Pengertian Konseling
71
• Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang
hayat.
• Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif,
seperti keterampilan membaca buku, menggunakan
kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri
menghadapi ujian.
• Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan
perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal
belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri
dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha
memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam
rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
• Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk
menghadapi ujian.
3. Tujuan bimbingan konseling yang terkait aspek karier adalah:
• Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan
kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
• Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan
informasi karier yang menunjang kematangan
kompetensi karier.
• Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti
mau bekerja dalam bidang pekerjaan apa pun, tanpa
merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya dan
sesuai dengan norma agama.
• Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan
menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau
keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita
kariernya masa depan.
• Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas
karier, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan,
kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan
72
sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kese- jahteraan kerja.
• Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional
untuk memperoleh peran-peran yang sesuai minat, kemampuan dan kondisi kehidupan sosial
ekonomi.
• Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier. Apabila seorang konseli
bercitra-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada
kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karier keguruan tersebut.
• Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keber- hasilan atau kenyamanan dalam
suatu karier amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu,
maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa
dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
• Memiliki kemampuan/kematangan untuk mengambil
keputusan akhir.
Layanan bimbingan dan konseling memiliki berbagai macam jenis. Menurut pendapat Prayitno (2004:
254) bahwa ada tujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yaitu:
a) Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan
baru, terutama lingkungan sekolah dan obyekobyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan
memperlancarberperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurangkurangnya
diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester 4 .
b) Layanan Informasi Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial, belajar, pergaulan,
karier, pendidikan lanjutan).
c) Layanan Pembelajaran Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar
atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta
berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
d) Layanan penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan
yang memungkinan peserta didik memperoleh 73 penempatan dan penyaluran di dalam kelas,
kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler
sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya.
e) Layanan Penguasaan Konten Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu
peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna
dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat5 .
f) Layanan Konseling Perorangan Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan)
dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang dihadapinya
dan perkembangan dirinya6 .
g) Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang
memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman
kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui
dinamika kelompok. dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun
sebagai pelajar,
Daftar Pustaka
Hanan, H. A. (2017). Meningkatkan Motivasi Belajar Bimbingan konseling Siswa Kelas VIII. C Melalui Bimbingan
Kelompok Semester Satu Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 3(1), 62-72.
Kartadinata, S. (2007). Teori bimbingan dan konseling. Seri Landasan Teori Bimbingan dan Konseling.
74