Anda di halaman 1dari 5

MACAM-MACAM LARAS DAN CONTOHNYA

NAMA : NURUL ANNISA RACHMAN


NIM : J011201039

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
A. Pengertian Laras Bahasa
Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras
sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa
dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer,
laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras
puisi, laras novel, dan sebagainya. Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki
gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk
standar, semi standar, atau nonstandar.

A.1 Definisi Laras Bahasa Dari Berbagai Ahli


1. Ure dan Ellis telah menyatakan pada 1977 bahawa laras bahasa adalah sejenis
pencorakan bahasa yang kerap kali digunakan dalam sesuatu situasi komunikatif.
2. Naomi S. Baron (1979) mentakrifkan laras sebagai variasi linguistik (linguistic
variation) yang ditentukan oleh keadaan sosial yang wujud pada ketika tertentu.
3. Dwight Bolinger (1981) dan rakannya mendefinisikan laras sebagai bentuk atau
variasi bahasa yang digunakan dalam peristiwa berkomunikasi dan mereka
menambah, laras dengan bentuk bahasa yang digunakan dalam ucapan umum
seperti yang digunakan oleh seseorang pemidato saling berkaitan.
4. A. Wilkins (1982) mentakrifkan laras sebagai satu gaya bahasa yang berhubung
kait dengan pekerjaan.
5. Raminah Hj. Sabran (1989) menjelaskan setiap bahsa mempunyai beberapa laras
yang tersendiri yang digunakan dalam situas atau konteks yang berbeda.

Pemisah utama laras ialah tatabahasa dan perbendaharaan kata


- Aspek bunyi, nada suara (drama ,ucapan dll)
- Aspek perkataan–perkataan khusus berdasarkan bidang, unsur kolokasi (dua
perkataan yang berkaitan), perkataan pinjaman
- Aspek ayat, dari segi binaan, susunan, dan panjang pendek
B. Macam-Macam Laras Bahasa
Macam-macam laras bahasa antara lain sebagai berikut :
1. Laras Bahasa Hukum
Laras bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya
khas dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh
karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia. Ciri-ciri laras bahasa hukum :
1) Mempunyai gaya bahasa yang khusus.
2) Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan.
3) Objektif dan menekan prasangka pribadi.
4) Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki
untuk menghindari kesimpangsiuran.
5) Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.
Contoh :
Sanksi Pelanggaran Pasal 44:
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta
 Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus
jutarupiah).
 Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual pada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hasil hak cipta
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah).

2. Laras Bahasa Kedokteran


Istilah medis memang terdengar begitu rumit. Sebenarnya istilah ini tidak
dimaksudkan agar pasien tidak mengerti. Tujuannya adalah keseragaman, universalitas.
Agar istilah yang dituliskan dokter di Amerika tetap dapat dipahami dokter di Papua.
Karena ilmu kedokteran berasal dari sejarah panjang, banyak istilah kedokteran berawal
dari bahasa klasik (Latin atau Greek). Seiring perkembangan, memang tentu ada adaptasi,
perubahan. Tetapi pada dasarnya masih bisa ditarik ke bahasa asalnya. Ada juga
pengaruh lokal, sehingga sering suatu istilah di-adopsi ke bahasa Indonesia. Biasanya
adopsi ini secara hampir utuh, dan polanya mudah diikuti. Memang istilah itu membuat
pusing, dokter juga kadang harus berpikir dulu agar memahami artinya. Hanya karena
seringnya mendengar dan memakai, dokter menjadi terbiasa.
Secara Umum istilah medis terdiri dai 4 bagian
1) Kata induk
2) Kata awalan
3) Kata akhiran
4) Penghubung antar bagian
Suatu istilah bisa terdiri dari kata induk saja, atau ditambah 1, 2 atau 3 bagian
lain. Contoh:
- Satu contoh sederhana : Perikarditis
“Peri” adalah awalan yang berarti sesuatu yang ditepi atau melingkupi.
“kard” artinya jantung.
“itis” adalah akhiran yang berarti “peradangan”
Jadi Pericarditis artinya peradangan pada jaringan yang melingkupi jantung.
Tentu mudah memahami kalau ada istilah: Bradikardi, “bradi” artinya “lambat”
sehingga “bradikardi” berarti denyut jantungnya melambat. Takhikardi, “takhi”
artinya “cepat” sehingga “takhikardi” berarti denyut jantungnya bertambah cepat.
- Contoh lain yang menggunakan 2 kata induk: ureterolithiasis.
“Ureter” adalah saluran dari ginjal menuju kandung kemih. Dalam bahasa
Indonesia juga disebut ureter. Fonem “o” untuk menghubungkan dengan kata
berikutnya. “Lith” artinya batu, sedang akhiran “osis atau asis” artinya proses.
Jadi “Ureterolithiasis” adalah terbentuknya batu pada saluran kemih antara ginjal
dan kandung kemih.

