam
bentuk dana, sumber daya manusia (SDM), teknologi, dan bahan baku.
untuk mengatur orang atau karyawan sesuai dengan tujuan organisasi. Menurut
(Widodo & Suparno, 2009) manajemen sumber daya manusia berupa sebuah ilmu
potensi sumber daya manusia yang ada, serta hubungan antar manusia dalam
10
11
mampu mencapai efektivitas serta efisiensi kerja dalam mencapai tujuan, baik
menjadi atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi mereka. Karena
daya manusia sebagai ilmu mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja secara
hubungan tenaga kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
Manusia (MSDM) akan dapat memberikan berbagai manfaat baik pada organisasi
atau perusahaan, berikut adalah manfaat MSDM pada organisasi atau perusahaan
menurut Nawawi dalam (M.Yani, 2012). Mengacu pada pengertian MSDM hal
antar anggota. Dengan menerapkan manajemen sumber daya manusia yang baik
dalam perusahaan atau bisnis maka dapat memajukan perusahaan dengan hasil
yang baik dan dapat bersaing dengan perusahaan yang sejenis, oleh karena itu
dengan adanya penerapan dan perencanaan sumber daya manusia ini perusahaan
Manusia (SDM) yang ada dalam organiasi atau perusahaan dengan lebih baik :
8. Organisasi atau perusahaan akan dapat menyusun skala upah (gaji) dan
Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 bahwa tenaga kerja
adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi
Tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
Salah satu yang harus dilakukan karyawan dalam melakukan pekerjaannya yaitu
harus memberikan perhatian dan pelayanan serta menjadi saluran arus bolak-balik
kelangsungan perusahaan.
negeri dan penerima pensiun. Imbalan pegawai tetap bisa berupa gaji, beragam
lain sebagainya. (Arfan.M, 2009) Karyawan resmi yang bekerja disuatu badan
(perusahaan) secara total, tidak terikat oleh kontrak dan jangka waktu bekerja
(masa kerja).
Dengan demikian yang disebut dengan perjanjian kerja waktu tidak tentu
adalah perjanjian kerja dimana waktu berlakunya tidak ditentukan baik dalam
Undang-Undang, perjanjian, maupun kebiasaan. Persepsi yang muncul baik itu
perilaku karyawan tersebut dalam bekerja demi perusahaan, dan sehingga akan
perusahaan.
informasi dan teknologi dapat terus diperoleh oleh karyawan tetap. Selain itu
dalam hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja, karyawan dengan status
mobil dinas), gaji yang dibayar penuh beserta tunjangannya (tunjangan jabatan,
bentuk hubungan kerja yang termasuk dalam kategori precarious work, istilah
kerja yang tidak tetap, waktu tertentu, kerja lepas, tidak terjamin/ tidak aman dan
tidak pasti. Sedangkan menurut (Libertus, 2010) Perjanjian kerja adalah perjanjian
nampaknya sedang menjadi trend atau model bagi pemilik atau pemimpin
perusahaan baik itu perusahaan milik Negara maupun perusahaan milik swasta.
pemberi kerja, sehingga perusahaan yang memerlukan tenaga tidak perlu susah-
susah mencari, menyeleksi dan melatih tenaga kerja yang di butuhkan. (Gunarto,
2016).
Kinerja hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut
bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu
periode waktu. (Fahmi, 2016). Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
atau hasil kerja (output) baik itu kuantitas yang telah dicapai SDM persatuan
periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab
adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
waktu tertentu dan meliputi elemen-elemen seperti kuantitas dari hasil, kualitas
pekerjaan dan mencapai tingkat kinerja yang diinginkan melalui kemampuan dan
2. Keabsahan, sejauh apa ukuran kinerja menilai seluruh dan hanya aspek-
aspek kinerja yang penting. Hal ini sering disebut “keabsahan isi”. Agar
ukuran kinerja menjadi absah, ukuran kinerja tidak boleh kurang atau
tercemar. Di sisi lain, perusahaan-perusahaan harus menggunakan
sesuai dengan jenis pekerjaan yang dinilai. Sesuai dengan standar yang
ubah. Salah satu jenis keandalan yang penting adalah keandalan antar
antar penilai jika dua individu memberikan evaluasi yang sama atau
sejauh apa seluruh materi di nilai tetap oleh internal perusahaan adalah
kepada karyawan tentang hal-hal yang mereka harapkan dan cara mereka
harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap
diberikan perusahaan.
lain:
a. Kesetiaan
tanggung jawab. Hal ini dibuktikan dengan sikap dan tingkah lakunya
golongan.
b. Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah hasil yang telah dicapai oleh pegawai dalam
c. Tanggung Jawab
dan waktu yang telah ditetapkan. Jika ada permasalahan yang berkaitan
d. Ketaatan
ditetapkan.
e. Kejujuran
f. Kerjasama
g. Prakarsa
h. Kepemimpinan
lain :
1. Jumlah Pekerjaan
2. Kualitas Pekerjaan
3. Ketepatan Waktu
4. Kehadiran
lainnya.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya. Selain itu, kinerja juga
dapat diartikan sebagai salah suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
diberikan kepadanya. Selain itu menurut Bambang Guritno dan Waridin dalam
(Sidanti, 2015) menyatakan bahwa kinerja adalah perbandingan hasil kerja yang
karyawan merupakan hasil kerja dari seseorang pegawai baik secara kualitas
karyawan merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan
a. Faktor kemampuan
mengerjakan tugas, maka akan lebih mudah dalam mencapai kinerja yang
diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan
b. Faktor motivasi
kerja. Artinya, karyawan harus memiliki sikap mental yang siap, mampu
secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai,
mencapai kinerja
Kondisi dan syarat kerja setiap seorang juga tergantung pada dukungan
3. Faktor psikologis
bekerja secara efisien dan efektif, sehingga dapat memberikan kinerja yang baik.
Agar karyawan dapat memberikan kinerja yang baik maka perusahaan dapat
dihadapi.
merealisasikan tujuannya.
diprogramkan.
pengetahuan dan waktu kerjanya untuk mencapai apa yang dintentukan oleh
seorang karyawan).
3. Kriteria berdasarkan hasil (kriteria yang fokus pada apa yang telah dicapai
atau dihasilkan).
dan misi organisasi untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan maka kinerja
adalah sumber yang umumnya dapat dijadikan standar penilaian kinerja (Dessler,
2013) :
Dalam hal mengenai kriteria kinerja apa yang harus dinilai, job
kelompok. Suatu penilaian dikatakan berhasil apabila hasilnya jujur dan sesuai
berpengalaman.
a. Untuk mendapatkan penilaian yang jujur, adil, dan objektif maka penilaian
benar atau salah, baik atau buruknya terhadap unsur-unsur yang dinilai
b. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses
dalam pekerjaannya.
perusahaan.
kerja, metode kerja, gaya pengawasan, kondisi kerja, dan peralatan kerja.
karyawan.
(job description).
dan perbaikan mutu karyawan dapat pula ditujukan untuk memperbaiki moral
penilaian prestasi kerja atau kinerja pegawai harus memberikan manfaat bagi
program kepegawaian pada masa yang akan datang, penilaian kinerja yang baik
mengevaluasi kinerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan
dalam organisasi.
3. Pemeliharaan sistem
daya manusia.
4. Dokumentasi
berikut :
a. Prestasi
Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan
karyawan.
b. Kedisiplinan
c. Kreativitas
menyelesaikan pekerjaannya.
d. Bekerja sama
e. Kecakapan
manajemen.
f. Tanggung Jawab
what, why, where, when, who dan how sering disingkat dengan 5W+1H :
Yang dinilai :
Dinilai karena :
bersangkutan.
selanjutnya.
b. Di luar pekerjaan (off the job performance) baik secara formal ataupun
informal.
4. When (kapan) penilaian dilakukan :
Yang menilai :
(Appraiser) yaitu atasan langsung karyawan atas dari atasan langsung dan
Metode penilaian apa yang digunakan dan masalah apa yang dihadapi oleh
dan maju tentunya tidak hanya dikarenakan faktor permodalan dan strategi bisnis
yang kuat saja, melainkan Sumber Daya Manusia yang hebat. Kinerja karyawan
harus ditingkatkan agar tujuan dari perusahaan dapat dicapai dalam target waktu
hanya dikarenakan oleh modal dan strategi bisnis yang kuat saja, melainkan juga
faktor karyawan atau sumber daya manusia yang hebat. Dengan memiliki sumber
daya manusia yang hebat pencapaian target yang diinginkan perusahaan bukan hal
yang mustahil untuk dicapai. Hal ini akan sesuai dengan visi dan misi perusahaan
dan tentunya akan membuat perusahaan lebih jauh berkembang. Pada dasarnya
kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai
standar yang telah ditetapkan. Akan tetapi kinerja tersebut harus memiliki
apa yang diharapkan perusahaan tersebut bisa berjalan sesuai dengan apa yang di
inginkan. Tentunya itu semua tidaklah muda membalikan telapak tangan akan
mesti ada peran langsung ke ikut sertaan dalam manajemen untuk bisa mengontrol
kekurangan tersebut.
kinerja karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Agar strategi peningkatan
kinerja tersebut dapat berhasil maka perusahaan perlu mengetahui sasaran kinerja.
meningkatkan kinerja yang harus intropeksi diri demi tercapainya kinerja yang
konsisten dalam cara yang efektif dan efisien. Berdasarkan teori yang dipaparkan
Jumlah Pekerjaan
1. Kualitas Pekerjaan Ketepatan WaktuJumlah Pekerjaan
1. Kualitas Pekerjaan Ketepatan Waktu
Kehadiran 2. Kehadiran 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Kemampuan Kerja Kemampuan Kerja
sama sama
2.5 Hipotesis
pendapat yang kebenaranya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum
meyakinkan, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
Menurut (Edianto, 2015) karyawan tetap biasanya cenderung memiliki hak yang
jauh lebih besar dibandingkan dengan karyawan tidak tetap (outsourcing). Selain
itu, karyawan teteap juga cenderung jauh lebih aman (dalam hal kepastian
penelitian ini diduga terdapat perbandingan kinerja karyawan tetap lebih unggul
daripada karyawan outsourcing pada Bank BRI Unit Kota Bestari Km. 5
karyawan tetap.
dan Karyawan Tetap (Studi Pada Karyawan Bank BRI Kantor Cabang Malang
kawi). Kinerja karyawan akan membawa dampak bagi perusahaan serta karyawan
karyawan tetap (Y2). Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
diambil sebanyak 75 karyawan dari 298 karyawan Bank BRI Kantor Cabang
dapat diketahui nilai Grand Mean sebesar 4.25208. Hal tersebut menunjukkan
outsourcing adalah sangat tinggi atau sangat baik. Rata-rata tertinggi pada
karyawan outsourcing PT. Bank BRI (Persero) Tbk cabang Cabang Malang Kawi
4.00. Kinerja karyawan outsourcing memiliki penilaian yang sangat baik, tingkat
inisiatif dalam bekerja yang sangat baik serta kualitas pribadi karyawan yang
2. (Rahmawati, 2017)
sebaiknya fokus menangani pegawai tetap dan pegawai outsourcing yang ada
dalam perusahaan. Karena itu perlu adanya keseimbangan antara pegawai tetap
tetap dan pegawai outsourcing. Melalui penyebaran kuesioner offline kepada 126
kepuasan kerja dan komitmen organisasional pada PT. Angkasa Pura I (Persero)
adalah Confirmatory Factor Analysis dan Uji-t. Hasil Penelitian Uji-t pada
penelitian ini melibatkan dua kelompok sampel pada penelitian yaitu pegawai
tetap dan pegawai outsourcing persamaan atau homogen. Kemudian hasil dari t-
hitung variabel kepuasan kerja adalah 3,390 dengan angka (Sig.) 0,001.
Berdasarkan hasil angka (Sig.) 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya terdapat
kepada hal lain yang menjadi fokus utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan kinerja antara karyawan outsourcing dengan pegawai tetap
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divre 1 Sumatera Utara dalam melaksanakan
deskriptif dan Uji beda t–test yang digunakan untuk menentukan apakah dua
sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Selain itu
seluruh pegawai PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divre 1 Sumatera Utara baik
pegawai tetap maupun pegawai outsourcing yang berjumlah 94 orang yang terdiri
dari 48 orang pegawai tetap dan 46 orang pegawai outsourcing. Hasil penelitian
ini adanya karyawan outsourcing di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divre 1
outsourcing dengan pegawai tetap PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divre 1
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) Kinerja Pegawai Tetap dan Kinerja Karyawan
Outsourcing menunjukkan nilai 0,094 dan 0,793 yang berarti nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) > 0,05 yang artinya hasil test distribution ternyata menunjukkan data
penelitian normal.
