Anda di halaman 1dari 2

Etiologi resesi gingiva

1. Kalkulus
hubungan antara resesi gingiva dengan kalkulus supragingiva dan sub gingiva dapat dicatat karena
akses yang tidak adekuat terhadap profilaksis dari perawatan gigi.
2. Sikat gigi
Studi mengatakan penggunaan sikat gigi berbulu keras berhubungan dengan terjadi resesi gingiva
3. Frenulum yang tinggi
Ini dapat menghalagi pembersihan plak yang diakibatkan karena penarikan dari daerah marginal
gingiva
4. Posisi dari gigi
Gigi yang erupsi dekat dengan mucogingiva line dapat mengakibatkan resesi gingiva pada daerah
tersebut dikarenakan daerah tersebut dapat memiliki jaringan keratin yang sangat sedikit bahkan
tidak punya
5. Pergerakan gigi akibat pengunnan alat orthodontic
Pergerakan gigi seperti proklinasi gigi insisivum yang berlebihan dan perluasan ekspansi lengkung
berhubungan dengan risiko resesi gingiva yang lebih besar
6. Desain gigi tiruan sebagian lepasan yang tidak layak
Gigi tiruan sebagian lepasan yang pernah dirawat atau didesain dimana daat menyebabkan trauma
gingiva dan membantu akumulasi plaq yang menyebabkan resesi gingiva
7. Merokok
Perokok lebih banyak mengalami resesi gingiva dibandingkan bukan perokok. Daerah resesi
ditemukan pada daerah bukal dari molar, premolar rahang atas dan gigi insisivus tengah rahang
bawah
8. Restorasi
Restorasi marginal subgingiva meningkatkan akumulasi plaq, inflamasi gingiva, dan resesi tulang
alveolar
9. Kimiawi
Aplikasi kokain topikal menyebabkan ulserasi dan erosi gingiva

Etiologic erosi
Multifactorial dan di kondisikan oleh elemen seperti asam non bakteri yang ada di
makanan dan munuman. Asam adalah sumber utama proses erosi. Asam diklasifikasikan
kedalam faktor intrinsic dan ekstrinsik. Diantara factor ekstrinsik terdapat minuman
berkarbonasi, minuman berenergi, jus, dll. Di sisi lain refluks gastroesofagus berperan
sebagai factor intrinsic asam utama. Permukaan yang erosi umumnya ditemukan di
permukaan palatal gigi anterior.
1. Factor perilaku
Gaya hidup memiliki factor krusial dalam terjadinya erosi. Kebiasaan mengonsumsi
tinggi makanan dan minuman yang mengandung asam tinggi telah diperkuat dalam
beberapa decade terakhir.
2. Factor biologis
Saliva dan acquired pellicle adalah peran utama dari factor biologis etiologic terjadinya
erosi gigi. Saliva berperan utama diantara elemen biologis karena kemampuannya dalam
melarutkan, menetralkan, dan menahan perubahan yang ada pada asam. Acquired pellicle
berperan sebagai penghalang untuk mencegah kontak antara jaringan gigi dan asam
lemak dengan tujuan menunda erosi enamel. Rendah saliva dan acquired pellicle dapat
meningkatkan risiko erosi pada gigi.

Etiologi abfraksi
Etiologinya mungkin karena adanya ketidakseimbangan gigitan dan hubungan antar gigi
geligi yang disebabkan karena kehilangan gigi antagonis. Kehilangan gigi yang tidak
diganti oleh protesa selama jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan occlusal
disease. Yaitu suatu stress lingkungan yang menggangu fungsi oklusal. Selain itu
etiologinya bisa terjadi karena pasien mengalami bruxism. Pada abfraksi terjadi
kerusakan pada enamel dan dentin. Tekanan oklusi yang berlebihan dapat mengganggu
gigi geligi, otot pengunyahan, dan kelainan TMJ.Tekanan oklusal pada gigi memberikan
gaya regang, tekanan, dan geseran pada daerah servikal gigi. Ketiga gaya tersebut
menghasilkan tekanan flexural yang dapat mengakibatkan retak atau pecahnya kristal
apatit email dan dentin pada servikal gigi.

Dafpus
1. Manuel J, Soto S, Cruz-fierro N. Dental Erosion : Causes , diagnostics and treatment .
Dental erosion : causes , diagnostics and treatment . Epub ahead of print 2015. DOI:
10.17126/joralres.2014.057.
2. J. M. Albandar and A. Kingman, “Gingival recession, Gingival bleeding, and dental
calculus in adults 30 years of age and older in the United States, 1988–1994,” Journal
of Periodontology, vol. 70, no. 1, pp. 30–43, 1999
3. Nascimento MM, Dilbone DA, Pereira PNR, et al. Abfraction lesions: Etiology,
diagnosis, and treatment options. Clin Cosmet Investig Dent 2016; 8: 79–87.

Anda mungkin juga menyukai