Anda di halaman 1dari 7

KLASIFIKASI MESIAL DRIFT BERDASARKAN SUDUT:

Mesial drifting bersifat multifaktorial dan menyebabkan kolapsnya lengkung gigi. Dan
keruntuhan ini menunjukkan salah satu dari berikut ini: -
Mesial Drift gigi bukal dalam kaitannya dengan proses alveolarnya
Mesial Drift dalam kaitannya dengan basis gigi tiruan rahang atas dan bawah.
Mesial Drift dalam kaitannya dengan Cranium. Kasus seperti itu biasanya disebut tonjolan
bimaxillary.

GIGI MANA YANG BERGERAK DI ARAH MESIAL DAN ARAH DISTAL DI


ARCH?
Teori Kronfeld menyatakan bahwa ada area netral yang terletak di berikut ini:
Di antara bikuspid di rahang atas
Tepat mesial ke molar pertama di rahang bawah.
Berdasarkan teori tersebut maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Gigi anterior ke area netral cenderung bergeser ke distal
Gigi di posterior area netral cenderung bergerak ke mesial.

DRIFTING MESIAL PADA GIGI PERMANEN ATAU PADA GIGI DEWASA:


- Pada gigi permanen, pada pasien yang lebih muda dan lebih tua ada kemungkinan
besar terjadi pergeseran mesial pada gigi posterior karena adanya ruang karena
banyak faktor fisiologis, patologis dan induksi / yang dihasilkan. Dengan
bertambahnya usia, rahang bawah terus tumbuh dan untuk mengakomodasi
pertumbuhan itu, gigi juga sedikit bergerak ke arah mesial. Ada banyak penyebab lain
untuk gigi bergeser di ruang mesial ke lokasinya.
- Orang dewasa memiliki motivasi diri, sehingga perawatan dan tindak lanjut menjadi
relatif mudah. Untuk dokter gigi, Penilaian dan deduksi berdasarkan analisis kekuatan
oklusi dan juga tipe wajah adalah cara yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis.
Jika ingin mendapatkan hasil akhir yang sukses, kemiringan aksial anterior bawah
harus dijaga agar tetap normal. Penyesuaian alat harus fokus pada pergerakan distal
gigi posterior untuk mendapatkan ruang yang diperlukan untuk gigi yang tersumbat.
Pada gigi permanen, setelah ruang diperoleh dan oklusi yang seimbang tercapai,
ruang tersebut dapat diisi oleh implan yang diikuti oleh prostesis lepasan atau cekat
seperti mahkota dan jembatan sesuai kebutuhan.

Catatan:
- Geraham rahang atas cenderung lebih mudah bermigrasi ke mesial daripada molar
mandibula, karena resorpsi tulang dan aposisi di rahang atas berlangsung lebih cepat
daripada di rahang bawah karena suplai darah yang kaya di rahang atas. Ada
perbedaan yang mencolok dalam mode pergerakan mesial antara molar rahang atas
dan rahang bawah, perbedaan yang disebabkan oleh variasi bentuk mahkota, jumlah
akar dan hubungan oklusal. Mesial drifting dari gigi molar permanen pertama
melibatkan 3 jenis gerakan gigi yang berbeda - ujung mahkota mesial, rotasi dan
translasi.

KONSEKUENSI MESIAL DRIFTING GIGI:


Konsekuensi yang paling jelas adalah melenyapkan ruang dan menghalangi gigi permanen
dari erupsi pada posisi khusus pada gigi campuran.
Konsekuensi lainnya seperti ketinggian punggung alveolar yang tidak tepat,gigi penerus yang
terkena dampakperubahan oklusi
Perubahan bidang gigitan individu dan penurunan kemampuan mengunyah. pengembangan
kebiasaan para-fungsional lisan, nyeri pada sendi temporomandibular, disfungsi sendi
temporomandibular

Mesial drift fisiologis adalah proses alami yang terus menerus yang terjadi selama gigi hidup.
Penyimpangan mesial (sebagai akibat dari semua alasan yang dibahas dalam artikel) seperti
itu perlu diperhatikan dan harus ditangani tepat waktu untuk menghindari komplikasi lebih
lanjut. Pemeriksaan gigi rutin tidak boleh dilewatkan atau ditunda. Perkembangan gigi harus
diperhatikan oleh dokter gigi dan jika diperlukan intervensi yang diperlukan harus dilakukan
tepat waktu untuk menghindari mesial drifting pada gigi permanen muda. Perawatan ruang
harus dijaga dan ruang harus diisi untuk menghindari kekambuhan. Perlu menggunakan
pengikut. Semakin dini kami mendiagnosis kasus tersebut, semakin baik, tidak hanya lebih
mudah untuk diobati tetapi juga biaya pengobatan yang jauh lebih terjangkau daripada yang
dibutuhkan pada tahap selanjutnya. Di atas segalanya, penting untuk mendidik pasien agar
mereka terus bersabar dan bekerja sama di setiap level untuk mencapai hasil yang diinginkan.

KERUSAKAN GIGI DAN STRUKTUR DI SEKITARNYA KARENA MESIAL


DRIFT:
Dalam upaya untuk memberi tip mesial, gigi memberikan tekanan pada tulang ke arah gigi
yang hilang dan juga menyebabkan tarikan pada serat trans-septal pada sisi distal, jika
terdapat gigi distal yang berdekatan, yang menyebabkan gigi distal juga ikuti gigi yang
berujung mesial.
Dalam beberapa kasus diamati bahwa ia mempercepat proses resorpsi tulang di daerah
terlokalisasi karena menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah periodontal dan tulang.
Dalam beberapa kasus diamati bahwa, terjadi peningkatan mobilitas gigi karena efek merusak
pada aparatus penyangga periodontal

Topik 19: PERAWATAN ORTODONTIK PREVENTIF:


Macam, Pengertian, Batasan, Tindakan, Waktu Prwtn Ortodontik Preventif; Hal yg perlu
diperhatikan dlm mencegah MO periode kritis (Drg. Luh Wayan Ayu Rahaswanti, Sp.KGA)
Space Maintainer merupakan suatu piranti ortodontik yang diaplikasikan pada kasus
kehilangan prematur geligi desidui untuk menghindari terjadinya gangguan pada tumbuh
kembang lengkung rahang. Selain itu, piranti ini juga dapat membantu dalam
mempertahankan ruang dalam lengkung rahang agar geligi permanen pengganti dapat erupsi
pada posisi yang benar.

