Anda di halaman 1dari 20

BIMBINGAN & KONSELING

IRMA ARIFAH, M.Pd.

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN


PGRI
TRENGGALEK
2013-2014
Ragam Bimbingan Menurut Masalah

A. Bimbingan Akademik
 Yaitu bimbingan yang diarahkan untuk
membantu para individu dalam menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah akademik.
 Masalah-masalah akademik: pengenalan
kurikulum, pemilihan jurusan/ konsentrasi, cara
belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan,
pencarian dan penggunaan sumber belajar,
perencanaan pendidikan lanjutan, dll.
Ragam Bimbingan Menurut Masalah
A. Bimbingan Akademik

 Dilakukan dengan cara mengembangkan


suasana belajar-mengajar yang kondusif agar
terhindar dari kesulitan belajar.
 Pembimbing membantu individu mengatasi
kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar
yang efektif, membantu individu agar sukses
dalam belajar dan mampu menyesuaikan diri
terhadap semua tuntutan program/
pendidikan, memfasilitasi individu dalam
mencapai tujuan akademik yang diharapkan.
Ragam Bimbingan Menurut Masalah
B. Bimbingan Sosial-Pribadi

 Bimbingan untuk membantu para individu dalam


memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.
 Masalah-masalah sosial pribadi: hubungan dengan
sesama teman, dengan guru, dengan orang tua, dengan
saudara, pemahaman sifat dan kemampuan diri,
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan
masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian
konflik.
 Bimbingan diarahkan untuk memantapkan kepribadian
dan mengembangkan kemampuan individu dalam
menangani masalah-masalah dirinya.
 Mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang
dengan memerhatikan keunikan karakteristik pribadi
serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
Ragam Bimbingan Menurut Masalah

B. Bimbingan Sosial-Pribadi
 Bimbingan dilakukan dengan cara
menciptakan lingkungan yang kondusif,
interaksi pendidikan yang akrab,
mengembangkan sistem pemahaman diri
dan sikap-sikap yang positif, serta
keterampilan-keterampilan sosial-pribadi
yang tepat.
Ragam Bimbingan Menurut Masalah

C. Bimbingan Karir

Bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan,


pengembangan, dan pemecahan masalah-masalah karir;
seperti pemahaman terhadap tugas-tugas kerja dan
jabatan, pemahaman kondisi dan kemampuan diri,
pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan
pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan
pemecahan masalah masalah karir yang dihadapi.
Ragam Bimbingan Menurut Masalah

C. Bimbingan Karir

 Bimbingan ini merupakan pemenuhan kebutuhan

perkembangan individu sebagai bagian integral


dari program pendidikan.
 Terkait dengan perkembangan kemampuan
kognitif, afektif, maupun keterampilan individu
dalam mewujudkan konsep diri yang positif,
memahami proses pengambilan keputusan,
maupun perolehan pengetahuan dalam
keterampilan yang akan membantu dirinya
memasuki sistem kehidupan sosial budaya yang
terus menerus berubah.
Ragam Bimbingan Menurut Masalah

C. Bimbingan Karir

 Upaya bantuan terhadap individu agar dapat


mengembangkan dan memahami dirinya, mengenal
dunia kerjanya, mengembangkan masa depannya
yang sesuai dengan bentuk kehidupannya yang
diharapkan.
 Dengan layanan bimbingan karir individu mampu
menentukan dan mengambil keputusan secara
tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya sehingga mereka mampu mewujudkan
dirinya secara bermakna.
Ragam Bimbingan Menurut Masalah

D. Bimbingan Keluarga
 Upaya pemberian bantuan kepada para individu
sebagai pemimpin/ anggota keluarga agar mereka
mampu menciptakan keluarga yang utuh dan
harmonis, memberdayakan diri secara produktif,
dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan
norma keluarga, serta berpartisipasi aktif dalam
mencapai kehidupan keluarga yang bahagia.
Ragam Bimbingan Menurut Masalah

D. Bimbingan Keluarga
 Seiring berkembangnya iklim kehidupan yang
semakin kompleks dan sasaran bantuan yang semakin
beragam, maka dewasa ini telah terjadi pergeseran
orientasi bimbingan, yaitu dari yang bersifat klinis
(clinical approach) menjadi perkembangan (developmental
approach)
 Bimbingan perkembangan bersifat edukatif,
pengembangan, dan outreach. Edukatif karena titik
berat layanan bimbingan ditekankan pada pencegahan
dan pengembangan, bukan korektif atau terapeutik,
walaupun layanan tersebut juga tidak diabaikan.
Ragam Bimbingan Menurut Masalah

D. Bimbingan Keluarga
 Pengembangan, karena titik sentral sasaran bimbingan
adalah perkembangan optimal seluruh aspek kepribadian
individu dengan strategi/ upaya pokoknya memberikan
kemudahan perkembangan melalui perekayasaan
lingkungan perkembangan.
 Outreach, karena target populasi layanan bimbingan tidak
terbatas kepada individu bermasalah, tetapi semua
individu berkenaan dengan semua aspek kepribadiannya
dalam semua kontekskehidupannya (masalah, target
intervensi, setting, metode, dan lama waktu layanan).
 Teknik bimbingan yang digunakan meliputi teknik-
teknik pembelajaran, pertukaran informasi, bermain
peran, tutorial, dan konseling.
Ragam Bimbingan Menurut Masalah
 Bimbingan perkembangan di lingkungan pendidikan merupakan
pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik yang dilakukan
secara berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami
dirinya (potensi dan tugas-tugas perkembangannya), dan
memahami lingkungannya, sehingga mereka mampu mengarahkan
diri dan menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif
terhadap norma yang berlaku atau tuntutan kerja yang akan
dimasukinya kelak.
 Melalui pemberian layanan bimbingan diharapkan mereka dapat
menjadi lebih produktif, dapat menikmati kesejahteraan hidupnya
dan dapat memberi sumbangan yang berarti kepada keluarga,
sekolah, lembaga tempat mereka bekerja kelak, serta masyarakat
pada umumnya.
Tujuan Bimbingan
1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir, serta kehidupannya di masa
yang akan datang
2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimilikinya seoptimal mungkin
3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya
4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi
dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Tujuan Bimbingan
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka
harus mendapatkan kesempatan untuk:
1) Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas
perkembangannya
2) Mengenal dan memahami potensi/ peluang yang ada di
lingkungannya
3) Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta
rencana pencapaian tujuan tersebut
4) Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri
5) Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya,
kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat
6) Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya
7) Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya
secara tepat dan teratur serta optimal.
Tujuan Bimbingan

a. Tujuan Bimbingan dan Konseling Terkait


dengan Aspek Pribadi-Sosial Individu
1) Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, baik dalam kehidupan
pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat
kerja, maupun masyarakat
2) Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing
3) Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif antara menyenangkan (anugerah) dan yang tidak
menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif
sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya
Tujuan Bimbingan
a. Tujuan Bimbingan dan Konseling Terkait
dengan Aspek Pribadi-Sosial Individu
4) Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahannya, baik fisik maupun psikis
5) Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang
lain
6) Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat
7) Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati/ menghargai
orang lain, tidak melecehkan martabat / harga dirinya
8) Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
Tujuan Bimbingan

a. Tujuan Bimbingan dan Konseling Terkait


dengan Aspek Pribadi-Sosial Individu
9) Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan,
atau silaturahim dengan sesama manusia
10) Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik
bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain
11) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif
Tujuan Bimbingan
b. Tujuan Bimbingan dan Konseling Terkait
dengan Aspek Akademik (Belajar)
1) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan
membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian
terhadap semua pelajaran dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar
yang diprogramkan
2) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
3) Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti
keterampilan membaca cepat, menggunakan kamus, mencatat
pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian
4) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-
tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu
dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam
rangka mengembngkan wawasan yang lebih luas
5) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
Tujuan Bimbingan
c. Tujuan Bimbingan dan Konseling Terkait dengan
Aspek Karir
1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan dan minat) yang terkait dengan
pekerjaan
2) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja dalam arti mau bekerja dalam
bidang pekerjaan apa pun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi
dirinya, dan sesuai dengan norma agama
3) Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut,
lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja
4) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan
minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi
5) Dapat membentuk pola-pola pikir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila
seorang siswa bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus
mengarahkan dirinya pada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir
keguruan tersebut.
6) Mengenal keterampilan, kemampuan, dan minat. Keberhasilan/ kenyamanan
dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang
dimiliki. Oleh karena itu setiap orang perlu memahami kemampuan dan
minatnya, dalam bidang pekerjaan apakah dia mampu dan apakah dia
berminat terhadap pekerjaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai