• Pengertian Bimbingan
Guidance = helping artinya : tindakan menolong/memberi bantuan
• Bukan dalam arti memberikan sesuatu yang dibutuhkan, seperti memberi
makanan kepada individu yang lapar atau menuntun anak dalam menyeberang
jalan
• Akan tetapi bantuan/pertolongan yang dimaksud dalam bimbingan adalah
memberdaayakan individu agar ia dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dengan
cara memberikan pengetahuan dan membelajarkan nilai-nilai, sikap, dan
ketrampilan.
• Banyak ragam kebutuhan seperti : kebutuhan untuk berteman, kebutuhan untuk
memperoleh penghargaan, kebutuhan untuk menyesuaikan diri, kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, dsb
• Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang yang telah terlatih dengan baik dan
memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada individu dan berbagai kelompok usia
hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung sendiri konsekwensi dari pilihan
atau keputusan hidup yang telah dibuatnya. (Crow & Crow, 1962)
komprehensif dari fungsi, pelayanan, dan program sekolah yang dirancang untuk memengaruhi
perkembangan pribadi dan kompetensi psikologis peserta didik untuk mencapai hasil-hasil
• Bimbingan sebagai proses membantu individu untuk memahami dirinya dan lingkungannya.
2 Fungsi Pencegahan
3 Fungsi Perbaikan
4 Fungsi Pemeliharaan
5 Fungsi Pengembangan
6 Fungsi Penyaluran
7 Fungsi Penyesuaian
8 Fungsi Adaptasi
Pertemuan ketiga
Prinsip, Bidang Pelayanan Bimbingan dan
Konseling
• Prinsip Bimbingan dan Konseling, menurut Shertzer & Stone (1994)
Bimbingan berkenaan terutama dengan perkembangan pribadi individu
Prinsip 1
Bimbingan memusatkan perhatian pada dunia subjektif peserta didik
Prinsip 2
Bimbingan diarahkan pada kerja sama
Prinsip 3
Setiap manusia memiliki kesanggupan untuk mengembangkan dirinya
Prinsip 4 sendiri
Bimbingan didasarkan pada hak-hak dan nilai-nilai pribadi individu
Prinsip 5 disamping kebebasan individu untuk memilih
Bimbingan merupakan suatu proses pendidikan yang berkelanjutan dan
Prinsip 6 terus menerus
• Menurut Gibson & Mitchell (1995)
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Program-program BK sekolah harus dirancang untuk melayani semua kebutuhan dan penyesuaian dari
semua siswa
2. Program BK harus berkenaan dengan perkembangan total dari setiap siswa yang dilayani
3. BK untuk siswa harus dipandang sebagai suatu proses yang berkelanjutan dari sejak anak diterima
sebagai peserta didik hingga lulus
4. BK harus diberikan oleh tenaga yang terlatih dan kompeten/professional dalam bidang BK
5. Keefektifan suatu program BK merupakan yang esensial, maka setiap program harus direncanakan dan
dikembangkan secara khusus
6. Setiap program BK harus merefleksikan keunikan dari kelompok populasi dan lingkungan yang dilayani
7.Setiap program BK harus didahului oleh asesmen yang sistematis tentang kebutuhan dan masalah
peserta didik beserta seluruh latar belakangnya.
SAMBUNGAN - PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
(Gibson & Mitchell)
8. Adanya saling keterkaitan antara pendidikan yang baik dengan BK yang baik juga, keduanya saling mendukung
dan mengisi untuk mendorong perkembangan setiap peserta didik
9. Guru merupakan komponen yang ikut penting memfasilitasi dan mengefektifkan program BK untuk peserta
didik
10. Program BK harus accountable, dengan cara memberikan bukti objektif tentang nilai dan hasil yang dicapai
dari setiap program BK
11. Personal (guru BK/konselor) sekolah adalah anggota tim yang membicarakan masalah-masalah peserta didik
dan program yang dikembangkan dengan personal sekolah yang lain.
12. Program BK harus mengakui hak-hak dan kemampuan dari setiap peserta didik yang dibantu khususnya
berkenaan dengan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan
13. Program BK sekolah harus menghargai nilai-nilai dan martabat setiap peserta didik yang dilayani
14. Program BK sekolah harus mengakui keunikan dari setiap peserta didik
15. pembimbing/konselor sekolah harus menjadi model peran bagi hubungan manusia yang positif (hubungan
yang penuh penerimaan, tidak bias, dan setara)
(Mochamad Nursalim, h. 218)
Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling
1. Bimbingan
Akademik
2. Bimbingan Karier
3. Bimbingan Pribadi
4. Bimbingan Sosial
Pertemuan keempat
• Dalam konteks umum, konseling dapat dipahami sebagai profesi helper. Profesi
helper mencakup berbagai disiplin, termasuk psikologi, konseling, dan psikiater.
Profesi-profesi ini memiliki program pelatihan yang unik dan menghasilkan
spesialisasi tertentu. Kelompok profesi helper meyediakan layanan serupa
konseling dan psikoterapi.
• Anggota profesi ini sering kali bekerja sama dalam tim multidisiplin, contoh
konselor sekolah dan psikolog sekolah menggabungkan kekuatan untuk
menyediakan layanan konseling di sekolah.
Perbandingan Berbagai Profesi Ditinjau dari Lisensi, Persyaratan serta
Ketrampilan dan Tanggung Jawabnya
Jenis Helper Lisensi dan Persyaratan Ketrampilan dan Tanggung Jawab Tempat Kerja
1. Konselor Gelar Magister dalam Penggunaan strategi konseling dan Pusat Kesehatan
Kesehatan Mental Konseling atau bidang psikoterapi Mental
terkait
2. Konselor Biasanya memiliki gelar Konseling perkawinan, anak, dan Praktik pribadi
Perkawinan, Anak, magister dalam Konseling keluarga
dan Keluarga Perkawinan, Anak, dan
Keluarga atau bidang
terkait
3. Psikiater Social Umumnya bergelar Konseling dan psikoterapis, memiliki RS, Palayanan
Worker Magister dalam bidang kemampuan untuk membantu dalam Lembaga Sosial,
Pekerja Sosial layanan sosial (makanan, tempat tinggal, Praktik Pribadi
penganiayaan anak, penelantaran,
membina dan merawat)
Jenis Helper Lisensi dan Persyaratan Ketrampilan dan Tanggung Jawab Tempat Kerja
4. Psikolog Klinis Bergelar Psy.D., Ph.D atau Konseling dan psikoterapi, tes Pusat konseling
dan Konseling Ed.D psikologi, spesialis Kesehatan mental universitas, pusat
Kesehatan mental,
RS, dan praktik
pribadi.
5. Konselor Pastoral Bergelar Magister di Konseling dan psikoterapis dari Gereja atau Lembaga
bidang Konseling atau perspektif religious, beberapa focus yang berafiliasi
bidang yang terkait issu persiapan perkawinan dan dengan gereja
keluaarga
6. Psikiater MD (Medical Degree) 3-4 Penanganan gangguan mental serius RS, pusat Kesehatan
tahun pelatihan spesialis (biasanya menggunakan obat), mental, dan praktik
psikiater termasuk konseling, psikoterapis, pribadi
konsultasi, dan supervise
7. Konselor Sekolah Sarjana BK Konseling pribadin dan karier, SD, SMP, SMA
konsultasi dengan staf sekolah dan
orang tua
8. Psikolog Sekolah Magister Psikologi Tes psikologi, konseling dan konsultan SD, SMP, SMA