Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahmi Amelia

NIM : 22016195
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan daerah
MatKul : Fonologi Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Dra. Irfani Bashri, M. Pd.

Materi yang dibahas :


1. Objek Kajian Fonologi
2. Hubungan Fonologi dengan subsistem kajian bahasa lainnya

Pembahasan
Istilah fonologi berasal dari bahasa Yunani yaitu phone yang berarti ‘bunyi’, dan logos
yang berarti ‘ilmu’. Secara harfiah, fonologi adalah ilmu bunyi. Menurut Harimurti
Kridalaksana, fonologi adalah Ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa menurut fungsinya. Istilah
fonologi berasal dari bahasa Yunani yaitu phone yang berarti ‘bunyi’, dan logos yang berarti
‘ilmu’. Sedangkan fonologi menurut J.M.W. Verhaer (1986:36), fonologi adalah sebagai bidang
khusus linguistik itu mengamati bunyi-bunyi suatu bahasa tertentu menurut fungsinya untuk
membedakan makna leksikal dan bahasa tersebut.

A. Objek Kajian Fonologi Bahasa Indonesia


Fonologi merupakan bagian dari ilmu bahasa yang mengkaji bunyi. Objek kajian
fonologi ada dua yaitu pertama bunyi bahasa (fon) yang disebut tata bunyi (fonetik),
kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik). Fonetik memandang bunyi
bahasa sebagai media bahasa semata, sedangkan fonemik memandang bunyi-bunyi
bahasa sebagai bagian dari sistem bahasa. Berikut pembahasan lebih dalam mengenai
objek kajian fonologi bahasa Indonesia.

1 Fonetik
Fonetik adalah cabang studi Fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa
memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda
makna atau tidak. Fonetik mengkaji bagaimana bunyi dihasilkan, diklasifikasikan,
dan dipahami oleh manusia.
Berdasarkan proses terjadinya, Fonetik dibagi menjadi 3 yaitu :
a Fonetik Artikulatoris
Mempelajari bagaimana mekanisme alat ucap manusia dapat menghasilkan
bunyi bahsa serta pengklasifikasian bahasa berdasarkan artikulasinya.
b Fonetik Akustis
Mempelajari bunyi bahasa berupa getaran udara dan mengkaji tentang
frekuensi getaran bunyi, amplitudo, intensitas, dan timbrenya.
c Fonetik Auditoris
Mempelajari bagaimana mekanisme telinga dapat menerima bunyi sebagai
hasil dari udara yang bergetar. Atau mempelajari bagaimana bunyi-bunyi itu
didengar dan dapat dipahami.

2 Fonemik
Menurut Keraf, fonemik adalah ilmu yang mempelajari bunyi ujaran dalam
fungsinya sebagai pembeda arti. Menurut Chaer, fonemik mengkaji bunyi bahasa
yang dapat dan berfungsi membedakan makna kata. Misalnya bunyi [b], [i], [r],
dan [u] dan [b], [i], [s], dan [u]. Jika dibandingkan perbedaannya hanya pada
bunyi yang ketiga yaitu bunyi [r] dan [s]. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kedua bunyi tersebut adalah fonem yang berbeda dalam bahasa Indonesia,
yaitu fonem /r/ dan fonem /s/. Sebagai bidang yang berkonstribusi dalam deskripsi
dan analisis bunyi-bunyi ujar, hasil kerja fonologi berguna bahkan sering
dimanfaatkan oleh cabang-cabang linguistik yang lain, misalnya morfologi,
sintaksis, dan semantik.

B. Hubungan fonologi dengan Subsistem kajian bahasa lainnya


1. Hubungan fonologi dalam cabang Morfologi
Bidang morfologi yang berkonsentrasi pada tataran struktur internal kata sering
memanfaatkan hasil studi fonologi, misalnya ketika menjelaskan morfem dasar
{buruk} diucapkan bervariasi antara {burUk} dan {bUrUk} serta diucapkan
[terburuk] setelah mendapat proses morfologis dengan penambahan morfem prefiks
{ter-}.
2. Hubungan fonologi dalam cabang sintaksis
Bidang sintaksis yang berkonsentrasi pada tataran kalimat, ketika berhadapan dengan
kalimat kamu duduk. (kalimat berita), kamu duduk?(kalimat tanya), dan kamu duduk!
(kalimat perintah). Ketiga kalimat tersebut masing-masing terdiri dati dua kata yang
sama tetapi mempunyai maksud yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan
dengan memanfaatkan hasil analisis fonologis, yaitu tentang intonasi, jedah dan
tekanan pada kalimat yang ternyata dapat membedakan maksud kalimat, terutama
dalam bahasa Indonesia.
3. Hubungan fonologi dalam cabang semantik
Bidang semantik, ang berkonsentrasi pada persoalan makna kata pun memanfaatkan
hasil telaah fonologi. Misalnya dalam mengucapkan sebuah kata dapat divariasikan,
dan tidak. Contoh kata [bisa] dan [bisa (pada ular)] akan bermakna lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.repositori.uhnp.ac.id/bitstream/handle/123456789/186/Modul%20
Mata%20Kuliah%20Fonologi.pdf?sequence=1
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KEBAHASAAN_I/BBM_1.pdf
https://id.scribd.com/doc/111470146/fonologi
http://file.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/197212262005011002-
PRANA_DWIJA_ISWARA/Tugas%20Kuliah/Kapita%20Selekta%20Bahasa%
20Indonesia/2011/FONOLOGI.pdf
http://www.n12y3.lecture.ub.ac.id/files/2014/01/Fonologi.pdf
https://www.academia.edu/41918728/FONOLOGI_DALAM_BAHASA_INDON
ESIA
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PBIN410202-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai