Terima kasih kami ucapkan kepada Dr. Safrida, S.Pd., M,Si. yang telah membantu
kami baik itu dalam segi moral dan juga materi . Tidak lupa juga terima kasih kepada
teman-teman semua yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan
penulisan makalah ini secara tepat waktu.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari sanggat banyak kesalahan dan
kekeliruan baik itu dalam segi penyusunan kata, bahasa, maupun dalam penulisan nya,
maka dari itu kami sanggat berharap ktitik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna untuk menjadi motivasi bagi penulis agar kedepan nya bisa jauh lebih
baik lagi dalam penulisan yang akan datang. Semoga makalah dengan judul “Diet dan
Hubungannya dengan Penyakit” ini dapat menambah wawasan bagi siapa pun yang
membaca dan berguna untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pendidikan di masa
yang akan datang.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................ii
1.1 Latar Belakang1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan Penulisan2
BAB II PEMBAHASAN3
2.1 Pengertian dan Macam-macam Diet3
2.2 Faktor Melakukan Diet4
2.3 Manfaat Melakukan Diet9
2.4 Diet yang Sehat
2.5 Diet yang Salah
2.6 Efek Samping Diet yang salah
2.7 Cara Menangani Diet yang Salah
2.8 Hubungan Diet dengan Penyakit
2.9 Cara Melakukan Diet pada Orang yang Memiliki Penyakit
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengetahuan diet dan perilaku membaca informasi nilai gizi makanan kemasan merupakan
hal yang penting dan diperlukan oleh konsumen, terutama bagi konsumen dengan kondisi medis
tertentu yang memerlukan pengendalian asupan zat gizi, misalnya penderita penyakit degeneratif
(non communicable disease). Penderita penyakit jantung koroner (PJK) dengan hipertensi dapat
mengatur jumlah asupan lemak dan natrium dengan memperhatikan jumlah lemak total dan
natrium yang tercantum dalam informasi nilai gizi suatu produk pangan. Hal ini memudahkan
pasien dalam memilih makanan yang baik dan tepat untuk dikonsumsi sesuai dengan jenis diet
penderita tersebut.
Penerapan diet atau pengaturan menu makanan tidak secara langsung menyembuhkan
penyakit, tetapi dapat memperbaiki kelainan metabolisme dan mencegah atau mengurangi gejala
penyakit. Penderita PJK terutama dengan komplikasi seperti hipertensi sangat dianjurkan
menerapkan diet dalam perencanaan menu makanan untuk menghindari dan membatasi makanan
yang dapat meningkatkan kadar kolesterol serta tekanan darah, sehingga mencegah terjadinya
stroke atau infark jantung.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Diet dan Hubungannya dengan Penyakit?
2. Bagaimana Diet dan Hubungannya dengan Penyakit?
3. Bagiaman peranan Diet dan Hubungannya dengan Penyakit?
4. Apa sajakah perbedaan Diet dan Hubungannya dengan Penyakit?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Macam-macam Diet
1) Pengertian Diet
Diet merupakan pola makan dengan mengonsumsi makanan yang cara dan
sumber makanannya diatur. Gunanya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Selain itu, diet juga bertujuan untuk mencapai atau menjaga berat badan
yang terkontrol. Meski begitu, tidak semua diet dilakukan untuk menurunkan berat
badan, beberapa orang melakukan diet atas dasar anjuran dokter karena mengidap
penyakit tertentu yang memaksanya untuk mengatur segala nutrisi yang akan masuk
ke tubuhnya.
Diet yang sebenarnya adalah mengatur pola makan dan memilih jenis makanan
sehat yang seharusnya dikonsumsi untuk menunjang penurunan berat badan. Pelaku
diet pada umumnya sangat takut memiliki badan yang gemuk, sering kali tidak
memperhatikan mengenai diet sehat, sehingga diet yang dilakukan jauh dari hidup
sehat. Gangguan kesehatan yang sering dialami jika dalah melakukan program diet
tersebut biasanya terjadi setelah diet tersebut sudah dijalankan selama waktu tertentu.
Gangguan kesehatan tersebut antara lain pusing, daya tahan tubuh menurun,
kelaparan sehingga menyebabkan kerusakan pada gastroestinal atau lambung, hingga
terjadi kerusakan pada hati. Metabolisme tubuh setiap orang berbeda satu dengan
yang lainnya, sehingga respon tubuh pelaku diet terhadap program diet berbeda satu
dengan yang lainnya
.
2) Macam-macam diet
a) Diet Keto
Diet keto ini simpel, diet ini menerapkan pila makan tingi lemak dan protein, tapi rendah
karbohidrat. Tujuan diet ini agar tubuh lebih banyak mendapatkan kalori dari protein dan
lemak. Menurut Journal of European Nutrition, kondisi ini bisa menguras simpanan gula
sebagai sumber energi, dan menggantinya dengan protein dan lemak. Kondisi inilah yang
menimbulkan proses ketosis, yaitu kondisi ketika tubuh tidak lagi ada asupan karbohirat
(glukosa) sebagai sumber makanan untuk diproses menjadi energi. Adanya ketosis
diharapkan bisa membantu menurunkan berat badan. Hal yang perlu diingat, sumber lemak
diet keto ini bukan sembarang lemak, seperti gorengan. Sumber lemaknya sebaiknya berasal
dari produk susu, telur organik, dan minyak seperti kelapa dan zaitun. Tak hanya itu saja,
lemak sehat juga bisa diperoleh dari kacang-kacangan (almond dan mete) dan buah alpukat.
3
b) Diet Atkins
Diet atkins merupakan pola makan yang bertujuan untuk mengendalikan asupan
karbohidrat. Sebagai gantinya, orang yang menjalani diet ini diperbolehkan untuk
mengonsumsi lebih banyak lemak. Singat kata, diet ini mungkin lebih berbeda
dengan diet lainnya. Alasannya diet atkins memperbolehkan seseorang mengonsumsi
lemak, tak seperti diet pada umumnya. Hal yang perlu diketahui tidak semua lemak
itu berdampak negatif pada kesehatan. Lemak tak jenuh (HDL), alias lemak baik,
diperlukan tubuh agar fungsinya tetap berjalan normal. Diet ini bisa dicoba bagi
mereka yang ingin menurunkan berat badan. Lemak HDL yang dikonsumsi ini
berfungsi untuk melindungi kesehatan jantung, mengontrol gula darah, hingga
membantu menurunkan berat badan. Bagaimana dengan menunya? Menu diet ini
bersumber pada makanan dengan kandungan protein murni, lemak HDL, dan sayuran
tinggi serat. Pola makanan yang rendah karbohidrat ini bisa meningkatkan
metabolisme, sehingga tubuh bisa membakar lebih banyak simpanan lemak dalam
tubuh.
c) Diet Paleo
Diet paleo merupakan pola makan manusia di era prasejarah atau manusia purba,
tepatnya manusia gua zaman prasejarah masa paleolitikum. Diet ini diduga bisa
meminimalisir risiko penyakit jantung, diabetes, hingga kanker. Pola makan diet
paleo boleh dibilan meniru pola makan manusia purba. Diet ini menyesuaikan pola
makan dengan sumber yang telah tersedia di sekitar kita. Bedanya, saat ini persediaan
makan sudah tersedia dan bisa didapatkan dengan lebih mudah, tidak seperti masa itu
yang mengharuskan orang untuk berburu. Oleh karena itu, bahan makanan yang
dijual di pasar swalayan atau tradisional bisa digunakan ketika menjalani diet satu ini.
Setelah itu, barulah pengolahannya mengikuti metode manusia purba yang cukup
sederhana, seperti ditumis, dikukus, atau dibaka. Metode diet ini sederhana. Orang
yang mengadopsi diet keto dianjurkan untuk menghindari gula dan karbohidarat
secara berlebihan. Sebagai gantinya, orang yang menjalani diet ini diharuskan untuk
mengasup lebih banyak protein. Dengan berkurangnya asupan karbohidrat dan gula,
kondisi inilah yang nantinya diharapkan mampu menurunkan berat badan.
4
1.) Ras
Ras adalah suatu system klasifikasi yang digunkan untuk mengkategorikan
manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotip dan
asal usul geografis, tampang, jasmani dan kesukuan yang terwarisi.
3.) Umur
Umur adalah lama waktu hidup semenjak dilahirkan. Berdasarkan
perkembangan psikososialnya, pada masa remaja akhir adalah puncaknya yaitu
berpisah dengan keluarga . Pada usia remaja, remaja putri yang lebih tua lebih
sering membaca majalah diet atau penurunan berat badan dan hal ini memiliki
hubungan dengan pengontrolan berat badan.
5
Perubahan perilaku yang didasari pengetahuan dan kesadaran akan berlangsung
lama dan sebaliknya perilaku yang tidak didasari pengetahuan dan kesadaran akan
berlangsung lama.
6
Manfaat dari diet yang paling populer memang terletak pada faktor mengontrol
atau menurunkan berat badan kita. Diet untuk tujuan mengontrol berat badan
bukan mengurangi karbohidrat seperti pada umumnya, namun lebih kearah
menyeimbangkan asupan nutrisi yang masuk setiap harinya.
f. Menyehatkan Jantung
Pengaturan pola makan, pembatasan porsi, serta memilah makanan dalam diet
juga akan mempengaruhi terhadap jumlah kolesterol dan lemak pada tubuh
secara tidak langsung. Biasanya dalam masa diet, kita akan secara otomatis
memilih untuk mengkonsumsi makanan dengan sehat. Pemilihan makanan yang
kaya akan serat akan diprioritaskan. Kondisi penjagaan asupan inilah yang akan
7
memberikan banyak dampak positif bagi tubuh. Kandungan yang terdapat pada
buah dan sayur terbukti dapat menekan risiko penyakit jantung.
h. Mencegah Penyakit
Batu Ginjal dan Empedu Fakta tubuh yang perlu diketahui adalah serat yang
dikonsumsi dari sayur dan buah dapat mencegah insulin masuk ke dalam aliran
darah terlalu banyak. Masuknya insulin ke dalam aliran darah dalam jumlah
besar saat proses pencernaan dapat menyebabkan terciptanya batu empedu dan
ginjal yang tentu akan membahayakan kesehatan pencernaan anda. Dengan
mengkonsumsi sayur dan buah, keseimbangan terhadap insulin dapat tercapai
dan akan menghindarkan anda dari penyakit tersebut.
i. Mencegah Stroke
Pada beberapa penelitian terkait kesehatan telah menunjukkan bahwa serat yang
cukup saat menjalani diet dapat menurunkan resiko terkena stroke. Anda cukup
mengkonsumsi serat sebanyak 25 gram dalam sehari, dan anda telah mengurangi
risiko terserang dari stroke untuk diri anda. Penelitian ini telah diperkuat dari
hasil riset yang dikeluarkan oleh American Heart Association.
8
Sebaiknya daging dimasak dengan cara dibakar, direbus, atau
dipanggang agar lemak bisa terlepas dari daging. Jangan menggoreng
daging hal ini akan menambah lemak dalam kandungan daging.
Pilih perasaan lemon, bumbu atau herbal lain untuk ditambahkan
pada sayur daripada memakai keju, mentega atau krim
b. Selalu Sarapan
Sarapan adalah awal dari hidup sehari- hari. Tubuh kita membutuhkan nutrisi
penting setiap hari termasuk untuk membakar lemak kita membutuhkan
nutrisi, oleh karena itu selalu sarapan dan jangan pernah berpikir bisa
menurunkan berat badan tanpa sarapan. Sarapan yang dianjurkan adalah
sarapan ideal dengan nutrisi yang lengkap namun rendah kalori, sehingga
tubuh bisa membakar lemak dengan baik.
9
2.5 Diet yang Salah
Pola makan yang buruk selama menjalani diet bisa memicu timbulnya masalah
kesehatan yaitu tukak lambung atau maag, gangguan makan (eating disorder),
konstipasi, diabetes, depresi, hingga anemia.
Berikut ini ada berbagai kebiasaan diet yang salah yang sering terjadi dan sebaiknya
Anda hindari.
Tidak sarapan pagi.
Tidak menghiraukan kalori dari minuman.
Makan terlalu banyak protein dan lemak.
Makan tanpa garam
Kekurangan serat.
Memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan.
10
berlebihan. Saat tubuh Anda mulai terlatih, hilangkan kebiasaan ‘cheating day’ dari diet
Anda secara bertahap. Memangkas Karbohidrat Secara Besar-besaran Tubuh masih
membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi untuk aktivitas Anda sehari-hari. Jika
Anda tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali, maka tubuh Anda akan menggunakan
otot sebagai cadangan energi.
11
1. Makanlah dengan Jadwal yang Teratur
Jadwal makan yang teratur akan membuat lambung menyesuaikan diri dan
mengantisipasi kira-kira kapan tubuh mendapatkan makanan. Hal ini akan memuat
asam lambung dikeluarkan pada waktu yang tepat sesuai dengan jadwal makan
yang teratur.
Small frequent feeding adalah mengonsumsi makanan dalam jumlah kecil namun
dengan frekuensi sering. Dengan menerapkanya, lambung tidak akan
menghasilkan asam lambung berlebih. Idealnya, frekuensi makan yang disarankan
adalah 3 kali makan besar dengan 2 kali selingan. Karena bertujuan menurunkan
berat badan, pastikan jumlah kalori yang dikonsumsi tidak lebih besar dari jumlah
kalori yang dikeluarkan. Disarankan pula untuk mengonsumsi buah-buahan
sebagai selingan yang ramah terhadap lambung, seperti semangka, melon, pisang,
papaya, dan yang lainnya.
Makanan yang bersifat asam adalah musuh utama bagi para penderita penyakit
mag. Oleh karena itu, hindarilah makanan yang bersifat asam, terutama ketika
Anda sedang diet agar tidak terjadi peradangan pada lambung. Makanan yang
bersifat asam, di antaranya adalah nanas, jeruk, jeruk bali, lemon, jeruk nipis.
Selain makanan yang bersifat asam, terdapat jenis makanan lainnya yang dapat
memicu keluhan para penderita mag. Contohnya adalah coklat, makanan
berminyak, dan makanan pedas. Di samping itu, hindari pula makanan yang
memproduksi gas, seperti sawi, kol, kubis, dan nangka. Apabila Anda tetap ingin
mengonsumsinya, perhatikan jumlahnya agar tidak menimbulkan gejala
kekambuhan.
12
Contoh makanan yang berserat adalah oatmeal, roti gandum, sayuran, buah-
buahan, serta kacang-kacangan. Pilih Makanan Rendah Lemak Selain makanan
yang berserat, makanan rendah lemak juga ramah bagi lambung serta membantu
program diet Anda.
Makanlah ayam bagian dada tanpa kulit, ikan, serta sayuran. Hindari makanan
yang diproses dengan tambahan pengawet dan bahan tambahan lainnya.Walaupun
kopi dapat membantu menurunkan berat badan, konsumsi kopi dapat
memperburuk keluhan lambung.
Hindarilah minum kopi dan gantilah dengan teh hijau yang juga mengandung anti
peradangan. Selain itu, teh hijau juga dapat membantu menurunkan berat badan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15