Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGENALAN DISKUSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keterampilan Berbicara

Dosen Pengampu :

Dr. Amril Amir, M. Pd

Disusun Oleh:

Selfi Juwita Rizki (22016204)


Alyaa Dhiya Ulhaq (22016080)
Misri Wulandari (22016128)
Zilvia Agnes (22016224)
Rolan Rizki Nasution (22016056)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat Allah SWT karena tanpa Rahmat-
Nya kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Amril Amir, M. Pd selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Keterampilan Berbicara yang telah membimbing kami dalam
pergerjaan tugas makalah ini. Dalam makalah ini, kami menjelaskan tentang pengenalan diskusi.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen, demi makalah yang
sempurna.

Padang, 8 Maret 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................................1

Daftar Isi..........................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................4

2.1 Pengertian Diskusi...................................................................................................................4

2.2 Langkah- langkah Berdiskusi...................................................................................................5

2.3 Hambatan Berdiskusi.................................................................................................................6

2.4 Tempat Duduk Berdiskusi..........................................................................................................7

2.5 Manfaat Berdiskusi....................................................................................................................8

2.6 Unsur- unsur Diskusi.................................................................................................................9

2.7 Jenis Diskusi.............................................................................................................................10

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................11

3.1 Simpulan..................................................................................................................................11

3.2 Saran........................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran keterampilan berbicara adalah upaya untuk membelajarkan siswa.


Secara implisit dalam pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode, untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan yang
didasarkan pada kondisi yang ada. Para siswa dalam proses pendidikannya dituntut mampu
terampil berbicara. Mereka harus mampu mengekspresikan pengetahuan yang telah mereka
miliki secara lisan selama dalam proses belajar menagajar. Mereka pun harus berani tampil
mengajukan pertanyaan untuk menggali dan mendapatkan informasi apalagi dalam kegiatan
seminar, diskusi, dan dalam rapat-rapat, mereka dituntut terampil adu argumentasi, terampil
menjelaskan persoalan dan cara pemecahannya, dan terampil menarik simpati para audence.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan diskusi?
2. Apa saja langkah-langkah berdiskusi?
3. Apa saja hambatan berdiskusi?
4. Bagaimana tempat duduk berdiskusi?
5. Apa saja manfaat berdiskusi?
6. Apa saja unsur-unsur diskusi?
7. Apa saja jenis diskusi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian diskusi
2. Mengetahui dan memahami langkah-langkah berdiskusi
3. Mengetahui dan memahami hambatan berdiskusi
4. Mengetahui dan memahami tempat duduk berdiskusi
5. Mengetahui dan memahami manfaat berdiskusi
6. Mengetahui dan memahami unsur-unsur diskusi
7. Mengetahui dan memahami jenis diskusi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diskusi

Menurut KBBI, diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu
masalah.
Diskusi adalah suatu interaksi komunikasi yang terjadi antara dua orang atau secara
berkelompok dimana tujuannya untuk membahas suatu tema atau topik tertentu sehingga
menghasilkan suatu kesepakatan pendapat.
Diskusi merupakan salah satu cara untuk mendorong kebiasaan percakapan dan juga dapat
meningkatkan intelektualitas seseorang. Diskusi bisa dilakukan dimana saja, namun pada
umumnya kegiatan ini biasanya dilakukan di suatu organisasi atau komunitas maupun
lembaga pendidikan.
Diskusi biasanya dilakukan oleh dua individu atau lebih yang saling betukar
gagasan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam kegiatan diskusi atau kegiatan
interaksi yang terjalin dan dilakukan oleh dua orang/lebih terkadang menimbulkan
adanya perdebatan dan perbedaan pendapat antar individu satu dengan individu yang
lain, sehingga wacana atau masalah yang diperdebatkan dalam kegiatan diskusi
tersebut akan dikaji secara mendalam oleh berbagai pihak untuk mencari esensi dan
menghasilkan keseimbangan kesepahaman yang tidak memihak salah satu pihak yang
tentunya sudah benar-benar dipertimbangkan.
Adapun menurut pendapat para ahli
Menurut Ariends (2008) diskusi adalah situasi pendidik dan peserta didik atau peserta didik
dan peserta didik lainya bercakap-cakap dan berbagi ide dan pendapat.

 Samani (2012) menyatakan bahwa diskusi adalah pertukaran pikiran (sharing of


opinion) antara dua orang atau lebih yang bertujuan memperoleh kesamaan pandang
tentang sesuatu masalah yang dirasakan bersama. Dengan demikian diskusi merupakan
suatu metode pembelajaran yang di dalamnya terdapat percakapan antara individu
dengan indvidu lainnya yang terbentuk ke dalam wadah atau kelompok yang
dihadapkan oleh suatu permasalahan sehingga mereka dapat bertukar pikiran untuk
mendapatkan pemecahan masalah yang benar melalui kesepakatan bersama.

 Ernasari (2011), menyatakan bahwa diskusi ialah kecakapan ilmiah yang responsive
bewrisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan- pertanyaan
problematik pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat dilakukan
oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu yanhg diarahkan untuk
memperoleh pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran.

 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi pembelajaran dengan jalan
bertukar pikiran baik antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa. Selain itu
metode diskusi menumbuhkan motivasi siswa untuk berpikir atau mengeluarkan
pendapatnya sendiri dengan wawasan pengetahuan yang mampu mencari jawaban.

4
2.2 Langkah-langkah Diskusi

Menurut Hamdayama (2015), agar dalam pelaksanaan metode diskusi berjalan dengan
efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah melaksanakan metode diskusi dengan
tepat, yaitu sebagai berikut:

A. Langkah Persiapan
1. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun
tujuan khusus.
2. Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
3. Menetapkan masalah yang akan dibahas.
4. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan
diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi
seperti moderator, notulis dan tim perumus manakala diperlukan.

B. Pelaksanaan Diskusi
1. Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
2. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan
tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi
yang akan dilaksanakan.
3. Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang
menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain
sebagainya.
4. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
5. Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini
sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi
melebar dan tidak fokus.

C. Menutup Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi hendaklah
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil
diskusi.
2. Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta diskusi
sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

5
2.3 Hambatan Berdiskusi

Kelemahan dan hambatan dalam diskusi


Kelemahan metode diskusi adalah :

 Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif dalam diskusi, acuh tak
acuh dan tidak ikut bertanggung jawab terhadap hasil diskusi.
 Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan waktu yang terlalu
panjang.
 Para siswa megalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat mereka secara
ilmiah dan sistematis.

Selain kelemahan tersebut juga terdapat factor-faktor penghambat dalam mencapai tujuan
belajar lewat formasi diskusi, baik yang ada pada pihak siswa maupun materi (bahan yang
didiskusikan).Factor-faktor penghambat dari pihak siswa sudah jelas persoalannya, mereka
memang sedang belajar dan latar belakang mereka jelas-jelas berbeda , adalah tugas guru untuk
membimbing mereka melalui berbagai macam peranan. Namun janganlah dilupakan
hendaknya guru membatasi diri dari kebiasaan atau kecenderungan dalam mencampuri
(intervese) proses pemikiran atau percakapan para siswa dan seorang guru tidak boleh tergesah-
gesah memberikan atau memecahkan masalah sebelum siswa mencoba mencari sendiri.
Kecuali siswa itu sendiri yang perlu mendapat perhatian guru. Hambatan lain dalam diskusi
biasanya ialah setiap orang menginginkan segera dicapai nya persetujuan atau kesimpulan.
Sikap seperti ini menghalangi jalan menuju terjadinya perubahan sikap para siswa oleh mereka
sendiri. Perubahan sikap ini lebih penting dari pada yang lain dalam proses belajar mengajar
lewat formasi diskusi. Perubahan sikap yang dimaksudkan antara lain ialah agar setiap siswa
mau mendengarkan pendapat orang lain, sensitive dan kritis terhadap pendapat yang berbeda,
maupun menghadapi pendapat orang lain yang berbeda, dalam konteks yang sama dan sebagai
nya. Dalam hubungan ini sama sekali tidak bijaksana apabila guru selalu mengkritik pendapat
siswa, apalagi kritik secara pribadi kepada siswa.

