PENDAHULUAN
A. Definisi
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani
yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/
peradangan. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung.
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut,kronis, difus atau local.
Gastritis adalah peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronik, difus, atau local. Menurut penelitian sebagian besar gastritis
disebabkan oleh infeksi bacterial mukosa lambung yang kronis. Selain itu,
beberapa bahan yang sering dimakan dapat menyebabkan rusaknya sawar
mukosa pelindung lambung (Wijaya & Putri, 2013)
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung,.
Peradangan ini mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai
terlepasnya epitel mukosa superficial yang menjadi penyebab terpenting
dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang
timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2011).
B. Klasifikasi
Gastritis dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Gastritis akut
Disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat
menyebabkan mukosa menjadi gangren atau perforasi. Gastritis akut
dibagi menjadi dua garis besar yaitu:
a. Gastritis eksogen akut, biasanya disebabkan oleh faktor-faktor dari
luar,seperti bahan kimia. Misalnya lisol, alkohol, merokok, kafein
lada, steroid,mekanis iritasi bakterial, obat analgetik, anti inflamasi
terutama aspirin(aspirin yang dosis rendah sudah dapat
menyebabkan erosi mukosalambung).
b. Gastritis endogen akut, adalah gastritis yang disebabkan oleh
kelainan badan.
2. Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama, dapat disebabkan oleh ulkus benigna
atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory.
Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B.
Dikatakan gastritiskronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri.
Tipe ini dikaitkan denganatropi dari kelenjar lambung dan penurunan
mukosa. Penurunan pada sekresigastrik mempengaruhi produksi
antibodi. Anemia pernisiosa berkembang padaproses ini. Gastritis kronik
tipe B lebih lazim. Tipe ini dikaitkan dengan infeksiHelicobacter pylori
yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.
C. Anatomi fisiologi
D. Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya
sebagai berikut :
1. Gastritis Akut Penyebabnya adalah stres psikologi, obat analgetik, anti
inflamasiterutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat
menyebabkan erosimukosa lambung), makanan, bahan kimia misalnya
lisol, alkohol, merokok, kafeinlada, steroid dan digitalis.
2. Gastritis Kronik Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum
diketahui,biasanya disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari
lambung Helicobacterpylori. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada
orang tua, tapi di duga padapeminum alkohol, dan merokok
E. Patofisiologi
1. Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya
obat- obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam.
Pada para yang mengalami stres akan terjadi perangsangan saraf
simpatis NV (Nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi asam
klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam
lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia. Zat
kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel
kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi
produksinya. Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi
mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. Respon mukosa lambung
karena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya vasodilatasi sel
mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi
HCl (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi
mukosa gaster akanmenyebabkan produksi HCl meningkat. Anoreksia
juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh
karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung
akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi
(pengelupasan). Eksfeliasisel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi
pada sel mukosa. Hilangnya sel mukosa akibaterosi memicu timbulnya
perdarahan. Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup
penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi,
sehingga erosi menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah perdarahan.
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga
terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi
penyembuhan yang tidak sempurnaakibatnya akan terjadi atrhopi
kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karenasel
pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi
intinsik lainnya akan
F. Pathway
H. Komplikasi
1. Perdarahan saluran cerna bagian atas berupa hematimesis dan melena
yang dapat berakhir sebagai syok hemoragie
2. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi
vitamin B12
I. Penatalaksanaan
1. Gastritis Akut
Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk
menghindari alcohol dan makanan yang mengganggu dan merusak
mukosa gastrik sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu makan
melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejala
menetap,cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan
terjadi, maka penatalaksanaannya serupa dengan prosedur yang
dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bilagastritis
diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali,
pengobatan terdiridari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab
a. Untuk menetralisir asam digunakan antasida (mis, aluminium
hidroksida) ; untukmenetral alkali digunakan jus lemon encer atau
cuka encer
b. Bila korosi luas atau berat, emetic dan lavase dihindari karena
bahaya perforasi.Terapi pendukung mencakup intubasi, analgesic
dan sedative, antasida sertacairan intravena. Endoskopi fiber-optik
mungkin diperlukan. Pembedahan darurat mungkindiperlukan untuk
mengangkat gangren atau jaringan perforasi. Gastrojejenostomi
atau reseksilambung mungkin diperlukan untuk mengatasi obstruksi
pylorus.
2. Gastritis Kronik
Gastritis kronik diatasi dengan memodifikasi diet pasien, meningkatkan
istirahat, mengurasi stress dan memulai farmakoterapi. H. pylory dapat
diatasi dengan antibiotic(seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam
bismut (pepto-bismol). Pasien dengangastritis tipe A biasanya
mengalami malabsorbsi vitamin B12 yang disebabkan oleh adanya
antibody terhadap faktor intrinsik.
J. Diagnosa keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan nutrient yang tidak adekuat
2. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan
tidak cukup dankehilangan cairan berlebihan karena muntahc.
3. Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
K. Perencanaan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan nutrient yang tidak adekuat.
Tujuan :
Klien akan menunjukkan berat badan stabil atau peningkatan berat
badan sesuai sasaran dengan nilai laboratorium normal dan tak ada
tanda malnutrisi.
Intervensi :
Tujuan :
Intervensi :
Mansjoer, Arif. 2008. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. Jakarta: Media
Aesculapius.