Jenis piranti Space Maintainer ada bermacam-macam, namun pada umumnya dibedakan
menjadi : removable, semi-fixed, dan fixed Space Maintainer. Berikut ini adalah kondisi-
kondisi yang menjadi pertimbangan untuk aplikasi piranti Space Maintainer :
- Kehilangan Geligi Insisif Desidui
Pada umumnya, pencabutan terhadap geligi insisif rahang bawah dilakukan akibat
geligi insisif permanen penggantinya tumbuh di luar lengkung, dimana geligi insisif
permanen pengganti tersebut biasanya membutuhkan ruang erupsi yang lebih besar
bila dibandingkan dengan geligi insisif desidui rahang bawah yang diganti.
Akibat yang sering dialami akibat tanggal prematur geligi insisif desidui rahang
atas, adalah terlambatnya waktu erupsi bagi geligi insisif permanen penggantinya
karena adanya jaringan tulang reparatif dan jaringan ikat yang menebal di daerah yang
bersangkutan. Selain tampak kurang menarik dari segi penampilan, terlambatnya
waktu erupsi geligi insisif permanen rahang atas dapat mengarah pada terbentuknya
kebiasaan yang kurang baik, yaitu cara menelan yang salah, posisi istirahat lidah yang
terlalu ke depan, dan pelafalan yang salah pada konsonan ‘s’ dan ‘f’.
- Kehilangan Geligi Kaninus Desidui
Pencabutan kaninus desidui biasanya dilakukan akibat adanya geligi insisif lateral
permanen yang erupsi di luar lengkung. Kehilangan prematur geligi kaninus desidui
rahang bawah merupakan indicator kuat yang berpengaruh terhadap diskrepansi
antara ukuran gigi dengan ukuran rahang.
- Kehilangan Geligi Molar Pertama Desidui
Bila terjadi kehilangan prematur geligi molar desidui, akibat yang terjadi biasanya
tergantung pada kapan kondisi tersebut terjadi bila dihubungkan dengan waktu erupsi
geligi molar pertama permanen.
- Kehilangan Geligi Molar Kedua Desidui
Apabila kehilangan prematur molar kedua desidui terjadi pada anak usia 2-5
tahun, kemungkinan untuk terjadi space loss sangat kecil dan bahkan tidak terjadi
karena di usia tersebut benih geligi molar permanen pertama masih berada pada basal
bone. Namun, saat geligi molar permanennya erupsi dan tidak ada geligi molar kedua
desidui yang seharusnya berfungsi sebagai panduan arah erupsi, maka dokter gigi
harus mengantisipasi berkurangnya ukuran lengkung rahang.
- Kehilangan Molar Desidui Multipel
Kehilangan geligi molar desidui dapat mengakibatkan gangguan pada proses
tumbuh kembang gigi. Oleh karena itu, dibutuhkan piranti yang dapat membantu
mempertahankan hubungan antara geligi yang tersisa dan sebagai penuntun arah
erupsi bagi geligi yang masih dalam proses tumbuh kembang.
- Kehilangan Geligi Molar Pertama Permanen
Kehilangan geligi molar permanen pertama pada seorang anak akan
mengakibatkan perubahan pada lengkung rahang yang berpengaruh seumur hidup
orang yang bersangkutan. Pada kasus kehilang geligi molar pertama permanen, molar
kedua permanen dapat bergerak kea rah mesial walaupun geligi tersebut belum erupsi.

 Perawatan ortodontik interseptik adalah suatu prosedur ortodontik yang dilakukan pada
maloklusi yang baru atau sedang dalam proses terjadi, dengan tujuan memperbaiki kearah
oklusi normal (intercept : mencegah atau menghalangi). Perbedaan antara ortodontik
preventif dengan ortodontik interseptik adalah pada waktu tindakan dilakukan. Prosedur
perawatan interseptik : pembuatan studi model, ronsenogram panoramic atau OPG dan
diskusi dengan orang tua dan pasien.

PERAWATAN ORTODONTI PENCEGAHAN (PREVENTIVE ORTHODONTICS)


Batasan :
Ilmu ortodonti pencegahan adalah ilmu yang mempelajari segala macam usaha untuk
mencegah terjadinya kelainan oklusi (maloklusi)
- Ilmu ortodonti pencegahan merupakan bagian dari ilmu kedokteran gigi pencegahan
(Preventive Dentistry)
- Berbeda dengan cabang ilmu kedokteran gigi yang lain yang memerlukan perawatan
singkat, ortodonti pencegahan memerlukan perawatan yang lama, terus menerus
mengikuti waktu pertumbuhan dan perkembangan dentofasial.
- Ortodonti pencegahan berarti tindakan yang dinamis, terus menerus dan disiplin bagi
dokter gigi dan pasiennya.

Tujuan :
Tujuan mempelajari ortodonti pencegahan adalah untuk mempertahankan oklusi
normal.

CARA MEMPERTAHANKAN OKLUSI NORMAL


Hal-hal yang diperlukan untuk mempertahankan oklusi normal adalah :
- Hubungan yang baik antara dokter gigi dan pasien Hubungan dimulai dari saat visite
pertama pasien dan orang tua ke dokter gigi. Melalui penyuluhan yang
dilengkapidengan ilustrasi dan model gigi, orang tua dan pasien akan mengetahui
dengan jelas bahwa oklusi normal itu tidak terjadi begitu saja. Mereka harus
mengetahui bahwa banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya penyimpangan dari
oklusi normal, kerumitan perkembangan gigi. Harus mengetahui bahwa jauh lebih
mudah mencegah atau menghambat terjadinya maloklusi daripada merawatnya.
- Catatan diagnostik Anak seharusnya dibawa ke dokter gigi seawal mungkin.
 Pada umur 2,5 tahun Ini tidak berarti harus dirawat, cukup diperkenalkan
dengan alat-alat pemeriksaan, pemeriksaan klinik sederhana dan catatan
keadaan kesehatan gigi dan mulutnya.
 Pada umur 5 tahun Dokter gigi sudah mulai menentukan jadwal pemeriksaan
gigi bagi anak secara rutin untuk memulai catatan diagnostik jangka panjang.
- Pengambilan foto Ro
 Bite-wing 2 kali setahun
 Periapikal 1 kali setahun
 Lengkap setiap 2 tahun 1 kali cukup -OPG (Oral Panoramic Radiografi)
- Model studi
 Selama tahun-tahun kritis, yaitu umur 6 – 12 tahun pengambilan model studi perlu
dilakukan setiap 1 tahun sekali. Model studi tidak perlu dibuat dengan basis yang
rapi dan dipolis tetapi cukup bagian lengkung gigi dan rahang.
 Kegunaan model studi untuk :
a. Menjelaskan keadaan oklusi gigi pasien kepada pasien dan orang tuanya.
b. Menentukan diagnostik kasus dan cara mempertahankan oklusi normal.
c. Pembuatan model studi sangat penting terutama apabila pengambilan foto Ro”
tidak mungkin dilakukan.

ALTERNATIF MEMPERTAHANKAN OKLUSI NORMAL


Dokter gigi dapat memilih satu diantara tiga alternatif, yaitu :
1. Mencegah terjadinya maloklusi
2. Menghambat perkembangannya maloklusi
3. Mengoreksi maloklusi yang telah terjadi
Alternatif yang pertama (mencegah terjadinya maloklusi) jelas merupakan pilihan yang
terbaik bagi para dokter gigi yang belum memiliki spesialisasi ortodontis.

INDENTIFIKASI PERMASALAHAN ORTODONTIK DI MASA DATANG


Dari pemeriksaan, sepintas akan dapat segera diketahui maloklusi yang akan terjadi, yaitu
- Gigitan terbuka anterior
- Tumpang gigit yang berlebihan
- Jarak gigit yang besar
- Gigitan silang
- Malrelasi rahang atas dan bawah
- Dan lain-lain
 Prosedur intersepetif atau preventif kadang-kadang dikaitkan dengan perawatan
pasien dengan masalah-masalah tersebut diatas, tetapi keputusan mengenai
ketepatan waktu perawatan dan cara perawatan sebaiknya ditentukan oleh
spesialis ortodonti, mengingat mereka mempunyai tanggung jawab melakukan
perawatan.
 Jadi salah satu bentuk pencegahan maloklusi yang dilakukan oleh para dokter gigi
jelas, yaitu : merujuk pasien kepada konsultan ortodonti apabila ada kelainan
mengenai perkembangan oklusi.
 Tetapi perlu diketahui bahwa tidak semua maloklusi “Surface Evident” prosentase
yang besar dari maloklusi kelas 1 Angle terjadi karena apa yang terjadi selama
tahun-tahun kritis, adalah karena aktivitas yang terjadi dibawah permukaan.
 Oleh karena itu pengambilan foto Ro” secara periodik sangat penting
 Pemeriksaan gigi secara periodik paling sedikit 1 tahun setelah gigi insisivus
sentral permanen erupsi.
 Indentifikasi yang paling bagus mengenai permasalahan ortodontik di masa
datang adalah :
a. Pola resorpsi gigi-geligi sulung
b. Siklus erusi gigi-geligi permanen

POLA RESORPSI YANG ABNORMAL


- Gigi kaninus sulung ( c ) dan gigi molar kedua sulung (m2 ) cenderung mengalami
pola resorpsi yang abnormal
- Urutan pergantian gigi yang ideal, yaitu :
 Gigi insisivus sentral kanan dan kiri tanggal pada waktu yang kira-kira sama
 Gigi insisivus lateral kanan kiri goyah dan tanggal kira-kira pada waktu yang
sama Semua gigi-gigi kaninus goyah dan tanggal pada jangka waktu yang pendek
(singkat)
- Jika satu gigi kaninus tanggal premature secara spontan, sebaiknya dilihat pada foto
Ro” dan diamati penyebabnya, apakah jelas abnormal atau suatu usaha alami untuk
mendapatkan ruang guna mengatasi maslah panjang lengkung yang akan terjadi.
PERAN GIGI m2
 Regio m2 merupakan area kritis sebab ukuran lebar mesio-distal gigi m2 lebih
besar daripada gigi permanen penggantinya (P2). Jika gigi m2 resorpsinya
abnormal dan persistensi maka dapat menyebabkan terjadinya maloklusi.
 Gigi kaninus ( C ) yang sedang erupsi dapat terdorong ke bukal atau lingual atau
bahkan terhambat erupsinya disebabkan oleh persistensi gigi m2.
 Persistensi gigi m2 bawah dapat menyebabkan masalah yang cukup kritis, karena
panjang lengkung perimeter rahang bawah akan terganggu sehingga terjadi
ketidakteraturan letak gigi insisivus bawah
 Resorpsi abnormal dari setiap gigi sulung dapat menyebabkan gangguan jalannya
erupsi gigi permanen penggantinya.

PERIODE KRITIS PERGANTIAN GIGI


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam usaha mencegah terjadinya maloklusi pada periode
kritis yaitu :
1. Pola erupsi gigi sulung yang abnormal
2. Persistensi sisa akar gigi sulung
3. Gigi supernumerary
4. Gigi sulung ankylosis
5. Crypte tulang yang tidak teresopsi
6. Jaringan lunak yang menghalangi
7. Tambalan gigi sulung yang berlebihan Hal tersebut akan mengganggu urutan waktu
pergantian gigi. Untuk menyakinkan agar dokter gigi siap memberi pelayanan yang
terbaik pada waktu memulai praktek, dimeja tulis ditempelkan daftar faktor-faktor
tersebut, dan daftar urutan erupsi gigi permanen.
a. Urutan gigi erupsi permanen
7354216
6124537
7543216
6 123457
Jika harus dipasangi space maintainer, macam apakah yang dipilih

b. Syarat space maintainer


 Harus dapat mempertahankan ukuran lebar mesio distal gigi yang tanggal
 Harus dapat berfungsi untuk mencegah over erupsi gigi antagonisnya.
 Sederhana dan kuat
 Tidak memberi tekanan yang berlebihan bagi gigi yang masih ada
 Mudah dibersihkan
 Konstruksinya sederhana sehingga tidak menggangu fungsi gigi dan mulut

c. Prosedur ortodontik pencegahan


 Perawatan caries gigi sulung
 Menghilangkan kebiasaan mulut yang jelek
 Penyesuaian oklusi (occlusal adjusment)
 Pengamatan diastema insisivi atas (central diatema)

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CENTRAL DIASTEMA


Faktor-faktor penyebab central diastema adalah :
- Labial frenum
- Microdontia
- Macrognathia
- Mesiodens
- Malformasi gigi I lateral (kerucut)
- I lateral agenese
- Relasi oklusi gigi anterior
- Cyste di midline
- Oral habits

SPACE MAINTAINER
Alat yang digunakan untuk menjaga ruang akibat kehilangan dini gigi sulung, alat ini yang
dipasang diantara dua gigi
Fungsi:
- Mencegah pergeseran dari gigi ke ruang yang terjadi akibat pencabutan dini.
- Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang dicabut dini.
- Memperbaiki fungsi pengunyahan akibatpencabutan dini.
- Memperbaiki fungsi estetik dan bicara setelah pencabutan dini.

INDIKASI
- Apabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum siap erupsi
menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa ruang menyatakan masih
terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi permanennya.
- Jika ada kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di tempat yang
kosong atau menghisap bibir maka pemasangan space maintainer ini dapat
diinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk.
- Adanya tanda-tanda penyempitan ruang
- Kebersihan mulut (OH) baik.

KONTRA INDIKASI
- Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akan erupsi.
- Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen
- Ruangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi
- Kekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan tindakan pencabutan
dan perawatan orthodonti
- Gigi permanen penggantinya tidak ada

Anda mungkin juga menyukai