Anda di halaman 1dari 54

FONEMIK

(FONOLOGI)
Dosen Pengampu :
Dr. Noor Cahaya, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 6

Fara Pramuditya 2010116220001


Nurul Huda 2010116120009
Puteri Norhayati Sulistyarini 2010116220022
Susiani Dwi Damayanti 2010116220029
Sutikno 2010116310010
PEMBAHASAN

01 02 03
Pengengertian Fonologi Gejala Fonologi Mengedentifikasi
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Fonem Bahasa
Indonesia

04 05
. Fonem dan Distribusinya Alofon dan Distribusinya
01
Pengengertian Fonologi
Bahasa Indonesia
FONOLOGI
Fonologi memiliki arti sebagai bagian dari kajian linguistik
yang mempelajari, membahas, membicarakan dan menganalisis
bunyi – bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat – alat ucap manusia.

Pengertian menurut Abdul Chaer (2003:102), Berdasarkan


etimologi “fonologi” terbentuk dari kata “fon” yang berarti “bunyi”
dan “logi” berarti sebagai “ilmu”. Maka, umumnya bisa di bilang
Fonologi memiliki arti Ilmu yang mempelajari bunyi bahasa yang di
pakai oleh manusia.
02 Gejala Fonologi
Bahasa Indonesia
A. Fonemik
Fonem adalah satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional,
maksudnya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna.
Fonemik adalah ilmu yang mempelajari bunyi-ujaran dalam fungsinya
sebagai pembeda arti. Fonemis, yang artinnya bahwa fona-fona yang
tak terbatas iu harus dibatasi dengan pengelompokannya ke dalam
unt-unit. Sekelompok bunyi yang mampu membedakan arti dijadikan
dalam unit-unit fonem, sedangkan perbedaan ucapan yang terdapat
dalam masing-masing unit tersebut merupakan variasi fonem yang
ada (alofon).
B. Gejala Fonologis Bahasa Indonesia

a) Pemunculan fonem adalah hadirnya sebuah fonem yang sebelumnya tidak ada akibat dari
terjadinya proses morfologi.
b) Pelesapan fonem adalah peristiwa hilangnya fonem akibat proses morfologis.
c) Peluluhan fonem adalah proses luluhnya sebuah fonem, lalu menyatu pada fonem berikutnya.
d) Pergeseran fonem adalah berubahnya posisi sebuah fonem dari satu silabel ke dalam silabel
berikutnya.
e) Perubahan fonem adalah proses berubahnya sebuah fonem menjadi fonem yang lain karena
menghindari adanya dua bunyi sama.

Realisasi Fonem : Realisasi fonem adalah pengungkapan sebenarnya dari ciri atau satuan
fonologis, yaitu fonem menjadi bunyi bahasa. Bahasa Indonesia memiliki realisasi dalam berbagai
bunyi. Realisasi fonem sebenarnya sama dengan bagaimana fonem itu dilafalkan. Realisasi dalam
wujud bunyi yang bermacam-macam dari sebuah fonem itulah yang disebut sebagai alofon. Dengan
demikian dapat ditegaskann, bahwa sumber yang sama dari sejumlah bunyi itu merupakan fonem.
C. Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Fonemik
1. Identifikasi Fonemik : Untuk mengidentifikasi sebuah Fonemik kita harus mencari sebuah kata, yang
mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan kata lain yang mirip. Jika ternyata kedua
kata itu berbeda maknanya, maka bunyi itu merupakan sebuah fonemik, karena bunyi itu membedakan
makna kedua kata tersebut. Misalnya, kata Indonesia lupa dan rupa. Jika diperhatikan secara seksama
dari kedua kata tersebut, perbedaannya hanya pada bunyi fonem yang pertama, yaitu bunyi [l] dan bunyi
[r]. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi [l] dan [r] adalah dua buah fonem yang
berbeda di dalam bahasa Indonesia.
2. Alofon : Bunyi-bunyi yang merupakan realisasi dari sebuah fonem, seperti bunyi [P ] dan [P] untuk
fonem bahasa inggris/p/ pada kata pace (P eis) dan space (peis) disebut alofon-alofon fonem/p/. Seperti
juga dengan identitas fonem, identitas alofon juga hanya berlaku pada satu bahasa tertentu, dengan cara
membandingkan bunyi pada distribusi komplementer.
3. Klasifikasi Fonemik : Kriteria klasifikasi fonem sebenarnya sama dengan cara klasifikasi bunyi secara
fonetis. Kita mengenal adanya fonem segmental dan fonem suprasegmental.Fonem segmental terdiri
atas vokal dan konsonan.Ciri dan karakteristik vokal maupun kosnonan ini sama dengan klasifikasi
bunyi vokal maupun konsonan.
4. Khazanah Fonemik : Yang dimaksud dengan khazanah fonemik adalah banyaknya fonem yang terdapat
dalam stu bahasa. Berapa jumlah fonem yang dimiliki suatu bahasa tidak sama jumlahnya dengan yang
dimiliki bahasa lain.
03 Mengedentifikasi Fonem
Bahasa Indonesia
Fonem Bahasa Indonesia
Fonem adalah satuan bunyi bahsa yang terkecil yang dapat membedakan arti. Ilmu
yang memepelajari tentang fonem disebut fonemik, dan fonemik bagian dari fonologi.
Cara yang paling mudah mengedentifikasi fonem yaitu dengan membedakan
makna ( kata) dua buah pasang bahasa minimal menggunakan bahsa yang lazim
dan mudah untuk mengedentifikasi fonem. Cara
lain yang dapat digunakan untuk melakukan identifikasi sebuah fonem ialah
dengan mencermati distribusinya, apabila sebuah fonem berdistribusi
komplemnter pada posisi yang berbeda, misalnya di awal deretan bunyi atau
di akhir deretan bunyi merupakan bunyi bahasa itu alofon.
Contoh : Laku – aku fonem disini [ L ], Saku – aku fonem disini [ S ],
Baku – aku fonem disini [ B ]
04 Fonem Dan
Distibusinya
Distribusi fonem menghadirkan bunyi vokal dan konsonan yang
bervariasi sebagai akibat dari fakta diasistem yang tidak secara khusus
diperhatikan. Distribusi fonem di bagi empat yaitu :

a) Distribusi fonem vocal

Bunyi vokal adalah bunyi bahasa yang arus udaranya tidak mengalami halangan. Jenis vokal
ditentukan oleh tiga faktor yaitu tinggi rendahnya posisi lidah, bagian lidah yang dinaikkan, dan
bentuk bibir pada pembentukan vokal tersebut. Bahasa Indonesia memiliki enam buah fonem vokal,
yaitu: a,I,e,u, dan o, Dalam banyak bahasa, kualitas dan bentuk bibir, dan kemampuan bibir untuk
membentuk formasi tertentu, sangat menentukan kualitas vokal. Akan tetapi, di dalam bahasa
Indonesia, fakta fisiologis demikian itu tidak berpengaruh. (Setyaningsih dan Kunjana, 2014: 48).
Fonem vokal dalam bahasa Indonesia dapat dibedakan berdasarkan:
1. Parameter posisi lidah, dan
2. Parameter bagian lidah pada waktu pembentukan vokal.
Berdasarkan parameter posisi lidah, dibedakan menjadi:
1. vokal tinggi, yaitu: i dan u
2. vokal sedang, yaitu: e, a, dan o
3. vokal rendah, yaitu: a
Berdasarkan parameter depan-belakangnya bagian lidah, dibedakan menjadi:
1. vokal depan, yaitu: I dan e
2. vokal tengah, yaitu: a
3. vokal belakang, yaitu: u dan o
4. Jika kedua parameter tersebut digabungkan, akan dapat ditemukan variasi distribusi fonem vokal,
misalnya i merupakan fonem tinggi-depan, dengan kedua bibir agak membuka dan terentang ke
arah samping.
b) Diftong
Diftong merupakan vokal rangkap yang meliputi ai, au, oi.
Contoh : ai : badai, au : kemarau, oi : amboi
c) Distribusi fonem konsonan

Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari paru-
paru. Dalam pengujaran bunyi konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita suara,
penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan.

d) Gugus konsonan
Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami
rintangan saat keluarnya. Contoh konsonan antara lain p, b, m, w, f, v, t, d, n, c, j, k, g,
h. Konsonan rangkap disebut kluster. Contoh kluster pada kata drama, tradisi, film,
modern.
Macam perubahan fonem antara lain:
1. Alofon : Alofon adalah variasi fonem karena pengaruh lingkungan suku kata. Contoh: simpul-simpulan.
Fonem u pada kata [simpul] berada pada lingkungan suku tertutup dan fonem u pada kata [simpulan]
berada pada lingkungan suku terbuka. Jadi, fonem u mempunyai dua alofon, yaitu [u] dan (u).

2. Asimilasi : Asimilasi adalah proses perubahan bunyi dari tidak sama menjadi sama atau hampir sama.
Contoh: in + moral- immoral- imoral.

3. Desimilasi : Desimilasi adalah proses perubahan bunyi yang sama menjadi tidak sama. Contoh : sajjana
menjadi sarjana.

4. Diftongisasi : Diftongisasi adalah perubahan monoftong menjadi diftong. Contoh: anggota menjadi
anggauta.
5. Monoftongisasi : Monoftongisasi adalah proses perubahan diftong menjadi monoftong. Contoh: ramai,
menjadi rame.

6. Nasalisasi : Nasalisasi adalah persengauan atau proses memasukkan huruf nasal (n, m, ng, ny) pada suatu
fonem. Contoh: me/m/ pukul menjadi memukul.

Konsonan adalah bunyi ujaran yang arus udaranya mengalami hambatan ketika keluar dari
paru-paru. Dalam pengujaran bunyi konsonan terdapat tiga faktor yang terlibat, yaitu keadaan pita
suara, penyentuhan alat ucap yang satu dengan yang lain, dan cara alat ucap itu bersentuhan. Alat
ucap yang bergerak untuk menghasilkan bunyi bahasa disebut sebagai artikulator aktif. Misalnya
bibir bawah, gigi bawah, dan lidah. Daerah yang disentuh atau didekati disebut sebagai daerah
artikulator. Misalnya bibir atas, gigi atas, gusi atas, langit-langit keras, langit-langit lunak, dan anak
tekak. Berdasarkan posisi pita suara, konsonan dibedakan atas konsonan bersuara; pita suara
hanya terbuka sedikit sehingga terjadilah getaran pada pita suara. Misalnya: b, d, g, c.
e) Pembatasan Distribusi Fonem
Yang dimaksud dengan pembatasan distribusi fonem adalah kesanggupan suatu fonem memenuhi
fungsinya sebagai onset, puncak ataupun koda sesuatu suku kata, dan dalam hubungannya dengan
kata, sebagai kesatuan, merupakan tinjauan atas posisi fonem yang bersangkutan (pada awal, tengah,
atau akhir). Adapun pembatasan distribusi fonem sebagai berikut:

1. Semua konsonan sebagai onset suku kata. Konsonan· konsonan itu adalah /p, b, w, d, k, g, x, h, c,
j, s, m, n, 9, n, 1, r, y, f/.

2. Konsonan yang dapat berdiri sebagai koda suku kata terbatas pada /p, t, k, x, h, s, m, 'liJL l), 1, r,
f/. Diftong /w, y/ juga dianggap sebagai koda karena fonem-fonem itu tidak silabis.

3. Konsonan yang tidak dapat berdiri sebagai koda adalah konsonan hambat bersuara /b, d, g/ dan
konsonan palatal /c,j, n/.
4. Semua vokal, /i, u, e, o, a, a/, dapat berdiri sebagai puncak.

5. Dalam gugus konsonan yang terdiri dari dua konsonan posisi kedua hanya dapat diduduki oleh
konsonan /1/, /r/, /s/, /y/, /w/.

6. Dalam jumlah yang terbatas ada juga gugus /sp /, /st/, dan /sk/.

7. Dalam gugus konsonan yang terdiri dari tiga konsonan posisi per-tama selalu /s/, posisi kedua /p/, /t/,
atau /k/, sedangkan posisi ketiga adalah /r/.

8. Dalam deret vokal bahasa Indonesia hanya dikenal deret yang terdiri dari dua vokal saja. Posisi
pertama diduduki oleh vokal /i/, /u/, /e/, dan /a/. Sesuai dengan adanya promis yang mengatakan
bahwa sistem bunyi itu mempunyai kecenderungan bersifat simetris, dapat diharapkan kehadiran
vokal /o/ dalam deret vokal pada posisi pertama.
05Alofon dan
Distribusinya
PENGERTIAN ALOFON
Alofon adalah variasi fonem yang tidak membedakan bentuk dan arti kata. Alofon adalah bunyi-bunyi
yang merupakan realisasi dari fonem. Pendistribusian alofon terbagi menjadi duayakni bersifat komplementer
dan bersifat babas. Yang disebut bersifat komplementer adalah distri busi saling melengkapi distribusi yang
tidak dapat dipisahkan meskipun dipisahkan juga tidak akan menimbulkan perubahan makna.Yang dimaksud
bersifat pendistribusian bebas adalah alofon-alofon itu dapat digunakan tanpa persyaratan lingkungan bunyi
tertentu. Kalau diperhatkan bahwa alofon merupakan realisasi dari fonem maka dapat dikatakan bahwa fonem
bersifat abstrak karena fonem itu hanyalah abstraksi dari alofon atau alofon-alofon lain. Dengan kata lain
yang nyata dalam bahasa adalah alofon.

Variasi Fonem terjadi karena faktor sebagai berikut:


Variasi fonem terjadi karena posisi atau letak suatu fonem dalam suatu kata atau suku kata yang
merupakan lingkungannya. Variasi fonem disebut juga variasi alofonis, yaitu alofon atau realisasi fonem
dalam suatu lingkungan.
• Alofon fonem /a/, yaitu • Alofon fonem /i/, yaitu
[a] jika terdapat pada semua [i] jika terdapat pada suku kata terbuka.
posisi suku kata. Misalnya, [bibi]à /bibi/
[aku]à/aku, [sabtu]à/sabtu/ [I] jika terdapat pada suku kata tertutup.
Misalnya, [karIb]à /karib/
• Alofon fonem /o/, yaitu [Iy] palatalisasi jika diikuti oleh vokal [aou].à
[o] jika terdapat pada suku kata akhir
terbuka. [soto]à/soto/
[kiyos]à /kios/
[É] jika terdapat pada posisi lain. [ϊ] nasalisasi jika diikuti oleh nasal. [ϊndah]à
a) Alofon vocal [jeblÉs]à/jeblos/ /indah/

• Alofon fonem /u/, yaitu[u] jika • Alofon fonem /ε/, yaitu


terdapat pada posisi suku kata [e] jika terdapat pada suku kata terbuka dan
terbuka. tidak diikuti oleh suku kata yang
[aku]à/aku/, [buka]à/buka/ mengandung alofon [ε]. Misalnya, [sore]à
[U] jika terdapat pada suku kata /sore/
tertutup. [ε] jika terdapat pada tempat-tempat lain.
[ampUn]à/ampun/, Misalnya, [pεsta]à/pesta/
[kumpul]à/kumpul/ [¶] jika terdapat pada posisi suku kata terbuka.
[uw] labialisasi jika diikuti [p¶ta]à/peta/
oleh[I,e,a], [buwih]à/buih/, [¶] jika terdapat pada posisi suku kata tertutup.
[kuwe]à/kue/ [sent¶r]à/senter/
• Fonem /c/ : [c] bunyi lepas jika diikuti • Fonem /f/
vocal. [f] jika terdapat pada posisi sebelum dan
[cari]à/cari/, [cacing]à/cacing/ sesudah vocal.
[fakir]à/fakir/, [fitri]à/fitri/
• Fonem /g/ • Fonem /h/
[g] bunyi lepas jika diikuti glottal. [h] bunyi tak bersuara jika terdapat di awal
[gagah]à/gagah/, [gula]à/gula/ dan akhir suku kata.
[k>] bunyi hambat-velar-tak bersuara dan [hasil]à/hasil, [hujan]à/hujan/
lepas jika terdapat di akhir kata. [H] jika berada di tengah kata
b) Alofon [beduk>]à/bedug/,[gudek>]à/gudeg/ [taHu]à/tahu/, [laHan]à/lahan/
konsonan • Fonem /j/ • Fonem /k/
[j] bunyi lepas jika diikuti vocal. [k] bunyi lepas jika terdapat pada awal suku
[juga]à/juga/, [jadi]à/jadi/ kata.
[kala]à/kala/, [kelam]à/kelam/
[k>] bunyi tak lepas jika tedapat di tengah kata
& diikuti konsonan lain.
[pak>sa]à/paksa/, [sik>sa]à/siksa/
[?] bunyi hambat glottal jika terdapat pada
akhir kata.
[tida?]à/tidak/, [ana?]à/anak/
• Fonem /l/ • Fonem /m/
[l] berada di awal dan akhir suku [m] berada di awal dan akhir suku kata
kata. [masuk]à/masuk/, [makan]à/makan/
[lama]à/lama/, [palsu]à/palsu/
• Fonem /n/ • Fonem /p/
[n] berada di awal dan akhir suku [p] bunyi lepas jika diikuti vokal.
kata. [pipi]à/pipi/, [sapi]à/sapi/
[nakal]à/nakal/, [nasib]à/nasib/ [p>] bunyi tak lepas jika terdapat pada suku kata tertutup.
[ň] berada di awal suku kata [atap>]à/atap/, [balap>]à/balap/
[baňak]à/banyak/, [buňi]à/bunyi/ [b] bunyi lepas jika diikuti oleh vocal.
[babi]à/babi/, [babu]à/babu/
[p>] bunyi taklepas jika terdapat pada suku kata tertutup, namun
berubah lagi menjadi [b] jika diikuti lagi vokal.
[adap>]à/adab/, [jawap>]à/jawab/
apal/

• Fonem /Ƞ/ • Fonem /p/


[Ƞ] berada di awal dan akhir suku [p] bunyi konsonan hambat-bilabial-tak bersuara
kata. [piker]à/piker/, [hapal]à/h
[Ƞarai]à/ngarai/, [paȠkal]à/pangkal/
• Fonem /r/ • Fonem /š/
[r] berada di awal dan akhir suku kata, kadang-kadang bervariasi [š] umumnya terdapat di awal dan
dengan bunyi getar uvular [R]. akhir kata
[raja] atau [Raja]à/raja/, [karya] atau [kaRya]à/karya/ [šarat]à/syarat/, [araš]à/arasy/
• Fonem /t/ • Fonem /w/
[t] bunyi lepas jika diikutu oleh vokal. [w] merupakan konsonan jika
[tanam]à/tanam/, [tusuk]à/tusuk/ terdapat di awal suku kata dan semi
[t>] bunyi tak lepas jika terdapat pada suku kata tertutup. vocal pada akhir suku kata.
[lompat>]à/lompat/,[sakit>]à/sakit/ [waktu]à/waktu/, [wujud]à/wujud/
[d] bunyi lepas jika diikuti vocal.
[duta]à/duta/, [dadu]à/dadu/ • Fonem /x/
[t>] bunyi hambat-dental-tak bersuara dan tak lepas jika terdapat [x] berada di awal dan akhir suku
pada suku kata tertutup atau pada akhir kata. kata.
[abat>]à/abad/,[murtat>]à/murtad/ [xas]à/khas/, [xusus]à/khusus/
• Fonem /y/ • Fonem /z/
[y] merupakan konsonan jika terdapat di awal suku kata dan semi [z] [zat]à/zat/, [izin]-à/izin/
vocal pada akhir suku kata.
[santay]à/santai/, [ramai]à/ramai/
SELESAI
TERIMA KASIH
A Picture Is Worth a
Thousand Words
Distribution Channels

Manufacturer

Retailers Consumer Wholesaler

Consumer Retailers

Consumer
Advertising Campaign 2

Budget Billboard
$50,000

Goals Description
1. Here you can list your goals Mercury is the closest planet to the
2. Here you can list your goals Sun and the smallest one in the
3. Here you can list your goals Solar System
“This is a quote, words full of
wisdom that someone
important said and can make
the reader get inspired.”
—SOMEONE FAMOUS
PR Outreach

Media Channels Goals Conversion

It’s the closest


Multimedia planet to the Sun 50%

It’s the farthest


Billboard planet from the Sun 20%
Budget Allocation

Jupiter Mercury Venus Mars Saturn

$2,000 $3,100 $400 $1,300 $3,000

$3,400 $600 $200 $100 $600

$1,700 $800 $2,500 $700 $800

$7,100 $4,500 $3,100 $2,100 $4,400


Predicted Reach

340,000
Interactions

20,000
New Followers

1,000,000
Mentions
Timeline

01 02 03 04

Mercury is the Neptune is the Jupiter is the Venus has a


smallest planet farthest planet biggest planet beautiful name
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Resources

Did you like the resources on this PHOTO:


template? Get them for free at our ■ Cloudy starry night with ev
other websites ergreen trees
■ Close-up view of tiny snow
VECTOR: man on snow
■ Watercolor background wit ■ Close-up view of house on s
h abstract stains now with aurora borealis
■ Christmas tree with snow an
d aurora borealis
■ Two women standing in win
ter forest
Instructions for use
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Thanks slide.

You are allowed to:


- Modify this template.
- Use it for both personal and commercial projects.

You are not allowed to:


- Sublicense, sell or rent any of Slidesgo Content (or a modified version of Slidesgo Content).
- Distribute Slidesgo Content unless it has been expressly authorized by Slidesgo.
- Include Slidesgo Content in an online or offline database or file.
- Offer Slidesgo templates (or modified versions of Slidesgo templates) for download.
- Acquire the copyright of Slidesgo Content.

For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:

Kanit
(https://fonts.google.com/specimen/Kanit)

Pontano Sans
(https://fonts.google.com/specimen/Pontano+Sans)

#282e63 #52377d #f9fbe3 #312521


Storyset
Create your Story with our illustrated concepts. Choose the style you like the most, edit its colors, pick
the background and layers you want to show and bring them to life with the animator panel! It will boost
your presentation. Check out How it Works.

Pana Amico Bro Rafiki Cuate


Use our editable graphic resources...
You can easily resize these resources without losing quality. To change the color, just ungroup the resource
and click on the object you want to change. Then, click on the paint bucket and select the color you want.
Group the resource again when you’re done. You can also look for more infographics on Slidesgo.
JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL MAY JUNE

PHASE 1

Task 1

Task 2

PHASE 2

Task 1

Task 2

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL

PHASE
1

Task 1

Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons without losing quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative Process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons

Anda mungkin juga menyukai