Anda di halaman 1dari 16

KEBUTUHAN DIET PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

SYSTEM KARDIOVASKULER
diajukan sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah Gizi
dan Diet dengan dosen pengampu Asep Ahmad Munawar,
SKM.,MKM.,RD.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Abdulah Bayu Santoso (102022011)
Siti Maulina Mutikasari (102022013)
Suci Nurul Ilham (102022015)
Khansa Aulia (102022016)
Nurjihan Salsabila (102022017)
Ajeng Islah Rahayu (102022019)
Alma Nadifa Aprilia (102022053)
Daris Muhammad Rivaldi (102022054)
Nazwa Aulia Kemuning (102022055)
Pramudita Munggarani Putri (102022056)
Shopia Suci Marwaty S (102022057)

PROGRAM VOKASI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG
TAHUN 2022/2023
‫ِبْس ِم ِهّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم‬
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Allah S


WT karena atas karunia-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, se
hingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga salawat serta salam s
elalu terlimpah curah pada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan um
atnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gizi da
n Diet pada Jurusan D3 Keperawatan Universitas Aisyiyah Bandung.
Pada kesempatan ini, penyusun memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan
kekhilafan selama penyusunan makalah ini. Dan tak lupa penyusun sampaikan uca
pan banyak terima kasih kepada :
1. Asep Ahmad Munawar, SKM., MKM., RD. Selaku dos
en pengampu mata kuliah Gizi dan diet Jurusan D3 Kepe
rawatan Universitas Aisyiyah Bandung.
2. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan do’a, du
kungan baik moril maupun materi.
3. Keluarga dan sahabat yang telah memberikan moral dan
materil kepada penyusun.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, dikarenakan kete
rbatasan waktu, tenaga, biaya, dan materi yang ada. Maka demi kesempurnaannya
saran dan kritik yang bersifat membangun penyusun harapkan. Akhir kata penyus
un berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak pad
a umumnya.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I....................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................3
1.3 Tujuan..........................................................................................4
BAB II..................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................5
2.1 Diet Pada Penderita Jantung........................................................5
2.2 Jenis-Jenis Diet Pada Penderita Jantung....................................24
BAB III...............................................................................................................
PENUTUP........................................................................................31
3.1 Kesimpulan................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah aset berharga yang menjadi fondasi kebahagiaan dan produk
tivitas individu. Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, peri
laku diet memiliki peran sentral. Perilaku diet mencakup segala aspek yang berkai
tan dengan pilihan makanan, pola makan, dan asupan nutrisi seseorang. Seiring de
ngan berbagai perubahan dalam pola hidup dan budaya makan, penting untuk me
mahami dampak perilaku diet terhadap kesehatan manusia. Perilaku diet adalah ko
nsep yang mencakup beragam praktik yang berkaitan dengan makanan, mulai dari
pilihan makanan sehari-hari hingga pola makan jangka panjang. Sebagian besar m
asyarakat awam sering mengasosiasikan perilaku diet dengan tujuan penurunan be
rat badan semata. Namun, sejatinya, perilaku diet mencakup lebih dari itu. Ini men
cakup upaya untuk mengelola jumlah asupan makanan sehari-hari dengan tujuan
menjaga dan meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan.
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secar
a berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara norma
l. Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisienan fung
sinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan pe
ningkatan denyut nadi. Dalam keadaan tidak terkompensasi (Decompensatio C
ordis), sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak nafas (dyspnea),
rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung. berkurangnya aliran darah dapat m
enyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang b
erakibat pada terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edem
a. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau Cardit
is), gagal jantung, setelah myocard infarct, dan setelah operasi jantung.
Kebanyakan orang lebih memilih makanan yang enak dan berlemak meski
mereka sudah tahu makanan tersebut mengandung kolesterol. Ditambah denga
n gaya hidup yang tidak sehat seperti malas olah raga, merokok, minum-minu
man keras, kurang istirahat, stress dan sebagainya, yang berakibat kolesterol m
enjadi tinggi. Sebenarnya kolesterol tidak selamanya jahat, beberapa jenis kole
sterol dibutuhkan oleh tubuh. Organ hat kita memproduksi sejumlah kolesterol
yang cukup untuk tubuh, namun beberapa jenis makanan yang kita konsumsi a
kan memberikan tambahan kolesterol sehingga melebihi yang dibutuhkan tubu
h.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pokok-pokok yang akan diuraikan. Pokok p


ermasalahan utama adalah kebutuhan protein pada manusia.,.Oleh sebab itu, r
umusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut.

3
1. Bagaimana diet pada penderita jantung?
2. Apa saja jenis-jenis diet pada penderita jantung
3. Apa saja Pembagian Bahan makanan diet penyakit Jantung
4. Bagaimana oencegahan yang dilakukan bagi diet oenderita jantung
1.3 Tujuan

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dari suatu makalah. Adapun
tujuan penulisan dalam makalah ini terdiri atas tujuan umum dan tujuan khus
us yang diuraikan sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan secara menyeluruh yang ingin dic
apai dari pembuatan makalah ini. Adapun tujuan umum dalam makalah ini
adalah untuk mengetahui bagaimana kebutuhan diet pada pasien dengan
gangguan system kardiovaskuler
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan tujuan terperinci yang ingin dicapai dari pem
buatan makalah ini. Adapun tujuan khusus dalam makalah ini sebagai beri
kut:
1. Untuk mengindetifikasi diet pada penderita jantung
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis diet pada penderita jantung
3. Untuk mengetahui Pembagian Bahan makanan diet penyakit
Jantung
4. Untuk mengetahui pencegahan yang dilakukan bagi diet penderita
jantung

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Diet pada penderita jantung


A. Pengertian diet
Perilaku diet merupakan sebuah konsep yang diambil dari istilah
bahasa Inggris "dietary behaviors" yang diartikan sebagai semua fenomena
yang berkaitan dengan pilihan makananperilaku makandan asupan
makanan (Marijn Stok F. et al., 2018)Hampir sebagian besar kalangan
masyarakat awam yang mengganggap perilaku diet bertujuan hanya
sekedar untuk penurunan berat badan dengan menahan lapar dan puasa
demi mendapatkan bentuk tubuh yang ideal (RifsyinaN.N& Briawan
D2015)Namun sejatinyaperilaku diet merupakan suatu perilaku dalam
manajemen jumlah asupan makanan sehari-hari untuk menjaga dan
meningkatkan taraf kesehatan hidupPraktik perilaku diet yang tidak sehat
dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan (Permataet al2019)
Perilaku adalah suatu respon atau reaksi organisme terhadap
stimulus dari lingkungan sekitarDiet berasal dari bahasa Yunani yaitu
diaitayang berarti cara hidupDefinisi diet menurut (Gibson-Smith et
al2018) adalah kebiasaan yang diperbolehkan dalam hal makanan dan
minuman yang dimakan oleh seseorang dari hari ke hari, terutama yang
khusus dirancang untuk mencapai tujuan dengan memasukkan atau
mengeluarkan bahan makanan tertentu
Menurut (Yunita et al, 2020)diet merupakan suatu proses
pengurangan pemasukan kalori ke dalam tubuh. (Yunita et
al2020)mengemukakan bahwa diet merupakan suatu metode untuk
membatasi asupan makanan dengan tujuan menurunkan berat badan.
(Gibson-Smith et al2018) berpendapat bahwa peri- laku diet adalah
perilaku pengaturan makanan dan mi- numan yang dikonsumsi seseorang
secara rutin untuk menjaga kesehatan.

