Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi dan Diet
Disusun oleh :
Kelompok 1/2B
D III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
yang berjudul “MAKALAH NUTRISI SEBAGAI TERAPI PADA PENDERITA
PENYAKIT JANTUNG” makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah gizi dan
diet.
4. Ibu Ririn Nasriati , M.Kep selaku dosen wali kelas 2B D III Keperawatan
5. Tetik Nurhayati, S.Kep., Ns. M.Kep selaku dosen mata kuliah gizi dan diet
Kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Mengingat kemampuan yang kami miliki, dalam penulisan makalah ini
tentunya masih banyak kekurangan baik pada materi maupun teknis penulisan materi.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan,
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.4 Tujuan dan Syarat Dilakukannya Diet Pada Penderita Penyakit Jantung.....................................8
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
Lampiran.............................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit jantung dan pembuluh darah diawali dengan perubahan fraksi lipid dalam
plasma atau dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia bisa terjadi
karena perubahan pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Perubahan pola
makan menjurus ke sajian siap santap yang tidak sehat dan tidak seimbang karena
mengandung kalori, lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan (dietary
fiber), membawa konsekuensi terhadap kejadian perubahan status gizi menuju gizi lebih
dan obes yang secara umum disebut obesitas dan berkembangnya penyakit degeneratif
(jantung, diabetes mellitus, kanker, dan hipertensi). Berdasarkan hasil Riskesdas 2007
prevalensi obesitas nasional 19,1%. Pada umumnya perempuan (23,8%) lebih banyak
menderita obesitas dibandingkan dengan pria (13,9%). Sedangkan obesitas sentral yang
erat kaitannya dengan penyakit degeneratif untuk laki-laki dengan Lingkar Pinggang
(LP) di atas 90 cm atau perempuan dengan LP diatas 80 cm dinyatakan sebagai obesitas
sentral (WHO Asia –Pasifik, 2005). Prevalensi obesitas sentral tingkat nasional adalah
18,8%.
Data Susenas 2004 tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, menunjukkan bahwa
Hampir seluruh penduduk berumur 15 tahun ke atas (99%) kurang mengkonsumsi sayur
dan buah, 54% penduduk Indonesia terpapar 3 faktor risiko (merokok, kurang konsumsi
sayur dan buah, serta kurang aktifitas fisik). Konsumsi garam meningkat 6,3 g/kapita/
hari tahun dari 5,6 g/kapita/hr (Susenas 1999). Dalam upaya mengurangi risiko dan
menunjang proses penyembuhan penyakit degeneratif termasuk penyakit jantung dan
pembuluh darah, peranan pola makan sehat dan gizi seimbang sangat penting untuk
setidaknya mengurangi atau pun mencegah resiko penyakit jantung.
PEMBAHASAN
Penyakit jantung menyerang jantung dan pembuluh darah pada manusia yang mana
penyakit ini tidak mengenal batas usia. Penyakit jantung terjadi akibat proses kelanjutan,
yang mana jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi
secara normal (almatsier, 2004).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolic sedkitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf ,ginjal,dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya (Sylvia
A.prece).
Gagal jantung disebut juga CHF (Congestive Heart Failure) atau Decomp Cordis.
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak
mampu memenuhi kebutuhan darah untuk matabolisme jaringan. (Sylvia A Price dan
Lorraine M.Wilson.1995:583)
Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu manifestasi klinis penyakit
jantung koroner (Fathoni, 2011). Infark miokard akut, yang dikenal sebagai serangan
jantung adalah terbentuknya suatu daerah nekrosis pada sel otot miokardium akibat
suplai darah yang tidak adekuat ke suatu daerah yang diawali dengan iskemik
(Robbins et al., 2007).
Penyakit jantung koroner terjadi oleh sebab suplai darah ke otot jantung
berkurang sebagai akibat tersumbatnya (obstruksi) pembuluh darah arteri koronaria
(Heller.T,1987).
Penyakit jantung koroner adalah suatu manifestasi khusus dari atherclerosis pada arteri
koronaria (Depkes RI,1993)
5. Aritmia
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi
pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan
irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis
(Doenges, 1999).
6.Angina Pektoris
Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis dimana klien mendapat serangan
dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat didada yang sering kali menjalar
kelengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu klien melakukan suatu
aktifitas dan segera hilang bila klien menghentikan aktifitas ( syaifullah,1998 :1082)
7.Arteriosklerosis
8.Kardiomiopati
Kardiomiopati berasal dari bahasa latin kardia yang berarti jantung mios atau
musculus yang berarti otot dan pathos yang berarti kelainan atau penyakit.
Kardiomiopati adalah kelainan fungsi otot jantung yang bukan diakibatkan oleh
penyakit arteri koroner, kelainan jantung bawaan (kongenital), hipertensi atau penyakit
katup. Kardiomiopati ditandai dengan hilangnya kemampuan jantung untuk memompa
darah dan berdenyut secara normal.
9.Fibrilasi Atrial
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang mengganggu atrial.
Gangguan impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan
memompa darah secara tidak efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya
mengosongkan darah menuju ke serambi (ventrikel).
10.Miokarditis
Defek Sekat Ventrikel atau Ventrikel septal defek adalah kelainan jantung
bawaan berupa lubang pada septum interventrikuler, lubang tersebut hanya satu atau
lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam
kandungan. Sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan maupun dari
kanan ke kiri. Penyakit jantung VSD ini adalah salah satu kelainan jantung bawaan pada
anak-anak dan juga seringkali disebut dengan jantung bocor.
Defek Sekat Atrium atau Atrium septal defek adalah kelainan jantung bawaan
berupa cacat lahir yang menyebabkan lubang pada dinding antara ruang-ruang atas
jantung (atrium), Defek septal atrium (ASD) yang tidak terdiagnosis sampai dewasa
dapat merusak jantung dan paru-paru yang akan memperpendek hidup. Banyak bayi baru
lahir menderita ASD tidak memiliki gejala. Penderita usia 30 tahun dapat merasakan
gejala-gejala seperti sesak napas, jantung berdebar-debar, kelelahan, pembengkakan di
tungkai, kaki, atau perut, dan adanya bunyi desiran pada jantung.
2.3 Kebutuhan Zat Gizi Pada Penderita Penyakit Jantung
Pedoman gizi yang dianjurkan untuk menurunkan risiko terserang penyakit jantung
adalah :
a. Konsumsi lemak sedang, < 30% dari total asupan kalori yang terdiri dari
b. Lemak jenuh < 10%
c. Lemak tidak jenuh ganda > 10%
d. Sisanya lemak tidak jenuh tunggal sebesar 10 – 15%
e. Karbohidrat 50 – 60% dari total asupan kalori
f. Protein sebanyak 10 – 20% (cukup) dari total asupan kalori.
g. Karbohidrat sebanyak 50-60% (sedang) dari total asupan kalori.
1. Makanan yang dianjurkan
a. Sumber asam folat : sari jeruk, kacang merah, brokoli, dan bayam.
b. Sumber vitamin B6 : pisang, advokad, daging ayam tanpa lemak, beras merah,
dansejenis gandum.
c. Sumber beta karoten : wortel dan sayuran hijau
d. Sumber vitamin E : minyak sayur dan kacang-kacangan.
e. Sumber asam lemak omega-3 : tuna, makerel, sarden, dan lemusu.
f. Sumber lycopene : tomat terutama yang masak
g. Sumber flavonoid : anggur, apel, bawang, dan teh.
h. Makanan yang tinggi serat: sayuran dan kacang-kacangan.
a. Daging berlemak.
b. Telur, susu, penuh, jeroan, dan makanan tinggi kolesterol.
c. Lemak jenuh.
Tujuan seseorang yang mempunyai riwayat sakit jantung mempunyai beberapa tujuan
diet yaitu sebagai berikut:
2. Diet jantung II, makanan yang diberikan dalam bentuk saring atau lunak.
3. Diet jantung III, makanan yang diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
Jenis diet yang dapat dilakukan pada penderita penyakit jantung adalah sebagai
berikut:
Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat seperti digambarkan
secara garis besar oleh contoh diet rendah garam dibawah ini sudah cukup memadai. Diet
ini dapat dipakai untuk mengatasi hipertensi primer, khususnya hipertensi ringan. Pada
sebagian orang, penyakit hipetensi timbul bersamaan dengan konsumsi garam yang
tinggi.
Sebagian besar preparat diuretic akan mendorong ekresi kalium disamping ekresi
natrium. Untuk mencegah terjadinya deplesi kalium selama pengobatan dengan preparat
diuretic, diperlukan suplementasi tersebut ( misalnya dengan pemberian tablet kalium,
seperti aspar K, atau pemberian serbuk KCl).
Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari ½ sendok teh atau 2gr
garam dapur sehari) pada waktu memasak.
Dimeja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun bahan penyedap yang
mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus tomat dan lain-lain.
Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml perhari. Kalau mungkin,
susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang kandungannya sangat sedikit.
Makanan berikut ini harus dihindari :
Makanan asin : Ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju, dendeng, abon, kornet,
sardencis, dan sebagainya. Sayuran dan buah yang diasinkan : sayur asin, sawi asin,
asinan sayur dan buah, acar dan sebagainya. Berbagai bahan penyedap dan aditif : garam
dapur, bumbu masak, vetsin, soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, trasi dan lain-lain.
Makanan cemilan : roti, kue, biscuit dan lain-lain yang diolah dengan soda kue atau
garam dapur. Makanan nabati yang diasinkan : pindakas (mentega kacang), kacang asin,
margarine biasa dan lain-lain.
Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan penggunaan bumbu
yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, bawang merah, bawang putih, jahe,
kunyit, laos, salam dan lain-lain. Ditoko-toko swalayan juga tersedia garam khusus diet
(slim and fit) yang terutama mengandung kalium klorida.
Pada aterosklorosis akan terlihat kadar kolestrol darah yang tinggi. Sejumlah
penelitian yang membandingkan berbagai populasi pada berbagai bagian dunia yang
telah memperlihatkan bahwa kadar kolestrol darah yang tinggi merupakan salah satu
diantara sejumlah faktor yang berkaitan dengan peningkatan insidensi penyakit jantung
koroner. Keadaan ini juga berhubungan dengan konsumsi lemak jenuh dalam proporsi
yang tinggi, seperti lemak jenuh dalam berbagai produk susu, telur dan daging,
sementara konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat didalam minyak nabati seperti
minyak jagung dan minyak kedelai relatif lebih sedikit.
Penurunan kadar kolestrol darah dimungkinkan dengan cara mengurangi lemak hewani.
Cara ini dapat dicapai dengan mengurangi makan makanan yang berlemak- sate kambing,
sate babi, gulai kambing, lapis legit, tarcis, kue kue kering, makanan gorengan, keju,
mentega, margarine, susu fullcream- dan tidak menggoreng makanan. Makanan yang
mengandung lemak mempunyai kalori yang tinggi. Penurunan konsumsi lemak akan
mengakibatkan pengulangan masukan kalori sehingga terjadi penurunan berat badan.
Apabila keadaan obesitas tidak terdapat didalam diet harus disertakan makanan yang
ekstra yang mengandung hidratarang kompleks. Misalnya, ekstra roti tanpa dibubui
mentega.
Pada beberapa keadaan juga diperlukan pengurangan konsumsi kolestrol. Kolestrol
ditemukan hanya pada lemak hewani. Merah telur umumnya menjadi sumber utama
kolesterol dalam makanan – merah telur yang ada dalam sebutir telur mengandung
sekitar 250gram kolestrol. Makanan lainnya yang kaya akan kolestrol adalah otak,
jerohan, hati, produk susu seperti susu, mentega, krim dan lain-lain, udang, kepiting, cumi
dan susu fullcream. Kolestrol juga disintesis dalam tubuh. Unsur ini dierlukan bagi
pembentukan berbagai hormon serta getah empedu dan ditemukan didalam selubung
mielin saraf srta otak.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi lemak, yang kaya akan
asam lemak tak-jenuh ganda, memberikan efek yang mengutungkan dalam penurunan
kadar kolestrol darah. Contoh- contoh asam lemak tak-jenuh ganda adalah asam lemak
omega-3 yang banyak terdapat dalam lemak ikan trout, hering, salmon dan lemuru.
Berikut ini diet rendah kolestrol dan lemak terbatas ( RKLT ) :
Diet RKLT : kaya akan asam-asam lemak tak jenuh dan rendah kolestrol.
a. Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu fullcream atau
susu penuh ( wholemilk )
Mentega, margarine dan minyak gororeng yang lazin dipakai harus dihindari.
Sebaiknya digunakan minyak jagung atau minyak kedelai untuk menumis atau
memasak. Untuk keperluan makan roti dapat digunakan margarine khusus yang kaya
akan asam lemak tak jenuh. Contoh-contoh margarine ini adalah flora ( van den
berghs ), golden corn ( kraft foods Ltd ), remia ( remia Ltd, Holland ) yang dapat
dibeli di toko swalayan.
b. Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging ayam kampung dan
daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus dibuang ( kulit ayam, brutu,
kepala ayam jangan dimakan ).
c. Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila anda menyukainya. Ikan yang
dagingnya putih mempunyai kandungan lemak yang rendah, sedangkan minyak
yang banyak terdapat dalam jaringan yang gemuk atau berdaging gelap sebagian
besar berupa lemak tak jenuh.
d. Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negri (broiler ) mempunyai
kandungan kolestrol dan lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya memilih telur ayam
kampung dan jumlah merah telur yang dimakan tidak melampaui 2 butir per
minggu. Putih telur dapat dimakan bebas.
e. Keju seharusnya dihindari, kecuali cottage cheese yang dapat di makan tanpa
batas.
Sebagian makanan yang harus dihindari dalam diet rendah kolestrol sudah disebutkan
diatas ; disamping itu, makanan berikut ini harus pula dihindari :
Hubungan antara diet dan penyakit kardiovaskuler akhir-akhir ini menjadi subyek
sebagian besar penelitian. Banyak pakar merasa bahwa berbagai bukti sudah cukup untuk
membenarkan tindakan memodifikasi makanan atau diet dalam upaya mencegah penyakit
kardiovaskuler disamping membantu para penderita penyakit tersebut. Rekomendasi diet
untuk mencegah penyakit kardiovaskuler adalah :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit jantung yaitu keadaan jantung yang tidak dapat melakukan fungsi secara
normal, atau yang sering disebut dalam keadaan tidak terkompensasi, sirkulasi darah yang
tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, rasa sakit di daerah jantung.
Terjadi kelainan fungsi ginjal, hati, serta tekanan darah, dan terjadi resorpsi natrium,
sehingga terjadinya odema.
Pada penyakit jantung dapat dilakukan diet jantung. Diet jantung adalah pengaturan
pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis
makanan. Tujuan seseorang yang mempunyai riwayat sakit jantung antara lain;
Memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja jantung atau mengurangi
beban kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu gemuk, mencegah atau
menghilangkan penimbunan garam atau air, memenuhi kebutuhan gizi pasien, mencegah
atau mengurangi cairan tubuh, mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah.
3.2 Saran
Seharusnya petugas kesehatan memberikan sosialisasi dan pengetahuan seputar
penyakit jantung kepada masyarakat untuk lebih mengetahui tentang bahaya penyakit
tersebut. Masyarakat sebaiknya menerapkan pola hidup sehat dan mengkonsumsi
makanan yang sehat pula untuk mencegah penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Beck, E Marry.1995. Ilmu Gizi Diet & Hubungannya dengan Penyakit-Penyakit: Untuk
Perawat Dan Dokter. Yogyakarta. Yayasan Essentia Medica
gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/Polamakan-Penyakit-Jantung.doc diakses
tanggal 16 September 2018 pukul 20.23
Kementerian Kesehatan RI. 2011.Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik
http://gizi.undip.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/3.-Bu-Tatik-Mulyati-NUTRITION-
FOR-CHD-new-3.pdf diakses pada tanggal 8 September 2018 pukul 07.00
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23958/Chapter%2011.pdf?
sequence=3 diakses pada tanggal 8 September 2018 pukul 07.01
https://www.scribd.com/doc/89775738/Pedoman-Gizi-Yang-Dianjurkan-Utk-
Menurunkan-Risiko-Terserang-Penyakit-Jantung- pada tanggal 9 September 2018 pukul
08.12
Lampiran 1
PEMBAGIAN TUGAS
PEMBUATAN MAKALAH
PEMBAGIAN TUGAS
PRESENTASI
Pertanyaan :
Jawaban :