Anda di halaman 1dari 3

1.

Penuaan gigi
Sehubungan dengan proses fisiologis normal dan proses patologis akibat tekanan
fungsional dan lingkungan. Gigi permanen mengalami diskolorasi menjadi lebih gelap
dan kehilangan email akibat abrasi, erosi, dan atrisi.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terlihat perubahan perubahan yang terjadi
pada gigi. Hal ini bukanlah akibat daru usia tetapi disebabkan oleh refleks, keausan,
penyakit, kebersihan mulut, dan kebiasaan. Perubahan perubahan yang terjadi adalah
sebagai berikut:
 Email
Perubahan pada email terjadi karena 3 faktor penyebab, yaitu:
 Erosi :  Proses kimiawi yang menyebabkan larutnya email gigi (kalsium) oleh
asam.
Penyebab dari erosi gigi adalah
Faktor intrinsik :
– kondisi seseorang dengan asam lambung berlebihan,
– Penyakit : anoreksia nervosa, bulimia, GERD (gastroesophageal reflux
disease), dimana terjadi gangguan tekanan dalam lambung sehingga produksi
asam lambung meningkat.
• Faktor ekstrinsik
– makanan/minuman
– obat- obatan, seperti vit C, aspirin, dan obat yg mengandung Fe,
– lingkungan rongga mulut yang bersifat asam Nilai pH, kandungan kalsium,
fosfat dan flour pada minuman atau makanan adalah faktor penting yang
mempengaruhi terjadinya erosi. Kandungan tersebut menentukan tingkat
kejenuhan pada mineral gigi yang menyebabkan penguraian mineral gigi.
 Abrasi : terkikisnya lapisan email gigi sehingga email menjadi berkurang
atau hilang hingga mencapi dentin .
Penyebab yaitu gaya friksi (gesekan) langsung antara gigi yang berkontak
dengan objek eksternal karena Cara menyikat gigi, frekuensi menyikat gigi dan
tekanan yang diberikan saat menyikat gigi menjadi faktor yang berhubungan
dengan abrasi gigi pada seseorang. Selain itu tipe dari bulu sikat gigi, kekakuan
bulu sikat gigi dan sifat abrasif pasta gigi yang digunakan juga menjadi faktor
dalam terjadinya abrasi gigi (Meshramkar dkk, 2012)., kebiasaan buruk seperti
menggigit pensil, mengunyah tembakau, menggunakan tusuk gigi yang
berlebihan diantara gigi, serta pemakaian gigi tiruan lepasan yang menggunakan
cengkeraman juga dapat menjadi fakor penyebab abrasi gigi.

 Atrisi : hilangnya suatu substansi gigi secara bertahap (keausan) pada


permukaan oklusal, incisal, dan proksimal gigi karena proses mekanis yang
terjadi secara fisiologis akibat kontaknya gigi geligi.
Penyebabnya yaitu proses pengunyahan didukung oleh kebiasaan buruk seperti
mrngunyah sirih,menggesek-gesekan gigi, kontak premature dan makanan yang
bersifat abrasive, serta proses fisiologis pengunyahan pada manula.

 DENTIN
Karena adanya perubahan pada enamel (ex. Atrisi). Stimulasi odontoblas
menghasilkan pola pelapisan dentin yang jarang - jarang, sehingga serat matriks
orientasinya menjadi berjauhan dan susunan tubulus menjadi kacau. Reaksi kedua dapat
terbentuk dentin sklerotik pada tubulus yang terekspos di area atrisi. Material yang
terdeposisi pada dentin sklerotik lebih mengandung apatit ke dalam tubulus dentin.
Prosesnya dimulai dari akar ke korona pada dentin yang sudah tua terbentuk perluasan
batas permukaan pulpa pada dentin yang menunjukkan konsentrasi tertinggi flouride
disebabkan penggabungan fluoride dari cairan jaringan pulpa pada pembentukan dentin
yang lambat.
Selain itu juga terjadinya proses pembentukan:
a. Dentin sekunder : kelanjutan dentinogenesis, reduksi jumlah odontoblas.
b. Dentin tersier : adanya respon ransangan, odontoblas berdesakan, dan tubulus dentin
bengkok.
c. Dentin skelrotik : karies terhenti/berjalan sangat lambat, tubulus dentin menghilang,
dan merupakan system pertahanan tubuh ketika ada karies.
d. Dead tracks (saluran mati ) : tubulus dentin kosong.

 PULPA
a. Peningkatan kalsifikasi jaringan pulpa.
b. Penurunan komponen vaskuler dan seluler.
c. Reduksi ukuran ruang pulpa, pembentukan dentin yang berlanjut sejalan dengan usia
menyebabkan reduksi secara bertahap pada ukuran kamar pulpa.
d. Peningkatan jaringan kolagen pulpa

Anda mungkin juga menyukai