(FONOLOGI)
Dosen Pengampu :
Dr. Noor Cahaya, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
01 02 03
Pengengertian Fonologi Gejala Fonologi Mengedentifikasi
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Fonem Bahasa
Indonesia
04 05
. Fonem dan Distribusinya Alofon dan Distribusinya
01
Pengengertian Fonologi
Bahasa Indonesia
FONOLOGI
Fonologi memiliki arti sebagai bagian dari kajian linguistik
yang mempelajari, membahas, membicarakan dan menganalisis
bunyi – bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat – alat ucap manusia.
a) Pemunculan fonem adalah hadirnya sebuah fonem yang sebelumnya tidak ada akibat dari
terjadinya proses morfologi.
b) Pelesapan fonem adalah peristiwa hilangnya fonem akibat proses morfologis.
c) Peluluhan fonem adalah proses luluhnya sebuah fonem, lalu menyatu pada fonem berikutnya.
d) Pergeseran fonem adalah berubahnya posisi sebuah fonem dari satu silabel ke dalam silabel
berikutnya.
e) Perubahan fonem adalah proses berubahnya sebuah fonem menjadi fonem yang lain karena
menghindari adanya dua bunyi sama.
Realisasi Fonem : Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan
fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa. Bahasa Indonesia memiliki realisasi dalam berbagai
bunyi. Realisasi fonem sebenarnya sama dengan bagaimana fonem itu dilafalkan. Realisasi dalam
wujud bunyi yang bermacam-macam dari sebuah fonem itulah yang disebut sebagai alofon. Dengan
demikian dapat ditegaskann, bahwa sumber yang sama dari sejumlah bunyi itu merupakan fonem.
C. Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Fonemik
1. Identifikasi Fonemik : Untuk mengidentifikasi sebuah Fonemik kita harus mencari sebuah kata, yang
mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip. Jika ternyata kedua
kata itu berbeda maknanya, maka bunyi itu merupakan sebuah fonemik, karena bunyi itu membedakan
makna kedua kata tersebut. Misalnya, kata Indonesia lupa dan rupa. Jika diperhatikan secara seksama
dari kedua kata tersebut, perbedaannya hanya pada bunyi fonem yang pertama, yaitu bunyi [l] dan bunyi
[r]. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi [l] dan [r] adalah dua buah fonem yang
berbeda di dalam bahasa Indonesia.
2. Alofon : Bunyi-bunyi yang merupakan realisasi dari sebuah fonem, seperti bunyi [P ] dan [P] untuk
fonem bahasa inggris/p/ pada kata pace (P eis) dan space (peis) disebut alofon-alofon fonem/p/. Seperti
juga dengan identitas fonem, identitas alofon juga hanya berlaku pada satu bahasa tertentu, dengan cara
membandingkan bunyi pada distribusi komplementer.
3. Klasifikasi Fonemik : Kriteria klasifikasi fonem sebenarnya sama dengan cara klasifikasi bunyi secara
fonetis. Kita mengenal adanya fonem segmental dan fonem suprasegmental.Fonem segmental terdiri
atas vokal dan konsonan.Ciri dan karakteristik vokal maupun kosnonan ini sama dengan klasifikasi
bunyi vokal maupun konsonan.
4. Khazanah Fonemik : Yang dimaksud dengan khazanah fonemik adalah banyaknya fonem yang terdapat
dalam stu bahasa. Berapa jumlah fonem yang dimiliki suatu bahasa tidak sama jumlahnya dengan yang
dimiliki bahasa lain.
03 Mengedentifikasi Fonem
Bahasa Indonesia
Fonem Bahasa Indonesia
Fonem adalah satuan bunyi bahsa yang terkecil yang dapat membedakan arti. Ilmu
yang memepelajari tentang fonem disebut fonemik, dan fonemik bagian dari fonologi.
Cara yang paling mudah mengedentifikasi fonem yaitu dengan membedakan
makna ( kata) dua buah pasang bahasa minimal menggunakan bahsa yang lazim
dan mudah untuk mengedentifikasi fonem. Cara
lain yang dapat digunakan untuk melakukan identifikasi sebuah fonem ialah
dengan mencermati distribusinya, apabila sebuah fonem berdistribusi
komplemnter pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau
di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon.
Contoh : Laku – aku fonem disini [ L ], Saku – aku fonem disini [ S ],
Baku – aku fonem disini [ B ]
04 Fonem Dan
Distibusinya
Distribusi fonem menghadirkan bunyi vokal dan konsonan yang
bervariasi sebagai akibat dari fakta diasistem yang tidak secara khusus
diperhatikan. Distribusi fonem di bagi empat yaitu :
Bunyi vokal adalah bunyi bahasa yang arus udaranya tidak mengalami halangan. Jenis vokal
ditentukan oleh tiga faktor yaitu tinggi rendahnya posisi lidah, bagian lidah yang dinaikkan, dan
bentuk bibir pada pembentukan vokal tersebut. Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal,
yaitu: a,I,e,u, dan o, Dalam banyak bahasa, kualitas dan bentuk bibir, dan kemampuan bibir untuk
membentuk formasi tertentu, sangat menentukan kualitas vokal. Akan tetapi, di dalam bahasa
Indonesia, fakta fisiologis demikian itu tidak berpengaruh. (Setyaningsih dan Kunjana, 2014: 48).
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan:
1. Parameter posisi lidah, dan
2. Parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal.
Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi:
1. vokal tinggi, yaitu: i dan u
2. vokal sedang, yaitu: e, a, dan o
3. vokal rendah, yaitu: a
Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi:
1. vokal depan, yaitu: I dan e
2. vokal tengah, yaitu: a
3. vokal belakang, yaitu: u dan o
4. Jika kedua parameter tersebut digabungkan, akan dapat ditemukan variasi distribusi fonem vokal,
misalnya i merupakan fonem tinggi-depan, dengan kedua bibir agak membuka dan terentang ke
arah samping.
b) Diftong
Diftong merupakan vokal rangkap yang meliputi ai, au, oi.
Contoh : ai : badai, au : kemarau, oi : amboi
c) Distribusi fonem konsonan
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-
paru. Dalam pengujaran bunyi konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita suara,
penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan.
d) Gugus konsonan
Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami
rintangan saat keluarnya. Contoh konsonan antara lain p, b, m, w, f, v, t, d, n, c, j, k, g,
h. Konsonan rangkap disebut kluster. Contoh kluster pada kata drama, tradisi, film,
modern.
Macam perubahan fonem antara lain:
1. Alofon : Alofon adalah variasi fonem karena pengaruh lingkungan suku kata. Contoh: simpul-simpulan.
Fonem u pada kata [simpul] berada pada lingkungan suku tertutup dan fonem u pada kata [simpulan]
berada pada lingkungan suku terbuka. Jadi, fonem u mempunyai dua alofon, yaitu [u] dan (u).
2. Asimilasi : Asimilasi adalah proses perubahan bunyi dari tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
Contoh: in + moral- immoral- imoral.
3. Desimilasi : Desimilasi adalah proses perubahan bunyi yang sama menjadi tidak sama. Contoh : sajjana
menjadi sarjana.
4. Diftongisasi : Diftongisasi adalah perubahan monoftong menjadi diftong. Contoh: anggota menjadi
anggauta.
5. Monoftongisasi : Monoftongisasi adalah proses perubahan diftong menjadi monoftong. Contoh: ramai,
menjadi rame.
6. Nasalisasi : Nasalisasi adalah persengauan atau proses memasukkan huruf nasal (n, m, ng, ny) pada suatu
fonem. Contoh: me/m/ pukul menjadi memukul.
Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari
paru-paru. Dalam pengujaran bunyi konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita
suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan. Alat
ucap yang bergerak untuk menghasilkan bunyi bahasa disebut sebagai artikulator aktif. Misalnya
bibir bawah, gigi bawah, dan lidah. Daerah yang disentuh atau didekati disebut sebagai daerah
artikulator. Misalnya bibir atas, gigi atas, gusi atas, langit-langit keras, langit-langit lunak, dan anak
tekak. Berdasarkan posisi pita suara, konsonan dibedakan atas konsonan bersuara; pita suara
hanya terbuka sedikit sehingga terjadilah getaran pada pita suara. Misalnya: b, d, g, c.
e) Pembatasan Distribusi Fonem
Yang dimaksud dengan pembatasan distribusi fonem adalah kesanggupan suatu fonem memenuhi
fungsinya sebagai onset, puncak ataupun koda sesuatu suku kata, dan dalam hubungannya dengan
kata, sebagai kesatuan, merupakan tinjauan atas posisi fonem yang bersangkutan (pada awal, tengah,
atau akhir). Adapun pembatasan distribusi fonem sebagai berikut:
1. Semua konsonan sebagai onset suku kata. Konsonan· konsonan itu adalah /p, b, w, d, k, g, x, h, c,
j, s, m, n, 9, n, 1, r, y, f/.
2. Konsonan yang dapat berdiri sebagai koda suku kata terbatas pada /p, t, k, x, h, s, m, 'liJL l), 1, r,
f/. Diftong /w, y/ juga dianggap sebagai koda karena fonem-fonem itu tidak silabis.
3. Konsonan yang tidak dapat berdiri sebagai koda adalah konsonan hambat bersuara /b, d, g/ dan
konsonan palatal /c,j, n/.
4. Semua vokal, /i, u, e, o, a, a/, dapat berdiri sebagai puncak.
5. Dalam gugus konsonan yang terdiri dari dua konsonan posisi kedua hanya dapat diduduki oleh
konsonan /1/, /r/, /s/, /y/, /w/.
6. Dalam jumlah yang terbatas ada juga gugus /sp /, /st/, dan /sk/.
7. Dalam gugus konsonan yang terdiri dari tiga konsonan posisi per-tama selalu /s/, posisi kedua /p/, /t/,
atau /k/, sedangkan posisi ketiga adalah /r/.
8. Dalam deret vokal bahasa Indonesia hanya dikenal deret yang terdiri dari dua vokal saja. Posisi
pertama diduduki oleh vokal /i/, /u/, /e/, dan /a/. Sesuai dengan adanya promis yang mengatakan
bahwa sistem bunyi itu mempunyai kecenderungan bersifat simetris, dapat diharapkan kehadiran
vokal /o/ dalam deret vokal pada posisi pertama.
05Alofon dan
Distribusinya
PENGERTIAN ALOFON
Alofon adalah variasi fonem yang tidak membedakan bentuk dan arti kata. Alofon adalah bunyi-bunyi
yang merupakan realisasi dari fonem. Pendistribusian alofon terbagi menjadi duayakni bersifat komplementer
dan bersifat babas. Yang disebut bersifat komplementer adalah distri busi saling melengkapi distribusi yang
tidak dapat dipisahkan meskipun dipisahkan juga tidak akan menimbulkan perubahan makna.Yang dimaksud
bersifat pendistribusian bebas adalah alofon-alofon itu dapat digunakan tanpa persyaratan lingkungan bunyi
tertentu. Kalau diperhatkan bahwa alofon merupakan realisasi dari fonem maka dapat dikatakan bahwa fonem
bersifat abstrak karena fonem itu hanyalah abstraksi dari alofon atau alofon-alofon lain. Dengan kata lain
yang nyata dalam bahasa adalah alofon.
Manufacturer
Consumer Retailers
Consumer
Advertising Campaign 2
Budget Billboard
$50,000
Goals Description
1. Here you can list your goals Mercury is the closest planet to the
2. Here you can list your goals Sun and the smallest one in the
3. Here you can list your goals Solar System
“This is a quote, words full of
wisdom that someone
important said and can make
the reader get inspired.”
—SOMEONE FAMOUS
PR Outreach
340,000
Interactions
20,000
New Followers
1,000,000
Mentions
Timeline
01 02 03 04
For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:
Kanit
(https://fonts.google.com/specimen/Kanit)
Pontano Sans
(https://fonts.google.com/specimen/Pontano+Sans)
PHASE 1
Task 1
Task 2
PHASE 2
Task 1
Task 2
PHASE
1
Task 1
Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons