FONOLOGI
Kelompok 7 :
1. Yukita Camelia Putri
2. Daratrisna Agussianiyah
3. Dzaki Abqori
Sejarah Fonologi
Pada sidang Masyarakat Linguistik Paris, 24 mei 1873, Dufriche Desgenettes
mengusulkan nama fonem, sebagai padanan kata Bjm Sprachault. Ferdinand De
Saussure dalam bukunya " Memorie Sur Le Systeme Primitif Des Voyelles Dan
Les Langues Indo-Europeennes" memoir tentang system awal vocal Bahasa-
Bahasa Indo eropa yang terbit pada tahun 1887, mendefinisikan fonem sebagai
prototip unik dan hipotetik yang berasal dari bermacam bunyi dalam Bahasa-
Bahasa anggotanya.
1. Aliran Kazan
Tokoh utama aliran kazan adalah Baudoin de Courtenay (1895). Menurut
linguis ini, bunyi-bunyi yang secara fenotis berlainan disebut alternan,
yang berkerabat secara histiris dan etimologis. Jadi, meskipun dilafalkan
berbeda, bunyi-bunyi itu berasal dari satu bentuk yang sama. Pada 1880,
Courtenay melancarkan kritiknya terhadap presisi ataas beberapa fona
yang dianggapnya tidak bermanfaat.
Ferdinand De Saussure mendefinisikan fonologi sebagai studi tentang
bunyi-bunyi Bahasa manusia dari definisi tersebut tercermin bahwa bunyi
Bahasa yang dimaksud olehnya hanyalah unsur-unsur yang terdengar
berbeda oleh telinga dan yang mampu menghasilkan satuan-satuan
akustik yang tidak terbatas dalam rangkaian ujaran.
2. Aliran Praha
Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata
makan dan makna secara Fonetis berbeda. Variasi suatu fonem yang tidak
membedakan arti dinamakan Fonetik. Kajian fonetik terbagi atas Klasifikasi
bunyi yang kebanyakan bunyi Bahasa Indonesia merupakan bunyi egresif dan
yang kedua pembentukan Vokal, Konsonan, Diftong, dan Kluser.
Pengertian Mengenai Tata
Bunyi
- Fonetik
Abdul Chaer mendefinisikan bahwa Contoh Kalimat Fonetik :
fonetik adalah cabang studi fonologi 1. Dia mengatakan bahwa aku bisa
yang mempelajari bunyi Bahasa tanpa - Kata bisa mempunyai dua makna,
memerhatikan apalah bunyi-bunyi yaitu mampu/dapat.
tersebut mempunyai fungsi sebagai 2. Bulan telah tiba
pembeda makna atau tidak. - Kata bulan bisa mermakna satelit
alami yang mengelilingi bumi atau
penyebutan periode dalam kalender.
Jenis-Jenis Fonetik
01 02 03
Fonetik Fonetik Akustik Fonetik
Artikulatoris Auditoris
Fonetik Fonetik Akustik
Artikulatoris
Fonetik Artikulatoris Fonetik Akustik mempelaari
mempelajari bagaimana
bunyi bahasa sebagai peristiwa
mekanisme alat-alat bicara
02 03
fisis atau fenomena alam (bunyi-
manusia bekerja dalam
bunyi) itu diselidiki frekuensi
menghasilkan bunyi bahasa
serta bagaimana bunyi-bunyi getarannya, aplitudonya, dan
itu diklasifikasikan. intensitasnya alam.
Fonetik
Auditoris
Fonetik Auditoris mempelajari bagaimana
mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu
oleh telinga kita
Pengertian Mengenai Tata
Bunyi
-
Fonemik
Menurut Abdul Chaer fonemik adalah Contoh :
cabang studi fonologi yang mempelajari Fonem /t/ jika berada diawal kata atau
bunyi Bahasa dengan memperhatikan suku kata, dilafalkan secara lepas. Pada
fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda kata /topi/, fonem /t/ dilafalkan lepas.
makna. Namun jika berada di akhir kata,
Fonem dalam bahasa mempunyai fonem /t/ tidak diucapkan lepas. Bibir
beberapa macam lafal yang bergantung kita masih tetap rapat tertutup saat
pada tempatnya dalam kata atau suku mengucapkan bunyi, misal pada kata
kata /buat/.
Cabang-Cabang Linguistik
Kedudukan Fonologi dalam studi Bahasa dapat dilihat dari hubungan antara bentuk
Bahasa. Jika Bahasa dibagi secara sederhana atas dua ranah bentuk dan makna, maka
fonologi berada pada tataran bentuk. Sebagai bidang yang berkonsentrasi dalam
deskripsi dan analisis bunyi-bunyi, hasil kerja fonologi berguna bahkan sering
dimanfaatkan oleh cabang-cabang linguistik lainnya. Misalnya morfologi, sintaksis,
dan semantic.