Group C
●
AVULSI (KELAS 5)
Kemungkinan terjadinya avulsi pada
gigi permanen sebesar 0,5-3% dari
● Rencana penanganan dan perawatan darurat
trauma gigi keseluruhan.
yang tepat penting untuk prognosis yang baik.
● Termasuk dalam trauma gigi yang
paling serius dan prognosisnya ● Untuk kasus ini, Replantasi merupakan
tergantung pada tindakan yang perawatan pilihan.
dilakukan ditempat dan segera (Kembali lagi tergantung pada kondisi pasien)
setelah avulsi. ● Replantasi mungkin berhasil untuk
mempertahankan(menyelamatkan) gigi, tetapi
perlu diingat untuk beberapa gigi punya peluang
yang lebih rendah untuk bertahan hidup dalam
jangka waktu panjang dan mungkin harus
diekstraksi pada tahap selanjutnya.
Pertolongan Pertama
Pertolongan pertama
1. Berusaha menjaga pasien agar tetap tenang
2. Gigi yang terlepas di ambil dengan memegang bagian mahkota. Hindari memegang bagian
akar.
3. Jika gigi kotor, bersihkan dengan air mengalir max 10 detik dan kembalikan gigi ke dalam
socket . Setelah itu di anjurkan menggigit sapu tangan untuk menahan gigi tetap berada di
socket.
4. Apabila gigi tidak bisa dikembalikan ke socket ( misal dalam keadaan pasien tidak sadar) ,
letakan gigi dalam wadah berisi susu atau medium seperti HBSS atau cell culture.
1. Sel-sel PDL kemungkinan besar viable (yaitu, gigi telah ditanam kembali
segera atau setelah waktu yang sangat singkat di tempat kecelakaan).
2. Sel-sel PDL mungkin viable tetapi sudah terjadi perubahan. Gigi telah
disimpan dalam media penyimpanan (mis., Media kultur jaringan, HBSS,
saline, susu, atau air liur dan total waktu kering <60 menit)
3. Sel-sel PDL non-viable. Contohnya adalah ketika riwayat trauma diketahui
bahwa waktu total extraoral dry telah lebih dari 60 menit terlepas dari
apakah gigi disimpan dalam media tambahan atau tidak, atau jika media
penyimpanan non-fisiologis.
Tahap perawatan untuk avulsi gigi
permanen dengan apeks tertutup
1a. Gigi yang sudah direplantasi sebelum kedatangan pasien di klinik
Contoh media osmolalitas yang seimbang diantaranya seperti HBSS, saline, susu dan Air liur
● Bersihkan permukaan akar dan foramen apikal dengan larutan saline dan rendam gigi dalam larutan
saline dengan demikian akan menghilangkan kontaminasi dan sel-sel mati dari permukaan akar
● Berikan anestesi lokal
● Irigasi soket dengan Saline
● Periksa soket alveolar Jika ada fraktur pada dinding soket, dan posisikan kembali dengan instrumen
● Letakkan kembali gigi secara perlahan dengan sedikit digital pressure
● Jahit laserasi gingiva,jika ada
● Cek posisi normal dari gigi yang di replantasi secara klinis dan radiografi
● Aplikasikan flexible splint hingga 2 minggu,jauhkan dari gingiva
● Berikan antibiotik sistemik
● Cek pelindungan tetanus
● Instruksi pasien
● Lakukan perawatan saluran akar setalah 7-10hr setelah replantasi dan splint removable
1c. Dry time > 60 menit / alasan lain yang dapat menyebabkan sel menjadi
non-viable
● Lepaskan attached jaringan lunak non viable perlahan contohnya dengan gauze
● Perawatan saluran akar ke gigi dapat dilakukan sebelum replantasi (penanaman)
atau setelahnya
● Berikan anastesi lokal
● Bersihkan koagulum dari soket dengan larutan saline
● Cek soket alveolar. Jika ada fraktur pada dinding soket, reposisikan dengan
intrument yang sesuai.
● Replant/tanam gigi secara perlahan dengan tekanan digital ringan. Jahit gingival
yang luka. Periksa posisi normal dari gigi yang di replantasi secara klinis dan
radiografis.
● Stabilkan gigi selama 4 minggu menggunakan fleksibel splint
● Berikan antibiotik sistemik
● Cek proteksi tetanus
● Berikan instruksi kepada pasien.
Untuk memperlambat penempatan osseous pada gigi, perawatan pada
permukaan akar dengan flouride sebelum replantasi ( 2% larutan sodium
flouride selama 20 menit) telah disarankan tetapi tidak sepenuhnya
direkomendasi.
Follow up procedures
Ankylosis tidak dapat dihindari setelah replantasi yang terlambat dan harus
dipertimbangkan. Pada anak-anak dan remaja, ankilosis sering kali terhubung
dengan infraposisi. Tindakan harus hati-hati dan komunikasi yang bagus itu
penting untuk memastikan pasien dan wali mengenai kemungkinan hasilnya.
Dekornasi mungkin perlu saat infraposisi lebih dari 1 mm.
ANESTESI
● Pasien melakukan replantasi langsung di tempat kejadian tanpa anastesi.
● Klinik -> menggunakan anastesi tanpa bahan vasokonstriktor.
Blok anastesi contohnya infra orbital nerve blok dapat digunakan sebagai
alternatif dari anastesi infiltrasi pada kasus yang lebih parah dan harus
ditangani oleh dokter yang berpengalaman dalam melakukan teknik anastesi
blok tersebut
ANTIBIOTIK
Pemberian antibiotik sistemik seperti Pemberian antibiotik secara topikal
Tetrasiklin (DOC) disesuaikan dengan (minosiklin/doxycycline 1mg direndam
umur dan berat badan pasien pada selama 5 menit dalam 20ml saline) dapat
seminggu pertama setelah replantasi. meningkatkan revaskularisasi ruang
pulpa dan penyembuhan jaringan
Tetrasiklin tidak diberikan pada anak < periodontal yang dapat dipertimbangkan
12 tahun, sebagai alternatif, dapat untuk perawatan gigi permanen muda
diberikan penicillin
phenoxymethylpenicillin (Pen V) atau
amoxycillin.
TETANUS
Berdasarkan penelitian:
- Penyembuhan periodontal dan pulpa dilakukan jika replanted teeth diberi sedikit
mobilitas dengan waktu splinting tidak terlalu lama.
- Tidak ada jenis spesifik dari splinting terkait dengan hasil penyembuhan.
- Splinting harus ditempatkan pada permukaan bukal dari prosedur rahang atas dan
untuk menghindari gangguan oklusal.
Replanted permanent teeth harus di splint hingga 2 minggu. Berbagai jenis etsa splint
banyak digunakan untuk menstabilkan gigi avulsi karena memungkinkan oral hygiene
yang baik dan ditoleransi dengan baik oleh pasien.
Instruksi Pasien
● Pada gigi dengan apeks tertutup, waktu yang ideal untuk memulai perawatan adalah 7-10 hari pasca
replantasi.
Kalsium hidroksida direkomendasikan sebagai obat intra-kanal hingga 1 bulan diikuti dengan pengisian
saluran akar.
Jika menggunakan pasta antibiotik-kortikosteroid, dapat ditempatkan segera setelah replantasi dan
dibiarkan setidaknya selama 2 minggu.
Jika dechlortetracycline digunakan sebagai antibiotik di dalam pasta, ada risiko perubahan warna gigi dan
perawatan harus dilakukan untuk membatasi pasta ke saluran akar dan menghindari kontak pasta dengan
dinding ruang pulpa.
Jika gigi telah kering lebih dari 60 menit sebelum penanaman kembali.
Perawatan saluran akar dapat dilakukan secara ekstra oral sebelum replantasi.
● Pada gigi dengan apeks terbuka, yang telah segera direplantasi kembali
atau disimpan dalam media penyimpanan yang sesuai sebelum
replantasi, memungkinkan untuk revaskularisasi pulpa.
pasien mengalami→ gejala; mobilitas gigi berlebihan; atau tidak ada mobilitas
(ankilosis); perkusi +
Bila ankilosis terjadi pada pasien yang sedang dalam masa tumbuh kembang
pasien mengalami→ gejala; mobilitas gigi berlebihan; atau tidak ada mobilitas
(ankilosis); perkusi nada tinggi. → mahkota gigi akan tampak dalam
infraposisi
Bila ankilosis terjadi pada pasien yang sedang dalam masa tumbuh kembang
gigi mengalami kehilangan darurat atau akan hilang setelah trauma → diskusi dengan
rekan kerja yang memiliki keahlian terutama pada pasien yang sedang tumbuh. ( diskusi
ini harus dilakukan sebelum gigi menunjukkan tanda-tanda infraposisi. )
keputusan perawatan di diskusikan penuh dengan anak dan orang tua & dokter
sampai kedewasaan tercapai. setelah pertumbuhan selesai, perawatan implan juga
dapat dipertimbangkan.