Anda di halaman 1dari 13

FONOLOGI

FONEMIK

MISIONARIS
(menjelajah ke
Pelosok)

3.
1.
2. Lahir aliran Pendekatan
Baru Tagmemics dikenal
Kenneth L Pike Sbg FONEMIK
Kesulitan bahasa
(TAGMEMICS)
FONEMIK
Dalam bidang fonologi, pendekatan
tagmemics dikenal sebagai fonemik yang
memberikan teknik untuk memproses data
fonemik yang masih kasar untuk
memperoleh kesatuan bunyi yang signifikan
dan kemudian melambangkannya ke dalam
suatu alfabet yang mudah dibaca oleh
penuturnya.
Kenneth L. Pike

Ciri Universal Bahasa

1. Bunyi diubah oleh lingkungannya Nasal

2. Sistem bunyi tendensi kesemetrikan fonetik


(fonem /p/, /t/, /k/, /b/, /d/ + /g/)

3. Bunyi cenderung untuk berfluktuasi


Berdasarkan sifat kemampuan tutur manusia

4. Bunyi-bunyi suatu bahasa memberikan tekanan


Struktural. Misal bunyi a dan u sbg. diftong.
Ketidakmampuan fonemik model
kaum strukturalis menyelesaikan
masalah menyebabkan munculnya
aliran fonologi lain yang sama
sekali tidak sama dengan fonologi
ala Pike, yaitu Fonologi
Generatif, yang merupakan
bagian dari Gramatika
Transformasi Generasi.
FONOLOGI GENERATIF,
data rekaman suatu bahasa dapat
dianalisis sbb:
Fase pertama, tentukan dulu hipotesis
representasi dasar dari representasi
fonetik yang ada.
Ini dipercaya karena aspek fonetik
sesuatu morfem merupakan ciri
idiosinkratik dari morfem itu, aspek
realisasi yang lain mengikuti prinsip
keteraturan yang sistematik.
Fase kedua, dicari aturan-aturan yang
dapat mengubah representasi dasar
menjadi representasi fonetik.
Aturan-aturan yang disusun harus
diaplikasikan kepada data yang
tersedia.
Hipotesis diverifikasi untuk
memperoleh hipotesis yang paling
bisa diterima.
Disimpulkan sistem fonologi bahasa.
FONOLOGI GENERATIF

REALISASI REALISASI
FONETIK LAIN

Mengikuti prinsip keteraturan


yang sistematis. Oleh karena itu
Morfem merupakan
Ciri idiosinkratis dari sesudah hipotesis ditentukan,
morfem itu dicari aturan-aturan yang
mengubah representasi dasar
menjadi representasi fonetik
@direktorat psma_2008 8
ALTERNASI DALAM FONOLOGI

Dahulu diutarakan bahwa motivasi untuk


postulasi aturan-aturan fonologi itu
diperlukan untuk membedakan ciri
ucapan yang:

kontrastif (apa yang muncul tidak
diperkirakan)

non-kontransif (jika ada konteks ciri yang
akan muncul dapat ditebak
Untuk memperoleh konsep yang jelas mengenai
konsep kontrastif dan non-kontrastif, perhatikan
data yang diambil dari bahasa Rusia berikut:
Nominatif Datif Nominatif Arti
tunggal tunggal Jamak
xlep xlebu xleba roti
grip gribu griby jamur
grop grobu groby peti mati
xolop xolopu xolopy jaminan
trup trupu trupy mayat
sat sadu sady kebun
prut prutu prudy kolam
cvet cvetu cveta warna
Pada data di atas, nominatif tunggal
tidak mempuntai akhiran, hanya berisi
morfem akar, sedangkan datif tunggal
dan nominatif jamak, masing-masing
berakhiran u dan y atau a.
Selanjutnya konsonan akhir stem kata
benda Rusia ini menunjukkan alterasi
penyuaraan untuk beberapa kata,
seperti xlep-xlebu-xleba, sat-sadu-
sady, sedangkan lainnya konstan,
seperti trup-trupu-trupy, cvet-cvetu-
cveta.
Hasil pengamatan thd. data di atas
dapat dinyatakan sbb:
Ada sistem dengan voice obstruent akhir
dalam bentuknya yang berakhiran dan
berkaitan dengan obstruent yang
voiceless dalam bentuknya yang tidak
berakhiran (sad-sadu-sady)
Ada sistem dengan obstruent akhir, baik
yang berakhiran maupun yang tidak
(trup-trupu-trupy)
Tidak ada sistem yang dalam bentuknya
tidak berakhiran berakhir dengan voiced
obstruent
To be continued

Anda mungkin juga menyukai