6
2.4 Tempat Duduk Berdiskusi

Tempat duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh siswa dalam proses
pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas di sekolah formal.tempat duduk dapat
mempengaruhi proses pembelajaran siswa, bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah, tidak
terlalu besar, bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh siswa. Maka siswa akan
merasa nyaman dan dapat belajar dengan tenang.Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan
bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk dapat di duduki oleh seorang siswa, dan satu
tempat yang diduduki oleh beberapa orang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa itu mudah di
ubah-ubah formasinya yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran. Untuk ukuran
tempat dudukpun sebaiknya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil sehingga mudah untuk diubah-
ubah dan juga harus disesuaikan dengan ukuran bentuk kelas.

Banyak macam posisi tempat duduk yang bias digunakan di dalam kelas seperti berjejer ke
belakang, bentuk setengah lingkaran, berhadapan, dan sebagainga. Biasanya posisi tempat duduk
berjejer kebelakang digunakandalam kelas dengan metode belajar ceramah. Dan untuk metode
diskusi dapat menggunakan posisi setengah lingkaran atau berhadapan. Dan sebagai alternatif
penataan tempat duduk dengan metode kerja kelompok atau bahkan bentuk pembelajaran
kooperatif, maka menurut Lie (2007: 52) ada beberapa model penataan bangku yang biasa
digunakan dalam pembelajaran kooperatif, diantaranya seperti:

 Meja tapal kuda, siswa bekelompok di ujung meja


 Penataan tapal kuda, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
 Meja Panjang
 Meja Kelompok, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
 Meja berbaris, dua kelompok duduk berbagi satu meja

Dalam memilih desain penataan tempat duduk perlu memperhatikan jumlah siswa dalam satu kelas
yang kan disesuaikan pula dengan metode yang akan digunakan.Hal yang tidak boleh dilupakan
bahwa dalam penataan tempat duduk siswa tersebut guru tidak hanya menyesuaikan dengan
metode pembelajaran yang digunakan saja. Tetapi seorang guru perlu mempertimbangkan
karakteristik individu siswa, baik dilihat dari aspek kecerdasan, psikologis, dan biologis siswa itu
sendiri.

7
2.5 Manfaat Berdiskusi

Mahasiswa tanpa membaca, diskusi, dan menulis selayaknya perang tanpa membawa senjata,
karena dari ketiga tradisi tersebut mahasiswa mendapatkan banyak pengetahuan. Membiasakan
membaca adalah suatu hal yang dapat dikatakan wajib bagi mahasiswa, karena dengan
membaca dapat memperoleh banyak informasi-informasi baru dan ilmu pengetahuan yang tak
terbatas.Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan dan pendapat antara dua orang atau lebih.
Yang bertujuan untuk mencari kesepakatan pendapat. Tapi tidak semua kegiatan yang bertukar
pikiran bisa disebut dengan diskusi, diskusi dilakukan jika ada permasalahan yang hendak
dicari solusinya dan persioalan tersebut dijadika sebagai bahan diskusi.

Kegiatan akademik adalah kegiatan dimana setiap individu berusaha mengembangkan setiap
potensi yang ada pada dirinya juga untuk memperluas wawasan. Kegiatan akademik tidak dapat
lepas dari kegiatan diskusi karena diskusi merupaka sarana memperluas wawasan melalui
pernyataan pendapat masing-masing anggota diskusi. Saat berdiskusi kita akan mendapat
tanggapan yang berbeda terhadap satu masalah dari masing-masing anggota diskusi. Dari
situlah kita menemukan berbagai ide dan gagasan baru yang dapat mengembangkan wawasan
kita tentang suatu hal. Dengan diskusi kita dapat menyampaikan pemahaman dan gagasan kita.
Saat tidak ada diskusi guna menyamakan pemahaman dan gagasan tidak akan tersampaikan
dengan baik. Bukannya pemahaman yang diperoleh melainkan kebingungan karena informasi
yang didapat simpang siur.

Sebagai seorang akademisi sangat penting untuk mengedepankan etika diskusi. Hal ini untuk
mencegah jalannya diskusi yang kacau dan tidak terkendali. Beberapa etika dalam diskusi
seperti menggunakan bahasa yang baik, menyampaikan pendapat dengan sopan santun,
menghargai pendapat orang lain, dan menjaga sikap adalah poin-poin penting dalam etika
diskusi.Diskusi terkadang dipandang sebelah mata. Saat tidak ada diskusi guna menyamakan
persepsi maka materi atau bahan tidak akan tersampaikan dengan baik. Bukannya pemahaman
yang diperoleh melainkan kebingungan karena informasi yang didapat simpang siur.

8
Manfaat yang didapatkan dari diskusi, diantaranya :

1. Membiasakan sikap saling menghormati dan menghargai

2. Dapat mengembangkan daya pikir, pengetahuan dan pengalaman

3. Melatih untuk berpikir kritis

4. Menumbuhkan kreatifitas

5. Melatih kemampuan berbicara di depan umum

Diskusi merupakan proses belajar yang mana suatu proses yang membuat suatu informasi yang
diperoleh melalui proses persepsual menjadi punya arti dan makna bagi proses pemilihan
tindakan. Proses belajar dalam sebuah diskusi pada organisasi dapat membuat seseorang
mengubah perilakunya.

Metode diskusi yang telah berhasil dilasanakan dengan baik juga akan bermanfaat bagi peserta
didik. Manfaat metode diskusi adalah sebagai berikut.Menurut Taniredja, dkk (2011:33)
manfaat metode diskusi adalah sebagai berikut:

 Memperdalam pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa


 Melatih siswa mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan.
 Melatih siswa menghadapi masalah secara berkelompok, berpikir bersama memecahkan
masalah yang di hadapi.

Menurut Bahri & Zain (2006: 88) kelebihan metode diskusi adalah sebagai berikut:

 Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide gagasan-prakarsa, dan terobosan baru
dalam pemecahan suatu masalah.
 Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
 Memperluas wawasan.
 Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu
 masalah.

9
2.6 Unsur-unsur Diskusi

Beberapa unsur dalam diskusi adalah sebagai berikut:

1. Moderator
Moderator adalah seseorang yang bertugas untuk memoderasi (mengatur, memandu, menengahi)
dan mengawasi jalannya diskusi yang menjadi tanggung jawab. Moderator harus mampu
membawa diskusi berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan topiknya serta berlangsung secara
kondusif.
2. Panelis atau narasumber
Panelis atau narasumber adalah seseorang yang akan memberikan materi selama diskusi. Tugas
seorang panelis adalah untuk menyampaikan masalah dan juga beberapa solusi alternatif.
Narasumber juga harus siap memberikan jawaban atas pertanyaan dari peserta diskusi.
3. Notulis
Notulis adalah seseorang yang bertugas menulis notula atau catatan rapat. Notulis harus memiliki
kemampuan untuk menyimak dan menulis dengan sama baiknya agar tidak ada hal-hal penting
dalam rapat yang terlewat. Selain itu, notulis juga harus bisa meringkas ide-ide atau gagasan yang
diungkapkan oleh para peserta, baik pendapat, pernyataan dan sanggahan, serta merangkum hasil
diskusi.
4. Peserta diskusi
Peserta bertugas mengikuti kegiatan diskusi secara aktif, bukan sebatas pendengar belaka,
melainkan bisa juga memberikan tanggapan, pertanyaan, dan lain-lain.
5. Materi diskusi
Selain orang-orang yang terlibat dan memiliki tanggung jawab masing-masing dalam diskusi,
unsur paling penting yang harus ada dalam diskusi adalah materi atau topik yang akan dibahas.
Materi diskusi harus terlebih dahulu dipersiapkan sebelum berlangsungnya diskusi.
6. Fasilitas
Fasilitas adalah faktor pendukung berlangsungnya suatu diskusi. Jika diskusi berlangsung secara
offline, maka fasilitas yang diperlukan seperti ruangan, meja, kursi, pulpen, kertas, dan lain-lain.
Sedangkan jika berlangsung online, maka fasilitas yang dibutuhkan adalah aplikasi pendukung
untuk diskusi online seperti Zoom dan Google Meet serta koneksi internet yang stabil.

10
2.7 Jenis Diskusi

Ada beberapa macam jenis diskusi sebagai berikut:

1. Diskusi Kelompok
Macam diskusi yang pertama adalah diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok setiap anggota
akan mendapatkan kesempatan untuk mengemukakan pemikirannya serta berbagi pengalaman atau
informasi untuk pemecahan masalah. Diskusi kelompok bisa terlaksana dengan cara formal dan
nonformal. Diskusi kelompok berfungsi untuk melatih individu agar saling menghargai pendapat
satu sama lain.

2. Diskusi Pleno
Macam diskusi yang berikutnya adalah diskusi pleno. Diskusi pleno adalah diskusi tindak lanjut
dari diskusi kelompok. Dalam dikusi pleno, orang-orang datang dan berkumpul guna melaporkan
hasil dari diskusi di dalam kelompoknya.

3. Diskusi Panel
Macam diskusi yang berikutnya adalah diskusi panel. Diskusi panel diawali dengan penyampaian
uraian atau pembahasan. Diskusi panel biasanya dilakukan untuk memperluas wawasan mengenai
suatu masalah yang sedang banyak dibicarakan. Diskusi panel juga biasanya dilakukan untuk
membahas suatu topik di depan umum, seperti radio atau tv.

4. Diskusi Fak
Macam diskusi yang berikutnya adalah diskusi fak. Diskusi fak bertujuan untuk mengelola bahan
diskusi secara bersama-sama di bawah bimbingan seorang ahli. Diskusi fak adalah suatu proses di
mana orang saling bertukar informasi maupun pendapat agar bisa mencapai pengetahuan yang
lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
.

11
5. Diskusi Podium
Macam diskusi yang berikutnya adalah diskusi podium. Dalam diskusi podium, perwakilan dari
tiap-tiap kelompok diminta untuk menjelaskan masalah yang ada dengan terbuka atau secara
terbuka.

6. Debat
Macam diskusi yang berikutnya adalah debat. Debat merupakan kegiatan melakukan suatu
pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu masalah. Dalam debat, tiap peserta harus
memberikan alasan untuk mempertahankan argumen atau pendapatnya.

7. Kongres
Macam diskusi yang berikutnya adalah kongres. Kongres merupakan pertemuan para wakil
organisasi (politik, sosial, dan profesi) untuk berpikir bersama dalam mengambil suatu keputusan.

8. Simposium
Macam diskusi yang berikutnya adalah simposium. Simposium adalah bentuk diskusi yang
diselenggarakan untuk membahas suatu pokok permasalahan tertentu. Diskusi ini dipimpin oleh
moderator, dan setiap peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat
setelah pembahasan utama dan penyanggah telah selesai berbicara.

9. Seminar
Macam diskusi yang berikutnya adalah seminar. Seminar adalah bentuk diskusi yang digunakan
untuk mencari kesepakatan dan pandangan dalam menghadapi persoalan yang bersifat formal.
Seminar biasanya fokus pada sebuah topik tertentu seperti masalah sehari-hari yang dilaksanakan
dalam bentuk dialog dengan moderator.

10. Diskusi Munas


Macam diskusi yang berikutnya adalah diskusi munas. Munas adalah singkatan dari musyawarah
nasional yang berupa bentuk diskusi pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan bersifat
nasional untuk membahas masalah berskala nasional.

12
11. Lokakarya
Macam diskusi yang berikutnya adalah lokakarya. Lokakarya atau sanggar kerja merupakan
pertemuan untuk membahas suatu masalah sesuai bidangnya masing masing. Lokakarya atau
workshop termasuk pertemuan ilmiah kecil. Perbedaan lokakarya dengan seminar adalah hasil
yang didapat. Lokakarya menghasilkan karya yang dapat digunakan peserta lokakarya dalam
proses pembelajaran.

12. Forum Diskusi


Macam diskusi yang berikutnya adalah forum diskusi. Forum diskusi merupakan kombinasi
beberapa bentuk dialog. Forum diskusi memiliki kadar demokrasi yang tinggi.

13.Diskusi Kasualis
Macam diskusi yang berikutnya adalah diskusi kasualis. Diskusi kasualis merupakan bentuk
penelitian dari satu permasalahan yang konkret yang mengandung beberapa jalan keluar. Diskusi
ini bertujuan untuk mencari jalan keluar yang tepat.

14. Sarasehan
Macam diskusi yang berikutnya adalah sarasehan. Sarasehan akan dilaksanakan untuk
membicarakan suatu permasalahan tertentu dengan cara yang tidak resmi dan formal. Tujuan
diadakan sarasehan adalah untuk membahas topik atau permasalahan yang tidak terlalu berat dan
menjadi sebuah pembicaraan yang sangat serius.

15. Konferensi
Macam diskusi yang berikutnya adalah konferensi. Konferensi adalah pertemuan di mana sejumlah
orang datang dengan tujuan untuk berpikir bersama agar mencapai suatu keputusan bersama.
Peserta konferensi mempunyai latar belakang dan minat yang sama.

16. Training
Macam diskusi yang berikutnya adalah training. Training atau pelatihan adalah sebuah diskusi
yang memfokuskan pada praktek dari suatu teori. Kata training sangat umum dalam dunia kerja,
ketika seseorang akan memulai kerja, biasanya harus mengikuti masa training selama satu sampai
tiga bulan tergantung kebijakan perusahaan masing-masing.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diskusi dapat menjadi strategi yang sangat baik untuk meningkatkan motivasi,
menumbuhkan kelincahan intelektual, dan mendorong kebiasaan demokratis. Diskusi
menciptakan kesempatan bagi seseorang untuk berlatih dan mempertajam sejumlah
keterampilan, seperti kemampuan untuk mengartikulasikan dan mempertahankan posisi,
mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, dan meminta serta mengevaluasi
bukti. diskusi adalah tindakan atau proses berbicara tentang sesuatu untuk mencapai
keputusan atau untuk bertukar ide. Diskusi adalah bentuk interaksi dalam kehidupan
sehari-hari yang melibatkan dua atau lebih orang untuk membahas dan mencari solusi
dari sebuah masalah.

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, besar harapan penulis para pembaca mendapat

tambahan mengenai pengenalan diskusi yang terdiri dari Pengertian diskusi,Langkah-


langkah berdiskusi,Hambatan berdiskusi,Tempat duduk berdiskusi,Manfaat
berdiskusi,Unsur- unsur diskusi,Jenis diskusi. Demikianlah makalah yang dapat kami
paparkan, semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pada kami khususnya.
Dan tentunya makalah ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif sangat kami butuhkan, guna memperbaiki makalah selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ajah, Nyi. 2012. “Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar IPS pada Siswa Kelas IV MI Pangkalan Kota Sukabumi”. Skripsi-Universitas Islam
Nusantara Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anita Lie. 2007. Cooperative Learning (Memperaktikan Cooperatif Learning di Ruang-ruang


Kelas). Jakarta: PT Grasindo

Bulatau, J. (1971) Teknik Diskusi Kelompok. Yogyakarta: Kanisius

Apriani, S., Setiawan, B. and Saddhono, K. (2018) ‘Penggunaan Bahasa Indonesia pada
Diskusi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta: Kajian dengan Prinsip Kerja Sama Grice
dan Relevasinya Sebagai Bahan Ajar Keterampilan Berbicara’, Basastra, 6(1), pp.
281-301.

https://www.ekrut.com/media/diskusi-adalah

https://ft.umj.ac.id/ftumj/Detail-Berita-Fakultas/113/pentingnya-diskusi-antara-dosen-dan-
mahasiswa-agar-tercipta-lingkungan-akademik-yang-harmonis.html

https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/2367/3/73811032_bab2.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai