Anda di halaman 1dari 20

MATA KULIAH

BIMBINGAN DAN KONSELING (2 SKS)


SEMESTER GASAL/TAHUN AKADEMIK 2023-2024
DOSEN PENGAMPU : Drs. H. FATHURRAHMAN ZA, M.Pd.I

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALISEMBILAN (SETIA-WS)
SEMARANG
2023
MATERI PERKULIAHAN

1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling

2. Prinsip, Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling

3. Hakikat Profesi Bimbingan dan Konseling


Pertemuan kedua
Pengertian, Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling

• Pengertian Bimbingan
Guidance = helping artinya : tindakan menolong/memberi bantuan
• Bukan dalam arti memberikan sesuatu yang dibutuhkan, seperti memberi
makanan kepada individu yang lapar atau menuntun anak dalam menyeberang
jalan
• Akan tetapi bantuan/pertolongan yang dimaksud dalam bimbingan adalah
memberdaayakan individu agar ia dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dengan
cara memberikan pengetahuan dan membelajarkan nilai-nilai, sikap, dan
ketrampilan.
• Banyak ragam kebutuhan seperti : kebutuhan untuk berteman, kebutuhan untuk
memperoleh penghargaan, kebutuhan untuk menyesuaikan diri, kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, dsb
• Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang yang telah terlatih dengan baik dan

memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada individu dan berbagai kelompok usia

agar individu tersebut dapat mengelola kehidupannya sendiri, mengembangkan pandangan

hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung sendiri konsekwensi dari pilihan

atau keputusan hidup yang telah dibuatnya. (Crow & Crow, 1962)

• Dalam penerapannya di sekolah, bimbingan didefinisikan sebagai suatu system yang

komprehensif dari fungsi, pelayanan, dan program sekolah yang dirancang untuk memengaruhi

perkembangan pribadi dan kompetensi psikologis peserta didik untuk mencapai hasil-hasil

perkembangan pendidikan (Pietrofesa, dkk., 1987)

• Bimbingan sebagai proses membantu individu untuk memahami dirinya dan lingkungannya.

(Shertzer & Stone, 1994)

(Mochamad Nursalim, h. 204)


Cari !!!
• Undang-undang Nomor 21 tahun 1989 tentang Sisdiknas

• PP Nomor 28 dan 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan


Menengah
• Pengertian Konseling, berasal dari Bahasa Inggris “Counseling”, merupakan
suatu bentuk model pendekatan dalam bidang pelayanan atau intervensi
psikologis.
• Konseling merupakan suatu hubungan professional antara konselor yang
terlatih dan kliennya, hubungan ini bersifat antarpribadi (person-to-person)
• Hubungan ini dirancang untuk membantu klien untuk memperoleh
pemahaman tentang kehidupannya, dan untuk belajar mencapai tujuan
yang ditetapkannya sendiri dengan cara memanfaatkan sumber-sumber
informasi yang terpercaya dan melalui pemecahan masalah-masalah
emosional dan interpersonal (George dan Cristiani, 2001)
• Konseling didefinisikan sebagai suatu pelayanan untuk peserta didik yang
dapat dilaksanakan secara individual maupun kelompok, untuk membantu
peserta didik agar mencapai kemandirian dan berkembang secara optimal
dalam hubungannya dengan kehidupan pribadi, akademik, social, karier.
(PusKur Balitbang Depdiknas, 2007)
Tujuan Bimbingan dan Konseling

• Secara umum, tujuan layanan bimbingan dan konseling adalah


membantu siswa mengenal bakat, minat, dan kemampuannya serta
memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan dan
merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja.

• Secara khusus, bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai


tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-social, belajar, dan
karier.
Bimbingan dan Konseling Membantu Siswa
Dalam Aspek Pribadi-Sosial Dalam Aspek Tugas Dalam Aspek Tugas
Perkembangan Belajar Perkembangan Karier
1. Memiliki kesadaran diri dan dapat 1. Dapat melaksanakan 1. Dapat membentuk identitas karier
mengembangkan sikap positif ketrampilan/Teknik belajar secara 2. Dapat merencanakan masa depan
2. Membuat pilihan secara sehat efektif 3. Dapat membentuk pola karies
3. Menghargai orang lain 2. Dapat menentukan tujuan dan 4. Mengenali ketrampilan,
4. Mempunyai rasa tanggung jawab perencanaan pendidikan kemampuan dan minat dalam
5. Mengembangkan ketrampilan 3. Mampu belajar secara efektif dirinya.
hubungan antarpribadi 4. Memiliki ketrampilan dan
(interpersonal) kemampuan dalam menghadapi
6. Menyelesaikan konflik ujian
7. Membuat keputusan secara efektif
NO FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
1 Fungsi Pemahaman

2 Fungsi Pencegahan

3 Fungsi Perbaikan

4 Fungsi Pemeliharaan

5 Fungsi Pengembangan

6 Fungsi Penyaluran

7 Fungsi Penyesuaian

8 Fungsi Adaptasi
Pertemuan ketiga
Prinsip, Bidang Pelayanan Bimbingan dan
Konseling
• Prinsip Bimbingan dan Konseling, menurut Shertzer & Stone (1994)
Bimbingan berkenaan terutama dengan perkembangan pribadi individu
Prinsip 1
Bimbingan memusatkan perhatian pada dunia subjektif peserta didik
Prinsip 2
Bimbingan diarahkan pada kerja sama
Prinsip 3
Setiap manusia memiliki kesanggupan untuk mengembangkan dirinya
Prinsip 4 sendiri
Bimbingan didasarkan pada hak-hak dan nilai-nilai pribadi individu
Prinsip 5 disamping kebebasan individu untuk memilih
Bimbingan merupakan suatu proses pendidikan yang berkelanjutan dan
Prinsip 6 terus menerus
• Menurut Gibson & Mitchell (1995)
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Program-program BK sekolah harus dirancang untuk melayani semua kebutuhan dan penyesuaian dari
semua siswa

2. Program BK harus berkenaan dengan perkembangan total dari setiap siswa yang dilayani

3. BK untuk siswa harus dipandang sebagai suatu proses yang berkelanjutan dari sejak anak diterima
sebagai peserta didik hingga lulus

4. BK harus diberikan oleh tenaga yang terlatih dan kompeten/professional dalam bidang BK

5. Keefektifan suatu program BK merupakan yang esensial, maka setiap program harus direncanakan dan
dikembangkan secara khusus

6. Setiap program BK harus merefleksikan keunikan dari kelompok populasi dan lingkungan yang dilayani

7.Setiap program BK harus didahului oleh asesmen yang sistematis tentang kebutuhan dan masalah
peserta didik beserta seluruh latar belakangnya.
SAMBUNGAN - PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
(Gibson & Mitchell)

8. Adanya saling keterkaitan antara pendidikan yang baik dengan BK yang baik juga, keduanya saling mendukung
dan mengisi untuk mendorong perkembangan setiap peserta didik

9. Guru merupakan komponen yang ikut penting memfasilitasi dan mengefektifkan program BK untuk peserta
didik

10. Program BK harus accountable, dengan cara memberikan bukti objektif tentang nilai dan hasil yang dicapai
dari setiap program BK

11. Personal (guru BK/konselor) sekolah adalah anggota tim yang membicarakan masalah-masalah peserta didik
dan program yang dikembangkan dengan personal sekolah yang lain.

12. Program BK harus mengakui hak-hak dan kemampuan dari setiap peserta didik yang dibantu khususnya
berkenaan dengan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan

13. Program BK sekolah harus menghargai nilai-nilai dan martabat setiap peserta didik yang dilayani
14. Program BK sekolah harus mengakui keunikan dari setiap peserta didik
15. pembimbing/konselor sekolah harus menjadi model peran bagi hubungan manusia yang positif (hubungan
yang penuh penerimaan, tidak bias, dan setara)
(Mochamad Nursalim, h. 218)
Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling

1. Bimbingan

Akademik

2. Bimbingan Karier

3. Bimbingan Pribadi

4. Bimbingan Sosial
Pertemuan keempat

Hakikat Profesi Bimbingan dan Konseling


• Profesi, profesional, profesionalisme adalah suatu jabatan/pekerjaan yang menuntut
keahlian dari pada petugasnya, artinya pekerjaan yang disebut profesi itu tidak dapat
dilakukan oleh orang yang tidak terlatih/tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu
untuk melakukan pekerjaan.
• Ciri utama yang mengandung syarat-syarat suatu profesi :
1. Suatu profesi merupakan suatu jabatan/pekerjaan yang mempunyai fungsi dan
kebermaknaan social yang sangat menentukan
2. Profesi ini menampilkan pelayanan khusus; didasarkan atas Teknik-Teknik intelektual
dan ketrampilan tertentu yang unik.
3. Penampilan pelayanan tidak hanya bersifat rutinitas saja, melainkan juga bersifat
pemecahan masalah atau penanganan situasi kritis yang menuntut pemecahan dengan
menggunakan teori dan metode ilmiah.
4. Para anggotanya memiliki kerangka ilmu yang sama, yaitu yang didasarkan atas ilmu
yang jelas, sistematis, dan ekspilisit.
5. Untuk dapat menguasai kerangka ilmu tersebut, diperlukan
pendidikan dan Latihan dalam waktu yang cukup lama.
6. Para anggotanya secara tegas dituntut memiliki kompetensi
minimum melalui prodesur pendidikan dan Latihan serta
lisensi/sertifikasi.
7. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya
8. Memiliki konseli/objek layanan tetap
9. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di
masyarakat, dll.
BK Merupakan Suatu Profesi, ciri-cirinya :
• Petugas (guru pembimbing/konselor) sekolah merupakan lulusan dari
pendidikan keahlian (prodi BK)
• Dalam melaksanakan pelayanan, guru pembimbing menggunakan berbagai
metode/Teknik ilmiah
• Kegiatan BK merupakan layanan kemasyarakatan dan bersifat sosial
• Memiliki organisasi profesi, yaitu ABKIN yang didirikan di Malang, 12
Desember 1975, dan mempunyai AD/ART, serta kode etik.
• Mempunyai pengakuan dari masyarakat/pemerintah, SK Mendikbud Nomor
25 tahun 1995
• Para anggotanya memiliki keinginan untuk memajukan diri baik wawasan
pengetahuannya maupun ketrampilannya, melalui seminar, pelatihan,
workshop, pertemuan ilmiah, dll.
Perbandingan antara Konseling dan
Psikoterapi
• Suatu kegiatan bantuan (helper) terjadi apabila terdapat 4 kondisi
sebagai berikut :
1. Ada seseorang yang membutuhkan bantuan
2. Ada seseorang yang kompeten untuk memberikan bantuan
3. Ada ketrampilan membantu, baik yang diperoleh melalui belajar,
ataupun secara natural
4. Latar pendukung terlaksananya bantuan, yaitu factor pendukung
pelaksanaan (kondisi memberi/menerima bantuan), meliputi factor
kepribadian, kenyamanan, karakteristik ruangan, ketepatan waktu.
• Tidak ada perbedaan yang jelas, karena proses keduanya lebih banyak memiliki
kesamaan dibandingkan perbedaan.

• Dalam konteks umum, konseling dapat dipahami sebagai profesi helper. Profesi
helper mencakup berbagai disiplin, termasuk psikologi, konseling, dan psikiater.
Profesi-profesi ini memiliki program pelatihan yang unik dan menghasilkan
spesialisasi tertentu. Kelompok profesi helper meyediakan layanan serupa
konseling dan psikoterapi.

• Anggota profesi ini sering kali bekerja sama dalam tim multidisiplin, contoh
konselor sekolah dan psikolog sekolah menggabungkan kekuatan untuk
menyediakan layanan konseling di sekolah.
Perbandingan Berbagai Profesi Ditinjau dari Lisensi, Persyaratan serta
Ketrampilan dan Tanggung Jawabnya
Jenis Helper Lisensi dan Persyaratan Ketrampilan dan Tanggung Jawab Tempat Kerja

1. Konselor Gelar Magister dalam Penggunaan strategi konseling dan Pusat Kesehatan
Kesehatan Mental Konseling atau bidang psikoterapi Mental
terkait

2. Konselor Biasanya memiliki gelar Konseling perkawinan, anak, dan Praktik pribadi
Perkawinan, Anak, magister dalam Konseling keluarga
dan Keluarga Perkawinan, Anak, dan
Keluarga atau bidang
terkait

3. Psikiater Social Umumnya bergelar Konseling dan psikoterapis, memiliki RS, Palayanan
Worker Magister dalam bidang kemampuan untuk membantu dalam Lembaga Sosial,
Pekerja Sosial layanan sosial (makanan, tempat tinggal, Praktik Pribadi
penganiayaan anak, penelantaran,
membina dan merawat)
Jenis Helper Lisensi dan Persyaratan Ketrampilan dan Tanggung Jawab Tempat Kerja

4. Psikolog Klinis Bergelar Psy.D., Ph.D atau Konseling dan psikoterapi, tes Pusat konseling
dan Konseling Ed.D psikologi, spesialis Kesehatan mental universitas, pusat
Kesehatan mental,
RS, dan praktik
pribadi.
5. Konselor Pastoral Bergelar Magister di Konseling dan psikoterapis dari Gereja atau Lembaga
bidang Konseling atau perspektif religious, beberapa focus yang berafiliasi
bidang yang terkait issu persiapan perkawinan dan dengan gereja
keluaarga

6. Psikiater MD (Medical Degree) 3-4 Penanganan gangguan mental serius RS, pusat Kesehatan
tahun pelatihan spesialis (biasanya menggunakan obat), mental, dan praktik
psikiater termasuk konseling, psikoterapis, pribadi
konsultasi, dan supervise

7. Konselor Sekolah Sarjana BK Konseling pribadin dan karier, SD, SMP, SMA
konsultasi dengan staf sekolah dan
orang tua
8. Psikolog Sekolah Magister Psikologi Tes psikologi, konseling dan konsultan SD, SMP, SMA

Anda mungkin juga menyukai