0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
484 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai macam laras bahasa dan contohnya. Secara singkat, terdapat 7 jenis laras bahasa yang dijelaskan yaitu laras hukum, kedokteran, umum, teknikal, ekonomi, agama, dan himbauan beserta contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai macam laras bahasa dan contohnya. Secara singkat, terdapat 7 jenis laras bahasa yang dijelaskan yaitu laras hukum, kedokteran, umum, teknikal, ekonomi, agama, dan himbauan beserta contoh penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai macam laras bahasa dan contohnya. Secara singkat, terdapat 7 jenis laras bahasa yang dijelaskan yaitu laras hukum, kedokteran, umum, teknikal, ekonomi, agama, dan himbauan beserta contoh penggunaannya.
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2020 A. Pengertian Laras Bahasa Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya. Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar.
A.1 Definisi Laras Bahasa Dari Berbagai Ahli
1. Ure dan Ellis telah menyatakan pada 1977 bahawa laras bahasa adalah sejenis pencorakan bahasa yang kerap kali digunakan dalam sesuatu situasi komunikatif. 2. Naomi S. Baron (1979) mentakrifkan laras sebagai variasi linguistik (linguistic variation) yang ditentukan oleh keadaan sosial yang wujud pada ketika tertentu. 3. Dwight Bolinger (1981) dan rakannya mendefinisikan laras sebagai bentuk atau variasi bahasa yang digunakan dalam peristiwa berkomunikasi dan mereka menambah, laras dengan bentuk bahasa yang digunakan dalam ucapan umum seperti yang digunakan oleh seseorang pemidato saling berkaitan. 4. A. Wilkins (1982) mentakrifkan laras sebagai satu gaya bahasa yang berhubung kait dengan pekerjaan. 5. Raminah Hj. Sabran (1989) menjelaskan setiap bahsa mempunyai beberapa laras yang tersendiri yang digunakan dalam situas atau konteks yang berbeda.
Pemisah utama laras ialah tatabahasa dan perbendaharaan kata
- Aspek bunyi, nada suara (drama ,ucapan dll) - Aspek perkataan–perkataan khusus berdasarkan bidang, unsur kolokasi (dua perkataan yang berkaitan), perkataan pinjaman - Aspek ayat, dari segi binaan, susunan, dan panjang pendek B. Macam-Macam Laras Bahasa Macam-macam laras bahasa antara lain sebagai berikut : 1. Laras Bahasa Hukum Laras bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia. Ciri-ciri laras bahasa hukum : 1) Mempunyai gaya bahasa yang khusus. 2) Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan. 3) Objektif dan menekan prasangka pribadi. 4) Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran. 5) Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi. Contoh : Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus jutarupiah). Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual pada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hasil hak cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
2. Laras Bahasa Kedokteran
Istilah medis memang terdengar begitu rumit. Sebenarnya istilah ini tidak dimaksudkan agar pasien tidak mengerti. Tujuannya adalah keseragaman, universalitas. Agar istilah yang dituliskan dokter di Amerika tetap dapat dipahami dokter di Papua. Karena ilmu kedokteran berasal dari sejarah panjang, banyak istilah kedokteran berawal dari bahasa klasik (Latin atau Greek). Seiring perkembangan, memang tentu ada adaptasi, perubahan. Tetapi pada dasarnya masih bisa ditarik ke bahasa asalnya. Ada juga pengaruh lokal, sehingga sering suatu istilah di-adopsi ke bahasa Indonesia. Biasanya adopsi ini secara hampir utuh, dan polanya mudah diikuti. Memang istilah itu membuat pusing, dokter juga kadang harus berpikir dulu agar memahami artinya. Hanya karena seringnya mendengar dan memakai, dokter menjadi terbiasa. Secara Umum istilah medis terdiri dai 4 bagian 1) Kata induk 2) Kata awalan 3) Kata akhiran 4) Penghubung antar bagian Suatu istilah bisa terdiri dari kata induk saja, atau ditambah 1, 2 atau 3 bagian lain. Contoh: - Satu contoh sederhana : Perikarditis “Peri” adalah awalan yang berarti sesuatu yang ditepi atau melingkupi. “kard” artinya jantung. “itis” adalah akhiran yang berarti “peradangan” Jadi Pericarditis artinya peradangan pada jaringan yang melingkupi jantung. Tentu mudah memahami kalau ada istilah: Bradikardi, “bradi” artinya “lambat” sehingga “bradikardi” berarti denyut jantungnya melambat. Takhikardi, “takhi” artinya “cepat” sehingga “takhikardi” berarti denyut jantungnya bertambah cepat. - Contoh lain yang menggunakan 2 kata induk: ureterolithiasis. “Ureter” adalah saluran dari ginjal menuju kandung kemih. Dalam bahasa Indonesia juga disebut ureter. Fonem “o” untuk menghubungkan dengan kata berikutnya. “Lith” artinya batu, sedang akhiran “osis atau asis” artinya proses. Jadi “Ureterolithiasis” adalah terbentuknya batu pada saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih.
3. Laras Bahasa Umum
Mudah difahami contoh: Sarah pergi ke pasar raya untuk beli barang-barang dapur Menggugurkan penggunaan kata sendi nama contoh: Adik jatuh gaung = adik jatuh ke dalam gaung Menggunakan laras bahasa umum contoh: lain kali buatlah lagi (bahasa terbalik) biarkan aku sendiri (bahasa merajuk) Menggunakan ayat pendek dan ringkas contoh: Saya pergi ke pasar. 4. Laras Bahasa Teknikal Laras teknikal digunakan oleh para pakar untuk berkomunikasi dengan pakar lain yang sebidang. Laras teknikal bermakna semua jenis teks di dalam semua jenis bidang kepakaran sama ada bidang sains tulen, teknologi, sains pengurusan dan lain- lain bidang kepakaran. Contoh: Teknik ini akan menghasilkan penghematan bahan bakar, peningkatan produktivitas dan kualitas permukaan. Anda mendapatkan ahli teknik yang membawa panel tenaga surya tanpa alas kaki ke pegunungan yang terpencil. Analisis ini bersifat bottom-up, analisis induktif yang berlaku pada tingkat fungsional atau per bagian sistem. Pada tingkat fungsional, jenis kegagalan diidentifikasi pada setiap fungsi di dalam sistem atau komponen peralatan, yang biasanya dibantu dengan diagram blok Untuk analisis per komponen, jenis kegagalan diidentifikasi untuk setiap komponennya (seperti saluran, penghubung, resistor, atau diode). Jenis kegagalan dengan efek yang identik dapat dikombinasikan dan dirangkum.
5. Laras Bahasa Ekonomi
Berbentuk ilmiah Istilah-istilah teknikal dan berkaitan dengan urusan perniagaan dan ekonomi Tidak terlalu mementingkan struktur ayat Bersifat formal Mementingkan sususnan maklumat yang disampaikan dengan jelas dan eksplisit Setiap fakta dapat dihuraikan berdasarkan bukti dalam bentuk data dan statistik Contoh: TEMPO.CO, Jakarta – Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih mengatakan, tantangan terbesar Indonesia dalam investasi adalah kurangnya minat dan pengetahuan dari rakyat, inilah mengapa pemerintah harus menyediakan pendidikan intensif.“Pendidikan itu penting sebagai pengetahuan tentang pasar sehingga penyebaran investor lokal dan asing lebih sama,” kata Lana, Selasa. Bahkan pemerataan investor lokal dan asing akan melindungi Indonesia dari tekanan asing. Saat ini, investor asing memiliki persentase lebih besar dalam investasi saham dengan 51 persen dan obligasi pemerintah dengan 35,8 persen, ini membuat Indonesia terlalu bergantung pada investasi asing. Ada dua hal yang menyebabkan kurangnya masyarakat minat untuk investasi. Pertama, pendapatan per kapita yang kecil. Meskipun biaya investasi saat ini murah, pendapatan per kapita Rp3 juta per bulan dianggap kurang. “Orang-orang masih mikir-mikir dalam menabung, apalagi investasi,” kata Lana. Kedua, kurangnya masyarakat kesadaran akan pentingnya investasi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah harus mulai memperkenalkan investasi di sekolah. “[Pengantar investasi harus] mulai dari SMP,” tambah Lana. Indonesia menghadapi lima tantangan dalam investasi fisik : korupsi, birokrasi yang tidak efisien, kurangnya infrastruktur yang memadai, tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dengan daerah dan mahalnya biaya pinjaman. Dalam jangka pendek, pemerintah dapat meningkatkan infrastruktur dan meniadakan tumpang tindih antara pemerintah pusat dan daerah. “Untuk tiga lainnya [tantangan], rencana jangka panjang diperlukan dalam rangka meningkatkan itu,” kata Lana.
6. Laras Bahasa Agama
Berisi istilah agama dari bahasa Arab. Struktur ayatnya banyak dipengaruhi struktur bahasa Arab. Disisipkan dengan kutipan dari al-Quran dan hadis.Terdapat unsur bahasa klasik terutama pada kosa katanya. - Terdapat istilah agama yang khusus bagi sesuatu agama. - Banyak mengandungi bentuk cerita, kias dan ibarat. Contoh: Syurga dalam bahasa Arab disebut sebagai ”al-jannah” yang bermaksdu sebuah taman yang indah, penuh dengan pelbagai nikmat dan keselesaan….
7. Laras Bahasa Himbauan
- Fungsi utama laras himbauan ialah untuk mendorong atau menarik perhatian orang supaya melakukan sesuatu perbuatan yang mungkin berbentuk positif ataupun negatif. - Laras Himbauan mempunyai ciri-ciri seperti berikut; banyak menggunakan perkataan yang membawa makna ’ajak’ atau ’tegah’, banyak menggunakan contoh, kes dan cerita yang selaras dengan tajuk, menampilkan faedah-faedah sesuatu perbuatan, menampilkan akibat buruk sesuatu perbuatan dan juga bentuk bahasa peribadi yang menggunakan ganti nama orang pertama menjadi ciri utama laras ini. - Laras Himbauan terdapat dalam bentuk lisan dan tulisan. Contoh: khutbah, kempen, pujukan, rayuan dan doa.
8. Laras Bahasa Klasik
- Laras Klasik mempunyai ciri-ciri seperti teks asal ditulis dalam tulisan Jawi, tidak menggunakan tanda bacaan dan tidak menggunakan perenggan. - Banyak menggunakan struktur ayat pasif, terdapat penggunaan kata praklausa atau kata pembuka ayat yang tidak digunakan lagi dalam bahasa moden seperti arakian, hatta, kalakian, empunya dan persetua. - Laras Klasik juga mengandungi kosa kata bahasa istana seperti beta, patik, bersemayam. - Tidak terdapat imbuhan asing untuk pembinaan istilah sains dan teknikal seperti dalam bahasa Melayu moden, iaitu eka, dwi, mono, bi dan pra. Contoh Laras Klasik seperti; Hatta berapa antaranya maka rangga dan Raden Aria pun datanglah dari benua Keling itu. Maka dipersembahkan oranglah kepada Seri Betara mengatakan Raden Aria dan Rangga sudah datang. Petikan: Kassim Ahmad (1971) Hikayat Hang Tuah,hlm 106.
9. Laras Bahasa Kreatif
- Menggunakan struktur ayat aktif dan pasif. - Menggunakan bentuk dialog atau kata bual seperti dalam skrip drama. - Menggunakan bahasa pelambangan dan kiasan. - Bersifat kreatif imaginatif, menggunakan bunga bahasa dan bahasa hiasan. - Tidak terdapat ciri khusus bahasa teknikal dan penggunaan ilustrasi. - Harus mempunyai kata-kata yang segar dan bertenaga supaya dapat melukiskan gambaran yang cukup jelas dan hidup kepada pembaca. - Contoh: Kuala Semantan biarpun berabad lagi engkau tetap akan gemilang, Namamu kan lebih harum menjunjung sekalian nama, Nama pahlawan yang hilang, Hilang di zaman silam (Puisi ”Kuala Semantan Namamu Kan Tetap Gemilang”Karya Aripin Said)