Anda di halaman 1dari 11

BAHASA, ARTI dan INTERPRETASI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesusastraan Umum


oleh
Bapak Akmal Jaya,S.S. , M.A

Oleh :

Sovia Andriani
090418A003

PROGRAM STUDI SARJANA SASTRA JEPANG


FAKULTAS HUKUM DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
SEMARANG
2019

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bahasa,
Arti dan Interpretasiini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Pengantar Kesusastraan Umum. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Bahasa, Arti dan Interpretasi
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Akmal Jaya, selaku dosen mata
kuliah Kesusastraan Umum yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 14 November 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................0

KATA PENGANTAR.......................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................3

A. Latar Belakang........................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................4

A. Bahasa......................................................................................................4
a) Bahasa sebagai sarana primer…………………………………..4
B. Arti...........................................................................................................5
C. Interpretasi...............................................................................................6
a) Hermeneutika...............................................................................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................9

A. Kesimpulan..............................................................................................9
B. Saran ........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

2
Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah karya sastra dianggap sebagai bentuk ekspresi dari sang
pengarang. Sastra itu dapat berupa kisah rekaan melalui imajinasi, maupun
pengalaman dari sang pengarang. Karya sastra merupakan sebuah bentuk
seni yang dituangkan melalui bahasa. Kemudian dalam bahasa terdapat
berbagai makna. Untuk mencapai makna yang sempurna,maka dibutuhkan
interpretasi. Dalam suatu interpretasi maka juga tidak lepas dari
hermeneutika.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
dikemukakan dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud bahasa?
2. Apa yang dimaksud arti?
3. Apa yang dimaksud interpretasi?
4. Apa yang dimaksud hermeneutika?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa yang dimaksud bahasa.
2. Mengetahui apa yang dimaksud arti.
3. Mengetahui apa yang dimaksud interpretasi.
4. Mengetahui apa yang dimaksud hermeneutika.

3
Bab II
PEMBAHASAN
A. BAHASA
Bahasa berasal dari bahasa Inggris artinya language, language berasal dari
bahasa latin artinya lidah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
secara terminology mengartikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama,
berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun
tertulis. Bahasa merupakan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya,
tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan
sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan
masyarakat.Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat
ditinggalkan. Menurut Jonathan Culler dalam jurnal artikelnya yang berjudul “
Literary Theory” Bahasa bukanlah “nomenklatur” yang menyediakan label untuk
kategori yang sudah ada sebelumnya; itu menghasilkan kategorinya sendiri.
Tetapi,pembicara dan pembaca dapat dibawa untuk melihat melalui pengaturan
bahasa mereka sehingga dapat melihat kenyataan yang berbeda.
a. Bahasa Sebagai Sarana Primer Sastra
Sarana primer sastra merupakan metode pengarang dalam memilih dan
menyusun detail atau bagian-bagian cerita baik secara lisan maupun secara tertulis
agar pola yang bermakna dapat tercapai. Tujuan primer sarana dalam suatu cerita
yaitu agar pembaca dapat melihat fakta-fakta cerita melalui sudut pandang
pengarang. Sarana primer terdiri atas sudut pandang, gaya bahasa, simbol-simbol,
imajinasi dan juga cara pemilihan judul di dalam karya sastra.
Analisis struktural berusaha memaparkan, menunjukkan dan
mendeskripsikan unsur-unsur yang membangun karya sastra, serta menjelaskan
interaksi atau unsur-unsur yang membangun karya sastra, serta menjelaskan
interaksi atau unsur-unsur dalam membentuk makna yang utuh, sehingga menjadi
suatu keseluruhan yang padu, untuk sampai pada pemahaman makna digunakan
dalam novel, cerpen, komik dan sebagainya.

4
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa saran primer sastra mempunyai
kedudukan yang penting dalam perkembangan bahasa. Walaupun pada
kenyataannya sarana primer sastra sering kali dianggap sudah tidak relevan lagi
dengan perkembangan zaman. Tapi seperti yang sudah disinggung sebelumnya
bahwa sarana primer sastra mempunyai akar yang berkaitan erat dalam berbagai
bidang kehidupan, seperti bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, sosial,
dan sebagainya.
Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-
kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem. Kaidah bahasa dalam sistem tersebut
mencakup beberapa hal berikut.
a. Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh
masyarakatnya.
b. Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat
konvensional.
c. Lambang sebagai huruf (fonemis) bersifat manasuka atau kesepakatan
pemakainya (arbitrer).
d. Sistem lambang yang terbatas itu (A—Z: 26 huruf) mampu menghasilkan
kata, bentukan kata, frasa, klausa, dan kalimat yan tidak terbatas dan sangat
produktif. Sistem lambang itu (fonemis) tidak sama dengan sistem lambang
e. Bahasa lain seperti sistem lambang bahasa Jepang (Lambang hirakana atau
silabis) Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat
universal sehingga dapat sana dengan sistemlambang bahasa lain. Unsur dalam
sistem lambang tersebut menunjukkan bahwa bahasa itu bersifat unik, khas, dan
dapat dipahami masyarakat.
B. ARTI
H.P. Grice, ‘Meaning’, The Philosophical Review, 66(1957), pp.377-88.
“meaning that is something to be understood in the course of a general project of
understanding people.”. Maksudnya adalah sesuatu yang harus dipahami secara
umum untuk memahami orang. Menurut Jonathan Culler dalam bukunya yang
berjudul Literary Theory : a very short introduction mengatakan bahwa ” There
are at least three different dimensions or levels of meaning: the meaning of a word,
of an utterance, and of a text.”. Ada tiga macam arti, arti dari kata, dari ucapan,

5
dan dari teks.Ada berbagai macam makna, tapi satu hal yang dapat dikatakan
secara umum adalah makna yang didasarkan pada perbedaan.Contohnya dari
puisiTHE SECRET SITS ” We dance round in a ring and suppose, But the Secret
sits in the middle and knows.’ Kita tidak tahu siapa yang dimaksud “kami” dalam
puisi tersebut. Kata “kami” adalah kelompok yang tidak terbatas. Apakah
pembaca termasuk kedalam kelompok “kami”?
Prosesnya, suatu teks dapat memprovokasi , itu adalah bagian dari arti.
Kemudian arti dari ucapan,arti dalam ucapan itu mengucapkan kata-kata ini dalam
keadaan tertentu. Apakah arti dari ucapan tersebut merupakan sebuah
peringatan,pengakuan,meratapi atau membual? Sebagai contoh siapa “kami”
dalam ucapan ini ? Menurut Jonathan Culler “Thinking about the meaning of this
poem is a matter of working with oppositions or differences, giving them content,
extrapolating from them.”
C. INTERPRETASI
Interpretasi teks adalah cara membaca dan menjelaskan teks yang lebih
sistematis dan lengkap. Tidak ada batasan yang jelas antara membaca dan
menginterpretasikan sebuah teks. Bahkan seorang kritikus dan ahli sastra yang
satu dengan yang lain seringkali menginterpretasikan sebuah teks dengan cara
yang berbeda. Suatu teks sastra seringkali menarik perhatian karena di dalamnya
terdapat banyak kiasan dan susunannya yang tidak biasa. Kiasan dan susunan
tersebut terkadang membuat sebuah teks sastra menjadi bermakna ganda atau
ambigu, sehingga membawa pembaca kepada interprestasi yang berbeda-beda

Pembaca akan menginterpretasikan sebuah teks dengan cara berbeda-beda,


terutama karena perbedaan latar belakang pengetahuan sastra dan pengalaman
kesastraannya. Setiap bahasa mengenal peraturan-peraturan semantik, sintaksis,
dan lain sebagainya. Berdasarkan peraturan tersebut, teks akan mendapat
maknanya. Suatu teks sastra dapat dipahami dengan baik apabila memenuhi unsur
pengetahuan tentang kode bahasa (kode primer) dan penggunaan kode sastra
(kode sekunder). Contoh kode sastra sekunder adalah kode yang menentukan
bahwa gejala bentuk mendapat suatu makna atau disemantisasikan.
Pada interpretasi khusus juga diperlukan latar belakang pengetahuan khusus.
Misalnya, interpretasi yang cenderung ke sosiologi, itu berarti pengetahuan

6
tentang kondisi sosial pada masa karya sastra ditulis, hal itu dilatarbelakangi oleh
minat seorang ahli sosiologi sastra terhadap hubungan antara karya sastra dan
latar belakang sosialnya. Minat khusus seperti itu merupakan bagian dari
pandangan tertentu tentang sastra, yaitu sifat, fungsi, dan nilainya. Perbedaan
dalam latar belakang pengetahuan yang dianggap penting serta perbedaan dalam
pandangan sastra lainnya menghasilkan perbedaan interpretasi yang jelas.
Perbedaan dalam interpretasi terjadi karena pergaulan kesastraan dalam suatu
lingkungan kebudayaan. Karya sastra juga diterjemahkan dari bahasa sumber ke
bahasa sasaran. Interpretasi dipandang sebagai suatu pemberian arti secara
sistematis, yang mengusahakan penjelasan atau keterangan yang memadai dan
memuaskan.Kajian sastra, apa pun bentuknya, berkaitan dengan interpretasi
(penafsiran).

a) HERMENEUTIKA

Hermeneutik ialah suatu disiplin ilmu yang berkaitan dengan penafsiran,


interpretasi, dan pemahaman teks.Kegiatan apresiasi sastra dan kritik sastra, pada
awal dan akhirnya, bersangkutpaut dengan karya sastra yang harus diinterpreatasi
dan dimaknai. Semua kegiatan kajian sastra--terutama dalam prosesnya--pasti
melibatkan peranan konsep hermeneutika. Oleh karena itu, hermeneutika menjadi
hal yang prinsip dan tidak mungkin diabaikanada mulanya hermeneutika adalah
penafsiran terhadap kitab-kitab suci. Namun, dalam kurun berikutnya, lingkupnya
berkembang dan mencakup masalah penafsiran secara menyeluruh (Eagleton,
1983: 66). Lefevere (1977: 46) menyebutnya sebagai sumber-sumber asli, yakni
yang bersandarkan pada penafsiran dan khotbah Bibel agama Protestan (bdk.
Eagleton, 1983: 66). Secara lebih umum, hermeneutika di masa lampau memiliki
arti sebagai sejumlah pedoman untuk pemahaman teks-teks yang bersifat otoritatif,
seperti dogma dan kitab suci. Dalam konteks ini, dapatlah diungkapkan bahwa
herme-neutika tidak lain adalah menafsirkan berdasarkan pemahaman yang sangat
mendalam. Dengan perkataan lain, menggunakan sesuatu yang "gelap" ke sesuatu
yang "terang".Madison (1988: 40) mengatakan bahwa masalah status epistemologi
ilmu-ilmu sosial atau kemanusiaan menjadi bahan pembahasan secara terus-
menerus selama beberapa dekade. Namun, yang paling prinsip diungkapkannya di

7
sini adalah bagaimana sumbangan Husserl tentang "penjelasan" dan "pemahaman"
dalam hermeneutika. Dua konsep ini kemudian dipertegas oleh M.J. Valdes (1987:
56-57) dengan mengemukakan teori relasional tentang sastra dan menolak
validitas dari semua klaim terhadap berbagai interpretasi yang definitif. Mereka
memandang pentingnya subjek dalam posisi respons, sehingga karya sastra klasik
tidak diinterpreasi secara definitif melainkan terus-menerus. Karya-karya klasik
seperti karya Aristoteles, Dante, Shakespeare, Goethe, Keats, Proust, dan
sebagainya, tidak cukup diinterpretasi sekali, tetapi perlu diinterpretasi secara
berkesinambungan dari generasi ke generasi.

8
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa adalah sebuah lambang bunyi yang memiliki berbagai arti .
Kemudian untuk mencapai arti tersebut dilakukanlah interpretasi.
Dalam interpretasi suatu karya sastra, diperlukannya Hermeneutika
untuk mencapai makna yang jelas dari suatu karya sastra.
B. Saran
Demikian makalah ini saya buat dengan sebaik-baiknya. Sebagai
penyusun saya sangat berharap atas kritik dan saran pembaca untuk
memperbaiki makalah saya selanjutnya, karena saya sadar dalam
penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan.Atas
kritik dan sarannya saya ucapkan terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA
Culler,Jonathan.(2000). A Verry Short Intoduction. Journal of Literary
Theory
H.P. Grice, ‘Meaning’, The Philosophical Review, 66(1957), pp.377-88.
Alfhani,Alfan.2018.Makalah Bahasa dan Sastra
Indonesia.http://alffanjr.blogspot.com/2018/01/makalah-bahasa-dan-
sastra-indonesia.html. diakses pada 12 Januari 2018
Respect Foe Me.2018.Makalah Bahasa sebagai Sarana Primer. http://addy-
respect.blogspot.com/2018/01/makalah-bahasa-sebagai-sarana-
primer.html. diakses pada 23 Januari 2018
Asmana,Abi.2016. Interpretasi Teks Sastra. .
http://legalstudies71.blogspot.com/2016/11/interpretasi-teks-sastra.html.
diakses pada November 2016
Manuaba,Putra.2001. Jurnal Hermeneutika dan Interpretasi Sastra. Vol.8,
No.1.http://www.angelfire.com/journal/fsulimelight/hermen.html. diakses
pada Juli 2001
mohammad,adlany. 2009. Apa itu Hermeunetik?.
https://teosophy.wordpress.com/2009/09/12/apa-itu-hermeneutik/. Diakses
pada 12 September 2009

10

Anda mungkin juga menyukai