Anda di halaman 1dari 5

PERIODE PERKEMBANGAN OKLUSAL Perkembangan oklusal dapat dibagi menjadi periode sbb : 1. Periode pre-dental 2.

Periode gigi desidui 3. Periode gigi bercampur 4. Periode gigi permanen 1. Periode Pre-dental Periode setelah lahir sampai tumbuh gigi saat umur 6 bulan. 2. Periode Gigi Desidui Awal pertumbuhan benih gigi desidui pada 6 minggu kehamilan. Mulai erupsi pada umur 6 bulan setelah lahir. Erupsi semua gigi setelah 2-3 tahun ketika gigi molar kedua desidui sampai pada bidang oklusi. Urutan Erupsi Gigi Desidui :

Urutan erupsi gigi permanen:

3. Periode Gigi Bercampur Periode gigi bercampur mulai usia 6 tahun setelah molar pertama permanen erupsi . Dibagi dalam 3 periode : 1. Periode transisional pertama 2. Periode inter- transisional 3. Periode transisional kedua .1 Daftar pustaka : Dokter Gigi Online. Perkembangan gigi. 05 November 2010. www.doktergigionline.com. 05 Oktober 2011. Perkembangan Ideal Dari Oklusi Pada Periode Desidui Gigi-geligi susu mulai bererupsi pada usia sekitar 6 bulan, dan normalnya gigi sudah bererupsi seluruhnya pada usia 3 tahun. Tidak ada perbedaan yang besar antara perempuan dan laki-laki dalam hal usia erupsi gigi-geligi. Gigi pertama yang bererupsi dan membentuk kontak oklusal adalah gigi insisivus, yang idelanya menduduki posisi oklusal. Posisi yang ideal untuk gigi-geligi insisivus susu umumnya dinyatakan sebagai lebih vertikal daripada gigi insisivus tetap, dengan overbite insisal yang lebih dalam. Gigi-gigi insisivus bawah pada kondisi ini akan berkontak dengan daerah singulum dari insisivus atas pada oklusi sentrik. Celah terlihat di antara gigi-gigi insisivus susu. Sesudah gigi insisivus bererupsi kemudian gigi molar pertama susu akan menyusul berupsi sampai ke kontak oklusi. Gigi-gigi ini akan membuat kontak oklusal sehingga molar bawah sedikit lebih ke depan dalam hubungannya dengan molar atas. Gigi-gigi kaninus juga akan menysuul bererupsi ke puncak oklusi,. Pada situasi ideal akan ada celah disebelah

mesial dari kaninus atas dan disebelah distal dari kaninus bawah, tempat ke arah mana kaninus antagonis berinterdigitasi.

Daftar pustaka : TD Foster. Buku Ajar Ortodonsi. Trans: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC, 1997: 40. Ciri-ciri oklusi ideal gigi-gigi susu adalah : a. Gigi-gigi insisivus renggang-renggang. b. Celah antropoid terletak di mesial kaninus atas dan distal kaninus bawah ke arah mana gigi kaninus antagonis berinterdigitasi. c. Posisi vertikal gigi-gigi incisivus, dengan incisivus bawah menyentuh cingulum incisivus atas. d. Permukaan distal gigi-gigi molar dua atas dan bawah berada pada bidang vertikal yang sama. Pertumbuhan lengkung gigi dan perkembangan yg normal Bentuk lengkung gigi yg ditempati gigi-gigi susu biasanya berbentuk oval dan celah atau space biasanya terjadi di segmen anterior. Seringkali space ini tidak ada, hal ini disebabkan lengkungnya yg pendek atau giginya terlalu lebar atau kombinasi keduanya. Adanya space diantara gigi desidui dinamakan spasing. Kegunaan spasing pada gigi desidui : a. Membebaskan crowding gigi insisivus permanen yg ukuranya > drpd gigi susu b. Memungkinkan erupsinya gigi C, P1 dan P2. c. Memungkinkan gigi M1 untuk shifting ke mesial utk mencapai oklusi normal. Daftar pustaka : Anindita Zahra. Oklusi normal versus maloklusi. (15 Juli 2010). www.angelonfiveishere.blogspot.com. 05 Oktober 2011.

MALOKLUSI Maloklusi merupakan akibat dari malrelasi antara pertumbuhan dan posisi serta ukuran gigi. Diklasifikasikan menurut relasi molar pertama (I,II dan III) atau sebagai relasi normal, pranormal dan pascanormal. Maloklusi juga dapat dibagi mejadi maloklusi primer

yang timbul pada gigi-geligi yang sedang berkembang dan maloklusi sekunder yang timbul pada orang dewasa akibat tanggalnya gigi dan pergerakan gigi tetangga. Gangguan yang berasal dari maloklusi primer adalah : 1. Gigi-gigi sangat berjejal yang mengakibatkan rotasi gigi-gigi individual atau berkembangnya gigi di dalam atau di luar lengkung. Gangguan ini mengakibatkan interferensi tonjol dan aktivitas pergeseran mandibula , walaupun pada gigi-geligi yang sedang berkembang adaptasi dari pergerakan gigi umumnya bisa mencegah timbulnya gangguan tersebut. Gangguan lain yang diakibatkan adalah relasi oklusal yang kurang stabil dan kelainan gingiva antara gigi-gigi karena tidak memadainya ruang untuk tempat epithelium interdental. 2. Meningkat atau berkurangnya overlap vertikal atau horizontal yang dapat mengakibatkan fungsi insisivus yang tidak stabil atau perlunya seal bibir yang adaptif. 3. Penyimpangan garis median atas dan bawah yang menandai adanya interferensi insisivus atau interferensi tonjol pada segmen posterior. Maloklusi terjadi pada kondisi berikut ini : 1. Ketika ada kebutuhan bagi subyek untuk melakukan posisi postural adaptif dari mandibula. 2. Jika ada gerak menutup translokasi dari mandibula, dari posisi istirahat atayu dari posisi postural adaptif ke posisi interkuspal. 3. Jika posisi gigi adalah sedemikian rupa sehingga terbentuk mekanisme refleks yang merugikan selama proses pengunyahan dari mandibula. 4. Jika gigi-gigi menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak mulut. 5. Jika ada gigi yang berjejal atau tidak teratur, yang bisa merupakan pemicu bagi taerjadinya penyakit periodontal dan gigi. 6. Jika ada penampilan pribadi yang kurang baik akibat posisi gigi. 7. Jika ada posisi gigi-gigi yang menghalangi bicara yang normal. Gambar gigi maloklusi : Kelas 1

Kelas 2 :

Kelas 3 ;

daftar pustaka gambar : Anindita Zahra. Oklusi normal versus maloklusi. (15 Juli 2010). www.angelonfiveishere.blogspot.com. 05 Oktober 2011.

Anda mungkin juga menyukai