5
Perilaku diet merupakan usaha yang bertujuan untuk menurunkan
berat badan yang dapat dilakukan dengan berbagai cara namun tetap
berfokus pada pengaturan pola makan oleh pelaku diet. Perilaku diet
merupakan suatu usaha individu yang dilakukan dengan cara mengatur
pola makan dengan tujuan untuk mengontrol berat badan.

B. Tujuan diet penderita jantung


1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.
2) Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
3) Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.

C. Syarat diet penyakit jantung


1. Syarat-syarat diet penyakit jantung adalah sebagai berikut:
a. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal.
b. Protein cukup yaitu 0,8 g/kgBB.
c. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal
dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.
d. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia (lihat
Diet Dislipidemia).
e. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium,
kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan.
f. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
g. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
h. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
i. Cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
j. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan
dalam porsi kecil.
k. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat
diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen
gizi.
2. Klasifikasi Pemberian Diet
1. Diet Jantung I
Diet jantung I diberikan kepada pasien jantungakut seperti MiocardInfark
atau Dekompensasi Cordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5
litercairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya.
Dietini sangat rendah energi dan semua zat gizi sehingga sebaiknya
diberikanselama 1-3 hari.
2. Diet Jantung II

6
Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak.Diet
diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I, atau setelah faseakut
dapat diatasi. Jika disertai Hipertensi dan atau edema diberikansebagai
Diet Jantung II Garam Rendah. Diet ini rendah energi, protein,kalsium,
dan tiamin.
3. Diet Jantung III
Diet Jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.Diet
diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung II atau kepadapasien
jantung dengan kondisi yang terlalu berat. Jika disertai hipertensidan/atau
edema, diberikan sebagai Diet Jantung III Garam Rendah. Dietini rendah
energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain
4. Diet Jantung IV

2.2 Jenis-jenis Diet Pada Penderita Jantung


A. Jenis diet pada penderita jantung
1. Diet Rendah Garam
Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat
seperti digambarkan secara garis besar oleh contoh diet rendah
garam dibawah ini sudah cukup memadai. Diet ini dapat dipakai
untuk mengatasi hipertensi primer, khususnya hipertensi ringan.
Pada sebagian orang, penyakit hipertensi timbul bersamaan dengan
konsumsi garam yang tinggi.
Sebagian besar preparat diuretik akan mendorong ekskresi kalium
disamping ekskresi natrium. Untuk mencegah terjadinya deplesi kalium
selama pengobatan dengan preparat diuretik, diperlukan suplementasi
unsur tersebut (misalnya dengan pemberian tablet kalium, seperti aspar K,
atau pemberian serbuk KCI). Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet
yang normal:
a. Garam digunakan dalam jumlah minimal
(tidak lebih dari ½ sendok teh atau 2 gram
garam dapur sehari) pada waktu memasak.
b. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi
garam dapur ataupun bahan penyedap yang
mengandung natrium, seperti bumbu masak,
kecap, saus tomat dan lain-lain.
c. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak
lebih dari 500 ml/hari. Kalau mungkin, susu
sapi diganti dengan susu nabati (susu
kedelai) yang kandungan natriumnya sangat
sedikit.
d. Makanan berikut ini harus dihindari:

