Anda di halaman 1dari 14

MANUSKRIP

Bimbingan Konseling dan Kesejahteraan Psikologis Siswa dalam Kurikulum


Merdeka
tugas ini di buat guna memenuhi tugas perbaikan nilai mata kuliah psikologi
pendidikan

dosen pengampu :
Arifin Nur Budiono S.Pd. M.si

Disusun oleh :

Laila ginang mayang soka:2203402021052


E-mail: lailaginangmayangsoka@gmail.com

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2023
PENGANTAR

Kurikulum merdeka merupakan bagian yang penting Komprehensif dari


kurikulum versi revisi (2013). Untuk mengganti Kurikulum ini mengutamakan
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (pusat pembelajaran), yang
didasarkan pada minat, bakat, dan kemampuan siswa Selama pelaksanaan tugas
perkembangan (learning by doing). Basis Program studi mandiri ini berkaitan
dengan konsep Ki Hadjar Dewantara Yang percaya bahwa pembelajaran dan
pembelajaran holistik bersifat seumur hidup Kehidupan banyak orang yang
memberi pelajaran dan menjadikan hidup lebih bijaksana Kebangsaan Setiap
orang di Indonesia berhak mendapatkan pendidikan Kemakmuran masa depan
yang layak atas keberagaman dan Kebutuhannya.
Pelayanan konseling dan bimbingan pada era pembelajaran mandiri berbasis
kurikulum berorientasi pada kepentingan, Bakat dan kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran. Di tingkat Pendidikan formal (pendidikan dasar dan
menengah), bimbingan dan konseling (BK) Hal ini diharapkan dapat membuat
siswa mampu memahami dan menerima dirinya sendiri sebagai manusia
seutuhnya menurut lingkungannya, berkembang Potensi/bakat, perencanaan masa
depan dan pemecahan masalah untuk mencapai kemandirian dan memberi
manfaat bagi peserta didik sesuai nilai Pancasila (Pusat Pendidikan dan
Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2022).

Gambar 1 : karakteristik profil pelajar pancasila


Maksud dari gambar diatas adalah sesuai dengan konsep pelatihan yang telah
dimulai Ki Hadjar Dewantara yaitu (1) ing ngarsa Sung tuladha (sebagai pribadi
Pendidik, baik guru mata pelajaran maupun guru bimbingan dan konseling,
hendaknya menjadi teladan Yang baik dan positif bagi siswa), (2) ing madya
mangunkarsa (berkolaborasi Dengan siswa sebagai teman dalam
mengembangkan dan memfasilitasi gagasan Siswa siap merencanakan dan
menyelesaikan masa depan Permasalahan untuk mencapai dan memanfaatkan
kemandirian dan (3) tut wuri Handayani (untuk mendorong siswa
mengoptimalkan keterampilan dan minatnya Sesuai dengan kemampuan siswa)
(Kurikulum dan pusat studi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2022).
Adapun tujuan dari penulisan manuskrip ini yaitu :
1.sebagai wawasan kepada guru bimbingan konseling terkait pentingnya
kedudukan mereka untuk mensejahterakan psikologi siswa dan
2.untuk menyusul tugas dan perbaikan nilai di mata kuliah psikologi pendidikan.
PEMBAHASAN
A. Peran bimbingan dan konseling dalam satuan Pendidikan
bimbingan dan konseling berasal dari bahasa Inggris yaitu “guidance” dan
“counseling” . Sedangkan secara harfiah istilah ke 2 kata tersebut berarti :1)
mengarahkan 2) memandu 3) mengelola 4) menyetir . Jadi dapat di simpulkan
bahwa bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada konseli
untuk membantu konseli dalam menyelesaikan masalah nya.
Tujuan keseluruhan layanan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu
peserta didik/mentor Untuk mencapai kedewasaan dan kemandirian dalam hidup
pula Untuk menyelesaikan tugas -Tugas perkembangan yang meliputi pribadi,
sosial, pembelajaran Karir yang sempurna dan optimal. Bimbingan dan konseling
bersifat sistematis, obyektif, logis dan menuntut Didukung dan diprogram oleh
pengawas atau guru pembimbing Dan konseling untuk memfasilitasi
perkembangan siswa/guru Untuk mencapai kemandirian dalam hidup.
Terdapat 4 (empat) komponen program dalam penyelenggaraan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah yaitu :
1) Layanan dasar
Suatu proses untuk membantu semua guru melalui kegiatan persiapan
pengalaman Terstruktur secara klasik atau dirancang dan dilaksanakan secara
kelompok Secara sistematis mengembangkan keterampilan pengaturan diri yang
efektif dalam Tahapan dan tugas perkembangan,
2) Layanan yang minat Dan perencanaan
Seorang individu Kurikulum tersedia berdasarkan minat, kemampuan dan/atau
pilihan Memfokuskan, memperluas dan/atau mengarahkan keterampilan peserta
didik. Pendalaman bidang studi dan/atau muatan profesional.
3) Layanan responsif
Memberikan bantuan kepada siswa/guru yang menghadapi permasalahan dan
Membutuhkan bantuan sekarang agar siswa tidak mengalami Hambatan dalam
pelaksanaan tugas pembangunan.
4) Dukungan sistem
Ini adalah bagian dari fungsi pelayanan dan administrasi, metode kerja,
infrastruktur (misalnya teknologi informasi dan komunikasi) dan peningkatan
kapasitas Guru profesional atau guru pembimbing dan konsultan secara tetap
Mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan nasihat.
Bimbingan dan konseling di sekolah mencangkum 4 bidang yaitu :
1) Belajar : proses pemberian bantuan untuk menfasilitasi peserta didik
dalam mengembangkan pemahaman keterampilan dalam bidang belajar
dan memecahkan masalah – masalah belajar / akademik. Bimbingan
konseling belajar meliputi :
a) Pengenalan kurikulum
b) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang positif
c) Pengembangan motif prestasi
d) Cara belajar yang efektif
e) Penyelesaian tugas dan latihan
f) Pengembangan kesadaran belajar sepanjang hayat
g) Pencarian dan penggunaan sumber belajar
h) Penyesuaian diri terhadap semua tuntutan program pendidikan
i) Perencanaan pendidikan lanjutan
j) Cara mengatasi kesulitan belajar
Bimbingan dan konseling belajar bisa di lakukan melalui :layanan klasikal,
layanan kelompok, layanan bimbingan dan konseling individu maupun kelompok.
Bimbingan dan konseling belajar bertujuan diantaranya sebagai berikut :
a. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
b. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
c. Mengembangkan kedisiplinan dalam belajar
d. Mengatasi kesulitan belajar
e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian
Secara visual bimbingan dan konseling belajar dapat di gambar kan sebagai
berikut :
2) Pribadi : proses pemberian bantuan kepada konseli untuk memahami,
menerima, memutuskan, dan merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab sehingga dapat mencapai tujuan perkembangan
pribadinya secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan
keselamatan dalam kehidupannya.
Adapun ruang lingkup bimbingan dan konseling pribadi meliputi :
a. Pemahaman potensi diri ( memahami kelebihan dan
kekurangan)
b. Pengembangan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam
hidup
c. Penerimaan kelemahan kondisi diri dan mengatasi nya
dengan baik.
d. Pencapaian keselarasan pengembangan antara cipra-rasa-
karsa
e. Aktualisasi diri sesuai dengan kompetensi diri secara
optimal yang di dasari oleh nilai -nilai luhur dan norma.
Bimbingan konseling pribadi memiliki tujuan yaitu :
- Memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha
esa
- Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara
objektif
- Memiliki sikap positif atau peduli terhadap diri
sendiri
- Memiliki sikap optimis dalam menghadapi
kehidupan dan masa depan.
Secara visual bimbingan dan konseling pribadi dapat di gambar kan sebagai
berikut:
3) Sosial : proses pemberian bantuan untuk menfasilitasi peserta didik /
konseli agar mampu menahami lingkungan nya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil dan mampu menyesuaikan diri dan
memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosial nya sehingga
mencapai sebuah kebahagiaan
Bimbingan dan konseling sosial bertujuan untuk :
- Bersikap respek terhadap orang lain
- Memiliki rasa tanggung jawab
- Memiliki kemampuan berinteraksi sosial
- Memiliki kemampuan berkomunikasi
- Memiliki kemampuan mengambil keputusan yang
efektif
- Memiliki sikap toleransi
- Memiliki sikap alustris
Secara visual bimbingan dan konseling sosial dapat di gambarkan sebagai

berikut :
Karir : prsises pemberian bantuan untuk menfasilitasi peserta didik / konseli agar
dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal pendidikan lanjutan di dunia
kerja, dan mengedepankan masa depan nya sesuai dengan bentuk kehidupan yang
di harapkan.
Ruang lingkup bimbingan konseling karir meliputi : pekerjaan, pengembangan
keterampilan menempuh masa transisi secara positif dari masa bersekolah ke
masa bekerja, ketentuan sekolah dan pelatihan kerja, kesadaran akan hubungan
beragam tujuan hidup dengan nilai, bakat, minat, kecakapan, dan kepribadian
masing-masing.
Bimbingan dan konseling karir bertujuan untuk :
- Memilih jurusan sltp dan slta yang sesuai dengan
bakat dan minat.
- Memiliki pemahaman diri
- Memiliki sikap positif di dunia kerja
- Memiliki kemampuan merencanakan masa depan
- Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat

Secara visual bimbingan dan konseling karir dapat di gambarkan sebagai berikut:

B. kurikulum merdeka
Menurut (Khoirurrijal et al., 2022), kurikulum merupakan komponen pendidikan
yang terbaik dan mengandung nilai-nilai inti yang terwujud dalam diri siswa
dalam mencapai tujuan pendidikannya. Secara etimologis kurikulum berasal dari
bahasa Yunani curir yang berarti pelari dan curare yang berarti tempat berlari. Jadi
konsep program ini berasal dari dunia olah raga Yunani-Romawi yaitu jarak yang
harus dilintasi pelari dari garis start sampai garis finis.
Kurikulum Merdeka memuat muatan yang serba guna, muatannya lebih optimal
bagi siswa, tersedia waktu yang cukup untuk memperdalam konsep dan
memperkuat keterampilan. Guru mempunyai kebebasan untuk memilih perangkat
pembelajaran yang berbeda untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan minat belajar siswa (Khoirurrijal et al., 2022). Menurut
(Khoirurrijal et al., 2022), fungsi program Merdeka adalah:
1. Guru program berperan sebagai pemandu dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Bagi pengelola dan pengawas sekolah atau madrasah, program merupakan
pedoman dalam pelaksanaan kepemimpinan atau supervisi.
3. Bagi orang tua, program ini menjadi panduan bagi anak untuk belajar di
rumah. 4. Bagi masyarakat, program ini merupakan pedoman yang memberikan
dukungan terhadap terselenggaranya proses pendidikan di sekolah atau sekolah.
5. Bagi peserta didik, tugas program adalah memandu kegiatan pembelajaran.
Tahapan program belajar mandiri (Juditya, 2023) Tujuan program belajar mandiri
adalah menjadikan proses pembelajaran, selain penyelesaian tugas, pembelajaran
bermakna dan menyenangkan. Setiap guru dituntut tidak hanya memiliki
keterampilan mengajar yang terbaik dalam model pengajaran yang berbeda-beda,
tetapi juga lebih mendalam dan bermakna. Pencapaian standar keluaran tidak
dibatasi pada satu tahun akademik saja, namun mempunyai waktu yang lebih
fleksibel terutama pada setiap tahapannya. Tahapan ini terbagi menjadi enam,
yaitu Tahap A (kelas 1 dan 2 SD), Tahap B (kelas 3 dan 4 SD), Tahap C (kelas 5
dan 6 SD), Tahap D (kelas 7, SMA 8 dan 9), Tahap E (kelas 10 SMA), Tahap F
(kelas 11 dan 12 SMA). Dengan merencanakan pembelajaran dari awal tahun
ajaran, maka guru-guru periode yang sama dapat berkoordinasi dan bekerja sama
untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas sebelumnya ketika merencanakan
pembelajaran selanjutnya.
Menurut (Juditya, 2023) Pembagian fase dalam kurikulum merdeka yaitu dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Jenjang satuan Fase Kelas
Pendidikan
Paud Fondasi Tk sederajat
SD / paket A A 1-2
B 3-4
C 4-5
SMP / paket B D VII-IX
SMA/ paket C E X-XII

C. Peran bimbingan dan konseling dalam kurikulum merdeka

Berikut ini merupakan peran Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum


Merdeka di Sekolah, selain Menjalankan 4 (empat) komponen program dan 4
(empat) Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling :
Setiap sekolah mempunyai karakteristik tersendiri yang dapat mempengaruhi
kondisi sekolah tersebut. Kurikulum mandiri sekolah mempunyai pilihan
bimbingan dan konseling yang disesuaikan dengan keadaan, kebutuhan dan
kemampuan masing-masing sekolah, antara lain:
1. Guru lapangan dan tenaga kependidikan dapat bekerja sama dan bekerja sama
untuk memenuhi peran bimbingan dan konseling dalam mewujudkan
kesejahteraan psikologis siswa (student well-being) dan mendorong
perkembangan siswa. Kurikulum mandiri

2. Alat penilaian siswa dapat disederhanakan dan menggunakan website gratis.


Penilaian dapat dilakukan bekerjasama dengan guru mata pelajaran dan dosen

3. Memberikan layanan bimbingan dan konseling dengan mudah di tempat yang


sudah ada (melakukan konseling di ruang kelas, taman sekolah dan tempat
sekolah lainnya)

D. Contoh Implementasi layanan bimbingan dan konseling


dalam Kurikulum merdeka
1. Contoh implementasi layanan Bimbingan dan Konseling bidang layanan belajar
dalam kurikulum merdeka. Layanan dilakukan untuk membantu peserta didik
dalam mengenali potensi diri untuk belajar:
2.Contoh implementasi layanan Bimbingan dan Konseling bidang layanan sosial
dalam kurikulum merdeka.Layanan dilakukan untuk membantu peserta didik
memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi Sosial secara positif,
terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang
Dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan

dengan lingkungan sosialnya :


3. Contoh implementasi layanan Bimbingan dan Konseling bidang layanan karir
yang berkelanjutan dalam kurikulumkurikulu uMerdeka. Layanan dilakukan
untuk membantu mengidentifikasi minat dan bakat peserta didik dengan asesmen
Non kognitif sebagai persiapan untuk merencanakan karir ( SMA/SMK,

perguruan tinggi, atau lainnya) :

E. Bimbingan Konseling dan Kesejahteraan Psikologis Siswa


dalam Kurikulum Merdeka

Peran guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kesejahteraan


psikologis peserta didik pada kurikulum merdeka adalah:

1. Manajemen program
Program yang telah dimulai direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi
oleh guru pembimbing dan pengarah bekerjasama dengan guru kelas atau
guru mata pelajaran. Tujuannya untuk memenuhi dimensi dan unsur profil
pelajar Pancasila, yaitu. Akhlak mulia, keberagaman global, kemandirian,
kerjasama, penalaran kritis dan kreatif.
1. Memandu siswa
Sebagian besar siswa masih belum mengetahuinya. Mereka mungkin
belum mengetahui kepribadian, kelebihan, kelemahan dan potensi dirinya.
Agar siswa dapat memahami dirinya dengan baik maka guru yang
memimpin dan membimbing harus membimbingnya.Dalam kurikulum
yang dipersonalisasi, guru yang memimpin dan membimbing adalah
panduan bagi siswa dalam mengenal dirinya sendiri, mendorong
perkembangan dan pertumbuhan, adaptasi diri dan pada tingkat yang
optimal. Perkembangan potensi dan minat. Dengan mengenal diri sendiri
maka siswa akan lebih mudah mengetahui tujuan hidupnya, mengetahui
bakat dan kemampuannya, serta mengetahui cara menggunakan bakat dan
kemampuan tersebut untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan. Hal
ini memudahkan siswa menemukan makna dan merasa puas dengan
kehidupannya.

2. Menilai kemajuan siswa


Tugas bimbingan dan konseling kurikulum mandiri juga untuk
mengevaluasi kemajuan peserta didik. Instruktur bimbingan dan konseling
menggunakan alat penilaian formal dan informal untuk menilai kemajuan
siswa dalam praktik pelayanan. Selain alat penilaian formal dan informal,
guru bimbingan dan konseling dapat bekerja sama dengan psikolog atau
ahli lainnya untuk menafsirkan hasil tes guna mengambil keputusan
tentang rencana pengembangan siswa.

3. Sebagai konselor
Walaupun guru pembimbing dan guru pembimbing memiliki peran yang
berbeda, namun peran utama guru pembimbing dan pembimbing adalah
sebagai pengawas. Guru Kepemimpinan dan Konseling memberikan siswa
akses terhadap praktik kepemimpinan untuk mengatasi, menyelesaikan,
meningkatkan dan mencegah masalah yang berkaitan dengan kehidupan
pribadi, studi, sosial dan karir.
Siswa dapat berkonsultasi dengan guru pembimbing dan pembimbing
mengenai karir, studi atau masalah kehidupan pribadinya tanpa harus takut
hasil konsultasi tersebut diketahui orang lain. Sebab, guru BK harus
berpegang pada standar profesi dan etika yang telah ditetapkan. Salah
satunya adalah kerahasiaan.

4. Memberikan layanan konsultasi


Untuk mencapai profil siswa Pancasila, guru bimbingan dan konseling
hendaknya memberikan informasi kepada siswa, pengajar ke rumah dan
orang tua/wali tentang kemungkinan peluang pengembangan, minat dan
kebutuhan lainnya. Dengan demikian, enam dimensi profil pelajar
Pancasila dapat tercapai.
5. Berkoordinasi dengan pihak lain
Peran guru bimbingan dan konseling dalam kurikulum Merdeka
selanjutnya adalah berkoordinasi dengan pihak lain.Untuk menunjang
perkembangan akademik dan karir peserta didik secara maksimal, guru
bimbingan dapat bekerjasama dengan satuan pendidikan di sekolah seperti
pihak sekolah. Direktur, wali kelas dan departemen. Guru, keluarga dan
masyarakat.
Selain peran-peran tersebut di atas, guru pembimbing juga mempunyai
peran umum, seperti menjadi perantara antara orang tua/wali dengan
siswa, terutama ketika timbul permasalahan di sekolah, dan membantu
guru menemukan metode pengajaran yang tepat bagi siswa.

6. Penyediaan berbagai layanan bimbingan dan konsultasi


Dalam Kurikulum Mandiri, guru bimbingan dan konseling memberikan
berbagai layanan bimbingan dan konseling kepada siswa, antara lain:

a) bimbingan dan konseling di bidang layanan


pembelajaran, yaitu. Layanan yang diberikan oleh
guru bimbingan dan konseling untuk memperjelas dan
mengidentifikasi potensi belajar mengajar setiap
siswa.
b) bimbingan dan konseling bidang pelayanan personal,
yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan guru kepada siswa yang mempunyai
masalah pribadi dan memerlukan penanganan khusus
c) Bimbingan dan konseling di bidang pelayanan sosial,
yaitu. Layanan yang diberikan oleh guru bimbingan
dan konseling, yang dengannya siswa dapat
memahami lingkungannya dan mampu melakukan
interaksi sosial secara positif dan terampil sehingga
terjalin hubungan yang harmonis antar siswa. Dan
mereka lingkungan
d) Bimbingan dan konseling dalam layanan karir, yaitu
layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan
konseling untuk membantu siswa menentukan
jurusan kuliah atau pekerjaan apa yang ingin
dilakukannya setelah pendidikan SMA/SMK.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam kurikulum mandiri


peran konseling sangat efektif terhadap kesejahteraan psikologis siswa,
karena BK sendiri menjadi landasan untuk meminimalisir terjadinya
gangguan psikologis yang dialami siswa. Ketika siswa mempunyai
masalah, guru yang membimbing dan memberi nasihat menjadi temannya.
Guru Bk dapat melaksanakan berbagai kegiatan pengabdian untuk
meningkatkan kesejahteraan psikologis siswa dengan cara sebagai berikut:

1. Manajemen program
2. Kepemimpinan mahasiswa
3. Menilai kemajuan siswa
4. Sebagai konselor
5. Memberikan layanan konsultasi
6. Berkoordinasi dengan pihak lain
7. Penyediaan berbagai layanan bimbingan dan konsultasi

DAFTAR PUSTAKA

Konseling, B. D. A. N., Prodi, D., & Ikip, B. K. (n.d.).


PERKEMBANGAN. PROF. DR. SYAMSU YUSUF LN, M. P. (2017).
Bimbingan dan Konseling Perkembangan. PT Refika Aditama.

Kemdikbud-Ristekdikti. (2022). Buku Saku Platform Merdeka Mengajar.


1–12.

Khoirurrijal, Fadriati, Sofia, Makrufi, A. D., Gandi, S., Muin, A., Tajeri,
Fakhrudin, A., Hamdani, & Suprapno. (2022). Pengembangan Kurikulum
Merdeka (Issue 1). CV. Literasi Nusantara Abadi.

Anda mungkin juga menyukai