Anda di halaman 1dari 2

Morfologi gigi merupakan ilmu yang berfokus pada studi tentang karakteristik anatomi dan morfologi

gigi permanen dan gigi susu serta posisi gigi dengan hubungan satu sama lain dan dengan struktur
sekitarnya. Anatomi atau morfologi gigi adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan/struktur dan
bentuk/konfigurasi gigi, hubungan antara gigi yang satu dengan gigi yang lain dan hubungan antara gigi
dengan jaringan disekitarnya.

Gigi berdasarkan proses pertumbuhannya dibagi menjadi 2, yaitu gigi desidui dan gigi permanen. Gigi
desidui adalah gigi yang tumbuh pertama tumbuh, sering disebut gigi sulung atau gigi susu. Erupsi gigi
desidui dimulai dari usia 6 bulan. Pada usia sekitar 2,5 sampai 3 tahun gigi desidui telah erupsi semua.
Jumlah gigi pada fase ini adalah 20 gigi desidui (8 Insisivus, 4 Kaninus, 8 Molar). Gigi desidui ini bersifat
sementara, setelah 2 sampai 3 tahun kemudian, gigi desidui ini akan diganti menjadi gigi permanen.

Gigi permanen berjumlah 32 yang terdiri dari 8 insisivus, 4 kaninus, 8 premolar, dan 12 molar. Waktu
erupsi gigi permanen ditandai dengan erupsinya gigi molar pertama permanen rahang bawah pada usia
6 tahun. Gigi Permanen dibagi lagi menjadi 2, yaitu Succedaneus teeth dan Non Succedaneus teeth.
Succedaneus teeth adalah gigi permanen yang menggantikan gigi susu, yaitu gigi insisivus, kaninus, dan
premolar (menggantikan gigi desidui molar 1 dan 2). Non Succedaneus teeth adalah gigi tidak
menggantikan gigi susu, yaitu gigi molar 1, 2, dan 3.

Pada dasarnya erupsi atau keluarnya gigii susu pertama terjadi diusia 6-8 bulan. Umumnya diawali oleh
keluarnya gigi seri tengah bawah, lalu secara berurutan gigi seri tengah atas, gigi seri lateral atas dan gigi
seri lateral bawah, geraham susu pertama, gigi taring, dan geraham susu kedua. Namun proses erupsi
tidak terjadi sekaligus, melainkan satu persatu dan kadang ada juga yang sepasang-sepasang. Umumnya
ketika anak barusia 1 tahun mempunyai 6-8 gigi susu (tapi kadang ada juga yang hanya 2 gigi walaupun
tanpa disertai keluhan pertumbuhan) dan akan menjadi 30 lengkap berjumlah 20 gigi susu (4 gigi seri
atasbawah, 2 gigi taring kanan-kiri di atas-bawah, dan 4 gigi geraham kiri–kanan di atas-bawah) pada
usia 18 bulan atau 2 tahun. Meskipun erupsi pertama terjadi pada usia 6-8 bulan, namun masih belum
juga keluar gigi pertama. Karena, normalnya erupsi gigi terjadi pada usia 6-12 bulan.
Keterlambatan erupsi gigi permanen bisa secara lokal dan bisa secara menyeluruh. Keterlambatan
erupsi gigi permanen secara lokal merupakan suatu bentuk abnormalitas erupsi yang hanya melibatkan
satu atau beberapa gigi. Hal-hal yang dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi permanen secara
lokal, antara lain trauma dan kelainan gigi. Trauma pada gigi sulung dapat menyebabkan gangguan
erupsi secara lokal pada gigi permanen. Trauma menyebabkan kelainan yang dapat memberi efek
keterlambatan erupsi gigi.

Selanjutnya, Keterlambatan erupsi gigi permanen secara menyeluruh merupakan suatu bentuk
abnormalitas erupsi yang melibatkan banyak gigi atau bahkan secara keseluruhan. Hal-hal yang dapat
menyebabkan keterlambatan erupsi gigi permanen secara menyeluruh antara lain gangguan endokrin,
gangguan nutrisi dan penyakit sistemik. Gangguan endokrin misalnya hipotiroid, hipoparatiroid, dan
hipoptituitarism. Adapun gangguan nutrisi, yaitu defisiensi protein, vitamin D, dan kalsium-fosfor.

Anda mungkin juga menyukai