“PULPITIS REVERSIBEL”
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Surakarta,
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pulpitis reversibel, peradangan ringan pada pulpa gigi ini disebabkan oleh karies
yang merambah pada pulpa. Gambaran klinisnya adalah dicirikan oleh
hipersensitivitas terhadap termal (yaitu, panas atau dingin) atau stimulus manis,
yang dengan cepat menghilang ketika stimulus dihilangkan, peningkatan tekanan
ambang batas intrapulpal secara lokal, dan penurunan stimulasi ambang batas untuk
serabut saraf A-delta. Etiologi reversibel pulpitis disebabkan oleh iritasi bakteri,
kimia, atau fisik. Secara histologis, ini ditandai dengan gangguan sel radang pada
lapisan odontoblastik dengan adanya pembuluh darah yang membesar.
Pada pulpitis reversibel, vitalitas pulpa dapat dipertahankan jika gigi dirawat,
biasanya dengan pengangkatan karies, dan kemudian dikembalikan. Umumnya
diperlukan perawatan yaitu kaping pulpa. Kaping pulpa adalah perawatan gigi vital
untuk mempertahankan integritas, morfologi dan fungsi dari pulpa. Dalam kasus
pulpitis reversibel ini menggunakan kaping pulpa indirek (tidak langsung). Kaping
pulpa tidak langsung umumnya digunakan dalam persiapan rongga dalam, dengan
atau tanpa karies yang tersisa, yang berada dekat dengan pulpa tetapi tanpa paparan
yang terlihat.
Tujuan akhir dari setiap prosedur pembatasan pulpa adalah untuk mengelola
bakteri, menghentikan setiap perkembangan karies residual,merangsang sel-sel
pulpa untuk membentuk dentin baru, dan menyediakan segel biokompatibel dan
tahan lama yang melindungi kompleks pulpa dari bakteri dan zat berbahaya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2. Perubahan suhu, terjadi pada saat melakukan preparasi gigi, atau panas yang
keluar selama prosedur pemolesan saat prosedur restorasi.
2.3 Histopatologi
Pulpitis reversibel dapat dimulai dari hiperemia pulpa karena inflamasi yang
ditandai:
2. Edema jaringan.
3. Infiltrasi leukosit
1. Pemeriksaan subjektif : nyeri tajam tetapi durasi singkat, berhenti ketika iritan
dihilangkan
2. Pemeriksaan objektif : terdpat karies, oklusi traumatik dan fraktur yang tidak
terdeteksi.
3. Radiografi : lamina dura dan ligament periodontal normal. Kedalaman karies atau
restorasi sudah melibatkan dentin.
2.6 Penatalaksanaan
Perawatan kaping pulpa adalah suatu usaha untuk melindungi pulpa dengan
memberikan bahan antiseptik dengan tujuan pulpa dapat kembali normal dan
mempertahankan vitalitas dan fungsinya secara normal.
1. Kaping pulpa direk yaitu tindakan kaping pulpa dimana pulpa sudah terbuka.
2. Kaping pulpa indirek yaitu tindakan kaping pulpa dimana pulpa belum terbuka.
2.7 Studi Kasus
PERAWATAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kita harus berperan aktif menjaga kebersihan rongga mulut dalam rangka
mencegah terjadinya karies seperti dengan menggosok gigi secara teratur pada pagi
setelah makan dan malam sebelum tidur. Apabila telah terjadi karies dapat
dilakukan perawatan berupa restorasi atau perawatan sesuai dengan kondisi karies.
Misalnya karies dengan pulpitis reversibel dapat dilakukan perawatan kaping pulpa.
DAFTAR PUSTAKA
Alex, Gery. 2018. Direct and Indirect Pulp Capping : a Brief History, Material
Innovations, and Clinical Case Report. Hungtinton New York: Compendium.