7
1)Makanan asin: ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju, dendeng,
abon, kornet, sardencis, dan sebagainya.
2)Sayuran dan buah yang diasinkan: sayur asin, sawi asin, asinan sayuran
dan buah, acar dan sebagainya.
3)Sebagai bahan penyedap dan aditif: garam dapur, bumbu asin, vetsin,
soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi, dan lain-lain.
4) Makanan camilan: roti, kue, biskuit, dan lain-lain yang diolah dengan
soda kue atau garam dapur.
5) Makanan nabati yang diasinkan: pindakas (nebtega kacang), kacang
asin, margarin biasa, dan lain-lain.
e. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet
rendah garam, dianjurkan penggunaan
bumbu yang tidak mengandung natrium
seperti gula, cuka, bawang merah, bawang
putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan lain-lain.
Di toko-toko swalayan juga tersedia garam
khusus diet (slim and fit) yang terutama
mengandung kalium klorida.
2. 2.Diet Rendah Kolestrol Lemak Terbatas
Pada aterosklerosis yang membandingkan berbagai populasi pada berbagai
bagian dunia, telah memperlihatkan bahwa kadar kolestrol darah yang
tinggi merupakan salah satu diantara sejumlah faktor yang berkaitan
dengan peningkatan insidensi penyakit jantung koroner. Keadaan ini juga
berhubungan dengan konsumsi lemak jenuh dalam proporsi yang tinggi,
seperti lemak jenuh dalam pelbagai produk susu, telur dan daging,
sementara konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat didalam minyak
nabati, seperti minyak jagung dan minyak kedelai, relative lebih sedikit.
Penurunan kadar kolestrol darah di mungkinkan dengan cara mengurangi
konsumsi lemak hewani. Cara ini dapat dicapai dengan mengurangi makan
makanan yang berlemak, sate kambing, sate babi, gulai kambing, lapis
legit, tarcis, kue-kue kering, makanan gorengan, keju, mentega, margarine,
susu full krim dan tidak menggoreng makanan. Makanan yang
mengandung lemak mempunyai nilai kalori yang tinggi. Penurunan
konsumsi lemak akan mengakibatkan penurunan berat badan. apabila
keadaan obesitas tidak terdapat kedalam diet harus disertakan makanan
ekstra yang mengandung hidtratarang kompleks. Misalnya, ekstra roti
tanpa dibubuhi mentega.
Pada beberapa keadaan juga diperlukan mengurangi konsumsi kolestrol.
Kolestrol ditemukan hanya pada lemak hewani. Merah telur umumnya
menjadi sumber utama kolestrol dalam makanan merah telur yang ada
dalam sebutir telur mengandung sekitar 250gm kolestrol. Makanan lainnya
yang kaya akan kolestrol adalah otak jeroan, hati, produk susu seperti keju,
mentega, krim dan lain-lain, udang, kepiting, cumi, dan susu full krim.
Kolestrol juga disintesis dalam tubuh. Unsure ini diperlukan bagi

8
pembentukan berbagai hormone serta getah empedu dan ditemukan
didalam selubung myelin serta saraf otak. Konsumsi kolestrol setiap hari
dapat dikendalikan dengan cara:
a.Membatasi makan merah telur hanya sampai 2 butir selama seminggu
b.Mengganti kebiasaan minum susu full krim dengan susu skim atau susu
kedelai.
c.Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng, dengan
lemak nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai. Pemakaian
sebaiknya direbus atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan
yang kental juga harus dihindari.
d.Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolestrol. Beberapa
bukti menunjukan bahwa peningkatan konsumsi lemak, yang kaya asam-
asam lemak tak jenuh ganda, memberikan efek yang menguntungkan
dalam penurunan kadar kolesterol darah. Contoh- contoh asam lemak tak
jenuh ganda adalah asam lemak omega 3 yang banyak terdapat dalam
lemak ikan trout, hering, salmon dan lemuru. Berikut ini diet rendah
kolesterol dan lemak terbatas (RKLT):

Diet RKLT: kaya akan asam- asam lemak tak jenuh dan rendah kolesterol
1)Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu full
krim atau susu penuh (whole milk).
2) Mentega, margarine dan minyak goring yang lazim dipakai harus
dihindari. Sebaiknya digunakan minyak jagung atau minyak kedelai untuk
menumis dan memasak. Untuk keperluan makan roti dapat digunakan
margarine khusus yang kaya akan asam lemak tak jenuh. Contoh- contoh
margarine ini adalah flora (Van den Berghs), golden corn (kraft), food ltd.
Remia (remia ltd, hollnd) yang dapat dibeli di took swalayan.
3)Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging ayam kampong
dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus dibuang (kulit ayam,
brutu, kepala ayam, jangan dimakan).
4)Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila anda menyukainya.
Ikan yang dagingnya putih memiliki kandungan lemak yang rendah,
sedangkan minyak yang banyak terdapat dalam jaringan ikan yang gemuk
atau berdaging gelap sebagian besar berupa lemak tak jenuh.
5) Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negeri (broiler)
mempunyai kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya
memilih telur ayam kampong dan jumlah merah telur ayang dimakan tidak
melampaui dua butir/ minggu. Putih telur dapat dimakan bebas.
6)Keju seharusnya dihindari, terkecuali cottage chease yang dapat dimakan
tanpa batas.

9
2.3Pembagian Bahan makanan diet penyakit Jantung A.Ba
han Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Makana
n

Sumber beras di tim atau disaring,roti, mie,kentang,makaroni,biskuittepung makanan yang mengandung gas atau
Karbohid beras/ terigu /sagu Aren alkohol ubi,singkong,
rat /sagu Ambon,gula pasir gula merah,madu sirup tape singkong dan tape ketan

Sumber daging sapi, ayam dengan lemak rendah, daging sapi, ayam yang berlemak,gaj
Protein ikan telur susu denganrendah lemak dalam jumlah yang ditentukan ih,sosis,HAM, hati, limpa, babat, ota
Hewani k ,kepiting dan kerang-kerangan keju
dan susu penuh

Sumber kacang-kacangan kering sepertikacang kedelai dan olahannyasepert kacang-kacangan kering yang menga
Perotein i tahu dan tempe ndung lemak cukup tinggiseperti kac
Nabati ang tanah,kacang mete
dan kacang Bogor

Sayuran sayuran yang tidak mengandunggas seperti bayam, kangkungbuncis semua sayuran yang mengandunggas
, kacang panjang wortel, tomat, labu siam dan toge seperti kol, kembang kol,lobak, sawi
dan nangka muda

Buah Bu semua buah-buahan segar sepertipisang pepaya jeruk apel semangk buah-buahan segar
ahan aSawo dan melon yang mengandung alkohol atau gas s
eperti durian dan nangka matang

Lemak minyak jagung, minyak kedelai, margarin,mentega dalam jumlahter minyak kelapa dan minyak sawitsert
batas dan tidak untukmenggoreng tetapi untuk menumis, kelapa ata a santan kental
u santan encer dalamjumlah terbatas

Minuma teh coklat sirup kopi kental minuman yang mengand


n ung soda dan alkohol

Bumbu semua bahan bumbu selain bumbutajam dalam jumlah terbatas lombok cabe rawit dan bumbu-
bumbu lain yang tajam

Bahan Makana apa yang boleh diberikan?

1. Sumber Hidratarang

Beras, bulgur, singkong, tales, kentang, makaroni, mie, bihun, roti,


biskuit, tepung-tepungan 2. Sumber

Protein Hewani

Daging ayam, daging sapi kurus, bebek, ikan, putih telur, susu skim

3. Sumber Protein Nabati

10
Kacang-kacangan kering maksimal 25 gram sehari, tahu, tempe,
oncom

4. Sumber lemak

Minyak, margarin, mentega, sedapat mungkin tidak digunakan


untuk menggoreng: kelapa, santan encer dalam jumlah terbatas

5. Sayuran

Sayuran yang tidak mengandung gas: baya, kangkung, buncis,


kacang panjang, tauge, labu siam, oyong, tomat, wortel, dsbnya

Bahan Makanan Apa Yang Tidak Boleh Diberikan?

1. Sumber Hidratarang

Kue-kue yang terlalu manis dan gurih seperti: kue, tarcis, dodol,
dsbnya

2. Sumber Protein Hewani

Semua daging spesifik, jerohan, sosis, ham

3. Sumber Lemak

Goreng-gorengan, santan kental

4. Sayuran

Sayuran yang menimbulkan gas seperti: kol, sawi, lobak

5. Bumbu

Cabe dan bumbu lain yang merangsang

6. Minuman

11
Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol

B. Bahan makanan yang akan dibutuhkan


Sumber karbohidrat : maizena, tepung beras, tepung hunkwe,
dan sagu.
Sumber protein hewani: susu whole dan skim; telur ayam 3-
4 btr/minggu
Sumber protein nabati: susu kedelai, sari kacang hijau, dan
susu tempe.
Sumber lemak :margarin, minyak jagung
Buah: sari buah yang dibuat dari jeruk, pepaya, tomat, sirsak,
dan apel.
Minuman :Teh encer, sirup, air gula, madu, dan kaldu.

2.4 pencegahan yang bisa dilakukan untuk diet penyakit


jantung

A.Pencegahan primer

Upaya preventif yang dilakukan sebelum seseorang mengalami


penyakit jantung. Pencegahan primer bertujuan untuk
menghentikan munculnya dan penyebaran faktor risiko
penyakit jantung. Upaya pencegahan ini mengambil bentuk
berikut:

1)Pola hidup sehat

Memulai upaya ini sejak dini, dengan mencegah bayi


bertambah berat badan dan mendefinisikan ulang definisi bayi
gemuk untuk memasukkan hal-hal seperti makan - makanan
seimbang, berhenti merokok, mengurangi stres, sering
memeriksa tekanan darah, dan berolahraga secara teratur.

2)Pemeriksaan kesehatan

Individu yang telah mencapai usia lanjut (di atas 40 tahu tidak
menyadari bahwa dirinya memiliki tekanan darah tinggi,
diabetes, atau dislipidemia (kolesterol ekstra). Salah satunya
akan sering meninggal mendadak karena serangan jantung

12
nanti. Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin.

B.Pencegahan Sekunder

Tujuan Pencegahan Sekunder adalah

1)Tidak ada masalah baru

2)Tidak merasa tidak efektif terganggu secara sosial)

3)Kondisi psikologis pasien menjadi sangat stabil.

Secara Umum Upaya Pencegahan yang dilakukan pada


penderita Penyakit Jantung yaitu:

a.Olahraga teratur dapat membantu Anda menurunkan berat


badan dan menjaga sirkulasi darah yang sehat.

b.Tingkatkan asupan makanan berserat tinggi seperti buah-


buahan dan sayuran sambil mengurangi makanan berminyak
dan tinggi kolesterol.

c.Mempertahankan berat badan yang Anda inginkan.

d.Kurangi tingkat stres Anda dan dapatkan tidur yang cukup


unik mencegah tubuh Anda memproduksi terlalu banyak
radikal bebas.

e.Jauhi alkohol, kafein, dan rokok Untuk memantau kadar


kolesterol darah, lakukan pemeriksaan laboratorium secara
rutin.

f. Menjaga susana bersih.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pentingnya perilaku diet dalam menjaga kesehatan dan mengelola
penyakit jantung. Perilaku diet mencakup pilihan makanan, pola makan,
serta asupan nutrisi. Diet memainkan peran kunci dalam pengaturan
kesehatan jantung, termasuk diet rendah garam dan diet rendah kolesterol
lemak terbatas. Diet dalam hal ini harus memenuhi berbagai aspek,
termasuk asupan kalori, protein, lemak, garam, serta berbagai nutrisi
lainnya. Ada juga pembagian diet berdasarkan tingkat keparahan penyakit
jantung, seperti Diet Jantung I, II, III, dan IV. Selain itu, bahan makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, membantu memahami pilihan
makanan yang sesuai untuk pasien jantung. Dengan demikian, prinsip-
prinsip dasar diet yang sesuai dan mengingatkan pembaca akan peran
penting diet dalam menjaga kesehatan jantung dan kesehatan secara
keseluruhan.

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai