Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FONOLOGI FONETIK DAN FONEMIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Lughah

Dosen Pengampu : Arief Fiddienika, S. S, M. A

Disusun Oleh :

1. Royhan Jamil Al Arqomi : 220506501022


2. Muhammad Wahyu Ramadhan : 22050650
3. Muh. Al-Azhar : 22050650

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN BAHASA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

Adapun makalah ini tentang "Fonologi Fonetik dan Fonemik" ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan banyak pihak, sehingga dapat
memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil manfaatnya
sehingga dapat menambah wawasan terhadap pembaca. Selain itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Makassar, 21 Februari 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB |

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak masyarakat yang memakai Bahasa Indonesia
tetapi tuturan atau ucapan daerahnya terbawa kedalam tuturan Bahasa Indonesia. Tidak
sedikit seseorang yang berbicara dalam Bahasa Indonesia, tetapi dengan lafal atau intonasi
jawa, batak, bugis, sunda dan lain-lain

Kalau mendengar orang berbicara, entah berpidato atau bercakap- cakap, maka akan
kita dengar tuntutan bunyi Bahasa yang terus-menerus, kadang-kadang terdengar suara
menaik dan menurun, kadang-kadang terdengar hentian sejenak atau hentian agak lama
fonologi merupakan urutan paling bawah atau paling dasar dalam hierarki kajian linguistik,

Yang dikaji fonologi ialah bunyi-bunyi Bahasa sebagai satuin terkecil dari ujaran beserta
dengan "gabungan" antarbunyi yang membentuk silabel satu suku kata serta juga dengan
unsur- unsursuprasegmental seperti tekanan,nada, hentian dan durasi

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan masalah mengenai fonologi bila kita tidak menentukan patokan-patokan
yang jelas mengenai hal-hal :

1. Apakah yang dimaksud dengan Fonologi

2. Apa saja jenis-jenis fonologi ?

3. Apakah yang dimaksud dengan Fonetik?

4. Apa perbedaan fonetik dan fonem ?

Apa saja jenis-jenis fonetik ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami fonologi

2. Untuk memahami tentang fonetik

3. Untuk mengetahui manfat unsur unsur terjadinya bunyi

4. Untuk memahami perbedaan fonetik dan fonemik


5. Untuk referensi bagi rekan mahasiswa

BAB ||

PEMBAHASAN
A. Pengertian Fonologi

1. Kajian Fonologi

Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan bunyi-bunyi (fonem) bahasa dan


distribusinya. Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-
bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Bidang kajian fonologi adalah bunyi
bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku
kata. Namun, suara yang di maksud dalam hal ini Fonologi bukanlah suara pada umumnya,
tetapi suara bahasa yang mampu membedakan makna di dalam bahasa lisan ataupun
tulisan yang dipergunakan oleh manusia.

Asal kata fonologi, secara harfiah sederhana, terdiri dari gabungan kata fon (yang
berarti bunyi) dan logi (yang berarti ilmu). Dalam khazanah bahasa Indonesia, istilah
fonologi merupakan turunan kata dari bahasa Belanda, yaitu fonologie.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia(Depdikbud, 1988:244), fonologi memiliki


arti Ilmu yang mempelajari tentang Bunyi suara, khususnya terkiat dengan sejarah serta
teori perubahan bunyi. Berdasarkan penjelasan dari Abdul Chaer (2003:102), berdasarkan
etimologi istilah “fonologi” terbentuk dari kata “fon” yang memiliki arti “bunyi” sedangkan
“logi” memiliki arti sebagai “ilmu”. Maka, secara umum bisa di bilang Fonologi ini memiliki
arti Ilmu yang mempelajari bunyi bahasa yang umumnya di gunakan oleh manusia.

Fonologi berkonsentrasi pada persoalan bunyi, morfologi pada persoalan struktur


internal katam sintaksis pada persoalan susunan kata dalam kalimat, semantic pada
persoalan makna kata. Kajian mendalam tentang bunyi-bunyi ujar ini diselidiki oleh cabang
linguistic yang disebut fonologi.

2. Jenis-jenis Fonologi

Seperti yang kita ketahui tentang pengertian fonologi sebagai ilmu bahasa yang
mengkaji tentang bunyi. Ditinjau dari objek kajian fonologi diambil dari istilah asalnya
Fonologi diambil dari kata Phone yang bermakna bunyi. Istilah logi diambil dari bahasa
logos yang berarti ilmu yang kemudian lahirlah dua bentuk fonem yang terdiri dari fonetik
dan fonemik.

Fonetik
Fonetik merupakan bidang kajian ilmu pengetahuan (science) yang menelaah bagaimana
manusia menghasilkan bunyi-bunyi Bahasa dalam ujaran, Fonetik adalah cabang kajian
linguistic yang meneliti bunyi-bunyi Bahasa tanpa melihat apakah bunyi-bunyi itu dapat
membedakan makna kata atau tidak. Menurut Clark dan Yallop (1990). fonetik merupakan
bidang yang berkaitan erat dengan kajian bagaima cara menusia berbahasa serta
mendengar dan memproses ujaran yang diterima.

Lalu seperti apa contoh konkret dari fonetik? Hal ini sangat bergantung pada ruang lingkup
fonetik yang sedang kita bicarakan. Contohnya, kita akan memebicarakan cara kerja alat
ucap manusia dan bagaimana bunyi-bunyi yang dihasilkannya diklasifikasikan jika kita
bicara masalah fonetik organis (artikulatoris). Fonetik juga dapat membicarakan masalah
peristiwa fisis yang menyelidiki bunyi dari segi frekuensi getaran, amplitudo intensitas, dan
volumenya.

Fonemik

Istilah fonem dapat didefinisikan sebagai satuan Bahasa terkecil yang bersifat fungsional,
artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Objek penelitian fonemik
adalah sinem, yakni bunyi Bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna
kata.kata

Untuk mengetahui apakah bunyi fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan
Bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya
dengan satuan Bahasa yang mirip dengan satuan Bahasa yang pertama. Kalau ternyata
kedua satuan Bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah
fonem, karena dia bisa atau berfungsi membedakan makna kedua satuan Bahasa itu.
Misalnya, kata indonesia laba dan raba. Kedua kata itu mirip benar. Masing-masing terdiri
dari empat buah bunyi. Yang pertama mempunyai bunyi [1].[a].[b]. dan [a]: dan yang
kedua mempunyai bunyi [r],[a]. [b] dan/a). jika kita bandingkan

[l]. (a). (b). [a] [r). (a)].[b].[a]

B. Fonetik

1. Jenis - jenis Fonetik

Untuk mempelajari bagaimana ilmu ini digunakan untuk menelusuri bunyi netral bahasa,
berikut adalah tiga cakupan fonetik yang dibahas dalam cabang fonologi ini.
a. Fonetik Organis/Artikulatoris

merupakan cabang fonetik yang mempelajari mekanisme alat-alat ucap bekerja dalam
menghasilkan bunyi ujaran dan bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.

b. Fonetik Akustik

mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis dan menyelidikinya dari segi frekuensi
getaran, amplitudo intensitas, dan timbre (kualitas/bentuk suara). Perhatian utama studi
ini adalah gelombang-gelombang bunyi yang timbul pada saat kegiatan berbicara dan
transmisi gelombang-gelombang getaran tersebut melalui udara.

C. Fonetik Auditoris

mengungkap mekanisme penerimaan bunyi-bunyi bahasa oleh telinga. Perhatian


utamanya adalah pada persepsi gelombang-gelombang bunyi oleh telinga pendengar, baik
yang berkenaan dengan fisiologi telinga dan alat-alat dengar yang terkait maupun
berkenaan dengan psikologi persepsinya (Dhanawaty, dkk, 2017, hlm. 29).

Dari ketiga tipe atau jenis fonetik di atas, yang dianggap paling berhubungan dengan
linguistik (ilmu bahasa) adalah fonetik artikulatoris. Sementara itu, fonetik akustik
merupakan interdisiplin antara linguistik dan fisika. Fonetik auditoris sendiri lebih banyak
didalami dalam dunia medis atau kesehatan.

