SGD 7 LBM 1
Disusun Oleh :
RIKHA INDRIASTANTI
31101800078
PENDAHULUAN
A. Skenario
B. Cakupan Pembahasan
A. Landasar Teori
1. Klasifikasi Fraktur Ellis
Klasifikasi fraktur menurut Ellis (1970) klasifikafi sederhana dengan
mengelompokkan beberapa cedera guna membantu dalam melakukan interpretasi
subjektif, pemeriksaan dan pemelihan perawatan.
- Kelas I - Fraktur mahkota sederhana dengan sedikit atau tidak ada dentin
yang terpengaruh
- Kelas II - Fraktur mahkota ekstensif dengan kehilangan dentin yang cukup
banyak, tetapi pulpa tidak terpengaruh.
- Kelas III - Fraktur mahkota ekstensif dengan kehilangan gigi dan pulpa
yang cukup banyak. Kelas IV - Gigi yang mengalami devitalisasi karena
trauma dengan atau tanpa kehilangan struktur gigi.
- Kelas V - Gigi tanggal akibat trauma.
- Kelas VI - Fraktur akar dengan atau tanpa hilangnya struktur mahkota.
- Kelas VII - Perpindahan gigi tanpa fraktur akar atau mahkota
- Kelas VIII - Fraktur mahkota lengkap dan penggantiannya.
- Kelas IX - Cedera traumatis pada gigi sulung. [ CITATION Pag15 \l 1033 ]
2. Interpretasi Pemeriksaan Objektif
- Pemeriksaan visual: pada skenario terdapat pembengkakan pada mukosa
palatal gigi 13.
- Perkusi : pada pemeriksaan perkusi pasien (+) yang artinya
terdapat peradangan ligament periodontal yang mungkin berasal dari pulpa
atau periodontalnya.
- Pemeriksaan vitalitas : pada pemeriksaan ini menggunakaaln CE dimana
responnya (-) yang artinya saraf sensoris sudah tidak terangsang lagi dan
kondisi giginya non vital.
- Mobilitas : pemeriksaan ini bertujuan untuk mengindikasikan
adanya perkekatan attachmen, pada skenario (+) yang artinya sudah ada
kegoyahan gigi. [ CITATION Kuh09 \l 1033 ]
3. Interpretasi Pemeriksaan Radiografi
Gambaran radiografis dari kista radikuler antara lain : tampak radiolusen yang
berbentuk bundar atau ovoid yang dikelilingi oleh gambaran radiopak yang tipis
yang melibatkan lamina dura dari gigi yang terlibat. Pada kista yang mengalami
infeksi atau pembesaran dengan cepat, gambaran radiopak mungkin tidak mucul.
Ini juga menjadi suatu masalah dalam menengakkan diagnosis. Resorpsi akar
tidak terlalu sering terlihat pada pemeriksaan radiografi, tapi ini mungkin terjadi,
seperti resorpsi foramen apical. kista radikuler tampak kista yang merupakan
suatu bayangan radiolusen pada apeks gigi yang nonvital. [ CITATION Dib20 \l 1033 ]
a. Infeksi Ekstraradikuler
Kadang-kadang sel bakteri dapat menyerang jaringan periradikuler baik dengan
penyebaran infeksi langsung dari ruang saluran akar melalui kantong periodontal
yang terkontaminasi yang berkomunikasi daerah apikal, ekstrusi serpihan dentin
yang terinfeksi, atau oleh kontaminasi dengan instrumen endodontik terinfeksi
yang berlebihan.
c. True cyst
Kista terbentuk di jaringan periradikuler saat bersarang di epitel sel, tertahan dari
perkembangan gigi, mulai berkembang biak karena untuk kehadiran kronis
mediator inflamasi. [CITATION CHu17 \l 1033 ]
Kista radikuler awalnya timbul dengan adanya granulasi apikal. Kista radikuler
yang kecil biasanya tidak langsung mengalami infeksi akut, kebanyakan bersifat
asimptomatik dan dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan radiologis
rutin. Perubahan warna gigi yang nonvital dan respon negatif dari gigi yang
terkena terhadap tes elektrik pulpa atau air es merupakan gejala yang khas.
Terbentuk kista oleh karena iritasi lokal kronis gigi yang sudah tidak vital. Kista
tumbuh dari epithel rest of malassez yang mengalami proliferasi oleh karena
respon terhadap proses radang yang terpicu oleh karena infeksi bakteri pada pulpa
yang nekrosis. [ CITATION Kuh09 \l 1033 ]
BAB III
KESIMPULAN
A. Peta Konsep
Pemeriksaan Pemeriksaan
Objektif Radiologi
Diagnosis
(kista Radikuler)
Etiopatogenesis
B. Kesimpulan
Ditemukan sebuah kasus yang didiagnosis sebagai kista redikuler akibat fraktur ellis
kelas IV, lesi ini merupakan lesi yang tumbuh lambat dan biasanya pasien menyadari
keberadaanya apabila lesi telah membesar atau ditemukan di pemeriksaan radiografi.
Dan rasa sakit itu muncul akibat pembesaran kista yang menekan saraf. adanya
perluasan kista radikuler disebabkan oleh peningkatan tekanan osmotik di rongga
kista, tetapi hipotesis ini mengabaikan aspek seluler dari pertumbuhan kista dan
biokimia kerusakan tulang. ERM juga telah terbukti mampu mensekresi faktor
resorbsi tulang.
DAFTAR PUSTAKA
Diba, S., L, E. & R, K., 2020. Kista Radikuler Besar yang Melibatkan dasar Cavum Nasalis.
Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia, 3(3).
Kuhuwel, F., N, P. & N., 2009. Kista Odontogenik di RS. Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Makassar. Dentofasial, 8(2), pp. 80-87.
Hutomo, L., 2017. Kista Radikular pada Mandibulla, s.l.: Universitas Udayana.