KELOMPOK 6
1.Atikah
2.Tisa Betadara
3.Novryan Fiqriansyah
Tipe Perubahan Fonetis
01 Pewarisan Linear
Pewarisan Linear adalah pewarisan sebuah fonem protoke dalam bahasa
sekarang dengan tetap mempertahankan ciri-ciri fonetis fonem protonya.
Misalnya fonem proto */p/ menurunkan fonem /p/ dalam bahasa A, fonem
*/d/ menurunkan fonem /d/ dan sebagainya.
05 Penenggalan Parsial
Penenggalan parsial atau penghilangan sebagian adalah suatu proses
pewarisan di mana sebagian dari fonem proto menghilang dalam bahasa
kerabat sedangkan sebagian lain dari ciri fonem proto bertahan dalam
bahasa kerabat tersebut.
06 Perpaduan (Merger)
Perpaduan atau merger adalah suatu proses perubahan bunyi di mana dua
fonem proto atau lebih berpadu menjadi satu fonem baru dalam bahasa
sekarang.
07 Pembelahan (Split)
Pembelahan atau split adalah suatu proses perubahan fonem di mana suatu
fonem proto membelah diri menjadi dua fonem baru atau lebih, atau suatu
fonem proto memantulkan sejumlah fonem yang berlainan dalam bahasa
kerabat atau dalam bahasa yang lebih muda.
Macam-macam perubahan bunyi
Dalam hal ini, sejak jaman Yunani kuno sudah dikenal suatu proses perubahan
morfemis yang sangat penting yaitu anologi atau keteraturan dengan lawannya
anomaly atau ketak-teraturan.
anologi merupakan suatu proses yang mengubah morf-morf atau kombinasi morf-
morf atau pola-pola linguistik berdasarkan bentuk-bentuk yang sudah ada, atau
menciptakan morfem-morfem baru berdasarkan morfem-morfem yang sudah ada.
Suatu peristiwa perubahan yang lain terjadi karena analogi adalah perubahan
bentuk yang terjadi karena pencampuran antara dua perubahan bentuk yang terjadi
karena pencampuran antara dua bentuk yang berlainan yang memiliki bidang
semantik yang berbeda. Peristiwa ini disebut kontaminasi perancuan.
Berdasarkan keterangan sejarah dan Penetapan usia unsur bahasa dapat juga
sebagainya dapat ditentukan bahwa dilakukan dalam sebuah bahasa, misalnya
urutan berlakunya korespondensi antara Inggris kuno dan Inggris modern.
antara bahasa Inggris dan Belanda- Masa berlangsungnya fonem /ū/ dalam
Jerman adalah mula-mula /a/ - /a/, bahasa Inggris kuno hanya akan berlangsung
kemudian /a/ - /o/, dan terakhir dalam waktu tertentu, sampai diganti oleh
antara /a/ - /ae/. fonem lain yaitu /ou/ dalam bahasa Inggris
modern.
2. Bahasa-bahasa Austronesia Barat
PowerPada waktu membicarakan masalah ko-okurensi sudah
dikemukakan masalah menghilangnya fonem /r/ antar vokal
dalam bahasa Jawa, Bali, dan Lamalera. Dalam ketiga bahasa
itu fonem /r/ menghilang secara bertahap. Ada bentuk-bentuk
yang menunjukkan bahwa fonem /r/ mula-mula diganti dengan
/h/; kemudian fonem /h/ menghilang tetapi kedua vokal masih
dipertahankan, dan akhirnya menjadi vokal pendek karena
mengalami sandi dalam. Point Presentation
Kesimpulan:
1. Berdasarkan korespondensi fonemis kita dapat menentukan
secara relatif usia dari unsur-unsur tertentu dalam suatu bahasa.
2. Dalam menetapkan korespondensi fonemis untuk menentukan
usia unsur-unsur bahasa, kita harus mempergunakan bahan-
bahan dari linguistik deskriptif.
Status Bentuk Rekonstruksi
Rekonstruksi akar katanya adalah *es, sedangkan untuk bentuk jamak,
adalah *s. Dalam hal ini sebuah alomorf akar untuk bentuk tunggal
presens lebih banyak mengandung vokal, sedangkan alomorf akar
untuk bentuk jamak presens dan perfek kurang vokalnya berdasarkan
prinsip ablaut.
Contoh:
Yunani : hi-stam-mi ‘saya berdiri’
hi-stā-men ‘kami berdiri’
Contoh:
Sanskerta : dá-dā-mi ‘saya memberi’
da-d-más ‘kami memberi’
Contoh:
Inggris : sing-sung
bite-bit