2. Alat ucap

Dalam membahas fonetik, tentunya alat ucap menjadi salah satu hal yang akan dipelajari
pula. Alat ucap manusia tentunya terdapat pada mulut. Spesifiknya, alat ucap ini
melibatkan banyak bagian, meliputi beberapa hal yang akan diilustrasikan pada gambar
di bawah ini.

1. Bibir atas

2. Gigi atas

3. Gusi

4. Langit-langit keras

5. Langit-langit lunak

6. Anak tekak

7. Bibir bawah

8. Gigi bawah

9. Ujung lidah

10.Daun lidah

11. Tengah lidah

12. Punggung lidah

13. Glotis

14. Rongga mulut

15. Rongga hidung


16. Rongga tekak

17. Pangkal tenggorokan

C. Fonemik

1. Jenis-jenis Fonemik

a. Fonem

Untuk mengetahui apakah bunyi fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan
Bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu
membandingkannya dengan satuan bahasa lain yang mirip dengan satuan Bahasa yang
pertama.

b. Alofon

Vokal-vokal yang menjadi anggota dari sebuah fonem, seperti [u] dan [U] untuk
fonem /w disebut dengan istilah alofon. Dengan demikian kalau dibalik, bisa dikatakan
alofon adalah anggota dari sebuah fonem atau varian dari sebuah fonem

c. Klasifikasi Fonem

Kriteria klasifikasi terhadap fonem sama dengan kriteria yang dipakai untuk klasifikasi
bunyi (fon), maka penamaan fonem pun sama dengan penamaan bunyi. Jadi, kalau ada
bunyi vokal depan tinggi bunda, maka juga ada atau aka nada fonem vokal depan tinggi
bundar, kalau ada bunyi konsonan hambat bilabial bersuara, maka juga ada atau aka
nada fonem konsonan hambat bilabial bersuara.

d. Khazanah Fonem

Yang dimaksud khazanah Fonem adalah banyaknya fonem yang terdapat dalam satu
bahasa. Berapa jumlah fonem yang dimiliki suatu bahasa tidak sama jumlahnya dengan
yang dimiliki bahasa lain.

D. Perbedaan Fonetik dan Fonemik


Sebagai catatan akhir, terkadang istilah fonetik sering tertukar dengan

fonemik. Padahal kedua hal ini sangatlah berbeda. Fonemik adalah kajian analisis bunyi
dengan memperhatikan posisinya sebagai pembeda makna, sementara fonetik tidak
memperhatikan bunyi sebagai pembeda makna. Dengan demikian, keduanya sama-sama
meneliti bunyi, namun fonemik memperhatikan pembeda makna, sedangkan fonetik
tidak

BAB |||

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fonologi adalah cabang ilma bahasa (linguistic ) yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa,
proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara
umum dan fungsional Istilah fonem dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil
yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan
makna. Varian fonem berdasarkan posisi dalam kata, misal fonem pertama pada kata
makan dan makna secara fonetis berbeda. Variasi suatu fonem yang tidak
membedakan arti dinamakan alafon
Kajian fonetik terbugi atas klasifikasi bunyi yang kebanyajn bunyi bahasa indonesia
merupakan bunyi egresit. Dan yang kedua pembentukan vokal konsonar, difiong, dan
kluster.

Dalam hal ini kajian fonetik, perlu adanya fonemisasi yang ditunjukan untuk
menemakan bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna tersebut.
Dengan demikian fenomisasi nu bertujuan untuk

Mentukan struktur fonemis sebuah bahasa, dan membuat ortografi yang praktis
atau ejaan sebuah bahasa. Gejala fonologi bahasa indonesia termasuk didalamnya
yaitu penambahan fonem, kontraksi, anakig fonem suprasegmental. Pada tataran
kata, tekanan, jangka, dan nada dalam bahasa indonesia tidak membedakan makna.
Namun, pehfalankata yang menyimpang dalam hal tekanan, dan nada kan terasa
janggal

B. Saran

Adapun saran yang dapat penuis sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus
selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggambarkan potensi dapat
diakukan salah satunya dengan cara mempelajari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai