No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit : ………….
Halaman : 1/8
Puskesmas II dr.
Ttd Ka. Puskesmas
Kemranjen NIP.
1. Pengertian Pengertian secara umum :
Ausnya jaringan keras gigi yang disebabkan oleh karena
fungsinya, karena kebiasaan buruk, cara menyikat gigi yang
salah atau karena asam dan karena trauma oklusi.
Hilangnya permukaan jaringan keras gigi yang bukan
disebabkan oleh karies atau trauma dan merupakan akibat
alamiah dari proses penuaan.
Atrisi :
Hilangnya permukaan jaringan keras gigi pada bagian incisal dan
oklusal yang disebabkan oleh proses mekanis yang terjadi pada
gigi yang saling berantagonis (sebab fisiologis pengunyahan
ataupun kebiasaan buruk seperti bruxism)
Abrasi :
Hilangnya permukaan jaringan keras gigi disebabkan oleh faktor
mekanis dan kebiasaan buruk seperti mengunyah sirih,
pangur/gusar.
Erosi :
Hilangnya permukaan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
proses kimia dan tidak melibatkan bakteri.
1. Erosi karena muntah
Lebih sering pada permukaan palatal gigi rahang atas dan
permukaan oklusal dan bukal gigi posterior rahang bawah
disebabkan karena adanya asam hidroklorit yang berasal
dari muntah
2. Erosi karena diet
Umumnya terjadi pada permukaan labial gigi anterior
rahang atas, disebabkan karena makanan atau minuman
yang bersifat asam (pH rendah)
3. Erosi karena pekerjaan
Keausan yang mengenai permukaan labial gigi anterior
rahang atas, disebabkan karena menghisap udara yang
mengandung asam di lingkungan kerjanya
4. Erosi idiopatik adalah erosi yang terjadi karena suatu sebab
yang tidak dikenal.
Abfraksi :
Hilangnya jaringan keras gigi yang terjadi pada daerah servikal
labial/ bukal gigi permanen, penyebabnya biasanya karena fatique
(kelelahan gigi), fraktur dan deformasi dari struktur gigi sebagai
akibat dari tekanan biomekanis
Gambar 1
Penampang frontal dan oklusal gigi erosi pada pasien dengan GERD
6. Langkah- A. Anamnesa
langkah Kadang disertai rasa ngilu oleh karena hipersensitif dentin
B. Pemeriksaan Objektif
Hilangnya permukaan jaringan keras (email, dentin, sementum)
pada permukaan gigi
Apabila hilangnya permukaan gigi sudah mencapai dentin
maka akan disertai dengan reaksi dentin hipersensitif pada
pemeriksaan vitalitas.
Gambaran klinis erosi secara makroskopis terlihat mengkilap,
transparan, dan licin.
C. Diagnosa
Atrisi, Abrasi, Erosi atau Abfraksi beserta faktor penyebabnya
D. Penatalaksanaan
1. Rehabilitasi gigi tergantung lokasi dan keparahan jika perlu
pada atrisi didahului dengan peninggian gigitan.
2. Kemudian direstorasi dengan tumpatan direk/indirek.
3. Perlu diingat bahwa rehabilitasi tidak akan berhasil apabila
kebiasaan buruk tidak dihilangkan
4. DHE: edukasi pasien tentang cara menggosok gigi,
pemilihan sikat gigi dan pastanya. Edukasi pasien konsul diet,
konsultasi psikologis pada pasien Bulimia.
5. Tindakan preventif: bila masih mengenai email dengan aplikasi
fluor topikal/CPPACP untuk meningkatkan remineralisasi
6. Tindakan kuratif:
a. Bergantung lokasi dan keparahan jika perlu pada atrisi
didahului dengan peninggian gigit
b. Pada kasus abfraksi perlu dilakukan Oclusal Adjusment
c. Bergantung pada keparahan hilangnya permukaan
jaringan keras dan lokasi, bila di servikal dilakukan ART
dengan bahan GIC, Bila di oklusal direstorasi mahkota
Mulai
ANAMNESA
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
DIAGNOSA
ELIMINASI
Rekam Medis Dokter Gigi
PENYEBAB
PREVENTIF KURATIF
Selesai
Rekam Medis Dokter Gigi