Anda di halaman 1dari 20

TATA KATA

CIVIL KEL.2
NAMA KELOMPOK 2
01. TIJAB ASARJA PURBA (104120011)
02. MUHAMMAD HASFI NUGRAHA (104120012)
03. NADYA SEPINA TOGATOROP (104120013)
04. MUH. ADHIMMAS FATHURROHIM A. (104120014)
05. A. ZULFAHMI ERI SUSANTO (104120015)
06. SITI AULIA RAMADHANI (104120016)
07. BERTHA MONALISA (104120017)
08. RANGGA FIKRI ARMANDA(104120018)
09. AZELYA CHAIRUNNISA (104120019)
10. JIHAN KHAIRI SALWA (104120020)
APA ITU KATA ?
PENGERTIAN & FUNGSI

Kata berasal dari Bahasa Sangsekerta


“Khata” yang memiliki arti percakapan,
cerita, bahasa, atau dongeng.
Kata berfungsi menjadi penyusun
kalimat. Fungsi tersebut bersifat
sintaksis. Fungsi sintaksi utama terdiri
dari subjek, predikat, pelengkap, objek,
Pengertian Kata merupakan adanya sebuah dan keterangan
unit bahasa yang dapat mengandung suatu
makna dan terdiri dari satu atau lebih morfem.
Kata tersebut terdiri atas beberapa huruf
terhadap bahasa tersebut.
Contoh
Aku dan Ibu sedang memasak ikan di dapur

S P O K

Adik membicarakan hal itu kemarin

S P O K

Maria mendapat baju baru gratis dari Toko Baju

S P O K
MACAM – MACAM
KELAS KATA
1. KATA BENDA (NOMINA)
Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang
merujuk pada bentuk suatu benda. Bentuk benda
dapat bersifat abstrak ataupun konkret.
Contoh :
Abstrak (tidak dapat diserap) : perjalanan, perbuatan,
kemanusian, dll
Konkret (dapat diserap) : Meja, Kursi, Baju, dll.
2. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang
menyatakan suatu perbuatan.
Contoh :
Memasak, mencuci, belajar, menyapu, dll
3. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat adalah kelompok kata yang mampu
menjelaskan atau mengubah kata benda atau kata ganti
menjadi lebih spesifik. Selain itu, kata sifat mampu
menerangkan kuantitas dan kualitas dari kelompok kelas
kata benda atau kata ganti.
Contoh : Marah, senang, sedih, dll
4. Kata Ganti (Pronomina)
Kelompok kata ini dipakai untuk menggantikan benda
atau sesuatu yang dibendakan.
Kata ganti di bagi menjadi 6 yaitu orang (aku, dia, kamu,
dll), empunya (ku, -nya, mereka), petunjuk (disini, disitu,
disana), penghubung (yang), penanya (5W+1H), tak tentu
(seseorang, masing –masing, dll).
5. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan
keterangan pada kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan,
bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh
kalimat.
6. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan adalah jenis kelompok kata
yang menyatakan jumlah, kumpulan, dan urutan
sesuatu yang dibendakan.
7. Kata Tugas
Kata tugas merupakan kata yang memiliki
arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal.
Dari segi bentuk umumnya, kata-kata tugas
sukar mengalami perubahan bentuk, seperti kata
dengan, telah, dan, tetapi. Namun, ada sebagian
yang dapat mengalami perubahan golongan
kata, tetapi jumlahnya sangat terbatas, seperti
kata tidak dan kata sudah. Meskipun demikian,
kedua kata tersebut dapat mengalami
perubahan menjadi menidakkan dan
menyudahkan.
KATA DASAR
Kata dasar adalah bentuk kata bermakna
yang belum mengalami pengimbuhan apapun
baik itu awalan (prefiks), akhiran (sufiks), Misalnya :
sisipan (infiks), dan awalan-akhiran (konfiks). a. Kata Dasar Sebelum Diimbuhi Prefiks (awalan)
Jadi hal tersebut dijadikan dasar pembentukan Membaca = me- + baca, kata dasarnya adalah
suatu kata yang baru yang lebih luas dan baca
mungkin menjadikan kata tersebut b. Kata Dasar Sebelum Diimbuhi Sufiks (akhiran)
memiliki makna yang berbeda. Dengan kata Mainan = main + -an, kata dasarnya adalah main.
lain sebagai penunjang pemaknaan dan c. Kata Dasar Sebelum Diimbuhi Sisipan (Infiks)
kegunaan dari imbuhan termasuk fungsi Jemari = jari + -em, kata dasarnya adalah jari.
gramatikal d. Kata Dasar Sebelum Diimbuhi Konfiks (awalan-
akhiran)
Berurusan = ber- + urus + -an, kata dasarnya
adalah urus
  Kata dasar juga di bagi atas beberapa kelas
kata yaitu kata dasar benda, kata dasar sifat, dan
kata dasar Kerja.
APA ITU BERHIMBUHAN
(AFIKS) ??
AFIKSASI

Dalam tata bahasa afiks disebut


imbuhan, yaitu morfem terikat yang dapat
mengubah makna gramatikal suatu bentuk
dasar.
Misalnya me- dan -kan, di- dan -kan,
yang dapat mengubah arti gramatikal
seperti arsip menjadi mengarsipkan,
diarsipkan. Proses penambahan afiks pada
sebuah bentuk dasar atau kata dasar imiah
yang disebut afiksasi
MACAM - MACAM

Afiks yang terletak di awal bentuk kata dasar. Seperti ber-,


Prefiks (awalan) di-; ke-, me-, se-, pe-, per-, ter-, pre-, swa-

Yang disisipkan di dalam sebuah kata


Infiks (sisipan) dasar, seperti -em, -er-, -el- .

yang terletak di akhir kata dasar, seperti -I


Sufiks (akhiran) -an, -kan, -isme, -isasi, -is, -if

Gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk satu kesatuan


Konfiks (simulfiks) dan bergabung dengan kata dasarnya secara serentak
Kata ulang adalah kata yang telah

Kata Ulang (REDUPLIKASI)


mengalami proses gramatikal berupa
pengulangan (reduplikasi). Proses reduplikasi
mampu mengubah makna kata. Untuk lebih
memahami tentang kalimat reduplikasi, mari
kita lihat jenis jenisnya

Kata Ulang dibagi menjadi 5 :


1. Murni / Ulang
2. Berubah Bunyi
3. Sebagian
4. Ulang
5. Semu
Jenis – Jenis Kata Ulang

Kata Ulang Murni / Utuh Kata Ulang Berubah Bunyi Kata Ulang Sebagian
Kata ulang utuh atau mumi merupakan Kata ulang berubah bunyi merupakan Kata ulang sebagian merupakan
kata ulang yang bagian perulangannya kata ulang yang bagian perulangannya. pengulangan yang dilakukan atas suku
sama dengan kata dasar yang mengalami perubahan bunyi baik itu kata pertama dari sebuah kata.
diulangnya. perubahan bunyi vokal maupun bunyi
konsonan.
Infographic Style

Kata Ulang Berimbuhan


Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk
pengulangan yang dilengkapi dengan pemberian imbuhan.

Kata Ulang Semu


Kata ulang semu adalah kata ualang yang menurut
bentuknya tergolong kata ulang, tetapi sebenarnya bukan
kata ualang karena tidak ada dasar ulang.
Kata Baku dan Non Baku

Baku adalah kata yang digunakan sesuai aturan atau


kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku,
yang penggunaanya tidak sesuai aturan dan kaidan
berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya.

ALLPPT.com
Ciri – Ciri Kata Baku

1. Tidak dipengaruhi bahasa 2. Tidak


daerah tertentu. dipengaruhi 3. Bukan bahasa percakapan.
. bahasa asing.
Content Content
s s

6. Kata baku bukan kata rancu


7. Kata baku tidak
4. Pemakaian imbuhan pada 5. Pemakaian
mengandung hiperkorek.
kata bersifat eksplisit. kata sesuai
Content Content 8. Tidak  mengandung
. dengan konteks
s s pleonase.
kalimat.
1. Umumnya digunakan
dalam bahasa sehari-hari.
Ciri – Ciri
2. Dipengaruhi bahasa
daerah dan bahasa asing
tertentu.
Non Baku
3. Dipengaruhi dengan
perkembangan zaman.

4. Bentuknya dapat berubah-


ubah.
.
5. Memiliki arti yang sama,
meski terlihat beda dengan
bahasa baku.
TERIMA KASIH
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

"Life is like riding a


bicycle. To keep your
balance, you must
keep moving. - Albert
Einstein
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai