KELAS: BI1B
NIM: 105331102422
Ada 3 (tiga) unsur penting ketika organ ucap manusia memproduksi bunyi atau fonem,
yaitu:
a) udara - sebagai penghantar bunyi,
b) artikulator - bagian alat ucap yang bergerak, dan
c) titik artikulasi (disebut juga artikulator pasif) - bagian alat ucap yang menjadi titik
sentuh artikulator.
Ada beberapa istilah lain yang berkaitan dengan fonologi, antara lain: fona, fonem,
vokal, dan konsonan. Fona adalah bunyi ujaran yang bersifat netral atau masih belum
terbukti membedakan arti, sedangkan fonem adalah satuan bunyi ujaran terkecil yang
membedakan arti.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan silabel atau suku kata! Apakah setiap silabel selalu
berupa dua buah buah bunyi? Jelaskan!
Jawaban : Suku kata yang juga biasa disebut silabel adalah satuan ritmis terkecil dalam
suatu arus ujaran atau bunyi ujaran. Tidak, bergantung pada suku kata. Sebagai contoh,
kata kamus terdiri dari dua suku kata: ka dan mus. Silabel sering dianggap sebagai unit
pembangun fonologis kata karena dapat memengaruhi ritme suatu kata.
4. Bagaimana kedudukan fonologi dalam keseluruhan kajian linguistik? Jelaskan!
Jawaban : Dalam linguistik fonologi berada pada tingkat dasar dalam sebuah tata urut
bahasa. Berdasarkan asal katanya, fonologi berasal dari phone yang berarti bunyi dan
logos yang berarti ilmu. Dengan demikian, fonologi berarti ilmu tentang bunyi.
5. Apa kontribusi kajian fonologi terhadap kajian dialektologi? Jelaskan!
Jawaban : Kontribusi kajian Fonologi terhadap Dialektologi adalah Artinya dialektologi
berfokus untuk mencari tahu perbedaan suara atau pelafalan ketika mengucapkan suatu
bahasa.
Menurut Alfahah dalam buku Kajian Kebahasaan (2018), dialektologi merupakan kajian
tentang variasi bahasa atau bentuk perbedaan dalam bahasa. Dialektologi mempelajari
banyak dialeg di berbagai wilayah. Pembelajaran dialektologi bertujuan untuk mencari
hubungan kekeluargaan di antara berbagai dialek. Tujuan lainnya ialah mencari sejarah
perubahan bunyi dan bentuk kata, beserta maknanya dari waktu ke tempat di banyak
tempat.
6. Mengapa ejaan bahasa Inggris dikatakan sangat tidak konsisten? Jelaskan!
Jawaban : Ada beberapa faktor yang memengaruhi ini. Pertama, bahasa Inggris
meminjam kata dari berbagai bahasa seperti Latin, Yunani, Perancis, dsb. Sebagai
hasilnya, ada modifikasi antara pengucapan dan penulisan kosakata.
Kedua, bahasa Inggris mengalami evolusi seiring waktu. Sekitar abad 15–18 (mohon
maaf jika abadnya salah), terdapat masa The Great Vowel Shift, yaitu periode di mana
banyak pengucapan vowel (huruf vokal) mengalami perubahan. Sehingga pengucapan di
zaman Geoffrey Chaucer (seorang penyair ternama saat itu) mulai mengalami
perubahan di zaman William Shakespeare (penulis Romeo and Juliet, Macbeth, dll.),
Akhirnya pun berubah menjadi bahasa Inggris yang kita kenal sekarang. Misalnya
pengucapan "I" dulu pernah dibaca seperti halnya kita mengucapkan "I" dalam bahasa
Indonesia. Contoh lain, "oo" dalam "Goose" kini dibaca seperti "uu", tapi dulu diucapkan
konsisten dengan penulisannya, "oo".
7. Apa dasar pembedaa fonetik menjadi fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik
auditoris? Jelaskan!
Jawaban :
a. Fonetik Artikulatoris
merupakan cabang fonetik yang mempelajari mekanisme alat-alat ucap bekerja dalam
menghasilkan bunyi ujaran dan bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.
b. Fonetik Akustik
mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis dan menyelidikinya dari segi frekuensi
getaran, amplitudo intensitas, dan timbre (kualitas/bentuk suara). Perhatian utama
studi ini adalah gelombang-gelombang bunyi yang timbul pada saat kegiatan berbicara
dan transmisi gelombang-gelombang getaran tersebut melalui udara.
c. Fonetik Auditoris
mengungkap mekanisme penerimaan bunyi-bunyi bahasa oleh telinga. Perhatian
utamanya adalah pada persepsi gelombang-gelombang bunyi oleh telinga pendengar,
baik yang berkenaan dengan fisiologi telinga dan alat-alat dengar yang terkait maupun
berkenaan dengan psikologi persepsinya (Dhanawaty, dkk, 2017, hlm. 29).
8. Jelaskan yang dimaksud dengan diftrong?
Jawaban : Diftong adalah gabungan dari dua huruf yang menghasilkan bunyi rangkap. Di
dalam bahasa Indonesia, diftong dilambangkan dengan ai, au, dan oi. Dalam bahasa
Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu huruf
kh, ng, ny, dan sy. Di dalam huruf tersebut melambangkan satu bunyi huruf konsonan.
9. Jelaskan yang dimaksud dengan unsur suprasegmental!
Jawaban : Unsur suprasegmental adalah unsur yang berupa gejala ucapan yang
menonjol atau dominan ketika bunyi-bunyi ujaran dihasilkan.
10. jelaskan yang dimaksud dengan:
a. Tekanan
b. Nada
c. Jeda
d. Durasi
Jawaban:
a. Tekanan
Tekanan adalah ucapan yang ditekankan pada suku tata atau kata sehingga bagian
itu lebih keras (tinggi) ucapannya atau pelafalannya daripada bagian yang lain.
Suara yang keras pada kata yang dipentingkan dalam suatu kalimat.
b. Nada
Nada adalah bunyi yang beraturan dan memiliki frekuensi tunggal tertentu.
c. Jeda
Jeda adalah waktu penghentian sebentar dalam kalimat atau ujaran. Penjedaan
dalam kalimat atau ujaran dilakukan dengan memberi batas-batas, yang terbagi atas
penjedaan kata, frasa, klausa, dan kalimat. Tanda jeda sangat dibutuhkan untuk
menentukan pemenggalan kata.
d. Durasi
Durasi adalah rentang waktu atau lamanya sesuatu hal atau sebuah peristiwa
berlangsung, di mana hal ini biasanya dikaitkan dengan gelaran sebuah acara.