Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH NUTRISI SEBAGAI TERAPI

PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi dan Diet

Dosen Pengampu : Tetik Nurhayati, S.Kep., Ns. M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 1/2B

1. Della Choirininda (17613041)


2. Inggar Maharani (17613045)
3. Muammar Rosit (17613052)
4. Arinda Rizky Dewi (17613062)
5. Almas Nabila A.I (17613063)
6. Camelia Marta Restu G (17613060)
7. Nichen Vivi Novitasari (17613070)
8. M.Henry Dhani Saputra (17613072)

D III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
yang berjudul “MAKALAH NUTRISI SEBAGAI TERAPI PADA PENDERITA
PENYAKIT JANTUNG” makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah gizi dan
diet.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang


tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr H. Sulton M,Si selaku rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo


yang telah mendukung pembuatan makalah ini.

2. Bapak Sulistyo Andarmoyo, S.Kep.,Ns .M.kes selaku dekan fakultas ilmu


kesehatan

3. Ibu Rika Maya Sari, M.Kes selaku kaprodi D III Keperawatan

4. Ibu Ririn Nasriati , M.Kep selaku dosen wali kelas 2B D III Keperawatan

5. Tetik Nurhayati, S.Kep., Ns. M.Kep selaku dosen mata kuliah gizi dan diet

6. Kedua orang tua kami yang senantiasa selalu mendukung kami.

7. Semua rekan-rekan kelas 2B DIII Keperawatan yang telah membantu kegiatan


dalam pembuatan makalah ini.

Kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Mengingat kemampuan yang kami miliki, dalam penulisan makalah ini
tentunya masih banyak kekurangan baik pada materi maupun teknis penulisan materi.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan,
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Ponorogo, 10 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul....................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................................2

1.4 Manfaat..................................................................................................................................2

1.4.1 Manfaat Praktis.....................................................................................................................2

1.4.2 Manfaat Teoritis....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................4

2.1 Definisi Penyakit Jantung............................................................................................................4

2.2 Jenis-jenis Penyakit Jantung........................................................................................................4

2.3 Kebutuhan Zat Gizi Pada Penderita Penyakit Jantung.................................................................7

2.4 Tujuan dan Syarat Dilakukannya Diet Pada Penderita Penyakit Jantung.....................................8

2.5 Jenis Diet Pada Penyakit Jantung.................................................................................................9

2.6 Contoh Menu Harian Pada Penderita Penyakit Jantung.............................................................13

BAB III PENUTUP.............................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................14

3.2 Saran..........................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

Lampiran.............................................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penyakit jantung dan pembuluh darah diawali dengan perubahan fraksi lipid dalam
plasma atau dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia bisa terjadi
karena perubahan pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Perubahan pola
makan menjurus ke sajian siap santap yang tidak sehat dan tidak seimbang karena
mengandung kalori, lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan (dietary
fiber), membawa konsekuensi terhadap kejadian perubahan status gizi menuju gizi lebih
dan obes yang secara umum disebut obesitas dan berkembangnya penyakit degeneratif
(jantung, diabetes mellitus, kanker, dan hipertensi). Berdasarkan hasil Riskesdas 2007
prevalensi obesitas nasional 19,1%. Pada umumnya perempuan (23,8%) lebih banyak
menderita obesitas dibandingkan dengan pria (13,9%). Sedangkan obesitas sentral yang
erat kaitannya dengan penyakit degeneratif untuk laki-laki dengan Lingkar Pinggang
(LP) di atas 90 cm atau perempuan dengan LP diatas 80 cm dinyatakan sebagai obesitas
sentral (WHO Asia –Pasifik, 2005). Prevalensi obesitas sentral tingkat nasional adalah
18,8%.

Data Susenas 2004 tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, menunjukkan bahwa
Hampir seluruh penduduk berumur 15 tahun ke atas (99%) kurang mengkonsumsi sayur
dan buah, 54% penduduk Indonesia terpapar 3 faktor risiko (merokok, kurang konsumsi
sayur dan buah, serta kurang aktifitas fisik). Konsumsi garam meningkat 6,3 g/kapita/
hari tahun dari 5,6 g/kapita/hr (Susenas 1999). Dalam upaya mengurangi risiko dan
menunjang proses penyembuhan penyakit degeneratif termasuk penyakit jantung dan
pembuluh darah, peranan pola makan sehat dan gizi seimbang sangat penting untuk
setidaknya mengurangi atau pun mencegah resiko penyakit jantung.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan penyakit jantung?
2. Apa saja jenis-jenis penyakit jantung?
3. Apa saja kebutuhan zat gizi pada penderita penyakit jantung?
4. Apa tujuan dan syarat dilakukannya diet pada penderita penyakit jantung?
5. Apa saja jenis diet pada penyakit jantung?
6. Bagaimana contoh menu harian pada penderita penyakit jantung?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi penyakit jantung
2. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit jantung
3. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada penderita penyakit jantung
4. Untuk mengetahui tujuan dan syarat dilakukannya diet pada penderita penyakit
jantung
5. Untuk mengetahui macam- macam jenis diet pada penyakit jantung
6. Untuk mengetahui contoh menu harian pada penderita penyakit jantung
1.4 Manfaat
a. Bagi mahasiswa
Penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana dan referensi tentang nutrisi
sebagai terapi pada penderita penyakit jantung.
b. Bagi dosen
Penulisan ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk membuat makalah.
c. Bagi masyarakat umum
Penulisan makalah dapat menambah wawasan bagi masyarakat umum tentang nutrisi
sebagai terapi pada penderita penyakit jantung.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Penyakit Jantung


Penyakit jantung yaitu keadaan jantung yang tidak dapat melakukan fungsi secara
normal, atau yang sering disebut dalam keadaan tidak terkompensasi, sirkulasi darah
yang tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, rasa sakit di daerah
jantung. Terjadi kelainan fungsi ginjal, hati, serta tekanan darah, dan terjadi resorpsi
natrium, sehingga terjadinya odema (Widoyoko, Antonius. 2011).

Penyakit jantung menyerang jantung dan pembuluh darah pada manusia yang mana
penyakit ini tidak mengenal batas usia. Penyakit jantung terjadi akibat proses kelanjutan,
yang mana jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi
secara normal (almatsier, 2004).

2.2 Jenis-jenis Penyakit Jantung


1.Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolic sedkitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf ,ginjal,dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya (Sylvia
A.prece).

2. Congestive Heart Failure (CHF)

Gagal jantung disebut juga CHF (Congestive Heart Failure) atau Decomp Cordis.

Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak
mampu memenuhi kebutuhan darah untuk matabolisme jaringan. (Sylvia A Price dan
Lorraine M.Wilson.1995:583)

3. Infark Miocard Acute (IMA)

Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu manifestasi klinis penyakit
jantung koroner (Fathoni, 2011). Infark miokard akut, yang dikenal sebagai serangan
jantung adalah terbentuknya suatu daerah nekrosis pada sel otot miokardium akibat
suplai darah yang tidak adekuat ke suatu daerah yang diawali dengan iskemik
(Robbins et al., 2007).

4. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Penyakit jantung koroner terjadi oleh sebab suplai darah ke otot jantung
berkurang sebagai akibat tersumbatnya (obstruksi) pembuluh darah arteri koronaria
(Heller.T,1987).

Penyakit jantung koroner adalah suatu manifestasi khusus dari atherclerosis pada arteri
koronaria (Depkes RI,1993)

5. Aritmia

Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi
pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan
irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis
(Doenges, 1999).

6.Angina Pektoris

Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis dimana klien mendapat serangan
dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat didada yang sering kali menjalar
kelengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu klien melakukan suatu
aktifitas dan segera hilang bila klien menghentikan aktifitas ( syaifullah,1998 :1082)

7.Arteriosklerosis

Arteriosklerosis yaitu penebalan pada dinding arteri dan hilangnya kelenturan


dinding arteri. Bila ateroma yang terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan
dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah
dalam arteri tersebut.

8.Kardiomiopati

Kardiomiopati berasal dari bahasa latin kardia yang berarti jantung mios atau
musculus yang berarti otot dan pathos yang berarti kelainan atau penyakit.
Kardiomiopati adalah kelainan fungsi otot jantung yang bukan diakibatkan oleh
penyakit arteri koroner, kelainan jantung bawaan (kongenital), hipertensi atau penyakit
katup. Kardiomiopati ditandai dengan hilangnya kemampuan jantung untuk memompa
darah dan berdenyut secara normal.

9.Fibrilasi Atrial

Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang mengganggu atrial.
Gangguan impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan
memompa darah secara tidak efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya
mengosongkan darah menuju ke serambi (ventrikel).

10.Miokarditis

Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. Pada


umumnya miokarditis disebabkan penyakit-penyakit infeksi tetapi dapat sebagai akibat
reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toksik bahan-bahan kimia radiasi.
Miokarditis dapat disebabkan infeksi, reaksi alergi, dan reaksi toksik.

11. Defek Sekat Ventrikel

Defek Sekat Ventrikel atau Ventrikel septal defek adalah kelainan jantung
bawaan berupa lubang pada septum interventrikuler, lubang tersebut hanya satu atau
lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam
kandungan. Sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan maupun dari
kanan ke kiri. Penyakit jantung VSD ini adalah salah satu kelainan jantung bawaan pada
anak-anak dan juga seringkali disebut dengan jantung bocor.

12. Defek Sekat Atrium

Defek Sekat Atrium atau Atrium septal defek adalah kelainan jantung bawaan
berupa cacat lahir yang menyebabkan lubang pada dinding antara ruang-ruang atas
jantung (atrium), Defek septal atrium (ASD) yang tidak terdiagnosis sampai dewasa
dapat merusak jantung dan paru-paru yang akan memperpendek hidup. Banyak bayi baru
lahir menderita ASD tidak memiliki gejala. Penderita usia 30 tahun dapat merasakan
gejala-gejala seperti sesak napas, jantung berdebar-debar, kelelahan, pembengkakan di
tungkai, kaki, atau perut, dan adanya bunyi desiran pada jantung.
2.3 Kebutuhan Zat Gizi Pada Penderita Penyakit Jantung
Pedoman gizi yang dianjurkan untuk menurunkan risiko terserang penyakit jantung
adalah :

a. Konsumsi lemak sedang, < 30% dari total asupan kalori yang terdiri dari
b. Lemak jenuh < 10%
c. Lemak tidak jenuh ganda > 10%
d. Sisanya lemak tidak jenuh tunggal sebesar 10 – 15%
e. Karbohidrat 50 – 60% dari total asupan kalori
f. Protein sebanyak 10 – 20% (cukup) dari total asupan kalori.
g. Karbohidrat sebanyak 50-60% (sedang) dari total asupan kalori.
1. Makanan yang dianjurkan
a. Sumber asam folat : sari jeruk, kacang merah, brokoli, dan bayam.
b. Sumber vitamin B6 : pisang, advokad, daging ayam tanpa lemak, beras merah,
dansejenis gandum.
c. Sumber beta karoten : wortel dan sayuran hijau
d. Sumber vitamin E : minyak sayur dan kacang-kacangan.
e. Sumber asam lemak omega-3 : tuna, makerel, sarden, dan lemusu.
f. Sumber lycopene : tomat terutama yang masak
g. Sumber flavonoid : anggur, apel, bawang, dan teh.
h. Makanan yang tinggi serat: sayuran dan kacang-kacangan.

2. Makanan yang perlu diperhatikan

a. Makanlah paling sedikit 5 porsi (± 300 g) buah-buahan dan sayuran, 6 porsi (±


300 g) biji padi-padian, dan 2 porsi (500 ml) produk susu non fat atau low fat
b. Konsumsi kolesterol dalam sehari kurang dari 300 mg.
c. Konsumsi garam diusahakan di bawah 2.400 mg.
d. Konsumsi serat 20–35 g.