3. Laras Bahasa Umum


 Mudah difahami
contoh: Sarah pergi ke pasar raya untuk beli barang-barang dapur
 Menggugurkan penggunaan kata sendi nama
contoh: Adik jatuh gaung = adik jatuh ke dalam gaung
 Menggunakan laras bahasa umum
contoh: lain kali buatlah lagi (bahasa terbalik)
biarkan aku sendiri (bahasa merajuk)
 Menggunakan ayat pendek dan ringkas
contoh: Saya pergi ke pasar.
4. Laras Bahasa Teknikal
Laras teknikal digunakan oleh para pakar untuk berkomunikasi dengan pakar
lain yang sebidang. Laras teknikal bermakna semua jenis teks di dalam semua jenis
bidang kepakaran sama ada bidang sains tulen, teknologi, sains pengurusan dan lain-
lain bidang kepakaran.
Contoh:
 Teknik ini akan menghasilkan penghematan bahan bakar, peningkatan
produktivitas dan kualitas permukaan.
 Anda mendapatkan ahli teknik yang membawa panel tenaga surya tanpa alas kaki
ke pegunungan yang terpencil.
 Analisis ini bersifat bottom-up, analisis induktif yang berlaku pada tingkat
fungsional atau per bagian sistem. Pada tingkat fungsional, jenis kegagalan
diidentifikasi pada setiap fungsi di dalam sistem atau komponen peralatan, yang
biasanya dibantu dengan diagram blok Untuk analisis per komponen, jenis
kegagalan diidentifikasi untuk setiap komponennya (seperti saluran, penghubung,
resistor, atau diode). Jenis kegagalan dengan efek yang identik dapat
dikombinasikan dan dirangkum.

5. Laras Bahasa Ekonomi


 Berbentuk ilmiah
 Istilah-istilah teknikal dan berkaitan dengan urusan perniagaan dan ekonomi
 Tidak terlalu mementingkan struktur ayat
 Bersifat formal
 Mementingkan sususnan maklumat yang disampaikan dengan jelas dan eksplisit
 Setiap fakta dapat dihuraikan berdasarkan bukti dalam bentuk data dan statistik
Contoh:
TEMPO.CO, Jakarta – Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, Lana
Soelistianingsih mengatakan, tantangan terbesar Indonesia dalam investasi adalah
kurangnya minat dan pengetahuan dari rakyat, inilah mengapa pemerintah harus
menyediakan pendidikan intensif.“Pendidikan itu penting sebagai pengetahuan
tentang pasar sehingga penyebaran investor lokal dan asing lebih sama,” kata Lana,
Selasa. Bahkan pemerataan investor lokal dan asing akan melindungi Indonesia dari
tekanan asing. Saat ini, investor asing memiliki persentase lebih besar dalam investasi
saham dengan 51 persen dan obligasi pemerintah dengan 35,8 persen, ini membuat
Indonesia terlalu bergantung pada investasi asing. Ada dua hal yang menyebabkan
kurangnya masyarakat minat untuk investasi. Pertama, pendapatan per kapita yang
kecil. Meskipun biaya investasi saat ini murah, pendapatan per kapita Rp3 juta per
bulan dianggap kurang. “Orang-orang masih mikir-mikir dalam menabung, apalagi
investasi,” kata Lana. Kedua, kurangnya masyarakat kesadaran akan pentingnya
investasi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah harus mulai memperkenalkan investasi
di sekolah. “[Pengantar investasi harus] mulai dari SMP,” tambah Lana. Indonesia
menghadapi lima tantangan dalam investasi fisik : korupsi, birokrasi yang tidak
efisien, kurangnya infrastruktur yang memadai, tumpang tindih antara kebijakan
pemerintah pusat dengan daerah dan mahalnya biaya pinjaman. Dalam jangka
pendek, pemerintah dapat meningkatkan infrastruktur dan meniadakan tumpang
tindih antara pemerintah pusat dan daerah. “Untuk tiga lainnya [tantangan], rencana
jangka panjang diperlukan dalam rangka meningkatkan itu,” kata Lana.

6. Laras Bahasa Agama


Berisi istilah agama dari bahasa Arab. Struktur ayatnya banyak dipengaruhi
struktur bahasa Arab. Disisipkan dengan kutipan dari al-Quran dan hadis.Terdapat unsur
bahasa klasik terutama pada kosa katanya.
- Terdapat istilah agama yang khusus bagi sesuatu agama.
- Banyak mengandungi bentuk cerita, kias dan ibarat.
Contoh: Syurga dalam bahasa Arab disebut sebagai ”al-jannah” yang bermaksdu
sebuah taman yang indah, penuh dengan pelbagai nikmat dan keselesaan….

7. Laras Bahasa Himbauan


- Fungsi utama laras himbauan ialah untuk mendorong atau menarik perhatian orang
supaya melakukan sesuatu perbuatan yang mungkin berbentuk positif ataupun
negatif.
- Laras Himbauan mempunyai ciri-ciri seperti berikut; banyak menggunakan
perkataan yang membawa makna ’ajak’ atau ’tegah’, banyak menggunakan contoh,
kes dan cerita yang selaras dengan tajuk, menampilkan faedah-faedah sesuatu
perbuatan, menampilkan akibat buruk sesuatu perbuatan dan juga bentuk bahasa
peribadi yang menggunakan ganti nama orang pertama menjadi ciri utama laras ini.
- Laras Himbauan terdapat dalam bentuk lisan dan tulisan.
Contoh: khutbah, kempen, pujukan, rayuan dan doa.

8. Laras Bahasa Klasik


- Laras Klasik mempunyai ciri-ciri seperti teks asal ditulis dalam tulisan Jawi, tidak
menggunakan tanda bacaan dan tidak menggunakan perenggan.
- Banyak menggunakan struktur ayat pasif, terdapat penggunaan kata praklausa atau
kata pembuka ayat yang tidak digunakan lagi dalam bahasa moden seperti arakian,
hatta, kalakian, empunya dan persetua.
- Laras Klasik juga mengandungi kosa kata bahasa istana seperti beta, patik,
bersemayam.
- Tidak terdapat imbuhan asing untuk pembinaan istilah sains dan teknikal seperti
dalam bahasa Melayu moden, iaitu eka, dwi, mono, bi dan pra.
Contoh Laras Klasik seperti; Hatta berapa antaranya maka rangga dan Raden Aria
pun datanglah dari benua Keling itu. Maka dipersembahkan oranglah kepada Seri
Betara mengatakan Raden Aria dan Rangga sudah datang. Petikan: Kassim Ahmad
(1971) Hikayat Hang Tuah,hlm 106.

9. Laras Bahasa Kreatif


- Menggunakan struktur ayat aktif dan pasif.
- Menggunakan bentuk dialog atau kata bual seperti dalam skrip drama.
- Menggunakan bahasa pelambangan dan kiasan.
- Bersifat kreatif imaginatif, menggunakan bunga bahasa dan bahasa hiasan.
- Tidak terdapat ciri khusus bahasa teknikal dan penggunaan ilustrasi.
- Harus mempunyai kata-kata yang segar dan bertenaga supaya dapat melukiskan
gambaran yang cukup jelas dan hidup kepada pembaca.
- Contoh: Kuala Semantan biarpun berabad lagi engkau tetap akan gemilang,
Namamu kan lebih harum menjunjung sekalian nama, Nama pahlawan yang
hilang, Hilang di zaman silam (Puisi ”Kuala Semantan Namamu Kan Tetap
Gemilang”Karya Aripin Said)

Anda mungkin juga menyukai