outsourcing, secara pribadi maupun dalam organisasi publik dan institusi. Saat ini,
ada dua pandangan yang berlawanan tentang outsourcing. Tujuan dari penelitian
bahwa kepuasan kerja pekerja outsourcing secara signifikan lebih tinggi dari pada
pegawai negeri. Di sisi lain, para profesor menghadirkan tingkat afektif tertinggi
outsourcing. Niat turnover pekerja outsourcing lebih rendah dari karyawan teknis-
Performance Before And After Training At Bank Bank Rakyat Indonesia, Manado
Manajemen sumber daya manusia yang baik, kinerja karyawan yang baik. Para
karyawan kinerja penting bagi perusahaan untuk melakukan segala upaya untuk
membantu orang yang berkinerja rendah. Bahkan, karyawan lebih mungkin untuk
turnover jika mereka tidak puas dan karenanya terdemotivasi untuk ditampilkan
Penampilan yang bagus. Kinerja karyawan lebih tinggi di pekerja bahagia dan
puas dan manajemen merasa mudah untuk memotivasi karyawan berkinerja tinggi
untuk mencapai target perusahaan. Karyawan itu bisa puas hanya ketika mereka
merasa diri mereka kompeten untuk melakukan pekerjaan mereka, yang dicapai
melalui program pelatihan yang lebih baik. Kegiatan manajemen sumber daya
manusia dianggap sebagai hadiah di mata karyawan dan pelatihan adalah salah
satunya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan
yang signifikan dalam kinerja karyawan sebelum dan sesudah pelatihan di Bank
Rakyat Indonesia, cabang Manado Sarapung yang diukur dengan variabel yang
menggunakan metode uji t dua sampel berpasangan. Jumlah responden adalah 100
Sarapung yang sudah mengikuti pelatihan. Hasil dari penelitian dalam Paired
sebelum dan sesudah pelatihan. Hal ini dapat dilihat dari uji Paired Sample yang
menunjukkan hal tersebut Nilai TV adalah 62,790 dan Ttable (α = 0,05, df) adalah
1,984. Dasar pengambilan keputusan adalah hipotesis diterima jika Nilai TV>
Ttable. Berdasarkan dari data ini ditemukan Nilai TV untuk Pelatihan Nilai
TV=62,790 dan Ttable =1.984 yang Tvalue> Ttable = 64.125> 1.98. Pada Paired
Sample Test menunjukkan hipotesis (H1) diterima dan ditolak dalam nol hipotesis
(H0), yang berarti ada perbedaan kinerja karyawan yang signifikan sebelum dan
sesudah pelatihan. Dengan kata lain, kinerja karyawan sebelum dan sesudah
METODOLOGI PENELITIAN
oleh (Sugiyono, 2012) yaitu Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen)
Jenis data dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder.
Data Primer, data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti
yang dimana sumber data langsung diberikan data kuesioner sesuai dengan
variabel penelitian, yang diperoleh dengan cara wawancara, observasi dan sebagai
responden hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan dan hasil
pengujian.
Data Sekunder, data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.
44
45
sebagai hasil membaca referensi penelitian, serta dengan masalah yang dikaji
dalam kegiatan penelitian dan dalam bentuk yang sudah jadi dari instansi yang
bersangkuatan, atau yang telah tersusun dalam bentuk dokumen maupun meliputi
data tentang struktur organisasi, sejarah, pembagian tugas dan lain-lain yang
a. Observasi
Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam lain
dimana peneliti hanya mengamati tetapi tidak ikut serta dalam semua
menggali data tentang suatu keadaan yang terjadi pada saat penelitian
kecil maupun yang sangat jauh dapat diobservasi dengan jelas. Keadaan
tersebut merupakan fokus pengamatan yang berhubungan dengan
Tabel 3.1
Observasi Kinerja Karyawan Tetap dan Karyawan Outsourcing
No Indikator Tanggung jawab Check (√)
b. Kuesioner
Kuesioner atau angket dalam penelitian ini digunakan untuk menggali data
tertulis berupa referensi buku, jurnal, laporan penelitian atau karya ilmiah.