3. Makanan yang harus dikurangi

a. Daging berlemak.
b. Telur, susu, penuh, jeroan, dan makanan tinggi kolesterol.
c. Lemak jenuh.

4. Hal-hal yang harus dihindari

a. Konsumsi alkohol berlebih


b. Merokok
c. Makanan bergaram tinggi (jika menderita tekanan darah tinggi)
2.4 Tujuan dan Syarat Dilakukannya Diet Pada Penderita Penyakit Jantung
Penyakit jantung sebagai mana dijelaskan sebelumnya adalah penyakit yang mana
jantung secara berangsur-angsur dapat kehilangan kemampuan untuk melakukan
fungsinya secara normal sehingga menghambar proses transportasi jantung kemudian
akibatnya sangat fatal bagi manusia seperti, menyebabkan sesak napas, rasa lelah serta
sakit pada jantung. Pada penyakit jantung dapat dilakukan diet jantung. Diet jantung
adalah pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas
maupun jenis makanan.

Tujuan seseorang yang mempunyai riwayat sakit jantung mempunyai beberapa tujuan
diet yaitu sebagai berikut:

a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja jantung atau


mengurangi beban kerja jantung
b. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
c. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air
d. Memenuhi kebutuhan gizi pasien
e. Mencegah atau mengurangi cairan tubuh
f. Mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah

Syarat diet untuk penderita penyakit jantung :

a. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan


b. berat badan (BB) normal
c. Protein 0,8g/kg BB ideal/hari
d. Lemak 25 - 30% dari kebutuhan energi, 7% lemak jenuh dan 10 -15% lemak tidak
jenuh
e. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia
f. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan
magensium jika tidak dibutuhkan
g. Garam rendah, 3– 5 g/hr, jika disertai hipertensi atau edema
h. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
i. Serat cukup untuk menghindari konstipasi

2.5 Jenis Diet Pada Penyakit Jantung


Pengertian diet adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi dan kandungan
gizinya. Diet berasal dari bahasa Yunani, diet yang berarti cara hidup. Hartono (2000)
mengatakan bahwa diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud
tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu
menyembuhkan penyakit. Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah
pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas
maupun jenis makanan.

Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu:

1. Diet jantung I , makanan yang diberikan dalam bentuk cairan.

2. Diet jantung II, makanan yang diberikan dalam bentuk saring atau lunak.

3. Diet jantung III, makanan yang diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.

4. Diet jantung IV, makanan yang diberikan dalam bentuk biasa.

Jenis diet yang dapat dilakukan pada penderita penyakit jantung adalah sebagai
berikut:

1. Diet rendah garam

Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat seperti digambarkan
secara garis besar oleh contoh diet rendah garam dibawah ini sudah cukup memadai. Diet
ini dapat dipakai untuk mengatasi hipertensi primer, khususnya hipertensi ringan. Pada
sebagian orang, penyakit hipetensi timbul bersamaan dengan konsumsi garam yang
tinggi.

Sebagian besar preparat diuretic akan mendorong ekresi kalium disamping ekresi
natrium. Untuk mencegah terjadinya deplesi kalium selama pengobatan dengan preparat
diuretic, diperlukan suplementasi tersebut ( misalnya dengan pemberian tablet kalium,
seperti aspar K, atau pemberian serbuk KCl).

Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal :

Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari ½ sendok teh atau 2gr
garam dapur sehari) pada waktu memasak.

Dimeja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun bahan penyedap yang
mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus tomat dan lain-lain.

Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml perhari. Kalau mungkin,
susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang kandungannya sangat sedikit.
Makanan berikut ini harus dihindari :

Makanan asin : Ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju, dendeng, abon, kornet,
sardencis, dan sebagainya. Sayuran dan buah yang diasinkan : sayur asin, sawi asin,
asinan sayur dan buah, acar dan sebagainya. Berbagai bahan penyedap dan aditif : garam
dapur, bumbu masak, vetsin, soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, trasi dan lain-lain.
Makanan cemilan : roti, kue, biscuit dan lain-lain yang diolah dengan soda kue atau
garam dapur. Makanan nabati yang diasinkan : pindakas (mentega kacang), kacang asin,
margarine biasa dan lain-lain.

Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan penggunaan bumbu
yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, bawang merah, bawang putih, jahe,
kunyit, laos, salam dan lain-lain. Ditoko-toko swalayan juga tersedia garam khusus diet
(slim and fit) yang terutama mengandung kalium klorida.

2. Diet Rendah Kolestrol Lemak Terbatas

Pada aterosklorosis akan terlihat kadar kolestrol darah yang tinggi. Sejumlah
penelitian yang membandingkan berbagai populasi pada berbagai bagian dunia yang
telah memperlihatkan bahwa kadar kolestrol darah yang tinggi merupakan salah satu
diantara sejumlah faktor yang berkaitan dengan peningkatan insidensi penyakit jantung
koroner. Keadaan ini juga berhubungan dengan konsumsi lemak jenuh dalam proporsi
yang tinggi, seperti lemak jenuh dalam berbagai produk susu, telur dan daging,
sementara konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat didalam minyak nabati seperti
minyak jagung dan minyak kedelai relatif lebih sedikit.

Penurunan kadar kolestrol darah dimungkinkan dengan cara mengurangi lemak hewani.
Cara ini dapat dicapai dengan mengurangi makan makanan yang berlemak- sate kambing,
sate babi, gulai kambing, lapis legit, tarcis, kue kue kering, makanan gorengan, keju,
mentega, margarine, susu fullcream- dan tidak menggoreng makanan. Makanan yang
mengandung lemak mempunyai kalori yang tinggi. Penurunan konsumsi lemak akan
mengakibatkan pengulangan masukan kalori sehingga terjadi penurunan berat badan.
Apabila keadaan obesitas tidak terdapat didalam diet harus disertakan makanan yang
ekstra yang mengandung hidratarang kompleks. Misalnya, ekstra roti tanpa dibubui
mentega.
Pada beberapa keadaan juga diperlukan pengurangan konsumsi kolestrol. Kolestrol
ditemukan hanya pada lemak hewani. Merah telur umumnya menjadi sumber utama
kolesterol dalam makanan – merah telur yang ada dalam sebutir telur mengandung
sekitar 250gram kolestrol. Makanan lainnya yang kaya akan kolestrol adalah otak,
jerohan, hati, produk susu seperti susu, mentega, krim dan lain-lain, udang, kepiting, cumi
dan susu fullcream. Kolestrol juga disintesis dalam tubuh. Unsur ini dierlukan bagi
pembentukan berbagai hormon serta getah empedu dan ditemukan didalam selubung
mielin saraf srta otak.

Konsumsi kolestrol setiap hari dapat dikendalikan dengan cara :

a. Membatasi makan merah telur hanya sampai 2 butir selama seminggu


b. Mengganti kebiasaan minum susu fulcream dengan susu skim atau susu kedelai
c. Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng, dengan lemak
nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai. Makanan sebaiknya direbus
atau di tumis dengan sedikit minyak. Pemakainan santan yang kental juga harus
dihindari
d. Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolestrol, seperti daging
berlemak, santan. kulit ayam, mentega, kuning telur, jeroan ayam, dll.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi lemak, yang kaya akan
asam lemak tak-jenuh ganda, memberikan efek yang mengutungkan dalam penurunan
kadar kolestrol darah. Contoh- contoh asam lemak tak-jenuh ganda adalah asam lemak
omega-3 yang banyak terdapat dalam lemak ikan trout, hering, salmon dan lemuru.
Berikut ini diet rendah kolestrol dan lemak terbatas ( RKLT ) :

Diet RKLT : kaya akan asam-asam lemak tak jenuh dan rendah kolestrol.

a. Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu fullcream atau
susu penuh ( wholemilk )

Mentega, margarine dan minyak gororeng yang lazin dipakai harus dihindari.
Sebaiknya digunakan minyak jagung atau minyak kedelai untuk menumis atau
memasak. Untuk keperluan makan roti dapat digunakan margarine khusus yang kaya
akan asam lemak tak jenuh. Contoh-contoh margarine ini adalah flora ( van den
berghs ), golden corn ( kraft foods Ltd ), remia ( remia Ltd, Holland ) yang dapat
dibeli di toko swalayan.
b. Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging ayam kampung dan
daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus dibuang ( kulit ayam, brutu,
kepala ayam jangan dimakan ).
c. Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila anda menyukainya. Ikan yang
dagingnya putih mempunyai kandungan lemak yang rendah, sedangkan minyak
yang banyak terdapat dalam jaringan yang gemuk atau berdaging gelap sebagian
besar berupa lemak tak jenuh.
d. Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negri (broiler ) mempunyai
kandungan kolestrol dan lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya memilih telur ayam
kampung dan jumlah merah telur yang dimakan tidak melampaui 2 butir per
minggu. Putih telur dapat dimakan bebas.
e. Keju seharusnya dihindari, kecuali cottage cheese yang dapat di makan tanpa
batas.

Makanan Yang Harus Dihindari :

Sebagian makanan yang harus dihindari dalam diet rendah kolestrol sudah disebutkan
diatas ; disamping itu, makanan berikut ini harus pula dihindari :

a. Otak dan jerohan seperti hati, ginjal, usus, babat.


b. Lapis legit, tarcis, kue-kue kering, gorengan ( lumpia goreng, ayam goreng, keripik
kentang dan lain-lain) yang mengandung telur dan atau lemak jenuh. Demikian pula
makanan manis seperti selai, sirup, jamu, permen, coklat, toffee, eskrim, es teller.
Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.

Pencegahan penyakit kardiovaskuler

Hubungan antara diet dan penyakit kardiovaskuler akhir-akhir ini menjadi subyek
sebagian besar penelitian. Banyak pakar merasa bahwa berbagai bukti sudah cukup untuk
membenarkan tindakan memodifikasi makanan atau diet dalam upaya mencegah penyakit
kardiovaskuler disamping membantu para penderita penyakit tersebut. Rekomendasi diet
untuk mencegah penyakit kardiovaskuler adalah :

a. Mempertahankan berat badan yang ideal


b. Mengurangi konsumsi total lemak
c. Mengurangi konsumsi garam
d. Kepentingan unsur-unsur makanan lain yang mencakup serat makanan, protein
hewani dan gula masih menjadi masalah yang diperdebatkan.
2.6 Contoh Menu Harian Pada Penderita Penyakit Jantung
Pagi Siang Malam
a. Nasi tim a. Nasi tim a. Nasi
b. Ikan Pindang b. Ikan panggang b. Daging rolade
c. Tahu ungkep c. Tempe bumbu c. Tahu bacem
d. Sayur bening d. Tumis wortel
kuning
e. Labu siam e. Buah : pepaya
d. Sayur bening bayam
f. Teh manis encer
e. Buah : apel

Selingan pukul 10.00


Selingan pukul 16.00
Salad buah
agar – agar buah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyakit jantung yaitu keadaan jantung yang tidak dapat melakukan fungsi secara
normal, atau yang sering disebut dalam keadaan tidak terkompensasi, sirkulasi darah yang
tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, rasa sakit di daerah jantung.
Terjadi kelainan fungsi ginjal, hati, serta tekanan darah, dan terjadi resorpsi natrium,
sehingga terjadinya odema.

Pada penyakit jantung dapat dilakukan diet jantung. Diet jantung adalah pengaturan
pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis
makanan. Tujuan seseorang yang mempunyai riwayat sakit jantung antara lain;
Memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja jantung atau mengurangi
beban kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu gemuk, mencegah atau
menghilangkan penimbunan garam atau air, memenuhi kebutuhan gizi pasien, mencegah
atau mengurangi cairan tubuh, mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah.
3.2 Saran
Seharusnya petugas kesehatan memberikan sosialisasi dan pengetahuan seputar
penyakit jantung kepada masyarakat untuk lebih mengetahui tentang bahaya penyakit
tersebut. Masyarakat sebaiknya menerapkan pola hidup sehat dan mengkonsumsi
makanan yang sehat pula untuk mencegah penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Beck, E Marry.1995. Ilmu Gizi Diet & Hubungannya dengan Penyakit-Penyakit: Untuk
Perawat Dan Dokter. Yogyakarta. Yayasan Essentia Medica

gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Polamakan-Penyakit-Jantung.doc diakses
tanggal 16 September 2018 pukul 20.23

Kementerian Kesehatan RI. 2011.Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik

http://gizi.undip.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/3.-Bu-Tatik-Mulyati-NUTRITION-
FOR-CHD-new-3.pdf diakses pada tanggal 8 September 2018 pukul 07.00

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23958/Chapter%2011.pdf?
sequence=3 diakses pada tanggal 8 September 2018 pukul 07.01

https://www.scribd.com/doc/89775738/Pedoman-Gizi-Yang-Dianjurkan-Utk-
Menurunkan-Risiko-Terserang-Penyakit-Jantung- pada tanggal 9 September 2018 pukul
08.12
Lampiran 1
PEMBAGIAN TUGAS

PEMBUATAN MAKALAH

No. Nama Tugas


1. Della Choirininda Mencari materi dan Mengetik materi
2. Inggar Maharani Mengedit dan membuat ppt
3. Muammar Rosit Mencari materi
4. Arinda Rizky Dewi Mencari materi
5. Almas Nabila A.I Mencari materi
6. Camelia Marta Restu G Mencari materi dan Mengetik materi
7. Nichen Vivi Novitasari Mencari materi dan Mengetik materi
8. M.Henry Dhani Saputra Mencari materi

PEMBAGIAN TUGAS

PRESENTASI

No. Nama Tugas


1. Della Choirininda Fasilitator
2. Inggar Maharani Presentator
3. Muammar Rosit Fasilitator
4. Arinda Rizky Dewi Moderator
5. Almas Nabila A.I Fasilitator
6. Camelia Marta Restu G Fasilitator
7. Nichen Vivi Novitasari Notulen
8. M.Henry Dhani Saputra Fasilitator
Lampiran 2

Pertanyaan :

1. Bagaimana cara mengukur berapa asupan cairan pada pasien jantung?


2. Bagaimana jika penderita tidak dapat mengontrol konsumsi kolesterol dan bagaimana
cara mengendalikannya?
3. Bagaimana seseorang yang mengalami obesitas memiliki penyakit jantung, apa
memiliki diet yang lain?
4. Apakah diet pada penderita defek sekat atrium dan defek sekat ventrikel itu sama?

Jawaban :

1. Dapat dihitung dengan rumus :


BB x 25 ml/kg
2. Pada penderita penyakit jantung yang mengalami obesitas yang tidak dapat
mengontrol kolesterol maka akan mengalami akumulasi kolesterol dan menimbulkan
plak pada dinding pembuluh darah, sehingga dapat mengganggu proses sirkulasi
darah. Disamping itu juga kolesterol lama kelamaan akan meningkat jika tidak
dikontrol, kolesterol yang tinggi juga dapat mengacaukan sistem pencernaan.
Tingginya kadar kolesterol dapat menciptakan ketidakseimbangan empedu, dan pada
akhirnya menyebabkan munculnya batu empedu.
Cara mengendalikannya dengan cara kita memberikan health education, kita
memberikan edukasi pada pasien untuk mengontrol makanan yang mengandung
kolesterol seperti daging berlemak, kulit ayam, makanan yang mengandung santan,
susu tinggi lemak, jeroan ayam, karena hal itu dapat membahayakan status kesehatan
pasien. Kita bisa menyarankan pada pasien untuk mengonsumsi makanan yang
direbus, dikukus dan menghindari makanan yang digoreng.
3. Diet sama saja, yaitu dengan diet rendah garam, diet rendah kolestrol lemak terbatas.
4. Diet nya sama, dengan kebutuhan energi sesuai umur antara 175 – 180 kkal/kg BB
atau 150 – 175 kkal/kg BB per hari, jika kurang maka akan terjadi defisiensi folat.

Anda mungkin juga menyukai