dokumen dan lain-lain yang berkaitan dengan permasalahan yang ada serta
3.4.1 Populasi
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang
dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik dimiliki oleh objek atau subjek
mendapatkan hasil yang diinginkan. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi
adalah karyawan PT. Bank BRI Unit Kota Bestari Km. 5 Tanjungpinang dengan
1 Kepala Unit - - 1
2 Marketing Komersial 4 4 8
3 Mantri KUR 3 3 6
4 Pelaksana Administrasi (PA) KUR 2 2 4
3 Customer Service 2 2 4
4 Teller 2 2 4
5 Security 1 1 2
7 Office boy - - 1
Jumlah Karyawan 14 14 30
Sumber : Bank BRI Unit Kota Bestari Km.5 Tanjungpinang (2019)
3.4.2 Sampel
karakteristiknya hendak diteliti. Sampel yang baik dapat dikenakan pada populasi
karakteristik populasi. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah seluruh
yang baru. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitiannya ini
Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
Butir Skala
Variabel Definisi Indikator Pernyataa Pengukura
n n
Menurut (Danang, 2011), dalam penelitian ini pada tahap pengolahan data,
bertujuan untuk mengetahui hasil dari data yang telah diperoleh dari responden.
Data yang akan digunakan pada pengolahan data yaitu data yang dilakukan
setelah data penelitian tersebut diolah baik secara manual maupun menggunakan
aplikasi pada komputer. Beberapa teknik yang dilakukan pada penelitian ini
1. Editing (Perubahan/penyetoran)
Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian data yang
sebagai berikut :
3. RR = Ragu-ragu (3)
4. S = Setuju (4)
4. Tabulating (Tabulasi)
pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Tabulasi juga dapat
uji.
item yang mempunyai korelasi dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang
tinggi pula menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi
pula. Untuk mencari nilai validitas dari sebuah item kita akan mengkorelasikan
skor item tersebut dengan total skor item-item dari variabel tersebut.
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Penggunaan teknik yang berbeda tentunya
yang berbeda pula. Menurut (Arikunto, 2010) reabilitas menunjuk pada instrumen
yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
Menurut (Danang, 2011) uji reabiliti adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pernyataan
kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antar skor
jawaban pada butir pernyataan yang sama dengan bantuan komputer program
SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha (ɑ). Satu variabel dikatakan reliabel jika
mengetahui apakah objek (tiga sampel atau lebih) yang diteliti mempunyai varian
yang sama. Uji homogenitas hanya digunakan pada uji parametris yang menguji
kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya
berdasarkan perhitungan statistik yang ada. Oleh karena itu, uji homogenitas
diperlukan sebagai asumsi dari uji independent T-test. Uji homogenitas dapat
1. Taraf signifikansinya yaitu ≥ 0,05 maka nilai varian yang sama/ tidak
berbeda (homogen).
(tidak homogen).
3.7.4 Uji Independent Sampel T-Test
Uji-T pada penelitian ini melibatkan dua kelompok sampel pada penelitian
yaitu karyawan tetap dan karyawan outsourcing. Uji-T ini dilakukan untuk
Uji kesamaan dua rata-rata (Uji-T) melalui uji dua pihak. Kedua kelas
berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata
(Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent sample T-Test. Dengan
Melakukan uji t jika data berdistribusi normal dan memiliki varians yang
tidak homogen, selanjutnya dilakukan uji T. Melakukan Uji hipotesis dua pihak
Hipotesis pada penelitian ini dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik (uji dua
sebagai berikut :
lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara
kedua sampel atau grup. Tetapi, jika nilai probabilitas T-test menunjukkan kurang
dari 0,05 maka terdapat perbedaan antara kedua sampel atau grup. Standar error
perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara normal. Jadi tujuan uji T-Test
adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan
dengan cara :
1. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti tidak
yang signifikan
sampel t-test dengan taraf signifikansi α = 5%. Dalam hal ini peluang kesalahan α
ttabel :
I. INDENTITAS RESPONDEN
Nama
Umur
S Setuju 4
RR Ragu-Ragu 3
TS Tidak Setuju 2